Share

S2| 9. Obrolan Bersama Mertua

"Halo, Menantuku." Melanie berjalan menghampiri.

Kara mengulum senyum. Kepalanya mengangguk canggung. "Selamat siang ..., Ma."

Lidah Kara terasa pahit. Saat Melanie tiba di hadapannya, ia nyaris melangkah mundur. Tatapan ibu mertuanya seperti seorang pembunuh.

"Maaf aku tidak menghadiri pernikahan kalian. Aku tidak mendapat kabar apa-apa saat itu." Melanie mengangkat sebelah alisnya.

Lengkung bibir Kara membeku. Selang keheningan sejenak, ia mengangguk. "Ya, tidak apa-apa. Salah kami juga melewatkan Mama dari daftar undangan."

Pipi Melanie sedikit berkedut. Ia tidak menduga menantunya berani menjawab seperti itu.

"Apa kau punya waktu? Bagaimana kalau kita berbincang di luar? Sejak dulu, aku selalu penasaran seperti apa rasanya mengobrol dengan menantuku."

Ajakan itu terdengar seperti tantangan. Kara menerimanya dengan anggukan kecil walau hatinya berdebar hebat.

Setibanya di balkon atas, mereka berdua duduk mengapit sebuah meja.

"Apakah Mama ingin meminum sesuatu? Teh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Efri Ef
mantap kara,,lawan terus tuh si nenek sihir...
goodnovel comment avatar
Icha
wah seneng bgt bsa baca smpe sini ... makin seru aja thor, ditunggu kelanjutannya ya
goodnovel comment avatar
SK Celey
generamg perang sdh terang2qn ditabuh... Melanie Harris yg ingin dianggap Harper's.. Ayo Frank and Jeremy, buktikan kalau Nelanie tdk pantas memakai surname Harpers
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status