Bukan Cinta Biasa

Bukan Cinta Biasa

last updateLast Updated : 2022-10-12
By:  Ye Seul Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
88Chapters
3.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Kisah rumit ini berawal dari seorang gadis bernama Anisaa yang di jodohkan orangtuanya dengan laki-laki bernama Davian. Entah seperti apa namun pada akhirnya Anissa di karuniai seorang Anak bernama Meysa namun kebahagiaan keluarga kecil mereka tak berlangsung lama, Anissa harus merasakan rasanya di tinggal orang sang suami untuk selama-lamanya. Kisah berlanjut pada sang putri yang tiba-tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, ia kehilangan sosok ibu dalam hidup nya. Apa yang terjadi pada Anissa setelah kepergian Davian? entah lah hanya Anissa yang dapat menjawab semua pertanyaan itu. Setelah dewasa kini kisah cinta Meysa lah yang di buat lelucon oleh dunia. meninggalkan atau di tinggalkan semua hal yang berkaitan dengan kehidupan bukan kah semua itu adalah takdir sang maha kuasa.

View More

Chapter 1

Pria brengsek

2001

Namaku Anissa puspita sari. Usiaku masih terbilang muda yakni 20 tahun, bentuk badanku cukup ideal, pinggang ramping perut rata dan jangan lupakan bentuk dadaku yang yang menurutku sangat pas tidak besar dan tidak kecil namun tetap berisi dan kenyal. Hobby ku ke club malam dan jalan jalan bersama teman temanku, namun akhir akhir ini Ayah dan Bundaku sangat rewel dan juga bawel. Banyak mengatur!

"Ga boleh pulang malem lah jangan gonta ganti cowo lah, padahal mereka bukan pacarku tapi teman temanku"

Aku menyayangi mereka tapi mereka terlalu banyak mengatur hidupku, terlebih mereka sering sekali membanggakan kakak perempuanku dan membedakan aku dan kakakku itu.

"Kamu harus mencontoh kakak mu lah atau lihat kakak mu dia rajin, pintar dan jangan lupakan kakak mu tidak pernah membuat masalah"

"Hahhhh .. Jadi aku si pembuat onar maksudnya begitu?." Gerutu gadis itu.

Menyebalkan sekali, padahal setiap anak kan punya kelebihan dan kekurangannya masing masing tapi dengan seenaknya mereka membuatku seolah tak berguna.

Sudahlah aku malas jika harus membahas keluargaku.

***

Dertt

terdengan suara ponsel milik Anissa berbunyi.

Anissa tampak mengambil handponenya yang masih berbunyi di atas nakas.

Perlahan ia meraih handphone itu.

Gadis itu tampak menyipitkan kedua matanya dan melihat ke arah ponselnya dan ternyata tersimpan nama Anita disana.

"Iya kenapa Nit?" Ucap gadis itu.

"Malam ini kita ke club yu!! Ada si Panji sama si Galang juga loh" ucap Anita.

"Serius lo ada si Galang disitu?" tanya Anisa penasaran, ia kemudian segera bangkit dan duduk bersila di tempat tidurnya.

"Serius gw, masa gw bohong sih!! Gimana mau ga?" tanya Anita lagi.

"Gw mau, tapi .. Ayah sama Bunda pasti ga bakalan ngizinin gw" ucap Anissa malas.

"Alahh, pergi diem diem aja Sa, gausah minta izin segala!! Lagian lo kan udah gede!! ngapain mesti pamit segala sih" ucap Anita memberi saran

"Tapi nanti pas pulang kalo Ayah sama Bunda gw nanya nanya gimana?" ucap gadis itu masih tak yakin dengan saran yang di berikan sahabat nya itu.

"Yaelah Sa, itu mah gimana ntar aja kali, yang penting malam ini kita seneng seneng, oke!" ucap Anita membuat Anissa mau tak mau mengiyakannya terlebih pria yang sangat ia sukai ada disana jadi mana mungkin ia bisa menolak ajakan Anita.

"Hm ... Oke deh" ucap Anissa ragu ragu

"Nah!! Gitu dong Sa! Ini baru Anissa yang gw kenal. Pemberani!!"

"Yaudah gw matiin yah, sampe ketemu nanti malem bye" ucap Anissa.

"Oke"

Tutt tampak Anissa sudah mematikan sambungan telfon mereka.

Waktu menunjukan pukul 19:00 WIB Anissa tampak sudah siap untuk berangkat menuju club malam, Gadis itu berjalan perlahan saat akan menuruni anak tangganya. "Aku berharap Ayah dan Bunda sedang di kamar, agar aku lebih leluasa untuk pergi dari rumah malam ini" ucap gadis itu sembari mengendap ngendap.

Tap Tap Tap

Gadis itu kini sudah membuka pintu rumahnya dengan perlahan, setelah pintu terbuka ia kembali menutup nya dengan perlahan. Setelah nya ia berlari kecil menuju taksi yang sudah ia pesan sedari tadi.

Sesampai nya di club, ada Anita, Galang dan Panji disana yang sudah menunggu kedatangan Anissa.

"Sa, disini" ucap galang melambaikan tangannya

Anissa tampak menghampiri teman temannya itu.

"Jadi bener lo ada disini Lang? Gw fikir bohong" ucap Anissa menatap ke arah Galang

"Huhh gw ga bohong kan" sorak Anita kegirangan

"Iya iya ga bohong" ucap Anissa

"Kenapa emang? Ga boleh gw kesini?" tanya Galang sembari menyesap rokok yang ada di tangannya.

"Ehh, ngga bukan gitu, setau gw kan udah lama banget lo ga kesini, jadi ya aneh aja kalo tiba tiba lo ada disini" ucap Anissa merasa tak enak.

"Lagi bete gw di rumah, mending disini kan rame" ucap Galang.

"Hm gitu yah" jawab anissa singkat.

"Gw di anggurin perasaan, sedih amat ya" ucap Panji mengelap matanya yang tak berair.

"Alah lebay lo ji" ucap Anissa dan Anita secara bersamaan lalu setelahnya mereka tertawa bersama sama.

"Mau minum ga Sa?" tanya Anita

"Ga tau, pengen sih tapi nanti pas pulang gw sempoyongan terus kalo ketauan pasti di intrograsi males gw" ucap Anissa mengerucutkan bibirnya.

"Nyokap sama Bokap lo masih gak ngebolehin lo dateng kesini Sa?" tanya Galang penasaran.

"Ya gitu deh Lang, akhir akhir ini mereka jadi lebih possesif sama gw" ucap Anissa.

"Sabar, kesana yu ngumpul sama yang lain" ucap Anita mengajak Anissa, Galang dan Panji.

"Ngga ahh, gw lagi males pengen disini aja" ucap Anissa.

"Gw juga disini aja nemenin Anissa" ucap Galang.

"Yah, pada nyebelin deh. Ji lo mau disini atau ikut gw kesana?" tanya Anita.

"Gw ikut lo aja Ta, ayo" ucap panji lalu keduanya menjauh meninggalkan Galang dan Anisa.

Anisa tampak menatap ke arah Galang kagum. "Ganteng banget sih lo Lang, cowo kaya lo gini yang gw suka, please jadiin gw pacar lo Lang" batin Anissa berucap.

Anissa tak henti hentinya memandangi dan mengagumi pria yang berada di samping nya itu, tinggi putih tampan dan jangan lupakan otot otot yang ada di perutnya pasti akan sangat menggoda jika di buka.

"Haish!! Gila lo Sa".

"Hayoh ngeliatin mulu" ucap Galang membuyarkan lamunanku "Jangan di liatin terus ntar gw Ge-er lagi" ucap Galang tersenyum kecil

"Ehh, maaf Lang" ucap Anissa malu malu ia segera meluruskan kembali pandangannya dan sesekali ia pura pura melihat ke arah Anita dan Panji yang sedang asik berjoget.

"Ga apa apa santai aja kali" ucap Galang.

Laki laki itu berbalik menatap wajah Anisa lekat lekat "Kamu cantik Sa, aku suka" ucap Galang.

"Ehh, apa?" Mendengar ucapan Galang sontak Anissa kaget ia spontan menatap pria yang ada di sampingnya itu.

"Lo cantik Sa. Sama seperti dulu gak ada yang berubah sedikitpun".

Makasih Lang" ucap Anisa malu malu

Tanpa aba aba terlebih dahulu Galang tampak mendekat kan wajahnya ke arah Anissa, Melihat wajah galang semakin dekat dengan wajahnya. Jantung Anissa tampak berdetak dengan kecang "Oh ya ampun, apakah Galang akan menciumku" batin Anissa berucap

Satu detik kemudian Galang tampak sudah menempelkan bibirnya di bibir Anissa yang lembut dengan aroma cerry yang menempel dibibir wanita itu.

Anissa tampak menghentikan aksinya itu, Sementara Galang tampak bingung saat melihat Anissa menghentikan aksinya yang sudah mulai memanas.

"Kenapa berhenti Sa" tanya Galang bingung.

"Eum, ga apa apa Lang, aku hanya merasa aneh saja" ucap Anissa seolah tak nyaman saat melakukan adegan itu padahal galang adalah orang yang ia sukai sejak beberapa bulan terakhir ini.

"Aneh kenapa sih Sa, aku menyukaimu dan Anita bilang kamu juga menyukaiku" ucap Galang.

"Apa? Anita bilang begitu sama Galang, sialan bikin gw malu aja tu anak" batin Anissa berucap "Apa? Masasih Anitabilang gitu sama lo" ucap Anissa.

"Yaiya masa gw bohong sih, lagian kalo bukan Anita yang bilang siapa lagi coba? Dan asal kamu tau yah, aku kesini karna Anita bilang gitu makannya sekarang aku disini buat nemuin kamu" ucap Galang

"Hah, jadi lo kesini sengaja buat nemuin gw" tanya Anissa penasaran.

"Iyah Sa, gimana kalo kita pesen satu kamar biar enak ngobrolnya?" ucap Galang.

"Hah kamar? Ngapain mesti cari kamar segala? Kalo lo mau ngomong ya disini aja, ga perlu mesen kamar segala!" ucap Anisa mulai merasa tak asik saat berbincang dengan pria itu.

"Ya ga apa apa Sa, biar enjoy aja kita ngobrolnya. Kamu kan suka sama aku, gimana kalo kita habisin malam kita di kamar berduaan" ucap Galang terus terang.

"Aishh Shitt, lo kira gw cewe apaan hah? Gw emang suka ke club malam, tapi bukan berarti gw sama seperti cewe lainnya yang mau maen enak enak di kamar sama cowo yang jelas jelas bukan suami gw" ucap Anissa setengah berteriak ia sangat kesal karna ternyata pria yang ia sangat suka itu ternyata sebrengsek ini.

"Lo kenapa marah? Emang bener kan lo itu cewe murahan. Udahlah gausah jual mahal segala, tadi juga lo asik asik aja waktu gw cium lo, terus gw cuma minta satu malem aja dan lo udah bereaksi seberlebihan ini" ucap Galang menghina Anissa.

"Berlebihan??" ucap anissa, ia langsung menatap tajam kearah pria di sampingnya itu.

PLAKKK

Satu tamparan tampak mendarat bebas di pipi kanan Galang, membuatnya mengerang dan marah saat Anissa menamparnya.

"Cewe sialan, berani yah lo nampar gw hah" ucap Galang marah lalu berusaha menampar Anissa namun dengan sigap tangan seorang lelaki menghentikannya dan mendorong tubuh Galang hingga tersungkur di atas lantai.

Anisa yang melihat Galang tersungkur ke lantai malah panik, takut jika keduanya malah bertengkar. "Sudah mas hentikan, dia temanku, tadi aku dan dia ada sedikit salah paham saja" ucap Anissa.

Anissa tampak memperhatikan pria yang menolongnya itu, tampan kulitnya putih dan juga bersih badannya bagus jika ku sentuh kulitnya sepertinya sangat lembut itu hanya dugaanku saja tapi Ahhh fikiran macam apa ini!! Kenapa aku malah memperhatikan paras dan juga tubuhnya. Sadar Anissa!!.

"Semua ini karna lo cewe murahan, seharusnya gw tau dari awal dan gausah ribet buat datang kesini" ucap Galang bangkit dan berdiri tegak dan menatap sinis ke arah Anissa.

" Dan lo siapa hah? Lo udah boking dia atau gimana sampe rela mukul gw demi cewe seperti dia. Asal lo tau yah, dia itu cewe murahan tadi aja dia mau gw cium secara cuma cuma" ucap Galang tersenyum menyeringai.

Mendengar ucapan Galang membuat Anissa sangat malu terlebih kini orang orang mulai berkerumun menyaksikan kejadian itu dan saling bicara dan ntah apa yang mereka bicarakan, mungkin mereka sedang menghinaku dan percaya dengan kata kata Galang bahwa aku wanita murahan.

Tak terasa air Anissa mulai membasahi pipinya.

"Gw bukan wanita murahan yah, kenapa lo seenaknya gini sih kalo ngomong" bentak Anissa sembari sesegukan.

"Hahaha, lo bilang lo bukan cewe murahan? Cewe yang mau di cium sama siapa aja lo bilang bukan cewe murahan? hahaha" ucap Galang lalu setelah tertawa terbahak bahak.

"Hiks hiks hiks, hentikan Lang!!" ucap Anissa yang malu, dan mungkin pria yang tadi membantunya kini menyesal telah membantunya dan mengagapnya tak pantas untuk di tolong lagi.

"Aku mohon siapapun bantu aku, tolong aku, aku sangat malu dan tak ingin berada disini lagi, tapi untuk melangkah keluarpun aku tak sanggup" batin Anissa berucap.

Laki laki yang tadi menolongnya hanya menatap Galang dan sesekali menatap Anissa yang sudah menangis sesegukan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ye Seul
temen² maaf yah ceritanya banyak yang aku revisi ulang, karna ada beberapa kesalahan di beberapa bab. jadi ada bab yang gak sengaja ke post padahal harusnya itu buat di post selanjutnya. Mungkin dalam 2 hari ini bakal fokus merevisi bab tersebut. Maaf yah atas ketidaknyamanan nya.
2022-10-28 16:39:30
1
88 Chapters
Pria brengsek
2001Namaku Anissa puspita sari. Usiaku masih terbilang muda yakni 20 tahun, bentuk badanku cukup ideal, pinggang ramping perut rata dan jangan lupakan bentuk dadaku yang yang menurutku sangat pas tidak besar dan tidak kecil namun tetap berisi dan kenyal. Hobby ku ke club malam dan jalan jalan bersama teman temanku, namun akhir akhir ini Ayah dan Bundaku sangat rewel dan juga bawel. Banyak mengatur! "Ga boleh pulang malem lah jangan gonta ganti cowo lah, padahal mereka bukan pacarku tapi teman temanku" Aku menyayangi mereka tapi mereka terlalu banyak mengatur hidupku, terlebih mereka sering sekali membanggakan kakak perempuanku dan membedakan aku dan kakakku itu. "Kamu harus mencontoh kakak mu lah atau lihat kakak mu dia rajin, pintar dan jangan lupakan kakak mu tidak pernah membuat masalah" "Hahhhh .. Jadi aku si pembuat onar maksudnya begitu?." Gerutu gadis itu. Menyebalkan sekali, padahal setiap anak kan punya kelebihan dan kekurangannya masing masing tapi dengan seenaknya mere
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more
Siapa dia sebenarnya
Pria yang tadi menolong Anissa menatap dingin ke arah Galang dan sesekali menatap Anissa yang sudah menangis."Kenapa lo diem hah? Benerkan lo cowo bayaran si cewe murahan ini" ucap Galang emosi.Anissa sudah tak mampu untuk membela dirinya lagi dan menjawab semua tudingan Galang kepadanya, dirinya sudah malu dengan orang orang yang berkerumun dan kini tampak jelas membicarakannya.Anissa hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan terus menangis tampa henti.Pria yang sedari tadi mematung kini menatap Anissa lekat lekat dan setelahnya menatap Galang sinis. satu detik kemudian.BUGHH Galang tampak tersukur ke lantai, pria tadi tampak memukul Galang kembali dan menarik kerah baju Galang."Berhentilah melecehkan gadis itu, kau pun tak jauh lebih baik dari pada dia" ucap pria itu lalu memukul Galang lagi hingga Galang meringis kesakitan di bagian perutnya."Sialan, lo itu sebene
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more
Aku akan menikahimu
Pagi itu Anissa masih tertidur pulas di ranjangnya, hawa dingin yang menyelinap masuk membuatnya enggan untuk bangkit dari tempat tidurnya.Namun sebuah suara terdengar nyaring dan menggema membangunkan nya."Nis, bangun Nak lihat sudah siang" teriak Lidya membangunkan putrinya.Anissa tampak enggan menjawab ucapan  bundanya dan memilih menutup seluruh tubuhnya dengan selimut hingga ke kepala."Anissa, bangun!! Kamu susah banget sih di banguninnya" ucap Lidya kesal "Yahh, bangunin tuh anak gadisnya masa jam segini belum bangun" ucap Lidya kesal.Anissa tampak memerjapkan matanya perlahan dan mulai bangkit dan terduduk di ranjangnya "Bawell banget sih!! Ga tau apa aku masih ngantuk gini" dumel Anissa kesal.Saat Anissa tengah mengoceh sendiri tiba tiba suara Handoko terdengar jelas ke telinga Anissa namun ntah apa yang terjadi suara Handoko tampak sangat lembut saat membangunkan putrinya itu."Anissa ini Ay
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more
Izinkan aku menjadi suamimu
Davian tampak menarik nafasnya dan membuangnya kasar "Aku sebenarnya enggan melepaskanmu, tapi jika itu membuatmu senang maka akan kulakukan" ucap Davian pasrah.Entah perasaan macam apa yang kini bersarang di hati Davian, melepaskan Anissa? Aku bahkan tak memilikinya tapi aku malah enggan melepaskannya. Kenapa hatiku menolaknya aku jelas tak mencintainya namun ada rasa kasihan pada gadis ini aku juga hanya ingin membuatnya lebih baik lagi. "Kalaupun kamu membatalkan penikahan  kita, Ayahku pasti akan menjodohkan ku dengan pria lain selain dirimu, dan aku tidak mau hal itu terjadi.Bukan karna aku menginginkanmu tapi menurutku kamu pria baik dan jika aku di jodohkan dengan yang lain aku tak bisa menjamin bahwa dia akan sama baiknya denganmu. Itulah alasanku ingin mati atau pergi saja melarikan diri" ucap Anissa frustasi."Aku tak perduli jika kamu tak mencintaiku, tapi izinkan lah aku menjadi suamimu!! Jangan melarikan diri!!
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more
Aisyahku pemarah
Terlihat di setiap ruangan dirumah Anissa kala itu sudah di rias sedemikian rupanya. Davian dan Ayahnya sudah melangkah kan kakinya masuk kerumah Anissa, Disana sudah banyak tamu yang datang termasuk ada penghulu yang sudah terduduk di tempatnya. Perasaan campur aduk beradu menjadi satu, grogi, gemetar itulah yang di rasakan Davian sekarang. Handoko dan Lidya kemudian berjalan menghampiri Davian dan Ayahnya. "Wahh wahh ini calon besan udah gagah aja" ucap Handoko memberi senyum bahagia nya.Yudha Ayahnya Davian tersenyum mendengar ucapan Handoko "Bukan calon tapi memang besan toh" ucap Yudha sembari menepuk pelan lengan Handoko kemudian setelahnya mereka tertawa bersama."Ahh iyah aku sampe lupa, tinggal menghitung menit dan putramu akan menjadi putraku juga" ucap Handoko Percakapan di antara dua besan itu tampak asik, namun tidak untuk Davian. Waktu semakin cepat berlalu setiap detik rasanya jantungnya mau copot karna memikirkan ia harus meng
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
Bukan malam pertama
Masih banyak tamu yang datang untuk memberi selamat ku lihat sedari tadi Anissa tampak tak nyaman dengan pakaiannya, sebenarnya tadi ku lihat dia sedikit menarik samping yang ia kenakan, apa jangan jangan dia menariknya terlalu kencang hingga ku lihat beberapa kali tangan nya mencoba mempererat ikatannya. Ckck ternyata dia sangat lucu sekali, kini ku lihat ada sepasang suami istri yang datang untuk memberi selamat, aku melirik wajah Anissa yang mulai tak karuan wajahnya tampak gelisah, apalagi saat tamu ikut kini semakin mendekat, aku tak tahu apa yang harus ku lakukan namun akhirnya aku menekan tubuh Anissa agar duduk di kursi, ku lihat wajahnya melihatku dengan heran. Akhirnya tamu tadi memberi selamat dan pergi menjauh dari kamu, aku mulai terduduk lagi di samping Anissa, aku tak berani bertanya padanya. Namun ku lihat wajahnya terlihat aneh, matanya menjauh agar tak bisa terlihat olehku, apa samping yang ia kenakan masih belum nyaman? "Anissa" ucapku me
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
Kesialan yang hakiki
Aku menyipitkan mataku kala mendengar ucapan nya, kata nya dia takkan menjamahku jika aku tak mengizin kan nya Aish pria itu seperti bisa membaca fikiranku saja. Kamu memang tampan terlebih senyum mu juga manis tapi jangan berharap jika aku akan mencintaimu. Aku berjalan masuk menuju kamar mandi ahh rasanya segar sekali, aku basahi seluruh tubuh ku dari atas hingga kebawah rasa dingin menjalar ke seluruh tubuh ku namun selain rasa dingin ada rasa segar yang menyeruak pula.Biasanya aku keluar hanya dengan handuk yang terlilit di dadaku, tapi sekarang pria itu ada di kamarku jadi aku harus apa, apa aku berlari saja menuju walk in closet!! Lagi pula jaraknya hanya 10 langkah dari kamar mandi baiklah aku harus segera bersiap.Huh baiklah Nissa kamu pasti bisa, semangat.Clek Setelah membuka pintu aku berusaha berlari menuju walk ini closet Aish sial terasnya licin.Arrgghh Gbruggg Aih kepalaku sakit hiks hi
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
Pura pura tidur
Aku mendengar suara pintu di buka dan yakin itu pasti Davian, jadi dia memutuskan untuk kembali? Huh jangan harap aku akan memberikannya padamu. Aku segera membaringkan tubuhku dan menutupnya dengan selimut hingga ke leher, aku segera menutup mataku saat ku dengan langkah kaki Davian semakin mendekat.Clek Aku membuka mataku sedikit dan kulihat pintu kamar mandi baru saja di tutup."Ciih, dasar pria menyebalkan!! Ganteng sih!! Tapi kalo nyebelin ya buat apa huh" omelkuAku tak mengerti dengan pola fikir nya itu, aku tak yakin dia mencintaiku!! Huh jika dia benar benar mencintaiku dia akan melakukan banyak hal agar aku terkesan padanya.Allahuakbar Allahuakbar Azan magrib sudah berkumandang namun aku masih menutup mataku dan menunggu Davian hingga keluar.ClekPintu kamar mandi tampak terbuka aku segera menutup mataku lagi."Nissa bangun, ayo kita solat magrib dahulu" ucap Davian menggoyahkan tubuhku.A
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
Belajar dewasa
Wajah Davian kini mulai memerah matanya juga tak bersahabat ia mendekati ku perlahan. Apa dia akan memukulku!! Apa dia yang sebenarnya seperti ini!! Aku memejamkan mataku kala tubuhnya semakin mendekat ke arahku. Hingga pelukannya menghangatkan tubuhku, Davian memelukku dengan sangat erat. Benarkah dia memelukku? Aku mulai membuka mataku perlahan, pria ini benar benar memeluk dengan sangat erat "Jangan marah lagi!! Aisyahku tak boleh jadi wanita pemarah!! Aku akan tidur di samping mu jika itu yang kamu inginkan" ucap Davian lalu meregangkan pelukannya. Ia mulai menarik tubuhku hingga ke ranjang "Ini udah malem, aku juga yakin Aisyahku ini sudah mengantuk jadi kita tidur saja yah" ucapnya lalu mulai merebahkan tubuhnya di ranjang. Seolah aku mulai terbuai oleh kata kata nya dan entah kenapa saat Davian mengatakan jika aku Aisyah nya hatiku mulai berdebar tak menentu. Hei jantung !! Berdetak dengan sewajarnya saja atau kau akan membuatku mati kar
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
He's Damar
Kamu mau pergi jauh ataupun dekat kamu harus tetep izin sama aku yah Nis, aku itu suami kamu sekarang jadi kalo kamu mau pergi kemanapun aku harus tau dan kamu harus izin dulu sebelum pergi" ucap Davian"Yaelah mau keluar bentar aja ribet amat sih" ucap Anissa, ia kemudian menutup telfon nya secara sepihak. Aku tuh ga ngerti yah emang jadi Istri seseorang itu kaya gini yah? Mending kalo gw cinta sama tuh cowok lah ini kenal aja baru beberapa hari udah so ngatur ngatur gw, nyebelin banget sih.Sepanjang perjalanan Anissa terus menggerutu kesal membicarakan Davian yang menurutnya sangat over protektif terhadapnya."Pak saya turun disini aja yah" ucap Anissa pada sang sopir taksi."Iyah Mbak" ucap sang sopir ia pun segera mengerem kan mobilnya.Setelah memberikan ongkos taksi Anissa segera keluar dari mobil.Anissa tampak berhenti di sebuah tempat makan yang cukup terkenal disana.Dertt "Euhh pasti cowok itu lag
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status