Home / Romansa / Bukan Cinta Biasa / Bukan malam pertama

Share

Bukan malam pertama

Author: Ye Seul
last update Last Updated: 2021-10-20 20:57:20

Masih banyak tamu yang datang untuk memberi selamat ku lihat sedari tadi Anissa tampak tak nyaman dengan pakaiannya, sebenarnya tadi ku lihat dia sedikit menarik samping yang ia kenakan, apa jangan jangan dia menariknya terlalu kencang hingga ku lihat beberapa kali tangan nya mencoba mempererat ikatannya. 

Ckck ternyata dia sangat lucu sekali, kini ku lihat ada sepasang suami istri yang datang untuk memberi selamat, aku melirik wajah Anissa yang mulai tak karuan wajahnya tampak gelisah, apalagi saat tamu ikut kini semakin mendekat, aku tak tahu apa yang harus ku lakukan namun akhirnya aku menekan tubuh Anissa agar duduk di kursi, ku lihat wajahnya melihatku dengan heran. 

Akhirnya tamu tadi memberi selamat dan pergi menjauh dari kamu, aku mulai terduduk lagi di samping Anissa, aku tak berani bertanya padanya. Namun ku lihat wajahnya terlihat aneh, matanya menjauh agar tak bisa terlihat olehku, apa samping yang ia kenakan masih belum nyaman? "Anissa" ucapku memberanikan diri berbicara langsung 

Ku lihat kini wajahnya menatapku saat namanya ku sebut "Iyah, kenapa?" tanya Anissa.

"Apa kamu sudah lelah?" tanyaku basa basi 

"Enggak ko, Aku hanya ..." ucapnya namun tak iya lanjutkan dan justru membuatku penasaran menunggu ucapan selanjutnya 

"Aku menyipitkan mataku dan mengerutkan alis ku heran "Hanya apa?" tanyaku penasaran 

Anisa tampak ragu ragu saat akan meneruskan ucapannya, "Anissa, ini samping nya" ucap Anissa menatap samping yang ia kenakan lalu wajahnya menatapku lagi

Aku mengerti yang dia maksud!! Lalu apa yang harus aku lakukan? Menariknya turun ke bawah atau aku harus menggendongnya.

 Satu detik kemudian aku membungkuk kan tubuhku dan membopong tubuh Anissa turun dari pelaminan. Ekspresi kaget terlihat jelas di wajah istriku itu bahkan kini kulihat pipinya mulai merah merona, wajah malu malu ini sungguh membuatku tergoda ingin menciumnya. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir Anisa, aku juga tak berani mengucapkan kata kata apapun hingga aku berhenti tepat di depan kamar Anissa, aku mencoba membuka pintu namun sangat sulit karna kedua tanganku sedang menahan tubuh Anissa di pangkuanku.

Clek

Tangan Aisyahku bergerak membuka pintu kamarnya, aku tersenyum melihatnya, sedari tadi wajahnya seperti tak berani menatapku, bukankah wajahku tampan? Lalu kenapa Aisyah ku tampak malu malu melihat wajahku ck lucu sekali. 

Aku menurunkan tubuhnya tepat di samping ranjang, aku mendekatkan bibirku tepat ke telinga nya "Aku tak ingin aurat Aisyahku terlihat oleh pria lain, perbaiki dulu sampingnya jika sudah selesai keluar aku menunggumu di luar" ucapku berbisik di telinganya setelahnya berjalan keluar dan menutup pintu kamar itu hingga tertutup rapat.

***

Aish aku tak bisa mengucap kan sepatah katapun saat pria yang berstatus suamiku ini membopong tubuhku turun dari pelaminan, apakah tubuhku tidak berat? Ku lihat wajahnya anteng anteng saja tidak ada sedikitpun menunjukan rasa lelah atau hal semacamnya, sungguh pria yang romantis.

Aku melingkar kan tanganku di leher pria yang berstatus suamiku ini, Aish apa pipiku tampak terlihat merah sekarang? Ahh sungguh memalukan sekali, bahkan saat menaiki tangga sekalipun aku tak melihat ada rasa kelelahan di wajahnya, ah sekuat apa dia sebenarnya aku sungguh takjub sekali. Tangannya mencoba membuka pintu kamar ck pasti sulit, kenapa tidak minta bantuan sih? Dasar!! Baiklah aku akan membukakan pintu.

Clek 

Aish Shitt kenapa wajahnya semakin mendekati wajahku? Apa jangan jangan dia mau menciumku. Bibirnya kini mulai mendekat namun arahnya bukan ke bibirku melainkan tepat di telingaku, suara lembut bercampur hembusan angin kini membuat jantungku berdetak tak karuan samar samar ku dengar "Aku tak ingin aurat Aisyahku terlihat oleh pria lain, perbaiki dulu sampingnya jika sudah selesai keluar aku menunggumu di luar" Ahh dia sungguh pintar membuat jantungku sedari tadi seolah akan copot di buatnya. 

Hanya kata itu yang ia ucapkan, namun mampu membuat hatiku teroyak oyak, kini punggungnya sudah menjauh dari kamar, pintu kamar pun mulai tertutup rapat. Pria seperti apakah suamiku itu? Pria yang mampu menerima aku meski ia tahu bibirku sudah ternodai oleh pria lain, apakah aku wanita yang paling beruntung di dunia ini? 

Aku mulai mengatur nafasku dan mulai membenarkan posisi samping yang melipat di pinggangku, setelah ini bagaimana caraku keluar aku sangat malu menghadapinya. Bisa Nissa!! Kamu pasti bisa!! Toh dia kan suamimu kenapa kamu harus malu di hadapannya sih!! 

Aku mencoba berjalan menuju pintu dan membuka pintu itu perlahan, ku lihat Davian mengarahkan wajahnya membelakangi Aku. "Aku sudah beres" ucap ku dan sontak membuat pria itu memutar tubuhnya menghadap ke wajahku 

"Apa perlu aku menggendong mu lagi?" tanya Davian menggoda Anissa

"A..aku!! Engga bisa jalan sendiri" ucapku lalu berjalan cepat menjauh darinya. 

"Jangan lari nanti kamu jatuh, jika ingin jatuh maka jatuhlah ke hatiku" ucap Davian setengah berteriak 

Aku terus berjalan cepat, bibirku tersenyum dengan sendiri ahh pria itu benar benar menghipnotis diriku" 

Aku mulai menaiki pelaminan kembali ku lihat Davian juga ada di belakangku. Saat kami akan duduk tiba tiba Bunda datang dan memberi tahu bahwa aku boleh langsung istirahat karna acaranya juga sudah hampir selesai. Mulutku tak henti hentinya mengumpat, jika saja Bunda memberi tahuku lebih awal aku tak perlu repot repot untuk kembali ke sini, benar benar menyebalkan sekali. 

Tangan pria yang berstatus suamiku itu saat ini tengah menggenggam tanganku dan menariknya pelan. "Kemana?" tanya Anisa 

"Emang ga denger tadi Bunda bilang apa? Kamu dan aku boleh istirahat dan kembali kr kamar" ucap Davian lagi lalu ia menarik lagi tanganku hingga menuju kamarku 

Hatiku benar benar tidak terkendali saat ini, jantungku juga memompa dengan sangat cepat.

Clek 

Saat aku masuk Davian juga ikut masuk ke dalam ya Tuhan rasanya benar benar canggung sekali, apa aku benar benar harus sekamar dengannya? Aku belum siap memberikannya!! Apa dia akan memaksaku? Atau dia akan memperkosaku? Aish Shitt dia kan suamiku masa memperkosa sih, aku tau sudah kewajibanku sebagai istrinya untuk menyerahkan seluruh hidupku untuknya termasuk tubuhku ini, tapi aku benar benar belum siap. 

"Aku ke kamar mandi duluan yah" ucap Davian lalu berjalan menuju kamar mandi 

aku hanya berdehem saja aku sibuk mencari solusi untuk diriku sendiri, bagaimana cara agar membuatnya tidak tertarik padaku malam ini. 

Tak lama ku lihat Davian keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang terlipat di pinggangnya sementara atasnya bertelanjang dada tubuhnya benar benar membuatku beberapa kali menelan ludah. Ia mulai masuk ke walk in closet setelahnya ia keluar dengan menggunakan kaos putih di padu celana pendek selututnya. 

Ia lalu berjalan ke arahku "Mandi dulu nanti keburu magrib, jangan kebanyakan mikir yang aneh aneh. Aku tak akan melakukannya jika kamu belum siap, anggap saja ini bukan malam pertama kita" ucap Davian seolah paham dengan apa yang difikir kan ku sedari tadi, dasar pria menyebalkan haruskah dia mengatakan seperontal itu.

Aku kini menyipitkan mataku dan berjalan menuju kamar mandi kulihat ia menahan senyumnya. Kenapa senyum nya semanis itu sih, bahkan gula saja kalah manis dengan senyumnya itu ck, pria manis itu ternyata suamiku sekarang.

Related chapters

  • Bukan Cinta Biasa   Kesialan yang hakiki

    Aku menyipitkan mataku kala mendengar ucapan nya, kata nya dia takkan menjamahku jika aku tak mengizin kan nya Aish pria itu seperti bisa membaca fikiranku saja. Kamu memang tampan terlebih senyum mu juga manis tapi jangan berharap jika aku akan mencintaimu.Aku berjalan masuk menuju kamar mandi ahh rasanya segar sekali, aku basahi seluruh tubuh ku dari atas hingga kebawah rasa dingin menjalar ke seluruh tubuh ku namun selain rasa dingin ada rasa segar yang menyeruak pula.Biasanya aku keluar hanya dengan handuk yang terlilit di dadaku, tapi sekarang pria itu ada di kamarku jadi aku harus apa, apa aku berlari saja menuju walk in closet!! Lagi pula jaraknya hanya 10 langkah dari kamar mandi baiklah aku harus segera bersiap.Huh baiklah Nissa kamu pasti bisa, semangat.ClekSetelah membuka pintu aku berusaha berlari menuju walk ini closet Aish sial terasnya licin.ArrgghhGbrugggAih kepalaku sakit hiks hi

    Last Updated : 2021-10-20
  • Bukan Cinta Biasa   Pura pura tidur

    Aku mendengar suara pintu di buka dan yakin itu pasti Davian, jadi dia memutuskan untuk kembali? Huh jangan harap aku akan memberikannya padamu. Aku segera membaringkan tubuhku dan menutupnya dengan selimut hingga ke leher, aku segera menutup mataku saat ku dengan langkah kaki Davian semakin mendekat.ClekAku membuka mataku sedikit dan kulihat pintu kamar mandi baru saja di tutup."Ciih, dasar pria menyebalkan!! Ganteng sih!! Tapi kalo nyebelin ya buat apa huh" omelkuAku tak mengerti dengan pola fikir nya itu, aku tak yakin dia mencintaiku!! Huh jika dia benar benar mencintaiku dia akan melakukan banyak hal agar aku terkesan padanya.Allahuakbar AllahuakbarAzan magrib sudah berkumandang namun aku masih menutup mataku dan menunggu Davian hingga keluar.ClekPintu kamar mandi tampak terbuka aku segera menutup mataku lagi."Nissa bangun, ayo kita solat magrib dahulu" ucap Davian menggoyahkan tubuhku.A

    Last Updated : 2021-10-20
  • Bukan Cinta Biasa   Belajar dewasa

    Wajah Davian kini mulai memerah matanya juga tak bersahabat ia mendekati ku perlahan. Apa dia akan memukulku!! Apa dia yang sebenarnya seperti ini!!Aku memejamkan mataku kala tubuhnya semakin mendekat ke arahku. Hingga pelukannya menghangatkan tubuhku, Davian memelukku dengan sangat erat. Benarkah dia memelukku? Aku mulai membuka mataku perlahan, pria ini benar benar memeluk dengan sangat erat "Jangan marah lagi!! Aisyahku tak boleh jadi wanita pemarah!! Aku akan tidur di samping mu jika itu yang kamu inginkan" ucap Davian lalu meregangkan pelukannya. Ia mulai menarik tubuhku hingga ke ranjang"Ini udah malem, aku juga yakin Aisyahku ini sudah mengantuk jadi kita tidur saja yah" ucapnya lalu mulai merebahkan tubuhnya di ranjang.Seolah aku mulai terbuai oleh kata kata nya dan entah kenapa saat Davian mengatakan jika aku Aisyah nya hatiku mulai berdebar tak menentu. Hei jantung !! Berdetak dengan sewajarnya saja atau kau akan membuatku mati kar

    Last Updated : 2021-10-20
  • Bukan Cinta Biasa   He's Damar

    Kamu mau pergi jauh ataupun dekat kamu harus tetep izin sama aku yah Nis, aku itu suami kamu sekarang jadi kalo kamu mau pergi kemanapun aku harus tau dan kamu harus izin dulu sebelum pergi" ucap Davian"Yaelah mau keluar bentar aja ribet amat sih" ucap Anissa, ia kemudian menutup telfon nya secara sepihak.Aku tuh ga ngerti yah emang jadi Istri seseorang itu kaya gini yah? Mending kalo gw cinta sama tuh cowok lah ini kenal aja baru beberapa hari udah so ngatur ngatur gw, nyebelin banget sih.Sepanjang perjalanan Anissa terus menggerutu kesal membicarakan Davian yang menurutnya sangat over protektif terhadapnya."Pak saya turun disini aja yah" ucap Anissa pada sang sopir taksi."Iyah Mbak" ucap sang sopir ia pun segera mengerem kan mobilnya.Setelah memberikan ongkos taksi Anissa segera keluar dari mobil.Anissa tampak berhenti di sebuah tempat makan yang cukup terkenal disana.Dertt"Euhh pasti cowok itu lag

    Last Updated : 2021-10-20
  • Bukan Cinta Biasa   Misunderstanding

    Aku segera beranjak pergi meninggalkan kantor saat tau Anissa sedang berada di luar, wanita itu benar benar tak bisa mematuhi Suaminya.Apakah menikahinya adalah suatu kebodohan yang ku buat sendiri? Bisa bisanya aku meminta segera di nikah kan dengan wanita pemarah dan egois seperti dia.Seharusnya dia mendengarkan aku, bukankah sekarang aku adalah Suaminya.Aku segera beranjak menuju lift dan turun ke bawah, setalah nya aku berjalan ke arah parkiran dan membawa mobilku dengan kecepatan normal.Aku merogoh saku di Jas ku dan mengambil handpone yang ada disana, aku segera mengecek lokasi Anissa dengan melihat GPS, "ahh akhirnya ketemu"."Sedang apa dia restoran? Apa jangan jangan dia bertemu seseorang atau teman teman nya yang biasa mengajaknya ke club malam"."Aku tidak bisa membiarkan Istriku bergaul dengan teman teman nya yang sekarang, aku bukan nya mau mengatur hidupnya, tapi jika sampai harus bergaul dengan hal yang tidak b

    Last Updated : 2021-10-26
  • Bukan Cinta Biasa   Suudzon

    Pranggg Anissa melempar foto pernikahan nya dengan Davian ke lantai hingga kaca yang terpasang di foto itu hancur dan berserakan di lantai. "Maksud kamu apa ngelempar foto penikahan kita huh" ucap lelaki itu sembari menujuk ke arah istrinya. "Kenapa?" Tanya wanita itu, ia menjeda kalimatnya sebelum melanjutkan nya kembali. "Kamu ga suka? Baru tau kan kalo sifat aku kaya gini!! Nyesel?" Tanya wanita itu. Rasanya kepala Davian mau pecah saja saat istri yang ia anggap anggun ternyata bisa se bar bar ini. "Kamu istri saya Anissa!!" Ucap lelaki itu penuh penekanan. Anissa berkali kali membuang nafas nya kasar. Ia berjalan ke arah kasur kemudian duduk di sisi kiri. Tak lama lalaki yang bergelar suaminya itu menghampiri nya dan ikut duduk di samping nya. Ia berusaha mencairkan es yang ada dalam diri istrinya itu. "Niss, aku suami kamu kan?" Tanya laki laki itu, matanya berbinar ada ada

    Last Updated : 2021-10-26
  • Bukan Cinta Biasa   Moving house

    Yang awalnya menyakinkan akan terus bersamapun tetap pergi. Pada akhirnya tidak ada jalan lain selain bertahan atau mengakhirinya.***Davian berjalan dari kamar mandi menuju ranjang dimana istrinya masih tertidur.Sehelai handuk masih menempel di bawah pinggangnya, mempelihatkan dada bidang laki laki itu.Perlahan ia mendekat, duduk di samping gadis itu.FuhhhDavian tampak meniup wajah Anissa hingga beberapa helai rambut panjang gadis itu bergerak.ErrgghhAnissa tampak mengerang saat hembusan nafas laki laki benar benar terasa menerpa wajahnya.Beberapa detik kemudia gadis itu tampak memerjapkan matanya, memperlihatkan wajah Davian yang begitu dekat dengan wajah nya."Astagfirullah .." ucap gadis itu kaget.Davian spontan menjauhkan wajah nya, ia kemudian berdiri tegak di samping istrinya.

    Last Updated : 2021-10-26
  • Bukan Cinta Biasa   Adik kecil

    "Mau aku ceritain gak? cerita yang menurut aku nempel banget di hati aku gak?" ucap gadis itu tiba-tiba."Kisah apa?" tanya Davian."Iya mau gak? Jawab aja dulu, kalo mau entar aku ceritain" ucao Anissa "Iyah .. boleh""Aku ceritain dari awal yah" "Jadi yah aku tuh punya saudara dari keluarga bunda. Yang menurut aku kisahnya gak seberuntung kisah yang aku jalanin saat ini" Davian tampak serius mendengarkan istri nya bercerita. "Namanya ka Mia, jadi dia tuh bukan saudara yang kaya pada umum nya gitu. Dari kecil ka Mia tuh gak tau siapa orangtua kandung nya. Jadi waktu umur 2 tahun atau berapa gitu aku lupa lagi soalnya. om sama tante aku tuh adopsi dia dari panti asuhan ...." "terus orangtua nya gimana?" Tanya Davian memotong ucapan istrinya."Iya bentar kali" "Hehe .. yaudah lanjut deh aku dengerin"."Nah waktu umur nya 15 tahun om sama tante aku tuh meninggal dalam kecelakaan gitu terus karena ka Mia ini anak tunggal mereka dan yang paling mereka sayang akhirnya semua harta nya

    Last Updated : 2022-04-12

Latest chapter

  • Bukan Cinta Biasa   Malam pertama tanpa Dimas

    Aku minta maaf karna aku harus ninggalin kamu sama Fisya, tapi aku bener bener janji sama kamu kalo aku pasti akan langsung pulang kalo kerjaan aku disana udah beres" ucap Dimas sembari memegang kedua tangan Istrinya "Janji yah kalo kerjaan kamu bener bener udah beres kamu harus cepet pulang kerumah" ucap Meysa "Iya aku janji Yaang, lagian yah mana mungkin aku mau lama lama di luar sementara disini aku punya dua bidadari cantik yang menunggu aku pulang" ucap Dimas mengalihkan kedua tangannya menuju kedua pipi Meysa dan sedikit menekannya hingga membuat bibir Meysa mengerucut "Ihh nyebelin, jelek tau kalo aku di giniin" ucap Meysa "Kata siapa kamu jelek? Kamu Istri aku yang paling cantik dan gak ada wanita yang bisa nandingin kecantikan kamu, paham" ucap Dimas lagi "Gombal deh, ck dasar" ucap Meysa berdecak "Aku ga gombal Yaang, kamu emang cantik ko" ucap Dimas "Kalo ga ada kamu selama seminggu, terus aku harus ngapain? Aku juga pasti bakal kangen banget sama kamu Yaang" ucap Me

  • Bukan Cinta Biasa   Kabar menyedihkan

    Huhh ternyata begini rasanya memiliki seorang bayi dirumah, memang sangat melelahkan tapi juga sangat menyenangkan, meskipun aku harus menghadapi mata panda.Untunglah disini ada Bu Marsitoh dan juga Mamah yang membantu pekerjaanku dan ikut mengurus Fisya juga jadi semua ini tidak begitu berat."Aku berangkat kerja yah" ucap Dimas setelah ia selesai makan"Iya Mas, hati hati yah di jalannya" ucapku yang ada disampingnya menemani sarapan pagi ini, untunglah Fisya masih tidur jadi aku bisa menemani Dimas sarapan"Heem, berangkat yah" ucap Dimas ia lalu mengecup kening sang istri singkat lalu beranjak pergi ke kantor Setelah selesai makan aku kembali ke kamar dan melihat Fisya, takutnya bangun.Tap tap tapClek Ahh ternyata putri kecilku ini masih tertidur pulas, setelah aku fikir fikir dan aku lihat juga dengan seksama tenyata wajah putriku ini sangat mirip sekali dengan Ayahnya. Aku tak habis fikir kenapa bisa seperti itu, padahal selama 8 bulan itu aku yang mengandungnya bukan Ayah

  • Bukan Cinta Biasa   Can't forget

    Aku memang bodoh Lan, aku bodoh karna bisa melakukan hal itu dengan Meysa padahal aku tau jika dia wanita bersuami tapi entahlah jujur aku menyesal melakukannya tapi aku tak pernah menyesal karna sampai hari ini aku masih sangat mencintainya. Aku datang ke Swiss berusaha melupakan segalanya namun bukannya lupa aku justru semakin ingat dan bahkan hatiku semakin sakit saja" ucap Alex ia kini mulai menatap langit langit dan menunduk menyelipkan kedua tangannya di kening. "Cukup prihatin gw sama kisah cinta lo yang tragis itu, menurut gw sih emang ga ada yah yang namanya persahabatan antara cowo dan cewe karna selalu terselip yang namanya rasa cinta yang ga keduga, contohnya ya kaya lo gini" ucap Alana "Huhh entahlah Lan, gw pusing dan ga ngerti kalo ngebahas soal Meysa, gw ga punya cara lain untuk ngelupain Meysa selain ya kaya gini melarikan diri" ucap Alex frustasi"Ck .. Lo pasti bisa Lex, by the way nih yah gw jadi kepo dong Meysa itu kek apa sih? Secantik apa sih dia?" ucap Alana

  • Bukan Cinta Biasa   Tinggal bersama

    Alex menawari Alana untuk sementara tinggal di Apartemennya namun Alana malah menatap dan bahkan tak mengedipkan matanya sama sekali. "Kenapa? Gausah khawatir aku bukan orang mesum lagi di Apartemen ku juga aku bersama teman perempuanku dan aku yakin kamu akan akrab dengannya" ucap Alex "Oh jadi kamu tinggal bersama teman wanita mu yah" ucap Alana Alex tampak menganggukan kepalanya kemudian ia menatap lurus ke depan. "Iyah aku tinggal bersama teman wanitaku namanya Maria, beberapa bula lalu aku membatunya dari segerombalan laki laki yang mencoba melecehkannya dan sejak itu ia tinggal di Apatermenku" ucap Alex Alana tampak tersenyum sinis menatap Alex kemudian menatap lurus kedepan. "Kenapa wajahnya gitu?" tanya Alex yang menatap wajah Alana tersenyum sinis padanya "Apa kamu selalu berperilaku baik seperti ini pada setiap wanita" tanya Alana "Memangnya kenapa? Toh setiap manusiakan kan memang harus saling tolong menolong" ucap Alex "Yaa memang tidak salah, tapi kalo kamu terus

  • Bukan Cinta Biasa   Bertemu gadis aneh

    Alex mendengus kesal saat tahu jika Maria sedari tadi ada di Danau yang tadi. Argghh benar benar menyebalkan wanita ini. "Sorry sir, I'll just get off here" ucap Alex pada si sopir taxi, kemudian mobil itu berhenti. Alex segera keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju Danau tadi. Saat Alex berjalan tiba tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang dan hal itu hampir membuat Alex terjatuh. "Sorry I did not mean it" ucap seorang wanita yang menabrak Alex tadi, Alex tampak menatap wanita itu dan sepertinya wanita itu sama sepertinya berasal dari Indonesia namun belum sempat Alex bertanya wanita itu bergegas meninggalkannya. Wajahnya terlihat sembab dan sepertinya wanita itu tengah menangis. Ahh sudahlah lagipula apa urusannya denganku sebaiknya aku segera menghampiri Maria di Danau. Akhirnya Alex melanjutkan jalannya hingga ia sampai di Danau namun saat sudah sampai disana tak ada Maria disana. Kemana perginya wanita itu? Aish wanita itu benar benar membuatku kesal. Alex ke

  • Bukan Cinta Biasa   Danau jenewa Swiss

    Aku ingin pulang ke Jakarta dan memeluk Meysa saat sudah sampai disana, sayangnya hal itu tidak akan pernah terjadi."Again and again you daydream, what are you thinking, honey" tanya Maria yang bingung melihat Alex sedari tadi melamun "Ahh I'm not daydreaming" ucap Alex cepat"Don't lie to me dear!! I can't lie to you!!" ucap Maria yang tahu jika Alex tengah berbohong padanya"I really don't think about anything, I just want to go home and rest" ucap Alex "Don't tell me you're thinking about that woman!! That married woman!!" ucap Maria mendelik sinis dan mulai memainkan bola matanya malas Alex tampak menatap Maria, tebakan wanita ini memang benar karna yang ada di fikiranku saat ini hanya Meysa. Aku tidak percaya jika Maria akan sangat tanggap.Tapi aku sedang tak ingin berdebat dengannya, ahh iya Maria sudah tau tentang kehidupanku di Jakarta termasuk ia juga tahu tentang hubunganku dengan Meysa. Entah kenapa aku berani bercerita tentang kehidupan pribadiku pada Maria ia juga ta

  • Bukan Cinta Biasa   Kabar dari Alex

    Hari yang paling membahagiakan sepanjang hidupku adalah hari dimana putri pertamaku di lahirkan didunia ini, ada hal menarik di tanggal dan bulan itu pasalnya itu adalah hari lahirku selain itu suamiku juga lahir dibulan yang sama hanya beda tanggal saja ia lahir tanggal 15 februari lucu bukan. Keluarga kecilku ini sungguh unik, Kami bertiga lahir dibulan yang sama bahkan aku dan putriku lahir ditanggal yang sama, bagiku ini sangat menakjubkan. Tak ada yang special bagiku selain bulan itu, bulan yang sungguh bermakna bagiku. Di hari ulang tahunku yang ke 24 tahun kado terindahku adalah putri kecil dan dan suami yang paling ku cintai. Namun dihari yang bahagia ini untuk pertama kalinya tak ada Alex disisiku, aku telah kehilangannya untuk selama lamanya. Beberapa minggu lalu aku mendengar bahwa Alex sudah pergi meninggalkan kota Jakarta, yang aku dengar dia pergi ke swiss dan entah untuk apa. Yang ada dalam fikiranku adalah dia pergi karna aku, aku penyebab kepergiannya yang menda

  • Bukan Cinta Biasa   Fisya keyzila hanggara

    Tok tok tok Assalamualaikum Tok tok tok Clek Waalaikum salam, ehh Mbak Meysa Mas Dimas kirain siapa. Sini Ibu bantu bawain kantongnya. Meysa tanpak tersenyum kemudian masuk kedalam sementara Dimas memberikan tas sedang berisi baju ganti milik Meysa.Tap tap tap "Alhamdulillah nyampe rumah juga akhirnya yah, duduk disana dulu yaang pegel pengen duduk" ucap Meysa ia lalu berjalan dan duduk di sofa panjang tengah rumah, Dimas kemudian ikut duduk disamping Istri anak putri kecil mereka sementara ibu tampak ikut bersama Marsitoh naik keatas."Dedenya lucu banget ya yaang, kaya aku" ucap Dimas tersenyum lebar sembari menyipitkan matanya."Huhh kaya kamu? Mana ada kaya kamu yaang!! Dia itu cewe dan miripnya sama aku Mamahnya ngerti!! Ngaku ngaku banget sih" ucap Meysa mendelik sinis"Diih sirik aja ck .. Ia mirip kamu sama sama cantik asal jangan ngikutin sifatnya aja" ucap Dimas ia lalu melihat lagi putrinya yang tampak tertidur pulas di pangkuan Ibunya."Emang sifat Mamahnya kenapa?"

  • Bukan Cinta Biasa   Accident (hallo baby F)

    Dulu aku berfikir akan selamanya sendiri dirumah ini. Sejak SMP aku memang tidak memiliki teman hingga akhirnya aku mau berteman dengan Alex. Entahlah bagiku mereka tak pernah cocok denganku dan sifatku hingga akhirnya aku memilih untuk sendiri.Tapi sekarang aku sudah tidak khawatir lagi karna aku sekarang memiliki Suami yang sangat sayang dan juga perduli padaku selain itu Ibu kandungku sekarang ada disisiku dan terus menemaniku. Sungguh aku sangat bersyukur sekali.Aku memerjapkan mataku dan berusaha memulihkan kesadaranku kemudian bangkit dan berjalan dan membuka pintu.ClekAku membuka lalu menutup lagi pintu dan berjalan perlahan menuruni anak tangga. Aku ingin menyiapkan sarapan untuk suamiku. Saat menuju anak tangga yang terakhir tiba tiba Meysa tergelincir dan sontak ia berteriak kaget.Arrghhh Brughh Arrghh SAKIT!! MAS!! Mamah Sakit arrghh sakit.Dari arah dapur terlihat Yulianti kaget saat melihat putrinya tengah meringis kesakitan ia lalu berlari menuju putrinya.Sya,

DMCA.com Protection Status