Share

S2| 5. Menyatakan Perang

"Papa,” Emily mengedipkan matanya yang bulat, “kami sudah melakukan tugas dari Papa. Kami mengantar Nenek Melanie masuk dan menyambutnya. Tapi—"

"Dia tidak sopan!" sambar Louis, membuat semua orang terbelalak. "Dia bersikap seolah-olah dialah ratu di istana kita. Padahal, Mama-lah ratu kita."

Kara terkesiap. Matanya bergetar mengamati perubahaan ekspresi suaminya. Sebelum Louis melapor lebih panjang, ia cepat-cepat mendesahkan tawa.

“Louis, kenapa kamu bicara begitu? Tidak ada ratu di sini. Rumah ini milik kita bersama.” Ia mengelus-elus kepala Louis, berharap emosi putranya itu dapat mereda.

“Apakah Mama lupa?” Louis menautkan alis. Binar matanya meredup. “Rumah ini adalah istana kita. Papa adalah raja dan Mama ratunya. Nenek adalah penasihat kerajaan, Emily tuan putri, sedangkan aku panglima perangnya. Aku bertanggung jawab menjaga istana kita dari serangan musuh.”

Lengkung bibir Kara terancam rusak. Ia melirik sekilas. Wajah Frank sudah kembali pucat.

“Malaikat Kecil, apakah k
Pixie

Dan yaa .... Susan sama Kara tetap teguh pada pendirian, berusaha mempertahankan sikap baik supaya bisa jadi teladan bagi anak-anak. Akankah bertahan lama? Sampai jumpa besok pagi guuuys! Panas-panas begini, tetap jaga kesehatan yaa.

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
kara baik banget
goodnovel comment avatar
Winda Sari
sll menyebalkan "nenek sihir" & bar2...smoga cepat sadar kalian ya kyk kayak kakek...& juga jangan lama2 jahatnya/ keluar sj dari situ...hehehe jadi ikutan emosi aq...
goodnovel comment avatar
maria jo
knp besok pagi thor..kasih bonus yaa malam ini 1 chapter aja ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status