Share

Bab 78

Berkali-kali Bagus mendial nomor milik Lana, tetapi tak ada jawaban.

Pagi ini Bagus terlihat begitu tampan. Kemeja, tuxedo, dan jaz off white, juga celana dengan warna senada, membuatnya begitu sempurna.

Tetapi raut cemas mendominasi wajahnya kali ini, calon mempelainya tak dapat di hubungi, seharusnya jika tak ada masalah di jalan, Lana dan rombongan sudah sampai sejak lima belas menit yang lalu.

Damar menepuk pundak Bagus menenangkan. Bisik-bisik pertanyaan keluar dari mulut kerabat.

Raut cemas seketika sirna ketika datang mobil rombongan pengantin, satu orang turun menghampiri Bagus. Satu orang menghampiri keluarga Bagus, dan satu orang lagi menghampiri Damar.

"Mas ... Sekarang juga ikut, Lana menunggu."

Tanpa persetujuan dari Bagus, lelaki yang memang Bagus mengenalnya mendorong Bagus untuk mengikutinya, masuk ke dalam mobil, langsung melesat pergi meninggalkan beribu pertanyaan dari para tamu yang hadir untuk menyaksikan acara ijab qobul.

Orang tua Bagus pun, sudah masuk ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status