Share

Bab 86

Berkali-kali Nisa melihat ke arah ruang kerja tetapi Damar dan juga ayahnya tak kunjung keluar kamar. Bentuk-bentuk cantik sudah banyak di hasilkan, Nisa menyunggingkan senyum, "Bagus-bagus, besok anak-anak pasti senang," ujarnya.

Setelah mengumpulkan banyak bentuk gambar lucu Nisa kembali merapikan prakaryanya. Setelah itu ia mendekati ruang kerja, tetapi baru saja tangannya menyentuh handle pintu, pintu sudah terbuka.

Chandra di papah Damar menuju kamarnya, keadaan Chandra di papah, tetapi dari bibir mereka ada senyum senang.

"Baru Nisa mau masuk, kok kayanya seneng banget? " tanya nisa. "Papah sakit? kok di tuntun?" tanyanya dengan banyak pertanyaan.

"Nggak, Papah cuma agak lemes," ucap Chandra.

Netra Nisa melirik pada Damar, tetapi lelaki ini tak merespon kode mata dari Nisa. Setelah mengantar Chandra sejoli ini keluar dari kamar Chandra, menuju ruang televisi.

"Bikin apa Nis?" tanya Damar, melihat paperbag di atas meja.

"Bikin prakarya buat tempel-tempel di buku anak-ana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status