Bukan kemauan Mina sampai harus menjadi saksi mata. Bukan keinginan Mina sampai berakhir di ranjang dua pria berbeda, tapi berasal dari keluarga yang sama—Blackwood. Dua pria berbahaya yang memaksanya menikahi mereka tanpa alasan. Menikah atau mati!
Lihat lebih banyakKarena mengambil ramuan yang diminta oleh Jemima, Red membiarkan ‘bercinta’ mereka gagal malam itu. Dia pergi selagi Mina berendam begitu lama di bathtub.Ramuan yang Jemima maksudkan adalah sejenis racikan segala macam bahan untuk membuat putra bungsunya ‘kuat perkasa tahan lama’ di atas ranjang.Logikanya, Red menganggap ibunya berlebihan. Namun saat mengikuti perasaannya, dia tahu bahwa ibunya sedang berusaha. Baik Jemima atau pun Logan, wajar mengharapkan garis keturunan mereka terus berkembang, bukannya berhenti di dua putranya.Percuma King dan Red yang luar biasa di segala bidang, tidak memiliki satu pun keturunan yang bisa meneruskan segala bakat yang mereka miliki.Jemima punya rencana terhadap cucu-cucunya nanti. Tujuannya sendiri.“Mina sedang hamil. Untuk apa lagi ramuan ini?” Red mengernyit sesaat ketika memutar-mutar badan botol. Memastikan bukan ramuan aneh yang harus diminum, dia memutar tutupnya. Mendekatkan hidung ke mulut botol, menghirupnya.“Tetap diperlukan. Ramu
“Kau bukan suamiku.” Mina sibuk mencari di mana menyimpan pistol yang diberikan oleh Red padanya tadi.“Oh, harus jadi suami dulu baru boleh menidurimu?”Mina tidak menanggapi, sibuk mengingat di mana meletakkan benda berharga itu selagi seharusnya dia menjadikan pistol Red sebagai pelindung dari si singa jantan.King sudah berada tepat di belakang Mina, tanpa sempat disadari oleh Mina yang sibuk mengingat sambil mencari pistolnya.King melingkarkan kedua lengannya di sekeliling tubuh Mina. Bibirnya mengecup leher dan pundak Mina bergantian. “Mencari pistol milik Red yang diberikan padamu?”Mina berdebar bukan karena ketahuan, tapi tangan King yang mengusap lembut di sekitaran pusarnya sambil terus turun lebih ke bawah memberikan sensasi mengejutkan.Selagi Mina menahan diri, King terus memprovokasi.“Red tidak mungkin menyentuhmu dengan penuh perasaan sepertiku, Mina.”Nyaris lepas kontrol! Mina mengatur napas dan debar jantung yang tidak karuan. Dering dari telepon rumah menyadarkan
Mina keluar kamar setelah satu jam mengurung diri. Maksudnya, mandi selama mungkin sambil berpakaian sengaja dilambat-lambatkan.Red rupanya tidak mau menunggu. Mina senang karena batal membicarakan apa yang seharusnya dipertanggungjawabkan. Nanti. Biarkan dia bernapas lega dulu sejenak setelah insiden melarikan diri dari singa jantan dan mimpi buruk.Memastikan bahwa Red benar tidak berada di dalam, Mina pergi keluar rumah. Sepi. Mobil Red tidak ada di garasi, justru Mina baru ingat, mobil King-lah yang saat ini terparkir asal di halaman depan rumah Red.Aku benar-benar lupa telah mencuri mobil si berengsek itu kemarin.Berniat mendekat, sekitar dua puluh meter, Mina sama sekali tidak tahu apalagi menduga kalau ada seseorang di dalam mobil. Barulah dia sadar ketika kendaraan roda empat itu bergerak, maju dalam kecepatan tinggi.Tidak menghindar, Mina yakin si pengemudi cuma menggertak—walau entah siapa di dalam sana. Tidak akan menabrak, pasti berniat memperingatinya.Jangan mati sia
Mina pikir, meski pelit memberikan informasi, setidaknya King akan menggertaknya dengan sesuatu mengenai pamannya. Dugaanku meleset? “Jadi, apa tujuanmu membawaku ke sini?”“Aku sedang bosan.” King tertawa tanpa beban. “Masuklah.”“Aku tidak mau.” Mina bertahan di tempat. Di dalam rumah, berduaan dengan lawan jenis, apalagi yang mau dilakukan? Mungkin akan ada orang lain di rumah King, namun melihat Red suka kesendirian, Mina yakin King pun tidak suka tinggal dengan orang lain.King tidak heran kalau dirinya ditolak lagi oleh Mina, walau sudah diancam menggunakan pistol sekalipun. Tanpa raut marah, ditatapnya Mina dengan senyum. Bagi Mina, King persis orang gila mesum.“Tadi aku ikut denganmu karena dipaksa. Kau juga menodong—”“Yap, karena aku menodongkan pistolku padamu agar kau ikut denganku,” sela King, tentu dengan kembali mengancam menggunakan pistol. Cepat sekali tangan itu bergerak, tiba-tiba sudah memegang senjata api laras pendek. Kali ini, sasarannya pelipis Mina. “Masuk.”
King melepas ciuman mereka, tapi tidak membiarkan Mina lolos. Dicekiknya Mina, ditindih agar tidak mampu melawan. Dirasai lidahnya sendiri yang terluka dan berdarah.“Wah, wah. Kau pintar menggigit, ya?” King terkekeh. Menatap Mina yang terengah parah, tidak lagi kedinginan, karena mereka sedang bergumul panas. Bukan bercinta, bukan—namun lebih nikmat dari sensasi melayang karena penyatuan. Bagi King, sulit mendapatkan lawan yang mau bersikap kasar terhadap dirinya. Semua dari mereka—para wanita—patuh, menurut padanya.Diminta menjilat, pasti dilakukan. Diperintah mengulum, jelas dipatuhi. Tidak perlu memaksa mereka, karena dengan suka rela wanita-wanita itu bersedia telentang telanjang di tempat tidur King.Berpikir keras mencari cara membalas yang tepat, tidak ada niat dalam hati Mina untuk bernegosiasi dengan orang gila seperti King. Melawan. Cuma melawanlah yang harus dia lakukan.Walau dalam diam dengan mata saling bertatapan, King dan Mina merasa seolah memahami isi pikiran satu
“Mundur, Red.” Padahal King menyaksikan sendiri kalau adiknya sama sekali tidak melangkah maju, melainkan tetap di tempat, namun dia begitu suka melihat kepanikan di wajah Red yang selama ini hidup aman dan tenang di bawah naungan keluarga besar mereka. Red perlu diguncang.“Jangan mengujiku,” geram Red sambil mengepal tinju. “Kau rupanya sengaja menggunakan ibu untuk memancingku datang bersama Mina.”King terkekeh pelan, menyeret mulut pistolnya dari pelipis Mina, turun ke pipi, lalu menuju leher, memberi penekanan di sana. “Kau terlalu tegang, Red. Santailah sedikit. Aku cuma ingin melihat wajah saksi yang menonton perbuatan kita tempo hari.”Mina memasang ekspresi datar. Terlihat tidak gentar. “Aku tidak dengan sengaja menonton aksi pembunuhan yang kalian lakukan.”Pistol King menjauh dari leher Mina. Tertawa pelan, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Mina. “Aku mengawasimu, Mina Allerick. Jangan kira dengan menikahi adikku semuanya selesai.”“Akan kuingat ancamanmu dengan baik.”
Menikahi saksi mata. Terpaksa Red lakukan demi menghindari banyak hal, terutama untuk menjamin si saksi tutup mulut. Padahal tidak harus sampai sebegitunya, namun keputusan ayahnya—Logan Blackwood, memang tidak bisa dibantah. “Buka kakimu lebar-lebar, Mina.” “Tidak.” Mina malah merapatkan kedua kakinya. Red mencekik Mina menggunakan satu tangan, namun hal serupa pun dibalas Mina meski cengkeraman Red terasa lebih kuat. “Hebat. Kau membaca gerakanku, lalu membalasnya.” Menyeringai, Red senang karena ternyata menikahi wanita tangguh seperti Mina. Tidak takut padanya, apalagi pada kematian. Padahal baru tempo hari Mina di sana. Melihatnya melakukan sesuatu yang pastinya tidak mudah diterima oleh orang waras dan normal pada umumnya. Namun kini wanita itu ada di sini, bersamanya, menikah dengannya. Menjadi istri, pendamping hidup—meski terpaksa. Mina balas menyeringai. Tidak berniat melepas cengkeraman kedua tangannya dari leher Red, kalau pria itu tidak mau melepasnya lebih dulu. “Per
Menikahi saksi mata. Terpaksa Red lakukan demi menghindari banyak hal, terutama untuk menjamin si saksi tutup mulut. Padahal tidak harus sampai sebegitunya, namun keputusan ayahnya—Logan Blackwood, memang tidak bisa dibantah. “Buka kakimu lebar-lebar, Mina.” “Tidak.” Mina malah merapatkan kedua kakinya. Red mencekik Mina menggunakan satu tangan, namun hal serupa pun dibalas Mina meski cengkeraman Red terasa lebih kuat. “Hebat. Kau membaca gerakanku, lalu membalasnya.” Menyeringai, Red senang karena ternyata menikahi wanita tangguh seperti Mina. Tidak takut padanya, apalagi pada kematian. Padahal baru tempo hari Mina di sana. Melihatnya melakukan sesuatu yang pastinya tidak mudah diterima oleh orang waras dan normal pada umumnya. Namun kini wanita itu ada di sini, bersamanya, menikah dengannya. Menjadi istri, pendamping hidup—meski terpaksa. Mina balas menyeringai. Tidak berniat melepas cengkeraman kedua tangannya dari leher Red, kalau pria itu tidak mau melepasnya lebih dulu. “Per...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen