Sifa yang mendengar keributan pun langsung bergegas menuju aula dalam."Ratu, apa yang ter ...."Sebelum Sifa menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia mendengar kata "Pergi!" yang berasal dari dalam kelambu tempat tidur Nabila.Suara laki-laki!Sifa merasa ketakutan, dia pun ingin meminta bantuan.Tiba-tiba, seorang kasim datang dan segera menahannya, lalu berkata dengan marah."Dasar bodoh! Dia itu Yang Mulia!"Sifa tercengang.Yang Mulia?! Kaisar tiran yang sudah membunuh banyak orang itu?Ini sudah sangat malam, kenapa tiba-tiba dia datang?!Di dalam kelambu.Telapak tangan besar Kaisar itu menekan satu pundak Nabila, sementara tangannya yang satu lagi mencengkeram pergelangan tangan Nabila yang memegang belati. Dia menindih tubuh Nabila, seperti singa yang siap menerkam mangsanya.Nabila bisa saja melawan, tapi setelah tahu siapa laki-laki itu, dia pun mengurungkan niatnya.Dia tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena gelap.Tapi aura membunuh yang terpancar dari laki-laki it
Malam ini ditakdirkan untuk menjadi bencana, Nabila sudah menebaknya.Sejujurnya daripada harus menyerahkan kesuciannya pada Kaisar, tidak ada salahnya kalau Nabila harus melukai dirinya sendiri.Setidaknya dia tidak harus terus ditindih oleh Kaisar.Nabila merobek bagian bawah piamanya dan menjadikannya sapu tangan untuk dijadikan alas yang biasa digunakan pengantin baru untuk membuktikan bahwa dirinya masih perawan.Dia lantas mengangkat bagian bawah piamanya dengan satu tangan, satu tangannya memegang belati dengan posisi terbalik.Nabila sudah memutuskan untuk melakukannya, dia tidak bisa menolaknya.Dia berusaha menghibur dirinya sendiri, anggap saja ini luka biasa.Dari kecil sampai sekarang, dia sudah sering mendapat luka saat berlatih bela diri, 'kan?Setelah itu, dia dengan sekuat tenaga ....Pada saat ini, sebuah kekuatan besar menahan pergelangan tangannya.Nabila mengerutkan alisnya.Yohan kembali merampas belati itu. Kali ini dia berkata dengan nada bicara yang lebih tajam
Nabila sama sekali tidak terlihat seperti istri yang sedih karena dicampakkan suaminya. Dia mengenakan pakaian ratu yang mewah, seperti burung phoenix yang turun ke dunia.Tatapannya terlihat cuek dan datar, memancarkan sifat yang tidak mudah didekati seperti batu giok.Warna kulitnya tidak putih pucat seperti standar ratu kerajaan, kulitnya terlihat kemerahan dan kencang.Wajahnya berwibawa dan memancarkan aura bangsawan yang kuat, dia terlihat cantik dan dingin seperti putri es.Para pelayan istana sudah terbiasa melihat selir yang mempunyai sedikit kemiripan dengan Selir Kehormatan. Mereka merasa takjub saat melihat kecantikan Nabila.Putri bangswan yang tercantik memang tidak bisa disamakan dengan wanita biasa.Sejak terjun di dunia persilatan, menyamar dan berpura-pura sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh Nabila.Kecantikan menjadi masalah baginya, terutama di kamp militer.Istri gurunya mengatakan bahwa Nabila sudah menyia-nyiakan kecantikannya. Dia tidak tega melihat waja
Rio merasa sedikit kesal dan mencoba menasihatinya."Apa yang Kaisar lakukan terhadap Ratu itu kejam."Yohan sudah pergi, hanya punggungnya yang terlihat. Meski demikian, wibawanya tetap terasa.Ujung pakaian Yohan tertiup angin, dia menuruni tangga dan melihat ke arah yang jauh. Dia dapat melihat pemandangan seluruh taman istana dan peternakan kuda, termasuk Ratu yang berhasil menaklukkan kuda.Nabila yang menunggangi kuda itu terlihat seperti gadis dalam ingatannya....Karena masih merasa syok, Ibu Suri kembali ke Istana Giok terlebih dulu.Sementara Nabila kembali ke istananya sendiri, Istana Rubi.Menurut aturan kerajaan, para selir harus memberi hormat pada Ratu.Tapi selir yang datang untuk memberi hormat pada Nabila hanya sedikit. Kebanyakan dari mereka mengeluh sakit atau sedang mempunyai urusan lain.Nabila juga tidak mau berbasa-basi dengan mereka. Setelah menyapa sebentar, dia lantas menyuruh mereka untuk pergi.Beberapa saat kemudian, seorang pelayan datang untuk menyampai
Sepertinya dia baru saja keluar dari Istana Giok. Saat berpapasan dengan Ratu, dia langsung memberi hormat."Salam hormat, Kakak Ipar!"Rio memanggil Nabila dengan sebutan Kakak Ipar, bukan Ratu. Sepertinya dia cukup akrab dengan Kaisar.Sifa tercengang saat melihat Rio.Pangeran Rio tampan sekali! Kulitnya putih, sikapnya sopan dan elegan! Sifatnya ini jauh lebih baik dari si Kaisar Tiran yang tidak berperasaan itu!Andai saja Nabila menikah dengannya ....Saat memikirkan hal itu, Sifa langsung menghentikan pemikiran konyolnya.Aturan istana sangat ketat, tidak seperti di kamp militer di mana dirinya bisa berbicara bebas dengan laki-laki.Saat Nabila hendak pergi, Rio kembali berbicara."Saat menyaksikan eksekusi kemarin, apa Ratu merasa terkejut?"Nabila terlihat fokus, dia lantas menjawab dengan cuek. "Tidak.""Kebetulan aku melihat langsung saat kakak Ipar berhasil menaklukkan kuda itu, Kakak Ipar memang hebat! Sebenarnya Kaisar menyukai wanita yang bisa menaklukkan kuda. Bisa jadi
Saat Kaisar mengangkat tubuh Nabila dengan paksa, percikan air di dalam bak mandi itu menimbulkan riak.Nabila dengan refleks menutup bagian depan tubuhnya dengan kedua tangannya.Bagian belakang tubuhnya terlihat.Tanpa memikirkan apa-apa, tatapan Kaisar tertuju pada bagian belakang pinggang Nabila.Tidak ada bekas luka di pinggangnya.Pinggangnya terlihat bersih dan kencang.Yohan mengerutkan alisnya, tatapannya terlihat dingin dalam waktu yang lama.Telapak tangan Nabila terasa panas, dahinya sedikit berkeringat.Baru saja dia mengalihkan kekuatannya untuk melenyapkan bekas lukanya dengan sangat cepat.Namun karena dia melakukannya dengan sangat cepat, tenaga dalamnya banyak terkuras.Saat ini dia sangat lemah.Kaisar Tiran itu tidak lantas percaya begitu saja.Setelah itu, Kaisar memegang pinggang Nabila dari samping dengan telapak tangannya yang besar. Dia lantas menekan ujung ibu jarinya dengan keras ke arah belakang pinggang Nabila."Aarrgghh!!!" Nabila tidak bisa menahan teriak
Ruang Kerja Istana.Kaisar yang sedang melakukan evaluasi itu menghentikan gerakannya, tatapannya terlihat dingin."Ratu menginginkan Cap Emas?"Kasim yang menyampaikan pesan itu terlihat gemetaran."Benar, Yang Mulia. Ratu menunggu di luar untuk meminta Cap Emas."Saat ini, Cap Emas itu berada di tangan Cindy.Bukankah Ratu sengaja mencari masalah?!Kasim itu ketakutan dan berkeringat dingin, dia takut Kaisar akan melampiaskan kemarahan padanya.Sesosok bayangan terlihat dari jendela di belakang takhta berukir naga.Cahaya terang dan gelap terlihat di wajah Kaisar, mata panjangnya yang sipit itu terlihat tajam dan berbahaya seperti mata elang."Katakan padanya, kalau dia terus merasa gelisah, aku akan membuangnya.""Hamba mengerti!"....Di luar Ruang Kerja Istana.Tatapan Nabila terlihat tenang, ekspresinya datar, dia terlihat seperti tidak peduli dengan urusan dunia.Kasim itu menyampaikan pesan kasar dan mencoba membujuk Nabila."Ratu, sebaiknya anda kembali ke Istana Rubi saja.""
Di Paviliun Dharma Senja, Cindy merasakan sakit kepala yang tak tertahankan.Di aula dalam, tabib sedang memberikan akupunktur untuk meredakan rasa sakitnya.Di kursi kayu cendana di aula luar, Kaisar duduk dengan penuh wibawa seraya mengerutkan alisnya."Mana orang yang dikirimkan ke Istana Rubi?""Begitu selesai mengatakannya, seorang pelayan istana pun datang dengan tergopoh-gopoh."Yang Mulia! Ratu bilang kalau obatnya hanya sedikit, jadi tidak bisa diberikan ...."Tatapan Yohan yang setajam bilah pedang membuat sang lawan bicara menjadi gelisah."Suruh Ratu segera ke sini!"Kemarahan sang Kaisar membuat tak seorang pun berani menunda perintahnya.Tidak lama kemudian, kasim yang dikirim untuk kedua kalinya ke Istana Rubi telah kembali.Kasim itu menyampaikan laporan sambil berlutut di tanah dengan gemetaran."Yang Mulia, Ratu ... Ratu sudah istirahat."Prang!Yohan mengibaskan lengan rampingnya, cangkir kaca yang berada di atas meja seketika hancur berkeping-keping karenanya.Dia k
Permaisuri Agung menatap orang di depannya dengan terkejut."Ratu, a ... apa yang kamu bilang barusan?!"Nabila berkata dengan tegas."Aku ingin mengundurkan diri dari posisi ratu dan bercerai dengan Kaisar."Semua pelayan di dalam istana merasa terkejut.Kenapa Yang Mulia Ratu bertindak seperti ini?"Sungguh tidak masuk akal! Aku tidak pernah mendengar hal seperti ini! Di mana Kaisar? Apakah Kaisar tahu ...."Nabila berkata dengan jujur."Kaisar tidak mengizinkanku, jadi aku datang untuk meminta izin dari Anda."Permaisuri Agung memang tidak menyukai cucu menantunya.Hanya saja, masalah ini sedikit rumit."Kamu benar-benar ingin meninggalkan istana?" tanya Permaisuri Agung.Nabila mengangguk."Benar.""Baik, aku ...."Sebelum Permaisuri Agung selesai bicara, terdengar sebuah suara yang familier di luar pintu."Nenek tidak perlu repot-repot dalam hal ini."Permaisuri Agung mengangkat tatapannya, dia melihat Kaisar yang sedang berjalan masuk dengan ekspresi muram. Bahkan dia memiliki se
Tatapan Yohan menjadi serius, dia segera berdiri setelah melirik pecahan mangkuk di atas lantai. Tubuhnya yang tinggi membuat sebuah bayangan yang besar."Aku adalah Kaisar.""Tidak ada kebebasan di bawah kekuasaan kekaisaran.""Tidak peduli apakah kamu marah atau tidak terima, kamu tidak bisa tidak mematuhi aturan ini.""Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menantang kesabaran seorang kaisar dengan tindakan bodohmu."Nada bicara Yohan sangat tenang, tapi terdapat keagungan yang tidak bisa ditolak.Sikap Yohan yang lembut dan mengalah pada Nabila hanyalah ilusi yang dibuat oleh Yohan setelah meninggalkan statusnya sebagai kaisar untuk sementara.Tidak peduli bagaimanapun juga Yohan tetap merupakan seorang kaisar kejam yang berkuasa.Nabila berkata sambil mengejek dirinya sendiri."Tidak disangka aku mengira Anda akan memberiku hak untuk memilih."Yohan marah bukan karena dia mengubah waktu menjadi setengah tahun, melainkan Yohan sendiri sama sekali tidak ingin membiarkannya pergi.Yohan
Nabila terbangun pada sore hari.Sifa sedang berjaga di samping dengan ekspresi khawatir."Yang Mulia, bagaimana kondisi Anda?"Nabila duduk, berusaha untuk mengatur napas dan kekuatannya.Kekuatan internalnya telah kembali, tapi tubuhnya masih terasa sangat lemah.Bibir Nabila memucat, bahkan tatapannya juga terlihat sedikit sedih."Yang Mulia, Nyonya datang ke istana."Mirna datang untuk membujuk Nabila.Mirna terlihat lebih tua dari biasanya, bahkan seluruh tubuhnya terlihat sangat lemah."Kaisar sudah tahu identitasmu.""Kaisar memanggil ayahmu untuk memasuki istana dan menceritakan masalahmu padanya.""Nabila, kenapa kamu bertindak seperti ini?""Kamu sudah menikah dengan Kaisar, bagaimana mungkin kamu bisa meninggalkannya?""Kaisar adalah orang yang murah hati, dia tidak menghukummu, Keluarga Feno dan Keluarga Muro karena telah menipunya. Kaisar juga bekerja sama denganmu untuk membuat perjanjian satu tahun. Coba kamu pikirkan, tidak akan ada orang yang mengatakan bahwa Kaisar sa
Tirai manik-manik terbuka. Saat Nabila hendak melewati tirai kelambu, dia menggenggam tirai itu dengan kuat, tapi Nabila bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menahannya.Tirai itu terlepas dari tangan Nabila saat Yohan berjalan maju.Nabila melihat tirai yang tertutup dengan amarah di matanya ....Yohan duduk di pinggir tempat tidur sambil menggendong Nabila, kemudian dengan perlahan melepaskan tusuk rambut kayu serta pita yang mengikat rambutnya.Rambut hitam Nabila tergerai, jari Yohan yang panjang melewati rambut Nabila dan menangkup bagian belakang kepalanya.Terdapat tatapan rumit di mata Yohan."Awalnya aku berencana untuk membicarakan masalah ini baik-baik denganmu.""Kalau kamu menepati janjimu di mana kamu baru pergi setelah setahun berlalu, aku tidak akan semarah ini.""Hanya saja, kamu sama sekali tidak mendengar ucapanku. Kamu sama sekali tidak bisa dibujuk.""Kalau begitu, aku cuma bisa menggunakan caraku sendiri untuk memaksamu menepati janjimu."Nabila menggigit bibirnya
Sifa memasuki ruangan dalam, dia melihat pembatas ruangan yang terjatuh di lantai."Yang Mulia, apakah Anda benar-benar akan pergi?"Nabila berkata dengan tenang."Benar. Aku akan mengingat kasus Keluarga Rudianto."Niko juga telah membunuh Guru Juan.Sifa berkata dengan khawatir."Yang Mulia, Hamba takut Kaisar ....""Dia akan mengizinkanku," ujar Nabila dengan tatapan tenang.Kalau tidak mendesak, Nabila juga tidak ingin semua orang mengetahui hal ini.Yohan tidak bisa tidur pada malam ini.Karena hatinya seperti terbakar oleh amarah.Yohan selalu mengira dia masih memiliki waktu satu tahun dengan Ratu.Hanya saja, Ratu malah diam-diam mengubahnya menjadi setengah tahun!Yohan dengan tulus berjalan memasuki hati Nabila dengan perlahan, tapi dia malah sudah berencana untuk pergi!Kenapa bisa ada wanita sekejam dia di dunia ini!Keesokan harinya.Yohan pergi ke Istana Rubi setelah selesai mengadakan rapat.Terdapat banyak pengawal yang berjaga di depan, seolah-olah ini bukanlah tempat
Napas Yohan sedikit tersendat, dia berjalan mendekati Nabila dan meraih lengannya."Kamu mau keluar istana untuk memeriksa keberadaan Niko? Tidak masalah, aku akan mengizinkanmu."Suara Yohan sedikit bergetar, "Kamu bisa memeriksanya sesuai dengan keinginanmu sendiri."Nabila menatap mata Yohan dengan tenang tanpa sedikitpun perasaan tidak rela."Bukan cuma untuk memeriksa Niko. Kaisar, aku tidak akan kembali lagi kali ini."Yohan sedikit menyipitkan matanya. Terlihat jelas bahwa Yohan sedang marah, tapi dia berusaha untuk menenangkan dirinya."Apa yang kamu bicarakan? Jelas-jelas di surat perjanjian tertulis satu tahun ....""Anda salah ingat, yang benar adalah setengah tahun," ucap Nabila sambil memberikan surat perjanjian pada Yohan.Yohan segera membuka surat perjanjian itu, terdapat ekspresi terkejut dan penyesalan di wajah tampannya.Tidak disangka apa yang ditulis di surat perjanjian benar setengah tahun!Hanya saja, Yohan sangat yakin bahwa dia menulis satu tahun pada saat itu!
Di dalam Istana Wisra.Selir Suci memberikan bukti kejahatan Pangeran Ricky dengan beberapa menteri yang lain pada Kaisar."Ini semua didapat dari ayahku, ayahku sejak awal sudah curiga Pangeran Ricky punya niat jahat. Jadi ayahku pura-pura berteman dengannya untuk mendapatkan daftar nama kaki tangannya."Daftar nama yang diberikan oleh Selir Suci telah mengurangi Yohan dari banyak masalah.Yohan berkata dengan ekspresi serius setelah membaca daftar nama itu."Ayahmu berjasa."Tatapan Selir Suci terlihat sangat tegas dan setia."Setia pada Anda adalah tugas seorang ayah, baguslah jika ayahku bisa membantu menyelesaikan masalah Anda. Selama dua hari ini, Anda sangat sibuk sampai tengah malam karena urusan Pangeran Ricky. Tapi Anda bisa beristirahat sejenak saat ini."Hari ini Yohan mendatangi Istana Wisra karena bukti kejahatan yang dimiliki oleh Selir Suci.Mereka memang seperti ini sebelumnya, Yohan memerintah Negara Naki, sedangkan Selir Suci menggunakan kekuatan seluruh keluarganya
Yohan yakin bahwa dia tidak akan pernah melupakan apa yang pernah dia lakukan.Dia sama sekali tidak pernah menyentuh Selir Suci!Dia tidak akan bertindak seperti itu meskipun mabuk.Hanya saja, Selir Suci sama sekali tidak memiliki alasan untuk berbohong.Mereka tumbuh besar bersama dan juga belajar bersama. Selir Suci berusaha keras untuk membantu Yohan saat dia baru naik takhta, bagaimana mungkin dia bisa berbohong?Selir Suci menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tersenyum, tapi terdapat kesedihan di matanya."Tidak masalah kalau kamu tidak ingat.""Kejadian pada malam itu pada dasarnya adalah sebuah kesalahan.""Aku akan melupakannya dan aku berharap kamu juga bisa melupakannya. Jangan biarkan hal itu menjadi duri di antaramu dengan Ratu."Yohan tiba-tiba berdiri dan menatapnya lekat-lekat."Denia, kita telah berteman selama belasan tahun, jadi jangan bohongi aku. Apakah anak itu benar-benar milikku?"Selir Suci menggigit daging di dalam mulutnya dan mengangguk denga
Yohan mengerutkan keningnya, Permaisuri Agung mengatakan hal ini dengan tiba-tiba yang mengejutkannya.Kapan Selir Suci pernah keguguran?!Selir Jihan bertanya dengan cepat."Permaisuri Agung, Selir Suci pernah keguguran? Kenapa aku tidak pernah dengar?"Semua orang juga terkejut.Permaisuri Agung menggenggam tangan Selir Suci dan berkata dengan sedih."Kejadian ini terjadi saat Kaisar pergi untuk berperang.""Saat itu Selir Suci sakit, dia sama sekali tidak memiliki waktu untuk memedulikan hal ini dan juga tidak tahu jika dia sedang mengandung.""Sampai ...."Permaisuri Agung melirik Ibu Suri saat mengatakan ini.Ibu Suri juga teringat dengan kejadian masa lalu yang membuat telapak tangannya berkeringat dingin.Ibu Suri menghindari tatapan menuduh Permaisuri Agung dan merasa cemas.Ibu Suri adalah salah satu dari sedikit orang yang mengetahui kehamilan Selir Suci, selain itu dia juga merupakan pelaku pembunuhan secara tidak langsung.Jika Ibu Suri tidak menghalangi para tabib kekaisar