Share

Bab 9

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-11 18:43:15
Rio merasa sedikit kesal dan mencoba menasihatinya.

"Apa yang Kaisar lakukan terhadap Ratu itu kejam."

Yohan sudah pergi, hanya punggungnya yang terlihat. Meski demikian, wibawanya tetap terasa.

Ujung pakaian Yohan tertiup angin, dia menuruni tangga dan melihat ke arah yang jauh. Dia dapat melihat pemandangan seluruh taman istana dan peternakan kuda, termasuk Ratu yang berhasil menaklukkan kuda.

Nabila yang menunggangi kuda itu terlihat seperti gadis dalam ingatannya.

...

Karena masih merasa syok, Ibu Suri kembali ke Istana Giok terlebih dulu.

Sementara Nabila kembali ke istananya sendiri, Istana Rubi.

Menurut aturan kerajaan, para selir harus memberi hormat pada Ratu.

Tapi selir yang datang untuk memberi hormat pada Nabila hanya sedikit. Kebanyakan dari mereka mengeluh sakit atau sedang mempunyai urusan lain.

Nabila juga tidak mau berbasa-basi dengan mereka. Setelah menyapa sebentar, dia lantas menyuruh mereka untuk pergi.

Beberapa saat kemudian, seorang pelayan datang untuk menyampaikan pesan dari Kaisar.

"Ratu, Kaisar sudah tahu kalau anda bisa menaklukkan kuda dan menyelamatkan Ibu Suri. Kaisar ingin memberikan sepasang giok untuk anda sebagai hadiah spesial. Selain itu Anda juga diperintahkan untuk menonton eksekusi pemenggalan kuda itu."

Sifa yang mendengarnya merasa sangat tertekan.

Bagaimana bisa Kaisar menyuruh seorang Ratu untuk menonton pemenggalan kuda?

Lagi pula, kuda itu sedang hamil.

Ternyata dia memang seorang Kaisar tiran yang tidak mempunyai perasaan!

Nabila tetap terlihat tenang, dia tidak terlihat sedih atau marah.

Pelayan istana yang menyampaikan pesan tersebut menjadi bingung.

Ratu yang satu ini benar-benar tahan banting.

Lihat saja nanti dia bisa bertahan berapa lama di istana ini!

Sore hari.

Arena pacuan kuda.

Pawang kuda sudah mengeluarkan kuda betina itu dari kandangnya untuk dieksekusi.

Para pawang kuda begitu menyayangi kuda-kuda yang mereka rawat, karena itu mereka memohon belas kasih pada Nabila.

"Ratu, apa Anda benar-benar akan memenggal kuda ini? Kuda ini adalah kuda terbaik yang pernah ikut berperang!"

Nabila memegang tali kendali kuda dan mengelus perut kuda itu dengan lembut.

Dia menatap kuda itu dengan tenang, mata keduanya saling bertatapan.

Setelah itu Nabila berkata dengan tenang.

"Penggal saja!"

Kuda itu pun dibawa ke tempat penjagalan. Algojo hanya perlu memotong tali panjang dan belati besar yang tergantung di atas akan terjatuh dan memenggal kepala kuda secara otomatis.

Nabila duduk di kursi pengawas yang berjarak beberapa meter.

Mata indahnya menatap jauh dengan dingin tanpa kelembutan sedikit pun. Tatapannya jauh lebih dingin dari algojo.

Namun saat belati besar itu nyaris jatuh, pergelangan pawang kuda istana yang bertugas untuk memegang tali kendali kuda itu tiba-tiba mati rasa.

Saat dia melonggarkan tali kendali kuda, kuda itu mengangkat kaki depannya dan berlari dengan sangat cepat.

Algojo dan para pengawal terkejut.

"Cepat hentikan kuda itu!"

Nabila melihat dari kejauhan dengan tenang, seolah dia tidak terlibat.

Sifa bisa melihat dengan jelas kalau Ratu sengaja melempar batu sebagai senjata tersembunyi untuk melemahkan pergelangan tangan pawang kuda istana, dengan begitu kuda betina malang itu punya kesempatan untuk kabur.

Setelah itu, Ratu menyerang para pengawal secara diam-diam dan sengaja membuat mereka seakan tersandung batu di lapangan.

Tentu saja mereka tidak sanggup mengejar kuda yang mampu berlari ribuan mil itu. Mereka hanya bisa melihat kuda itu berlari semakin jauh sampai menghilang ke hutan di dekat arena pacuan kuda tanpa bisa melakukan apa-apa.

Ruang kerja istana.

Bayangan dan cahaya tumpang tindih di sekitar laki-laki yang duduk di takhta berukir naga.

Tatapannya terlihat tegas dan dingin.

Bordiran naga emas di atas jubah yang dikenakan laki-laki itu memiliki cakar yang menakutkan dan tatapan yang tajam.

Namun tetap saja itu semua tidak sebanding dengan tatapan mengintimidasi laki-laki yang mengenakan jubah tersebut, membuat orang lain tidak berani menatapnya secara langsung.

Para pengawal berlutut di tanah.

"Yang Mulia, kuda itu kabur dari arena dan ... menghilang di hutan tanpa jejak."

Laki-laki yang duduk di takhta dengan ukiran naga itu tidak berbicara, tatapan dinginnya membuat para pelayan merasa seperti berjalan di atas es tipis.

Tidak lama kemudian, seorang pelayan kembali datang dan memberi laporan.

"Yang Mulia, Ratu menunggu di luar untuk meminta maaf!"

Akhirnya Kaisar angkat bicara.

"Ratu gagal menjalankan tugasnya, dia harus dihukum selama satu tahun. Sementara yang lain harus dicopot dari jabatannya."

Pelayan itu keluar untuk menyampaikan pesan pada Ratu, setelah itu kembali lagi untuk memberi laporan pada Kaisar.

"Yang Mulia, Ratu mengucapkan terima kasih atas kebaikan Anda."

Suasana di tempat itu tiba-tiba terasa menakutkan.

Kaisar yang semula duduk tiba-tiba berdiri.

Laki-laki bertubuh tinggi itu seperti jaring raksasa yang menutupi para pelayan di bawahnya. Mereka seakan tidak berani bernapas.

"Ratu, bagus sekali." Hati Kaisar sangat sulit dipahami.

Meski begitu, sebenarnya belum itu memang pertanda bagus.

Sementara itu di Istana Giok. Ibu Suri merasa kalau Ratu sudah mendapat perlakuan tidak adil.

"Ratu baru saja masuk istana, masih ada banyak hal yang harus diurus. Kaisar memberi hukuman padanya, bagaimana dia bisa menjalankan tugasnya!"

Bahkan seorang Ibu Suri tidak punya wewenang untuk menghentikan perintah Kaisar.

Paviliun Dharma Senja.

"Selir Utama, Ratu baru saja menikah, tapi hari ini Kaisar sudah memberinya hukuman!"

Cindy merasa senang, memang ini yang dia harapkan.

Kaisar memang selalu memperlakukan wanita yang tidak disukainya dengan kejam.

Keesokan harinya.

Saat dalam perjalanan menuju Istana Giok, Nabila bertemu dengan seorang pemuda berpakaian putih.

Dia langsung tahu kalau laki-laki itu adalah Rio, pangeran yang menggantikan Yohan saat upacara pernikahan.

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Lala Vina
cara buka bab selanjutnya gmna yah, dari kemaren dah coba buka iklan tp gk bisa2
goodnovel comment avatar
Mutia Abisha
selir utama serasa berada di atas angin dan dia pemenang hati sang kaisar, tunggu saat nya kau tersingkir oleh sang ratu ......
goodnovel comment avatar
La Ngau
siipppp nabila sippp,,, lanjutkan,,, .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 10

    Sepertinya dia baru saja keluar dari Istana Giok. Saat berpapasan dengan Ratu, dia langsung memberi hormat."Salam hormat, Kakak Ipar!"Rio memanggil Nabila dengan sebutan Kakak Ipar, bukan Ratu. Sepertinya dia cukup akrab dengan Kaisar.Sifa tercengang saat melihat Rio.Pangeran Rio tampan sekali! Kulitnya putih, sikapnya sopan dan elegan! Sifatnya ini jauh lebih baik dari si Kaisar Tiran yang tidak berperasaan itu!Andai saja Nabila menikah dengannya ....Saat memikirkan hal itu, Sifa langsung menghentikan pemikiran konyolnya.Aturan istana sangat ketat, tidak seperti di kamp militer di mana dirinya bisa berbicara bebas dengan laki-laki.Saat Nabila hendak pergi, Rio kembali berbicara."Saat menyaksikan eksekusi kemarin, apa Ratu merasa terkejut?"Nabila terlihat fokus, dia lantas menjawab dengan cuek. "Tidak.""Kebetulan aku melihat langsung saat kakak Ipar berhasil menaklukkan kuda itu, Kakak Ipar memang hebat! Sebenarnya Kaisar menyukai wanita yang bisa menaklukkan kuda. Bisa jadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 11

    Saat Kaisar mengangkat tubuh Nabila dengan paksa, percikan air di dalam bak mandi itu menimbulkan riak.Nabila dengan refleks menutup bagian depan tubuhnya dengan kedua tangannya.Bagian belakang tubuhnya terlihat.Tanpa memikirkan apa-apa, tatapan Kaisar tertuju pada bagian belakang pinggang Nabila.Tidak ada bekas luka di pinggangnya.Pinggangnya terlihat bersih dan kencang.Yohan mengerutkan alisnya, tatapannya terlihat dingin dalam waktu yang lama.Telapak tangan Nabila terasa panas, dahinya sedikit berkeringat.Baru saja dia mengalihkan kekuatannya untuk melenyapkan bekas lukanya dengan sangat cepat.Namun karena dia melakukannya dengan sangat cepat, tenaga dalamnya banyak terkuras.Saat ini dia sangat lemah.Kaisar Tiran itu tidak lantas percaya begitu saja.Setelah itu, Kaisar memegang pinggang Nabila dari samping dengan telapak tangannya yang besar. Dia lantas menekan ujung ibu jarinya dengan keras ke arah belakang pinggang Nabila."Aarrgghh!!!" Nabila tidak bisa menahan teriak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 12

    Ruang Kerja Istana.Kaisar yang sedang melakukan evaluasi itu menghentikan gerakannya, tatapannya terlihat dingin."Ratu menginginkan Cap Emas?"Kasim yang menyampaikan pesan itu terlihat gemetaran."Benar, Yang Mulia. Ratu menunggu di luar untuk meminta Cap Emas."Saat ini, Cap Emas itu berada di tangan Cindy.Bukankah Ratu sengaja mencari masalah?!Kasim itu ketakutan dan berkeringat dingin, dia takut Kaisar akan melampiaskan kemarahan padanya.Sesosok bayangan terlihat dari jendela di belakang takhta berukir naga.Cahaya terang dan gelap terlihat di wajah Kaisar, mata panjangnya yang sipit itu terlihat tajam dan berbahaya seperti mata elang."Katakan padanya, kalau dia terus merasa gelisah, aku akan membuangnya.""Hamba mengerti!"....Di luar Ruang Kerja Istana.Tatapan Nabila terlihat tenang, ekspresinya datar, dia terlihat seperti tidak peduli dengan urusan dunia.Kasim itu menyampaikan pesan kasar dan mencoba membujuk Nabila."Ratu, sebaiknya anda kembali ke Istana Rubi saja.""

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 13

    Di Paviliun Dharma Senja, Cindy merasakan sakit kepala yang tak tertahankan.Di aula dalam, tabib sedang memberikan akupunktur untuk meredakan rasa sakitnya.Di kursi kayu cendana di aula luar, Kaisar duduk dengan penuh wibawa seraya mengerutkan alisnya."Mana orang yang dikirimkan ke Istana Rubi?""Begitu selesai mengatakannya, seorang pelayan istana pun datang dengan tergopoh-gopoh."Yang Mulia! Ratu bilang kalau obatnya hanya sedikit, jadi tidak bisa diberikan ...."Tatapan Yohan yang setajam bilah pedang membuat sang lawan bicara menjadi gelisah."Suruh Ratu segera ke sini!"Kemarahan sang Kaisar membuat tak seorang pun berani menunda perintahnya.Tidak lama kemudian, kasim yang dikirim untuk kedua kalinya ke Istana Rubi telah kembali.Kasim itu menyampaikan laporan sambil berlutut di tanah dengan gemetaran."Yang Mulia, Ratu ... Ratu sudah istirahat."Prang!Yohan mengibaskan lengan rampingnya, cangkir kaca yang berada di atas meja seketika hancur berkeping-keping karenanya.Dia k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 14

    Istana Giok.Ibu Suri tampak penuh kasih sayang, tetapi perkataannya penuh dengan pertimbangan."Ratu, kamu sudah memegang Cap Emas sekarang. Jadi, mengatur urusan harem pasti menjadi jauh lebih mudah.""Misalnya, memperjelas aturan jadwal tidur para selir.""Tidak masalah buat selir yang baru masuk. Tapi yang sudah lama tentu saja tidak boleh diabaikan.""Terutama yang sudah senior seperti Selir Felicia dan Selir Nita. Mereka tidak boleh sampai kecewa.""Apalagi kalau kamu bisa memastikan agar Kaisar memperlakukan semua selir dengan adil. Mereka pasti akan menghormati dan menghargaimu, juga mendukungmu.""Dengan begitu, kamu juga bisa mengelola harem dengan lebih baik ...."Nabila mengangguk menandakan persetujuan."Yang Ibu Suri katakan memanglah benar.""Saat di rumah, ibuku juga selalu mengajarkan bahwa ketenangan dalam rumah tangga sangat penting. Dengan begitu, kepala keluarga bisa fokus dengan urusan luar. Itulah kewajiban seorang wanita."Ibu Suri pun mengangguk puas."Aku lega

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 15

    Ibu Suri kemudian bertanya kepada pelayan yang melaporkan kejadian itu, "Ada apa ini sebenarnya? Kenapa tiba-tiba ribut begini? Siapa yang memulai?"Pelayan itu pun menjawab."Beberapa selir ... mereka kesal dengan Selir Nita. Awalnya mereka berdebat, tapi kemudian malah bertengkar secara fisik. Selir Nita dikepung beberapa orang sampai tidak bisa membela diri ....""Begitu rupanya!" Ibu Suri yang hanya menyaksikan dari jauh, langsung merasa cemas setelah mendengar sang keponakan mengalami kesulitan."Di mana Ratu? Apa dia cuma diam saja?"...Istana Rubi.Nita yang lahir di keluarga kaya jelas tidak pernah mendapat penghinaan seperti ini.Sejak masuk istana, Kaisar tak pernah mengasihinya, itu membuat gadis sepertinya begitu menderita.Kini, ada yang berani mengolok-oloknya. Mereka mengatakan bahwa dia tak pantas berada di posisinya, terlebih lagi karena hanya mengandalkan Ibu Suri, yang merupakan bibinya.Tentu saja hal itu membuatnya tak mampu menahan amarahnya.Entah siapa yang mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 16

    Dalam ruang bawah tanah yang gelap dan sempit, mereka bertemu pada saat yang tidak seharusnya.Sebuah pertarungan antara hidup dan mati.Alis pria itu menukik tajam. Mata sipitnya menyiratkan hasrat membunuh yang terasa begitu nyata.Nabila tidak mengenakan jubah untuk menyamar ataupun penutup wajah.Jika tak yakin mampu membunuhnya dalam sekali serangan, ada baiknya dia tak bergerak. Andai terbongkar bahwa dirinya mahir bela diri, maka identitasnya sebagai pembunuh pasti akan terbongkar.Terlebih lagi, dia berbeda dengan Kaisar. Dia tak pernah membunuh seseorang yang tak bersalah.Pria ini bukanlah orang yang kejam dan jahat, dia hanya sekadar menjalankan perintah.Sembari berpacu dengan pikirannya, Nabila mencari celah untuk melarikan diri."Siapa kamu? Kenapa bisa ada di sini?"Yohan menatap dengan tajam.Ternyata sang Ratu tak mengenali dirinya.Wajar saja, mereka hanya pernah bertemu dua kali.Pada malam pernikahan, di dalam tenda yang remang-remang.Lalu, pada malam saat menangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 17

    Nadine masih hidup!Nabila meremas kertas itu. Dia mengepalkan tangan dan menempelkan pada dadanya dengan setengah terpejam.Dia begitu tak sabar untuk bertemu Nadine.Malam berikutnya.Nabila mengenakan pakaian samaran dan meninggalkan istana diam-diam.Di luar istana, ada sebuah kereta di suatu gang terpencil.Begitu melihatnya, pemuda yang mengemudikan kereta langsung melompat turun dan memberi hormat."Salam hormat, Mayor Jenderal!"Baron adalah salah satu orang kepercayaannya, yang telah mengikutinya dari kamp militer menuju Kota Zordo.Saat berhasil memasuki istana, dia menempatkan Baron di kediaman Keluarga Feno, serta memberinya berbagai tugas rahasia untuk menangkap para penjahat yang menghina Nadine.Tak disangka, dia akan memberikan kejutan sebesar ini pada Nabila."Di mana Nadine?" tanya Nabila lirih, berusaha menahan emosinya.Baron membuka tirai kereta, "Biar hamba antarkan ke sana."Dalam perjalanan, Baron menjelaskan padanya sembari mengemudi."Saat itu, kepala pelayan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 496

    Permaisuri Agung menatap orang di depannya dengan terkejut."Ratu, a ... apa yang kamu bilang barusan?!"Nabila berkata dengan tegas."Aku ingin mengundurkan diri dari posisi ratu dan bercerai dengan Kaisar."Semua pelayan di dalam istana merasa terkejut.Kenapa Yang Mulia Ratu bertindak seperti ini?"Sungguh tidak masuk akal! Aku tidak pernah mendengar hal seperti ini! Di mana Kaisar? Apakah Kaisar tahu ...."Nabila berkata dengan jujur."Kaisar tidak mengizinkanku, jadi aku datang untuk meminta izin dari Anda."Permaisuri Agung memang tidak menyukai cucu menantunya.Hanya saja, masalah ini sedikit rumit."Kamu benar-benar ingin meninggalkan istana?" tanya Permaisuri Agung.Nabila mengangguk."Benar.""Baik, aku ...."Sebelum Permaisuri Agung selesai bicara, terdengar sebuah suara yang familier di luar pintu."Nenek tidak perlu repot-repot dalam hal ini."Permaisuri Agung mengangkat tatapannya, dia melihat Kaisar yang sedang berjalan masuk dengan ekspresi muram. Bahkan dia memiliki se

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 495

    Tatapan Yohan menjadi serius, dia segera berdiri setelah melirik pecahan mangkuk di atas lantai. Tubuhnya yang tinggi membuat sebuah bayangan yang besar."Aku adalah Kaisar.""Tidak ada kebebasan di bawah kekuasaan kekaisaran.""Tidak peduli apakah kamu marah atau tidak terima, kamu tidak bisa tidak mematuhi aturan ini.""Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menantang kesabaran seorang kaisar dengan tindakan bodohmu."Nada bicara Yohan sangat tenang, tapi terdapat keagungan yang tidak bisa ditolak.Sikap Yohan yang lembut dan mengalah pada Nabila hanyalah ilusi yang dibuat oleh Yohan setelah meninggalkan statusnya sebagai kaisar untuk sementara.Tidak peduli bagaimanapun juga Yohan tetap merupakan seorang kaisar kejam yang berkuasa.Nabila berkata sambil mengejek dirinya sendiri."Tidak disangka aku mengira Anda akan memberiku hak untuk memilih."Yohan marah bukan karena dia mengubah waktu menjadi setengah tahun, melainkan Yohan sendiri sama sekali tidak ingin membiarkannya pergi.Yohan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 494

    Nabila terbangun pada sore hari.Sifa sedang berjaga di samping dengan ekspresi khawatir."Yang Mulia, bagaimana kondisi Anda?"Nabila duduk, berusaha untuk mengatur napas dan kekuatannya.Kekuatan internalnya telah kembali, tapi tubuhnya masih terasa sangat lemah.Bibir Nabila memucat, bahkan tatapannya juga terlihat sedikit sedih."Yang Mulia, Nyonya datang ke istana."Mirna datang untuk membujuk Nabila.Mirna terlihat lebih tua dari biasanya, bahkan seluruh tubuhnya terlihat sangat lemah."Kaisar sudah tahu identitasmu.""Kaisar memanggil ayahmu untuk memasuki istana dan menceritakan masalahmu padanya.""Nabila, kenapa kamu bertindak seperti ini?""Kamu sudah menikah dengan Kaisar, bagaimana mungkin kamu bisa meninggalkannya?""Kaisar adalah orang yang murah hati, dia tidak menghukummu, Keluarga Feno dan Keluarga Muro karena telah menipunya. Kaisar juga bekerja sama denganmu untuk membuat perjanjian satu tahun. Coba kamu pikirkan, tidak akan ada orang yang mengatakan bahwa Kaisar sa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 493

    Tirai manik-manik terbuka. Saat Nabila hendak melewati tirai kelambu, dia menggenggam tirai itu dengan kuat, tapi Nabila bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menahannya.Tirai itu terlepas dari tangan Nabila saat Yohan berjalan maju.Nabila melihat tirai yang tertutup dengan amarah di matanya ....Yohan duduk di pinggir tempat tidur sambil menggendong Nabila, kemudian dengan perlahan melepaskan tusuk rambut kayu serta pita yang mengikat rambutnya.Rambut hitam Nabila tergerai, jari Yohan yang panjang melewati rambut Nabila dan menangkup bagian belakang kepalanya.Terdapat tatapan rumit di mata Yohan."Awalnya aku berencana untuk membicarakan masalah ini baik-baik denganmu.""Kalau kamu menepati janjimu di mana kamu baru pergi setelah setahun berlalu, aku tidak akan semarah ini.""Hanya saja, kamu sama sekali tidak mendengar ucapanku. Kamu sama sekali tidak bisa dibujuk.""Kalau begitu, aku cuma bisa menggunakan caraku sendiri untuk memaksamu menepati janjimu."Nabila menggigit bibirnya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 492

    Sifa memasuki ruangan dalam, dia melihat pembatas ruangan yang terjatuh di lantai."Yang Mulia, apakah Anda benar-benar akan pergi?"Nabila berkata dengan tenang."Benar. Aku akan mengingat kasus Keluarga Rudianto."Niko juga telah membunuh Guru Juan.Sifa berkata dengan khawatir."Yang Mulia, Hamba takut Kaisar ....""Dia akan mengizinkanku," ujar Nabila dengan tatapan tenang.Kalau tidak mendesak, Nabila juga tidak ingin semua orang mengetahui hal ini.Yohan tidak bisa tidur pada malam ini.Karena hatinya seperti terbakar oleh amarah.Yohan selalu mengira dia masih memiliki waktu satu tahun dengan Ratu.Hanya saja, Ratu malah diam-diam mengubahnya menjadi setengah tahun!Yohan dengan tulus berjalan memasuki hati Nabila dengan perlahan, tapi dia malah sudah berencana untuk pergi!Kenapa bisa ada wanita sekejam dia di dunia ini!Keesokan harinya.Yohan pergi ke Istana Rubi setelah selesai mengadakan rapat.Terdapat banyak pengawal yang berjaga di depan, seolah-olah ini bukanlah tempat

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 491

    Napas Yohan sedikit tersendat, dia berjalan mendekati Nabila dan meraih lengannya."Kamu mau keluar istana untuk memeriksa keberadaan Niko? Tidak masalah, aku akan mengizinkanmu."Suara Yohan sedikit bergetar, "Kamu bisa memeriksanya sesuai dengan keinginanmu sendiri."Nabila menatap mata Yohan dengan tenang tanpa sedikitpun perasaan tidak rela."Bukan cuma untuk memeriksa Niko. Kaisar, aku tidak akan kembali lagi kali ini."Yohan sedikit menyipitkan matanya. Terlihat jelas bahwa Yohan sedang marah, tapi dia berusaha untuk menenangkan dirinya."Apa yang kamu bicarakan? Jelas-jelas di surat perjanjian tertulis satu tahun ....""Anda salah ingat, yang benar adalah setengah tahun," ucap Nabila sambil memberikan surat perjanjian pada Yohan.Yohan segera membuka surat perjanjian itu, terdapat ekspresi terkejut dan penyesalan di wajah tampannya.Tidak disangka apa yang ditulis di surat perjanjian benar setengah tahun!Hanya saja, Yohan sangat yakin bahwa dia menulis satu tahun pada saat itu!

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 490

    Di dalam Istana Wisra.Selir Suci memberikan bukti kejahatan Pangeran Ricky dengan beberapa menteri yang lain pada Kaisar."Ini semua didapat dari ayahku, ayahku sejak awal sudah curiga Pangeran Ricky punya niat jahat. Jadi ayahku pura-pura berteman dengannya untuk mendapatkan daftar nama kaki tangannya."Daftar nama yang diberikan oleh Selir Suci telah mengurangi Yohan dari banyak masalah.Yohan berkata dengan ekspresi serius setelah membaca daftar nama itu."Ayahmu berjasa."Tatapan Selir Suci terlihat sangat tegas dan setia."Setia pada Anda adalah tugas seorang ayah, baguslah jika ayahku bisa membantu menyelesaikan masalah Anda. Selama dua hari ini, Anda sangat sibuk sampai tengah malam karena urusan Pangeran Ricky. Tapi Anda bisa beristirahat sejenak saat ini."Hari ini Yohan mendatangi Istana Wisra karena bukti kejahatan yang dimiliki oleh Selir Suci.Mereka memang seperti ini sebelumnya, Yohan memerintah Negara Naki, sedangkan Selir Suci menggunakan kekuatan seluruh keluarganya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 489

    Yohan yakin bahwa dia tidak akan pernah melupakan apa yang pernah dia lakukan.Dia sama sekali tidak pernah menyentuh Selir Suci!Dia tidak akan bertindak seperti itu meskipun mabuk.Hanya saja, Selir Suci sama sekali tidak memiliki alasan untuk berbohong.Mereka tumbuh besar bersama dan juga belajar bersama. Selir Suci berusaha keras untuk membantu Yohan saat dia baru naik takhta, bagaimana mungkin dia bisa berbohong?Selir Suci menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tersenyum, tapi terdapat kesedihan di matanya."Tidak masalah kalau kamu tidak ingat.""Kejadian pada malam itu pada dasarnya adalah sebuah kesalahan.""Aku akan melupakannya dan aku berharap kamu juga bisa melupakannya. Jangan biarkan hal itu menjadi duri di antaramu dengan Ratu."Yohan tiba-tiba berdiri dan menatapnya lekat-lekat."Denia, kita telah berteman selama belasan tahun, jadi jangan bohongi aku. Apakah anak itu benar-benar milikku?"Selir Suci menggigit daging di dalam mulutnya dan mengangguk denga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 488

    Yohan mengerutkan keningnya, Permaisuri Agung mengatakan hal ini dengan tiba-tiba yang mengejutkannya.Kapan Selir Suci pernah keguguran?!Selir Jihan bertanya dengan cepat."Permaisuri Agung, Selir Suci pernah keguguran? Kenapa aku tidak pernah dengar?"Semua orang juga terkejut.Permaisuri Agung menggenggam tangan Selir Suci dan berkata dengan sedih."Kejadian ini terjadi saat Kaisar pergi untuk berperang.""Saat itu Selir Suci sakit, dia sama sekali tidak memiliki waktu untuk memedulikan hal ini dan juga tidak tahu jika dia sedang mengandung.""Sampai ...."Permaisuri Agung melirik Ibu Suri saat mengatakan ini.Ibu Suri juga teringat dengan kejadian masa lalu yang membuat telapak tangannya berkeringat dingin.Ibu Suri menghindari tatapan menuduh Permaisuri Agung dan merasa cemas.Ibu Suri adalah salah satu dari sedikit orang yang mengetahui kehamilan Selir Suci, selain itu dia juga merupakan pelaku pembunuhan secara tidak langsung.Jika Ibu Suri tidak menghalangi para tabib kekaisar

DMCA.com Protection Status