Share

Bab 9

Author: Shana
Rio merasa sedikit kesal dan mencoba menasihatinya.

"Apa yang Kaisar lakukan terhadap Ratu itu kejam."

Yohan sudah pergi, hanya punggungnya yang terlihat. Meski demikian, wibawanya tetap terasa.

Ujung pakaian Yohan tertiup angin, dia menuruni tangga dan melihat ke arah yang jauh. Dia dapat melihat pemandangan seluruh taman istana dan peternakan kuda, termasuk Ratu yang berhasil menaklukkan kuda.

Nabila yang menunggangi kuda itu terlihat seperti gadis dalam ingatannya.

...

Karena masih merasa syok, Ibu Suri kembali ke Istana Giok terlebih dulu.

Sementara Nabila kembali ke istananya sendiri, Istana Rubi.

Menurut aturan kerajaan, para selir harus memberi hormat pada Ratu.

Tapi selir yang datang untuk memberi hormat pada Nabila hanya sedikit. Kebanyakan dari mereka mengeluh sakit atau sedang mempunyai urusan lain.

Nabila juga tidak mau berbasa-basi dengan mereka. Setelah menyapa sebentar, dia lantas menyuruh mereka untuk pergi.

Beberapa saat kemudian, seorang pelayan datang untuk menyampaikan pesan dari Kaisar.

"Ratu, Kaisar sudah tahu kalau anda bisa menaklukkan kuda dan menyelamatkan Ibu Suri. Kaisar ingin memberikan sepasang giok untuk anda sebagai hadiah spesial. Selain itu Anda juga diperintahkan untuk menonton eksekusi pemenggalan kuda itu."

Sifa yang mendengarnya merasa sangat tertekan.

Bagaimana bisa Kaisar menyuruh seorang Ratu untuk menonton pemenggalan kuda?

Lagi pula, kuda itu sedang hamil.

Ternyata dia memang seorang Kaisar tiran yang tidak mempunyai perasaan!

Nabila tetap terlihat tenang, dia tidak terlihat sedih atau marah.

Pelayan istana yang menyampaikan pesan tersebut menjadi bingung.

Ratu yang satu ini benar-benar tahan banting.

Lihat saja nanti dia bisa bertahan berapa lama di istana ini!

Sore hari.

Arena pacuan kuda.

Pawang kuda sudah mengeluarkan kuda betina itu dari kandangnya untuk dieksekusi.

Para pawang kuda begitu menyayangi kuda-kuda yang mereka rawat, karena itu mereka memohon belas kasih pada Nabila.

"Ratu, apa Anda benar-benar akan memenggal kuda ini? Kuda ini adalah kuda terbaik yang pernah ikut berperang!"

Nabila memegang tali kendali kuda dan mengelus perut kuda itu dengan lembut.

Dia menatap kuda itu dengan tenang, mata keduanya saling bertatapan.

Setelah itu Nabila berkata dengan tenang.

"Penggal saja!"

Kuda itu pun dibawa ke tempat penjagalan. Algojo hanya perlu memotong tali panjang dan belati besar yang tergantung di atas akan terjatuh dan memenggal kepala kuda secara otomatis.

Nabila duduk di kursi pengawas yang berjarak beberapa meter.

Mata indahnya menatap jauh dengan dingin tanpa kelembutan sedikit pun. Tatapannya jauh lebih dingin dari algojo.

Namun saat belati besar itu nyaris jatuh, pergelangan pawang kuda istana yang bertugas untuk memegang tali kendali kuda itu tiba-tiba mati rasa.

Saat dia melonggarkan tali kendali kuda, kuda itu mengangkat kaki depannya dan berlari dengan sangat cepat.

Algojo dan para pengawal terkejut.

"Cepat hentikan kuda itu!"

Nabila melihat dari kejauhan dengan tenang, seolah dia tidak terlibat.

Sifa bisa melihat dengan jelas kalau Ratu sengaja melempar batu sebagai senjata tersembunyi untuk melemahkan pergelangan tangan pawang kuda istana, dengan begitu kuda betina malang itu punya kesempatan untuk kabur.

Setelah itu, Ratu menyerang para pengawal secara diam-diam dan sengaja membuat mereka seakan tersandung batu di lapangan.

Tentu saja mereka tidak sanggup mengejar kuda yang mampu berlari ribuan mil itu. Mereka hanya bisa melihat kuda itu berlari semakin jauh sampai menghilang ke hutan di dekat arena pacuan kuda tanpa bisa melakukan apa-apa.

Ruang kerja istana.

Bayangan dan cahaya tumpang tindih di sekitar laki-laki yang duduk di takhta berukir naga.

Tatapannya terlihat tegas dan dingin.

Bordiran naga emas di atas jubah yang dikenakan laki-laki itu memiliki cakar yang menakutkan dan tatapan yang tajam.

Namun tetap saja itu semua tidak sebanding dengan tatapan mengintimidasi laki-laki yang mengenakan jubah tersebut, membuat orang lain tidak berani menatapnya secara langsung.

Para pengawal berlutut di tanah.

"Yang Mulia, kuda itu kabur dari arena dan ... menghilang di hutan tanpa jejak."

Laki-laki yang duduk di takhta dengan ukiran naga itu tidak berbicara, tatapan dinginnya membuat para pelayan merasa seperti berjalan di atas es tipis.

Tidak lama kemudian, seorang pelayan kembali datang dan memberi laporan.

"Yang Mulia, Ratu menunggu di luar untuk meminta maaf!"

Akhirnya Kaisar angkat bicara.

"Ratu gagal menjalankan tugasnya, dia harus dihukum selama satu tahun. Sementara yang lain harus dicopot dari jabatannya."

Pelayan itu keluar untuk menyampaikan pesan pada Ratu, setelah itu kembali lagi untuk memberi laporan pada Kaisar.

"Yang Mulia, Ratu mengucapkan terima kasih atas kebaikan Anda."

Suasana di tempat itu tiba-tiba terasa menakutkan.

Kaisar yang semula duduk tiba-tiba berdiri.

Laki-laki bertubuh tinggi itu seperti jaring raksasa yang menutupi para pelayan di bawahnya. Mereka seakan tidak berani bernapas.

"Ratu, bagus sekali." Hati Kaisar sangat sulit dipahami.

Meski begitu, sebenarnya belum itu memang pertanda bagus.

Sementara itu di Istana Giok. Ibu Suri merasa kalau Ratu sudah mendapat perlakuan tidak adil.

"Ratu baru saja masuk istana, masih ada banyak hal yang harus diurus. Kaisar memberi hukuman padanya, bagaimana dia bisa menjalankan tugasnya!"

Bahkan seorang Ibu Suri tidak punya wewenang untuk menghentikan perintah Kaisar.

Paviliun Dharma Senja.

"Selir Utama, Ratu baru saja menikah, tapi hari ini Kaisar sudah memberinya hukuman!"

Cindy merasa senang, memang ini yang dia harapkan.

Kaisar memang selalu memperlakukan wanita yang tidak disukainya dengan kejam.

Keesokan harinya.

Saat dalam perjalanan menuju Istana Giok, Nabila bertemu dengan seorang pemuda berpakaian putih.

Dia langsung tahu kalau laki-laki itu adalah Rio, pangeran yang menggantikan Yohan saat upacara pernikahan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (25)
goodnovel comment avatar
Rossari Nelly Astari
sangat bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Miranti azqa
penasaran dengan ceritanya
goodnovel comment avatar
Siti M
kenapa gak sama Rio aja?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 10

    Sepertinya dia baru saja keluar dari Istana Giok. Saat berpapasan dengan Ratu, dia langsung memberi hormat."Salam hormat, Kakak Ipar!"Rio memanggil Nabila dengan sebutan Kakak Ipar, bukan Ratu. Sepertinya dia cukup akrab dengan Kaisar.Sifa tercengang saat melihat Rio.Pangeran Rio tampan sekali! Kulitnya putih, sikapnya sopan dan elegan! Sifatnya ini jauh lebih baik dari si Kaisar Tiran yang tidak berperasaan itu!Andai saja Nabila menikah dengannya ....Saat memikirkan hal itu, Sifa langsung menghentikan pemikiran konyolnya.Aturan istana sangat ketat, tidak seperti di kamp militer di mana dirinya bisa berbicara bebas dengan laki-laki.Saat Nabila hendak pergi, Rio kembali berbicara."Saat menyaksikan eksekusi kemarin, apa Ratu merasa terkejut?"Nabila terlihat fokus, dia lantas menjawab dengan cuek. "Tidak.""Kebetulan aku melihat langsung saat kakak Ipar berhasil menaklukkan kuda itu, Kakak Ipar memang hebat! Sebenarnya Kaisar menyukai wanita yang bisa menaklukkan kuda. Bisa jadi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 11

    Saat Kaisar mengangkat tubuh Nabila dengan paksa, percikan air di dalam bak mandi itu menimbulkan riak.Nabila dengan refleks menutup bagian depan tubuhnya dengan kedua tangannya.Bagian belakang tubuhnya terlihat.Tanpa memikirkan apa-apa, tatapan Kaisar tertuju pada bagian belakang pinggang Nabila.Tidak ada bekas luka di pinggangnya.Pinggangnya terlihat bersih dan kencang.Yohan mengerutkan alisnya, tatapannya terlihat dingin dalam waktu yang lama.Telapak tangan Nabila terasa panas, dahinya sedikit berkeringat.Baru saja dia mengalihkan kekuatannya untuk melenyapkan bekas lukanya dengan sangat cepat.Namun karena dia melakukannya dengan sangat cepat, tenaga dalamnya banyak terkuras.Saat ini dia sangat lemah.Kaisar Tiran itu tidak lantas percaya begitu saja.Setelah itu, Kaisar memegang pinggang Nabila dari samping dengan telapak tangannya yang besar. Dia lantas menekan ujung ibu jarinya dengan keras ke arah belakang pinggang Nabila."Aarrgghh!!!" Nabila tidak bisa menahan teriak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 12

    Ruang Kerja Istana.Kaisar yang sedang melakukan evaluasi itu menghentikan gerakannya, tatapannya terlihat dingin."Ratu menginginkan Cap Emas?"Kasim yang menyampaikan pesan itu terlihat gemetaran."Benar, Yang Mulia. Ratu menunggu di luar untuk meminta Cap Emas."Saat ini, Cap Emas itu berada di tangan Cindy.Bukankah Ratu sengaja mencari masalah?!Kasim itu ketakutan dan berkeringat dingin, dia takut Kaisar akan melampiaskan kemarahan padanya.Sesosok bayangan terlihat dari jendela di belakang takhta berukir naga.Cahaya terang dan gelap terlihat di wajah Kaisar, mata panjangnya yang sipit itu terlihat tajam dan berbahaya seperti mata elang."Katakan padanya, kalau dia terus merasa gelisah, aku akan membuangnya.""Hamba mengerti!"....Di luar Ruang Kerja Istana.Tatapan Nabila terlihat tenang, ekspresinya datar, dia terlihat seperti tidak peduli dengan urusan dunia.Kasim itu menyampaikan pesan kasar dan mencoba membujuk Nabila."Ratu, sebaiknya anda kembali ke Istana Rubi saja.""

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 13

    Di Paviliun Dharma Senja, Cindy merasakan sakit kepala yang tak tertahankan.Di aula dalam, tabib sedang memberikan akupunktur untuk meredakan rasa sakitnya.Di kursi kayu cendana di aula luar, Kaisar duduk dengan penuh wibawa seraya mengerutkan alisnya."Mana orang yang dikirimkan ke Istana Rubi?""Begitu selesai mengatakannya, seorang pelayan istana pun datang dengan tergopoh-gopoh."Yang Mulia! Ratu bilang kalau obatnya hanya sedikit, jadi tidak bisa diberikan ...."Tatapan Yohan yang setajam bilah pedang membuat sang lawan bicara menjadi gelisah."Suruh Ratu segera ke sini!"Kemarahan sang Kaisar membuat tak seorang pun berani menunda perintahnya.Tidak lama kemudian, kasim yang dikirim untuk kedua kalinya ke Istana Rubi telah kembali.Kasim itu menyampaikan laporan sambil berlutut di tanah dengan gemetaran."Yang Mulia, Ratu ... Ratu sudah istirahat."Prang!Yohan mengibaskan lengan rampingnya, cangkir kaca yang berada di atas meja seketika hancur berkeping-keping karenanya.Dia k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 14

    Istana Giok.Ibu Suri tampak penuh kasih sayang, tetapi perkataannya penuh dengan pertimbangan."Ratu, kamu sudah memegang Cap Emas sekarang. Jadi, mengatur urusan harem pasti menjadi jauh lebih mudah.""Misalnya, memperjelas aturan jadwal tidur para selir.""Tidak masalah buat selir yang baru masuk. Tapi yang sudah lama tentu saja tidak boleh diabaikan.""Terutama yang sudah senior seperti Selir Felicia dan Selir Nita. Mereka tidak boleh sampai kecewa.""Apalagi kalau kamu bisa memastikan agar Kaisar memperlakukan semua selir dengan adil. Mereka pasti akan menghormati dan menghargaimu, juga mendukungmu.""Dengan begitu, kamu juga bisa mengelola harem dengan lebih baik ...."Nabila mengangguk menandakan persetujuan."Yang Ibu Suri katakan memanglah benar.""Saat di rumah, ibuku juga selalu mengajarkan bahwa ketenangan dalam rumah tangga sangat penting. Dengan begitu, kepala keluarga bisa fokus dengan urusan luar. Itulah kewajiban seorang wanita."Ibu Suri pun mengangguk puas."Aku lega

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 15

    Ibu Suri kemudian bertanya kepada pelayan yang melaporkan kejadian itu, "Ada apa ini sebenarnya? Kenapa tiba-tiba ribut begini? Siapa yang memulai?"Pelayan itu pun menjawab."Beberapa selir ... mereka kesal dengan Selir Nita. Awalnya mereka berdebat, tapi kemudian malah bertengkar secara fisik. Selir Nita dikepung beberapa orang sampai tidak bisa membela diri ....""Begitu rupanya!" Ibu Suri yang hanya menyaksikan dari jauh, langsung merasa cemas setelah mendengar sang keponakan mengalami kesulitan."Di mana Ratu? Apa dia cuma diam saja?"...Istana Rubi.Nita yang lahir di keluarga kaya jelas tidak pernah mendapat penghinaan seperti ini.Sejak masuk istana, Kaisar tak pernah mengasihinya, itu membuat gadis sepertinya begitu menderita.Kini, ada yang berani mengolok-oloknya. Mereka mengatakan bahwa dia tak pantas berada di posisinya, terlebih lagi karena hanya mengandalkan Ibu Suri, yang merupakan bibinya.Tentu saja hal itu membuatnya tak mampu menahan amarahnya.Entah siapa yang mem

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 16

    Dalam ruang bawah tanah yang gelap dan sempit, mereka bertemu pada saat yang tidak seharusnya.Sebuah pertarungan antara hidup dan mati.Alis pria itu menukik tajam. Mata sipitnya menyiratkan hasrat membunuh yang terasa begitu nyata.Nabila tidak mengenakan jubah untuk menyamar ataupun penutup wajah.Jika tak yakin mampu membunuhnya dalam sekali serangan, ada baiknya dia tak bergerak. Andai terbongkar bahwa dirinya mahir bela diri, maka identitasnya sebagai pembunuh pasti akan terbongkar.Terlebih lagi, dia berbeda dengan Kaisar. Dia tak pernah membunuh seseorang yang tak bersalah.Pria ini bukanlah orang yang kejam dan jahat, dia hanya sekadar menjalankan perintah.Sembari berpacu dengan pikirannya, Nabila mencari celah untuk melarikan diri."Siapa kamu? Kenapa bisa ada di sini?"Yohan menatap dengan tajam.Ternyata sang Ratu tak mengenali dirinya.Wajar saja, mereka hanya pernah bertemu dua kali.Pada malam pernikahan, di dalam tenda yang remang-remang.Lalu, pada malam saat menangka

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 17

    Tatapan Nabila menjadi dingin.Nabila tidak ingin melakukan banyak penjelasan. Meski dia mau menawarkan racun ini, tidak mungkin semudah itu, dia butuh melakukan akupunktur berkala sesuai kondisi pasien. Pertama-tama, dia tidak mungkin menawar racun dalam sekali pengobatan. Kedua, orang yang terkena racun, juga tidak bisa tahan kalau langsung menawar racun."Beri tahu aku siapa yang memberimu racun ini?"Ancam dia?Nada bicara Yohan juga sangat tegas."Tawar racun ini dulu."Keduanya sangat keras kepala hanya karena tidak percaya.Tatapan Yohan menjadi dingin. "Kalau tidak menawarkan racun ini, kamu tidak perlu keluar dari sini lagi ...."Karena Nabila sudah mengetahui rahasianya, dia tidak berencana membiarkan Nabila hidup.Setelah mendengar ini, tatapan Nabila menjadi dingin.Benar-benar bocah yang tak tahu berterima kasih!Tiba-tiba, tatapan Nabila menatap ke kasur yang putih.Dia menemukan kalau pembuka pintu rahasia itu ada di kasur.Setelah dia tekan, tiba-tiba keluar lubang.Saa

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1223

    Kediaman Putri Elise.Yohan membutuhkan penawar untuk bubuk pelemah otot dan dia hanya bisa mengandalkan orang lain untuk ini.Dia di penjara dan tidak bisa mendapatkannya.Untung saja pelayan bernama Yuni itu tidak bodoh dan dia benar-benar mendapatkan penawarnya."Kaisar Yohan, entah apakah penawar ini efektif atau tidak. Bisakah kamu mencobanya dulu? Kalau gagal, aku akan mengambilkannya lagi untukmu."Yuni ingin mencapai puncak kesuksesan dan menjadi orang berada.Untuk mendapatkan penawarnya, dia menghabiskan uang yang dia simpan selama bertahun-tahun.Hanya itu yang dia tabung sedikit demi sedikit untuk kelak digunakan sebagai mahar.Yohan membuka obatnya dan pertama-tama menguji racun dengan jarum perak lebih dulu untuk pencegahan.Dia baru minum setelah memastikan tidak ada masalah.Kemudian dia berkonsentrasi pada meditasi dan mengatur tenaga.Awalnya Yuni ingin menanyakan apa yang Yohan rasakan, tetapi setelah melihat ini, dia tidak punya pilihan selain mundur dulu agar tidak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1222

    Saat ini Pangeran Kamal sangat kecewa dan juga memiliki kebencian yang kuat, semuanya ditujukan pada ayahnya.Tua bangka sialan!Tiga ribu pasukan sudah sangat sedikit, tapi ternyata mereka juga semua tua, lemah, sakit dan cacat.Ini jelas-jelas mempermainkannya.Pangeran Kamal sangat marah hingga kesulitan menenangkan diri. Dia memegang ujung meja dan mengepalkan tinjunya, ingin segera bergegas ke istana.Nabila segera mengetahui hal ini.Pangeran Kamal mengundangnya ke rumah dan meminta nasihat."Aku sudah melihat tiga ribu pasukan itu sama sekali tidak berguna. Benar-benar mustahil untuk ... pergi dengan mereka.""Mungkin ayahku tidak bisa memercayaiku, jadi dia waspada terhadapku!"Pangeran Kamal banyak mengoceh.Bagaimanapun juga, seseorang pasti akan mengoceh saat merasa cemas atau takut untuk meredakan ketegangan.Setelah selesai berbicara, dia menyesap teh beberapa kali, keringat tak berhenti bercucuran di dahinya.Sementara itu, Nabila sangat tenang seolah langit runtuh bukanl

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1221

    Nabila terlihat seolah pergi ke pertemuan itu sendirian.Nyatanya bagian dalam dan luar kediaman Pangeran Kamal sudah dikelilingi oleh penjaga rahasia.Melihat Yang Mulia Ratu telah meninggalkan istana dengan selamat, para penjaga rahasia merasa agak lega.Ketika rombongan kembali ke penginapan, Baron bertanya dengan cemas."Tuan, apakah Pangeran Kamal mengungkapkan di mana kaisar ditahan sekarang?"Nabila menatap peta di tangannya dengan ekspresi jelas."Tidak ada lokasi spesifik."Nabila juga tidak bertanya.Sekalipun bertanya, Pangeran Kamal juga tidak akan menjawab dengan jujur.Kecuali Pangeran Kamal benar-benar bodoh.Kemudian dia menambahkan, "Tapi aku yakin Kaisar ada di ibu kota, dia juga tidak dalam bahaya."Subad tiba-tiba muncul dan bertanya dengan gelisah."Sekarang tidak dalam bahaya, bagaimana dengan beberapa hari ke depan? Ratu, kita masih harus mencari tahu lokasi Kaisar secepat mungkin ...."Nabila meliriknya."Kalau Pangeran Kamal dari Kerajaan Jaming menginginkan ta

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1220

    Pangeran Kamal meminta Nabila untuk tetap tinggal dengan prinsip lebih banyak lebih baik.Dia ingin mendengar rencananya.Nabila duduk sambil berkata dengan tenang."Sekarang Pangeran Hans sedang memimpin pasukan untuk menyerang Negara Naki."Saat mendengar Nabila mengungkit Pangeran Hans, Pangeran Kamal langsung berkata."Peperangan ini sangat penting. Ayah pernah mengatakan bahwa orang yang berani membuat masalah akan dibunuh."Nabila menggelengkan kepalanya."Aku tidak berniat bertindak seperti itu.""Maksudku adalah bahwa pasukan utama tentara digunakan untuk melakukan peperangan yang putus asa, ini berarti Kerajaan Jaming sudah menyerah pada Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari di mana Kerajaan Jaming tidak akan mengirim bala bantuan ke sana lagi.""Setahuku Pasukan Jaming yang tersisa di Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari sama sekali tidak bisa melawan serangan balik dari Kerajaan Puanin.""Lalu kenapa?" tanya Pangeran Kamal dengan tatapan mendesak.Nabila berkata dengan singkat."

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1219

    Yuni merasa sedikit bersalah saat ditatap seperti ini oleh Putri Elise.Hanya saja, dia sama sekali tidak boleh mengatakan yang sebenarnya.Hanya Kaisar Negara Naki yang bisa membantunya melepaskan status budak, dia bahkan juga bisa memasuki istana Negara Naki dan menjadi selir kaisar di masa depan.Dia tidak boleh membiarkan Putri Elise menghancurkan segalanya.Yuni berlutut untuk menunjukkan kesetiaannya."Hamba melakukan ini demi Tuan Putri!""Kalau ... kalau Tuan Putri tidak memercayai Hamba, maka Anda bisa mencari orang lain untuk mendekati Kaisar Yohan!"Kaisar Negara Naki pasti akan curiga jika tiba-tiba mengganti orang.Putri Elise tidak mungkin melakukan hal sebodoh ini.Hanya saja, entah kenapa dia merasa jika Yuni adalah orang yang licik.Pada akhirnya harga diri Putri Elise menang.Di sini adalah Kediaman Tuan Putri, bagaimana mungkin Yuni yang hanya merupakan seorang pelayan berani bertindak seperti itu?Apalagi Yuni adalah orang yang patuh dan tidak berani mengkhianatinya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1218

    Pangeran Hans sudah membawa pasukannya untuk berperang, jadi tidak terdapat banyak pengawal di dalam kediaman saat Nabila menyusup di malam hari.Mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk setelah mencari selama tiga malam.Baron dan yang lain juga tidak mendapatkan kabar baik apa pun setelah memeriksa kediaman pangeran yang lain.Mereka masih belum menemukan tempat yang cocok untuk mengurung orang di istana.Saat Subad memeriksa Kediaman Pangeran Kamal, dia mendengar Pangeran Kamal sedang mengeluh dengan anak buahnya."Ayah lebih menyukai Hans, bagaimana aku bisa melawannya? Dulu masih ada Kaisar Yohan yang mengajariku, tapi aku sama sekali tidak bisa menemuinya sekarang!"Subad menangkap inti pembicaraan yang penting ini, lalu segera kembali ke penginapan untuk melaporkan hal ini pada Nabila."Yang Mulia, terlihat jelas jika Pangeran Kamal mengetahui di mana Kaisar dikurung!"Dibandingkan Subad, Nabila bersikap dengan tenang.Nabila kembali memastikan hal ini, "Apakah Pangeran Kamal

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1217

    Pada awal tahun baru, Pasukan Jaming mendekati garis perbatasan. Para prajurit memiliki semangat yang tinggi dan menerjang kota perbatasan Negara Naki untuk merebut kembali kota yang hilang.Pangeran Hans diangkat menjadi panglima dan memimpin tiga pasukan.Kaisar Jaming memiliki harapan yang besar pada Hans dalam peperangan ini, jadi dia memberi banyak nasihat padanya."Hans, posisi putra mahkota akan jadi milikmu kalau kamu bisa memenangkan peperangan ini! Saudara-saudaramu yang lain juga akan menerima hal ini tanpa mengatakan apa pun!"Pangeran Hans mengangguk dengan hormat."Aku pasti tidak akan mengecewakan Ayah."Kaisar Jaming menatap putranya dengan puas. Di antara semua putranya, hanya Hans yang memiliki tampang yang sama dengannya.Pangeran Kamal berdiri di tengah kerumunan sambil menatap adegan ini dengan tatapan yang dalam.Ucapan Kaisar Negara Naki benar, Ayah benar-benar memperlakukan Hans dengan sangat baik!Selama prajurit bisa memenangkan peperangan, orang yang menduduk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1216

    Yuni telah dibawa masuk ke istana sejak kecil dan melayani Putri Elise.Sebenarnya Yuni berasal dari keluarga yang terkenal, hanya saja Yuni menjadi budak karena anggota keluarganya melakukan kesalahan.Yuni mengetahui jika dia bukanlah orang yang bodoh setelah mengikuti Putri Elise.Putri Elise diajari cara bermain kecapi, catur, menulis dan melukis oleh gurunya. Tapi Putri Elise tidak bisa menguasai semua ini meskipun sudah belajar sekeras mungkin, tapi Yuni bisa mempelajari semuanya dengan mudah.Para pelayan di istana selalu mengatakan jika Yuni pasti akan lebih terkenal dari Putri Elise kalau tidak menjadi budak.Hanya saja, orang yang terlibat dalam hal ini terkadang akan kebingungan.Yuni memang pintar, tapi dia bukan orang yang sangat pintar.Dia terlihat seperti orang yang berusaha untuk menunjukkan kepintarannya di depan Yohan.Ember yang berisi setengah air mudah untuk tumpah, sama seperti orang yang bisa berenang tapi tenggelam.Yuni memiliki kelemahan seperti ini.Yuni men

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1215

    Kerajaan Jaming.Putri Elise telah diberikan kediaman oleh Kaisar Jaming, jadi dia tidak sabar untuk pindah ke kediaman barunya.Tidak semua tuan putri bisa memiliki kediaman, tapi ayahnya sangat menyayanginya.Hal yang membuatnya senang adalah Kaisar Negara Naki juga dibawa ke kediamannya.Meskipun ada orang yang diutus oleh ayahnya untuk mengawasi ruang rahasia dan tidak mengizinkan sembarangan orang masuk ke dalam, ini adalah kediamannya, dia pasti bisa menemukan cara untuk menemui Kaisar Negara Naki.Dari penjara sampai ke Kediaman Tuan Putri, kepala Yohan ditutupi dengan kain.Apalagi saat ini adalah malam hari, jadi tidak ada orang yang mengetahui hal ini.Putri Elise menyambut Yohan secara pribadi sambil berdiri di depan pintu ruang rahasia, dia terlihat seperti seorang pemburu yang membuat sangkar, kemudian melihat mangsanya masuk ke dalam sangkar dengan tatapan puas.Elise berkata dengan senang saat Yohan berjalan melewatinya."Kaisar Yohan, waktu kita sangat banyak."Raut waj

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status