Ibu Suri kemudian bertanya kepada pelayan yang melaporkan kejadian itu, "Ada apa ini sebenarnya? Kenapa tiba-tiba ribut begini? Siapa yang memulai?"Pelayan itu pun menjawab."Beberapa selir ... mereka kesal dengan Selir Nita. Awalnya mereka berdebat, tapi kemudian malah bertengkar secara fisik. Selir Nita dikepung beberapa orang sampai tidak bisa membela diri ....""Begitu rupanya!" Ibu Suri yang hanya menyaksikan dari jauh, langsung merasa cemas setelah mendengar sang keponakan mengalami kesulitan."Di mana Ratu? Apa dia cuma diam saja?"...Istana Rubi.Nita yang lahir di keluarga kaya jelas tidak pernah mendapat penghinaan seperti ini.Sejak masuk istana, Kaisar tak pernah mengasihinya, itu membuat gadis sepertinya begitu menderita.Kini, ada yang berani mengolok-oloknya. Mereka mengatakan bahwa dia tak pantas berada di posisinya, terlebih lagi karena hanya mengandalkan Ibu Suri, yang merupakan bibinya.Tentu saja hal itu membuatnya tak mampu menahan amarahnya.Entah siapa yang mem
Dalam ruang bawah tanah yang gelap dan sempit, mereka bertemu pada saat yang tidak seharusnya.Sebuah pertarungan antara hidup dan mati.Alis pria itu menukik tajam. Mata sipitnya menyiratkan hasrat membunuh yang terasa begitu nyata.Nabila tidak mengenakan jubah untuk menyamar ataupun penutup wajah.Jika tak yakin mampu membunuhnya dalam sekali serangan, ada baiknya dia tak bergerak. Andai terbongkar bahwa dirinya mahir bela diri, maka identitasnya sebagai pembunuh pasti akan terbongkar.Terlebih lagi, dia berbeda dengan Kaisar. Dia tak pernah membunuh seseorang yang tak bersalah.Pria ini bukanlah orang yang kejam dan jahat, dia hanya sekadar menjalankan perintah.Sembari berpacu dengan pikirannya, Nabila mencari celah untuk melarikan diri."Siapa kamu? Kenapa bisa ada di sini?"Yohan menatap dengan tajam.Ternyata sang Ratu tak mengenali dirinya.Wajar saja, mereka hanya pernah bertemu dua kali.Pada malam pernikahan, di dalam tenda yang remang-remang.Lalu, pada malam saat menangka
Nadine masih hidup!Nabila meremas kertas itu. Dia mengepalkan tangan dan menempelkan pada dadanya dengan setengah terpejam.Dia begitu tak sabar untuk bertemu Nadine.Malam berikutnya.Nabila mengenakan pakaian samaran dan meninggalkan istana diam-diam.Di luar istana, ada sebuah kereta di suatu gang terpencil.Begitu melihatnya, pemuda yang mengemudikan kereta langsung melompat turun dan memberi hormat."Salam hormat, Mayor Jenderal!"Baron adalah salah satu orang kepercayaannya, yang telah mengikutinya dari kamp militer menuju Kota Zordo.Saat berhasil memasuki istana, dia menempatkan Baron di kediaman Keluarga Feno, serta memberinya berbagai tugas rahasia untuk menangkap para penjahat yang menghina Nadine.Tak disangka, dia akan memberikan kejutan sebesar ini pada Nabila."Di mana Nadine?" tanya Nabila lirih, berusaha menahan emosinya.Baron membuka tirai kereta, "Biar hamba antarkan ke sana."Dalam perjalanan, Baron menjelaskan padanya sembari mengemudi."Saat itu, kepala pelayan
Nabila hanya mengetahui informasi yang disampaikan ibunya pada hari pernikahan saat itu.Kali ini, Yumba mengungkapkan lebih banyak."Setelah nona dikembalikan, dia terus muntah-muntah.""Yang dia muntahkan bukanlah sisa makanan, melainkan sisa kotoran manusia.""Mereka memaksa nona menelan semua itu ....""Bahkan, tidak cuma sekadar menghina nona, mereka juga dengan kejamnya memakai penjepit besi yang dipanaskan buat menyiksa nona ... tabib mengatakan, nona tidak akan bisa punya anak lagi!"Tidak bisa memiliki anak adalah sebuah bencana besar bagi seorang wanita.Yumba tersedak beberapa kali hingga tak mampu melanjutkan perkataannya.Pada akhirnya, dia hanya bisa menutupi wajahnya sambil menangis pilu.Bibir Nabila mengeras hingga membentuk sebuah garis lurus, matanya dipenuhi dengan amarah, yang memancarkan hasrat untuk membunuh.Ruangan yang sempit itu pun dipenuhi aura dingin yang mengerikan.Perlu waktu yang lama sebelum emosi Yumba akhirnya mereda.Lalu, dia kembali berlutut di h
Meskipun Qairun menyebut dirinya seorang pelayan, cara bicaranya menyiratkan keangkuhan.Seolah-olah Ratu harus memberikan apa yang dia minta.Namun, setelah memanggil sekian lama, dia tak kunjung mendapat jawaban dari pintu.Sebaliknya, yang datang justru seorang pelayan senior yang tinggalnya lebih jauh.Wajah pelayan senior itu terlihat letih.Sang majikan tidaklah disukai. Alhasil, sekalipun dia adalah pelayan senior, itu tidaklah berpengaruh di hadapan pelayan rendahan dari Paviliun Dharma Senja.Saat melihat Qairun, dia menundukkan kepala dengan hormat."Qairun, tenang dulu, mungkin Ratu belum bangun. Aku akan coba memanggilnya."Qairun menatapnya dengan sombong seraya menegakkan dagunya."Kalau begitu cepatlah!""Iya, ya, aku akan segera masuk."Pelayan senior itu berlari memasuki ruangan dan melihat bahwa sang Ratu sedang berdandan.Dia pun langsung menghampiri sambil tersenyum lebar."Ratu, Selir Utama sedang sakit kepala. Kalau Anda kasih obatnya sekarang, mungkin Kaisar akan
Bibir Yohan menipis bagaikan pisau, dengan kemarahan yang tertahan dalam matanya.Obat yang sebelumnya Ratu berikan sangat efektif. Jadi, dia meminta tabib istana untuk membuatnya. Hanya saja, ada beberapa bahan yang masih belum diketahui, sehingga masih belum ada hasil sampai sekarang.Awalnya, dia mengira bahwa sang Ratu memang baik hati. Namun, ternyata inilah saat-saat yang ditunggunya.Menggunakan obat untuk mengancamnya!Dia memang sangat "baik"!Wajah Yohan tampak acuh tak acuh."Dia bilang apa lagi?"Dahi Qairun dipenuhi bulir-bulir keringat."Ratu bilang, semakin Anda ragu, maka Selir Utama akan semakin menderita.""Kalau Anda tidak setuju, dia akan menghancurkan obatnya, alih-alih menyerahkan obatnya pada Anda.""Ratu juga mengatakan ... seorang pria terhormat akan memegang janjinya dengan teguh, dekret tetap lebih bisa diandalkan. Janji lisan saja tidak cukup, Anda harus ... mengeluarkan dekret."Tubuh Qairun terasa meluruh.Habislah sudah! Mungkinkah Kaisar akan membunuhnya
Setelah kepergian Kaisar, Cristal sang pelayan seketika merasa gelisah."Nyonya, kalau Ratu benar-benar mendapatkan kasih sayang Kaisar, posisi Anda di istana nanti jadi tidak istimewa lagi."Prang! Terdengar suara keras dari dalam kamar.Sebuah vas bunga di dekat kepala tempat tidur terlempar ke luar tirai dan pecah berkeping-keping.Cristal buru-buru membersihkan pecahan itu dan berlutut di lantai."Nyonya, mohon tenanglah!"Selir Utama duduk miring di tempat tidur sambil mencengkeram kasur. Tatapannya begitu dingin dan menakutkan, membuat orang merasakan ketakutan."Mana mungkin Kaisar akan membagi kasih sayangnya pada dia!"Seorang wanita yang reputasinya telah rusak, bagaimana bisa masih berani menyainginya untuk mendapatkan kasih sayang Kaisar? Benar-benar tak tahu diri!Pada saat ini, beberapa selir yang lain tengah berkumpul di suatu tempat.Mereka belum pernah mendapatkan kasih sayang Kaisar. Amarah mereka memang tak sebesar Selir Utama, tetapi bukan berarti mereka menerimanya
Mata gelap dan tajam Yohan mengeluarkan aura dingin sambil menatap wanita di hadapannya.Julia berlutut di atas kasur dengan gaun tidur ringan dan tipisnya.Entah karena dinginnya malam, atau kemarahan Kaisar yang begitu luar biasa, sehingga membuat Julia menundukkan kepalanya dengan seluruh tubuh yang bergetar hebat."Hamba ... hamba adalah Selir Julia dari Istana selir kekaisaran, hamba menghadap kepada Yang Mulia ...."Julia bersusah payah menyelesaikan ucapannya, tenggorokannya menjadi terasa kering.Wajah Yohan terlihat tampan dan dingin.Sikap dingin Yohan membuat orang-orang takut, karena merasa pria itu seperti Dewa Neraka.Meskipun Yohan berbicara dengan nada tenang."Di mana Ratu?" Yohan bertanya sekali lagi.Udara sekitar Julia semakin menipis, hingga dirinya kesulitan bernapas dengan kekuatan yang begitu mengintimidasinya."Sudah kembali, Ratu yang memerintahkan hamba untuk ... menemani Yang Mulia tidur."Leonard yang baru saja mendengar suara itu, segera berlari masuk tanp
Istana Ruyih.Permaisuri Agung kembali bertanya, "Cuma memindahkan Ratu ke Istana Pengasingan? Bagaimana dengan dekret pelengserannya?"Pelayan itu merasa kebingungan."Dekret pelengseran Ratu ... masih belum ada."Permaisuri Agung mengerutkan keningnya.Apa yang ingin dilakukan Kaisar?Apakah dia tidak berencana melengserkan Ratu?Tidak, pikirannya telah berlebihan.Kaisar melupakan hal ini karena sibuk dengan urusan negaranya."Tidak masalah, tunggu selama beberapa hari lagi."Melengserkan ratu harus melalui banyak proses dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat.Pada saat ini di Istana Giok.Reaksi Ibu Suri sangat besar saat mendengar kabar Kaisar akan melengserkan Ratu."Ini ide dari Permaisuri Agung lagi?""Kenapa Kaisar sangat patuh dengan ucapannya! Berhubungan badan dengan Ratu dan memanggil Selir Jessy untuk tidur bersama dengannya juga merupakan ide Permaisuri Agung. Sekarang Kaisar bahkan tidak berdiskusi denganku tentang pelengseran Ratu!""Dia sudah tidak menganggapku
Permaisuri Agung merasa sedikit terkejut, dia sama sekali tidak menyangka Kaisar akan langsung setuju untuk melengserkan Ratu.Sepertinya sebelum ini Kaisar menolak untuk melengserkannya karena anak di dalam perut Ratu.Hanya saja Yohan kembali berkata."Hal ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, apakah Nenek sudah punya alasan untuk melengserkannya?"Permaisuri Agung berpikir selama beberapa waktu.Memang tidak bisa melengserkan Ratu dengan sembarangan jika Ratu tidak melakukan kesalahan.Hanya saja apa yang dikatakan di dalam buku takdir tidak baik untuk disebarkan pada dunia luar.Permaisuri Agung merasa kesulitan pada saat ini."Katakan saja pada orang-orang kalau Ratu memiliki penyakit kronis."...Kabar tentang Ratu yang keguguran segera tersebar ke Kediaman Feno.Nadif seperti sedang menghadapi musuh dan duduk bersandar di kursi setelah mendengar kabar ini."Anaknya keguguran?"Cucunya, calon pemimpin dan kejayaan Keluarga Feno sudah menghilang!Nyonya Mirna lebih mengkhaw
Cuaca masih sangat dingin pada saat ini.Para pelayan istana ditekan di atas tanah dengan berjajar dan terus dipukul dengan tongkat sampai kulit mereka robek serta memperlihatkan daging di dalamnya.Semua orang mengatakan Kaisar adalah orang yang sangat kejam, tapi Jessy belum pernah melihatnya.Saat ini hatinya merasa sedikit tidak tenang setelah melihat hal ini.Jessy menahan perasaan tidak nyamannya dan berjalan ke aula dalam.Jessy melihat Kaisar sedang duduk di samping tempat tidur sambil mengerutkan keningnya.Sedangkan Ratu sedang berbaring di atas tempat tidur dan sepertinya masih belum sadar."Aku memberi salam pada Kaisar ...." Jessy melangkah maju dan berkata dengan suara yang lembut.Yohan menoleh setelah mendengar suaranya.Terdapat tatapan mencela di mata Yohan."Di luar sangat dingin dan untuk apa kamu datang ke sini?"Terdapat sedikit nada kekhawatiran dalam ucapan Yohan.Jessy menjawab dengan lembut, "Aku khawatir dengan Yang Mulia Ratu. Kaisar, bagaimana kondisi Ratu
Nabila tidak tahu bagaimana dirinya bisa jatuh pingsan.Nabila melihat Yohan sedang duduk di samping tempat tidur dengan ekspresi yang masam dan tatapan yang tajam setelah tersadar kembali."Kamu sudah bangun?" tanyanya dengan suara yang serak dan penuh dengan aura membunuh.Nabila menatap ke kejauhan dan melihat Sifa sedang berlutut di tanah.Kemudian terdengar teriakan kesakitan di luar aula.Soraya juga sedang disiksa dengan kejam.Soraya berteriak dengan keras sambil dipukuli."Kaisar, Hamba sangat setia pada Yang Mulia! Kaisar, Hamba sama sekali tidak punya alasan untuk mencelakai anak Anda ...."Nabila ingin berdiri, tapi Yohan berkata dengan dingin pada saat ini."Berbaringlah!"Nabila merasa kebingungan.Hanya saja dia bisa dengan jelas merasakan bahwa tubuhnya sangat lemah.Seperti kekurangan darah ....Suara Yohan sekecil kerikil dengan aura yang dingin."Nyawamu akan berada dalam bahaya kalau benar-benar mengandung."Nabila mengerutkan keningnya.Apakah separah itu?Sifa men
"Yang Mulia Ratu," ujar Selir Julia sambil berjalan keluar dari belakang pohon dengan tatapan yang serius.Nabila bertanya dengan datar, "Ada masalah?"Selir Julia mengangguk dengan ragu-ragu.Kemudian Selir Julia mengikuti Nabila ke Istana Rubi.Selir Julia segera berlutut di hadapan Nabila setelah memasuki aula dalam."Yang Mulia Ratu, tolong bantu aku!"Nabila duduk di kursi dengan ekspresi yang sangat tenang."Kamu mau tidur bersama Kaisar?" tanya Nabila dengan dingin.Selir Julia menggigit bibirnya dan mengangguk dengan susah payah.Kemudian matanya berlinangan air mata dan berkeluh kesah di hadapan Nabila."Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk merebut kasih sayang.""Aku datang ke istana lebih cepat daripada Selir Jessy, tapi ... tapi Selir Jessy bisa tidur bersama dengan Kaisar dan aku merasa tidak terima dengan hal ini.""Yang Mulia Ratu, ucapan Selir Nita malam ini tidak ada salahnya. Saat ini Anda sedang hamil dan tidak bisa melayani Kaisar, sudah pasti ada orang yang ingin
Istana Rubi.Ratu sama sekali tidak bereaksi terhadap Selir Jessy yang dipanggil untuk melayani Kaisar di malam hari dan malah Soraya yang merasa sangat cemas.Yang Mulia Ratu bukanlah satu-satunya orang yang disukai oleh Kaisar kalau Selir Jessy juga mengandung anak laki-laki!Apalagi Selir Jessy terlihat sangat mirip dengan Selir Suci, Kaisar ingin tidur bersamanya saat ini dan pasti akan sangat menyayangi Selir Jessy setelah ini.Kenapa Yang Mulia Ratu masih ingin pergi ke Istana Giok untuk merayakan ulang tahun Selir Nita!Istana Giok.Ibu Suri, Ratu dan beberapa selir yang lain sedang merayakan ulang tahun Selir Nita, tapi suasana di antara mereka tidak ramai pada saat ini.Hati semua orang tertuju pada Paviliun Karsi.Arak yang mereka minum hari ini benar-benar sangat hambar.Ibu Suri juga pernah menjadi selir biasa seperti mereka dan mengetahui isi pikiran mereka.Ibu Suri berkata dengan penuh arti."Kalian semua sudah menjadi saudara setelah memasuki istana dan istana ini baru
Di Istana Permata.Selir Nita yang sedang berdandan tiba-tiba menepukkan tusuk konde ke meja. Dayang yang menyisir rambut di belakang ketakutan dan langsung berlutut."Nyonya, mohon ampun!"Selir Nita menatap pantulan dirinya di cermin dengan ekspresi mata rumit.Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-20.Wajah Selir Nita tidak lagi muda karena kesedihan dan kegalauan selama bertahun-tahun. Wajahnya hanya tampak cerah dan kenyal setelah berdandan.Siapa yang akan percaya? Meskipun dia menduduki posisi selir, dia belum pernah melakukan hubungan intim dengan kaisar.Tidak hanya ratu sudah mendahuluinya, Jessy yang baru masuk ke istana kurang dari setahun juga mendahuluinya!Bahkan di hari ulang tahunnya ....Selir Nita bertanya lagi,"Kaisar benar-benar minta Selir Jessy mendampinginya?"Dayang berlutut di lantai dan mengangguk."Ya ... benar."Dayang tahu Selir Nita marah, tetapi dia tidak berani berbohong.Seluruh istana sudah mendapat kabar bahwa Selir Jessy akan mendampingi kaisar ma
Nabila lebih tahu dari siapa pun bahwa senapan bambu modifikasi itu kelihatannya dapat diproduksi, tetapi nyatanya tidak semudah itu.Sketsa yang dibanggakan oleh Elsa dan dipersembahkan untuk mendapat ketenaran sebenarnya adalah sketsa buangan Nabila.Pada saat ini, di Departemen Pembuatan Senjata, semua orang mengitari sketsa senjata itu.Mata mereka berbinar. Mereka tidak segan untuk memberi pujian."Elsa sungguh adalah pahlawan wanita! Dia bahkan bisa membuat sketsa sebagus ini!""Sudah lama tidak ada sketsa sebagus ini di Departemen Pembuatan Senjata kita! Kabari tukang-tukang, tunda yang lain dan dahulukan pembuatan senapan bambu model baru ini!""Aku sudah tidak sabar!"Setelah terus melihat sketsa itu, mereka pun kagum kepada Elsa.Wanita luar biasa semacam itu sungguh langka.Mereka bersyukur Elsa lahir dan tumbuh besar di Negara Naki.Senapan bambu juga disebut sebagai senapan api. Yang pendek sekitar 30-an cm, yang panjang sekitar 200-an cm.Bentuknya berupa tabung panjang.
Melihat kaisar meninggalkan Istana Rubi, Elsa bergegas menyusul.Sebagai pengawas gerbang, Elsa tidak boleh masuk ke istana tanpa mendapat panggilan.Selain itu, Elsa adalah perempuan. Meskipun memiliki jabatan yang tinggi, Elsa tidak dapat mengikuti rapat pemerintahan dan berdiskusi tentang politik.Intinya, jarang ada kesempatan bagi Elsa untuk bertemu dengan kaisar.Elsa awalnya ingin berbicara, tetapi mata kaisar penuh dengan garis merah dan agresif seperti ingin membunuh orang.Jantung Elsa berdebar-debar.Sebelumnya, Kaisar hanya memberikan kesan yang tegas dan serius. Tidak menakutkan seperti hari ini."Ada apa?" Aura Yohan dingin, seperti dapat membekukan kehangatan yang tersisa di sekeliling.Elsa segera tersadarkan. Dia bersoja dan berkata,"Aku punya satu sketsa senjata dan ingin kupersembahkan kepada Kaisar!"Angin dingin bertiup dan meninggalkan rasa sakit pada wajah.Sebagai kaisar, Yohan segera menarik perhatiannya dari urusan pribadi.Yohan mengambil sketsa senjata itu