Share

Bab 22

Mata gelap dan tajam Yohan mengeluarkan aura dingin sambil menatap wanita di hadapannya.

Julia berlutut di atas kasur dengan gaun tidur ringan dan tipisnya.

Entah karena dinginnya malam, atau kemarahan Kaisar yang begitu luar biasa, sehingga membuat Julia menundukkan kepalanya dengan seluruh tubuh yang bergetar hebat.

"Hamba ... hamba adalah Selir Julia dari Istana selir kekaisaran, hamba menghadap kepada Yang Mulia ...."

Julia bersusah payah menyelesaikan ucapannya, tenggorokannya menjadi terasa kering.

Wajah Yohan terlihat tampan dan dingin.

Sikap dingin Yohan membuat orang-orang takut, karena merasa pria itu seperti Dewa Neraka.

Meskipun Yohan berbicara dengan nada tenang.

"Di mana Ratu?" Yohan bertanya sekali lagi.

Udara sekitar Julia semakin menipis, hingga dirinya kesulitan bernapas dengan kekuatan yang begitu mengintimidasinya.

"Sudah kembali, Ratu yang memerintahkan hamba untuk ... menemani Yang Mulia tidur."

Leonard yang baru saja mendengar suara itu, segera berlari masuk tanp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status