Share

Bab 23

Author: Shana
Sifa merasa sangat aneh karena Kaisar tiba-tiba datang ke Istana Rubi.

"Untuk apa Kaisar ke sini?"

Soraya melihat ekspresi Sifa yang seperti sedang melihat orang asing.

"Kamu benar-benar tidak tahu? Ratu kita bahkan berusaha keras untuk mendapatkan undangan di siang hari, tapi di malam hari malah meminta Selir Julia untuk menggantikannya ke kamar tidur. Bukankah ini jelas-jelas memperlihatkan Ratu sedang mempermainkan Kaisar!"

"Kaisar adalah penguasa tertinggi! Bagaimana bisa Kaisar mentoleransi kemarahannya ini!"

"Ratu, mohon segera mengganti pakaian, nyawa kami ada di tangan Anda."

Nabila kebingungan.

"Kapan aku bilang mau melayaninya!"

Nabila sudah gila!

Soraya juga bingung.

Apa pemikiran Soraya salah?

Tapi bukan cuma Soraya yang berpikir seperti itu!

Bagaimanapun juga, siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan keistimewaan untuk diri sendiri di istana ini? Lalu apa ada orang yang berjuang agar orang lain yang mendapat kesempatan melayani Kaisar di atas kasur? Apa mereka bodoh?

Se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (14)
goodnovel comment avatar
imroatul aliyah
makin seru dan bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
الغازالي مالع٣٢١
benar" menakutkan ya kaisar, ......
goodnovel comment avatar
liza aryessi29
penasaran apa yg terjadi dg nabila
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 24

    Bagaimana bisa itu dia!Ekspresi Nabila membeku, dan telapak tangannya sedikit menghangat.Pria di depan Nabila terlihat persis seperti pria yang bertarung dengannya hari itu!Tidak, lebih tepatnya, mereka adalah orang yang sama!Wajah yang sama-sama tampan, tatapan yang dalam, dan aura membunuh yang tajam.Setelah pertemuan pertama, Nabila berprasangka pria itu adalah pengawal Kaisar.Faktanya pria itu adalah Kaisar Yohan!Tidak disangka Kaisar manja itu ternyata punya kemampuan bela diri yang sangat tinggi.Nabila mengenali Yohan, tapi sepertinya Yohan tidak sadar jika orang di hadapannya, adalah wanita pembunuh yang bertarung melawannya 2 kali."Apa Ratu akan terus menatapku seperti ini?" Suara Yohan terdengar tidak enak.Nabila segera menarik pemikirannya itu dan menundukkan tatapannya."Maafkan ketidaksopanan hamba."Nabila terlihat tenang, namun kenyataannya dia masih dalam kondisi terkejut.Ini pertama kalinya Yohan melihat wajah Nabila dari dekat.Terakhir kali Yohan melihat Na

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 25

    Wajah Nabila yang dicekik berubah memucat."Semua itu tercantum dalam surat keluarga.""Surat keluarga?" Yohan tidak bisa memercayainya.Kemudian Yohan memerintahkan Nabila untuk mengambil surat keluarga yang disebutkannya itu.Soraya yang berada di luar merasa terperangah.Darimana surat keluarga itu?Soraya membalikkan kepalanya ....Astaga! Mengagetkanku saja!Sejak kapan Sifa kembali?Dan apa yang Sifa pegang di tangannya?Sifa mengabaikan Soraya yang diam terpaku dan segera masuk ke aula dalam."Yang Mulia, ini surat yang dikirimkan tuan hari ini."Yohan melonggarkan tangannya lalu memeriksa surat itu secara pribadi.Surat itu ditulis dengan gaya bahasa seorang ayah untuk putrinya."Anakku Nadine, kamu bilang sebelumnya kalau kamu ingin mengambil tanggung jawab Ratu sepenuhnya dan menjaga para selir layaknya saudarimu. Aku sangat senang sebagai seorang ayah, aku berhasil menemukan beberapa informasi, dan aku harap aku bisa membantumu ...."Isi surat itu tidak hanya menyebutkan ten

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 26

    Nabila perlahan mengangkat kepalanya, matanya terlihat tenang seperti air yang tidak beriak."Yang Mulia, hamba diam sebelumnya dan melanggar amarah Anda, hamba akan merenung siang dan malam dengan perasaan bersalah, dan hamba benar-benar tidak layak untuk melayani Yang Mulia."Mata Yohan telihat dingin dan dalam, menyembunyikan sedikit bahaya."Akhirnya Ratu punya kesadaran diri.""Ayo ke Paviliun Dharma Senja."...Tubuh Sifa jatuh dan dia menyandarkan tubuhnya pada ujung meja, setelah kepergian Kaisar."Ratu, Anda benar-benar menakuti hamba."Sifa memberi saran dengan khawatir ketika melihat tidak ada siapa pun di sekitarnya."Ratu, Kaisar tidak mengistimewakan Selir Julia, Anda sudah gagal kalau ingin dia memecahkan hak istimewa milik Selir Utama.""Tidak cuma itu, tapi kita juga sudah menyinggung Kaisar dan membuat permusuhan di antara Selir Utama dengan Selir Julia. Bukankah situasi kita lebih buruk?"Nabila tidak berpikir dia gagal.Nabila berkata dengan tenang."Hubungan Selir

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 27

    Julia terkejut namun merasa bahagia, dia segera mengusap air matanya dan melihat keluar.Julia merasa perasaannya membaik dan melupakan rasa sakitnya, setelah melihat sekat emas.Pelayan di sisi Julia membuat tebakan."Nyonya, hamba dengar setelah Yang Mulia pergi meninggalkan Istana Rubi, dia pergi ke Paviliun Dharma Senja. Pasti Selir Utama yang mengatakan hal baik pada Yang Mulia, sehingga dia memberikan hadiah ini. Anda harus berterimakasih padanya!"Julia mengangguk dengan semangat."Ya, Selir Utama yang memperlakukanku dengan tulus, tidak seperti Ratu itu!"Kebencian Julia pada Ratu semakin meningkat.Julia harus membalaskan dendam ini!...Istana Safir.Aula sangat hening.Di tengah malam.Srekk ....Sebuah tangan menggeser gorden terbuka dari dalam dengan tidak sabar.Cahaya bulan menyinari ranjang di setiap sudutnya.Yohan duduk di sana dengan jubahnya yang terbuka lebar, memperlihatkan dadanya yang bidang.Yohan memegang keningnya dengan satu tangan dan menggosok tulang alisn

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 28

    Cindy mengira dirinya salah dengar.Bagaimana mungkin Kaisar pergi ke kediaman Julia?Kemudian, Qairun melanjutkan ucapannya."Benar sekali, Kasim Leonard menyampaikan pesan bahwa Yang Mulia Kaisar akan menyantap makan malam di tempat selir Julia. Jadi, Anda tidak perlu menunggu lagi."Cindy merasa gelisah, keningnya sedikit berkerut.Tapi setelah berpikir ulang, meskipun makan malam bersama, Kaisar tidak akan pernah memanjakan Selir Julia, tidak akan pernah ....Dia tidak boleh membiarkan hal sepele ini mengacaukan pikirannya sampai membuat dirinya menjadi bahan tertawaan orang lain.Semua penghuni istana harem sangat terkejut saat mendengar kabar bahwa Kaisar mengunjungi Julia.Nita begitu marah dan langsung membanting sebuah mangkuk."Berapa lama Selir Julia masuk istana? Mengapa dia bisa lebih disukai Kaisar daripada aku!"Pelayan itu dengan hati-hati membujuknya."Nyonya, Kaisar pergi ke kediaman Selir Julia, itu karena kudengar ayahnya telah berjasa dalam perang. Mungkin Kaisar h

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 29

    Tengah malam, Istana Safir.Syuhh ....Sebilah anak panah tajam melesat ke kusen pintu istana.Dalam sekejap, para pengawal segera bergerak."Ada pembunuh!"Ruang dalam istana.Yohan hanya mengenakan pakaian tidur dari sutra, rambut hitamnya terurai seperti air terjun, membuat wajahnya terlihat tampan dan memesona."Ada apa?"Leonard memegang anak panah dengan kedua tangan, di ujung panah terdapat selembar kertas, dan dengan hati-hati mendekati tirai."Kaisar, pembunuh itu meninggalkan barang ini!"Yohan mengulurkan tangannya dari dalam tirai, jari-jarinya panjang dan kuat.Di bawah cahaya lilin, dia membaca tulisan di kertas tersebut."Besok malam di Paviliun Himalaya, aku akan membantumu menawarkan racun."Wajah Yohan seketika menjadi pucat pasi.Kemudian, secarik kertas itu berubah menjadi debu di tangannya.Berani sekali dia datang.Tampaknya dia sudah mengetahui identitasnya, jadi secara langsung mengirim surat itu ke Istana Safir.Leonard tidak mengerti apa yang terjadi.Siapa di

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 30

    Salah satu bahu Nabila ditahan, tangannya juga ditarik.Sebagai seorang pria, Yohan memiliki kekuatan yang besar.Begitu berada di tangannya, jangan harap bisa lepas!"Pengawal!"Dengan satu perintah darinya, para pengawal bergegas masuk."Tangkap pembunuhnya!"Melihat mereka hendak menangkapnya, Nabila lebih dulu mengangkat lututnya dan mengarahkannya ke selangkangan Yohan.Yohan dengan cepat menghindar ke samping, dan tangan yang memegang bahunya menambahkan sedikit kekuatan.Dalam pertarungan itu, sedikit kelalaian pun tidak akan ditoleransi.Pada saat dia sedikit mengendurkan kekuatannya, Nabila melepaskan diri dari cengkeramannya dan menarik sabuk celananya ....Syuhh ....Seketika itu juga, para pengawal secara tidak sadar membuang muka, untuk menghindari melihat pemandangan memalukan Kaisar yang terbuka celananya.Dalam sekejap, Yohan dengan cepat menggunakan tangan yang kosong untuk meraih celananya, sehingga mencegahnya tergelincir.Namun, karena tindakan melindungi martabat i

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 31

    Ruangan itu sunyi seketika, Sifa menunjuk ke arah sabuk itu, lalu bertanya dengan suara pelan."Ratu, bagaimana kita harus menangani ini?"Entah milik pria mana ikat pinggang ini.Ratu sebenarnya pergi ke mana.Sifa sangat terkejut, tapi dia tidak berani bertanya.Nabila juga merasa kesulitan.Dia meletakkan ikat pinggang di atas meja, memperhatikannya sebentar.Menyimpannya jelas tidak mungkin.Tapi, jika dibuang begitu saja, sepertinya juga tidak bisa.Bagaimanapun juga, dia masih harus terus membantu mengeluarkan racun dari tubuh Kaisar.Tidak boleh karena ego pribadinya, hal besar menjadi berantakan.Inilah yang disebut dengan berpikiran luas.Lagi pula, sebagai seorang Kaisar, pikirannya pasti tidak akan sesempit itu."Simpan dulu." Dia memberi perintah.Saat pengobatan berikutnya, sabuk itu bisa dikembalikan kepadanya.Sifa mengambil sabuk itu dan tanpa sadar bertanya."Ratu, sabuk ini milik siapa?""Milik Kaisar."Apa!Sifa tiba-tiba merasa sabuk itu seperti barang panas, hampir

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 858

    Nabila mengikuti arah sumber suara itu dan melihat Yohan berpakaian ungu yang sangat ... luar biasa.Dia langsung tidak tahan untuk melihatnya.Apakah ini suaminya? Kaisar suatu negara yang agung itu?Nabila ingin berpura-pura tidak melihatnya dan diam-diam pergi.Yohan sangat ingin bertemu istri dan berlari dengan kecepatan tinggi, angin yang menerpa membuat ujung pakaiannya.Para prajurit Pasukan Elang mundur dengan sadar diri, sehingga Ratu dan Kaisar bisa bersama.Hanya Shawn yang peka menyadari sepertinya Ratu bergerak mundur ...."Istriku!" Yohan memeluk Nabila dengan penuh semangat.Dia tidak bisa memanggilnya Ratu di tempat umum.Keduanya begitu dekat sehingga Nabila bisa mencium aroma dupa di pakaiannya.Agak menyengat.Dia berbisik."Siapa pun kamu, cepat tinggalkan dia."Yohan, "?""Nabila, apa yang baru saja kamu katakan?" Matanya berkilat dengan bingung.Nabila tertawa datar."Tidak ada."Nabila tidak bisa mengatakan kalau dia curiga Yohan kerasukan hantu.Kalau tidak, unt

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 857

    Pelanggan yang sedang mencari masalah itu melotot dengan marah."Dasar bocah bau kencur! Aku mengeluarkan uang agar kamu melakukan sesuatu, apa kamu tidak mengerti!? Aku menyuruhmu untuk menulis 'hidup dan menua bersama', jadi tulis saja! Untuk apa begitu cerewet!?"Anak kecil itu kurus dan memegang pena sambil berbicara dengan penuh kebenaran."Tidak ya tidak! Itu lagu yang digunakan oleh pasangan. Kamu dan pelacurmu itu siapa? Kalian tidak layak!"Pelanggan itu sangat marah sampai menggertakkan gigi dan berkata, "Pelacur? Kamu! Siapa yang kamu maki!? Masih kecil dan sudah begitu nakal, akan kuhajar kau sampai mati!""Pukullah, kamu juga tukang selingkuh! Sudah punya istri dan masih ingin menikahi pelacur, benar-benar orang yang tidak berguna! Pergi jadi kasim saja! Lebih baik dikebiri dan jangan sampai melahirkan anak sampah!"Mereka yang melahirkan sampah adalah bajingan."Sialan! Mulutmu kotor sekali!" Wajah pelanggan itu memucat karena marah dan ingin menyerang, tetapi telinganya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 856

    Raut wajah Nabila terlihat serius.Shawn bisa mengatakan hal seperti itu seharusnya bukan hanya niatnya seorang diri.Nabila telah memasuki istana sebagai Ratu dan tidak bisa memimpin pasukan lagi.Shawn mengatakan ini dan menganggapnya sebagai hal terakhir yang ingin dia katakan.Mungkin akhir terburuknya adalah kematian."Kamu membentuk kami dan melatih kami untuk berperang serta membunuh musuh.""Tapi sejak bergabung dengan Pelindung Istana, semua rekan kacau.""Sekarang meskipun kamu bukan seorang Mayor Jenderal, kamu telah mendapatkan kepercayaan dari Kaisar. Karena kamu bisa bertugas di Aula Bela Diri, kenapa tidak membentuk pasukan sendiri?""Yang Mulia Ratu, izinkan aku mengatakan sesuatu yang tidak pantas. Kurasa ucapan pemimpin Kerajaan Puanin memang benar.""Setelah menikah dengan Kaisar, kamu tidak punya kekuasaan dan hanya punya peran untuk mengajar anak kecil. Sayang sekali keterampilan bela dirimu begitu bagus ...."Nabila menyela dengan raut wajah dingin."Pemimpin Kera

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 855

    Berbicara tentang mendiang ayah kandungnya, pemimpin Kerajaan Puanin mengernyitkan dahi."Dia meninggal karena sakit saat aku masih kecil.""Tidak ada potret dirinya yang tersisa di istana.""Aku tidak ingat seperti apa rupanya. Kalau butuh potret ini, aku akan mencari beberapa orang tua pada masa itu dan bertanya kepada mereka."Nabila merasa agak kesulitan.Tanpa potret, tidak ada petunjuk tentang penampilannya.Benar-benar mencari jarum di antara tumpukan jerami.Pemimpin Kerajaan Puanin melanjutkan."Saat itu aku dan Teresia baru berusia dua atau tiga tahun. Orang-orang memberontak dan memasuki istana. Demi menjaga garis keturunan kami, ibu mengirim kami keluar istana untuk menghindari bencana.""Agar kelak kami bisa mengenali satu sama lain, aku mematahkan jepit rambut menjadi dua bagian.""Ini adalah setengah yang kumiliki."Dia mengeluarkan setengah dari jepit rambut giok putih yang merupakan kepala dan bagian gagangnya.Nabila bertanya dengan hati-hati."Jadi, seharusnya adik k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 854

    Meskipun Nabila meminta pengawal rahasia untuk pergi, mereka tidak bergeming.Pemimpin Kerajaan Puanin berkata kepada pengawal rahasianya, "Pergilah."Dia memberi perintah dan semua pengawal rahasia segera pergi.Hanya ada Dayang Meriana yang masih tinggal, pemimpin negara sama sekali tidak panik.Dia menatap Nabila dan menggodanya tanpa ampun."Sepertinya mereka berpura-pura mengikuti perintahmu, tapi nyatanya menerima perintah dari Kaisar Yohan dan mengawasimu untuknya. Meski kamu bersedia tinggal di Kerajaan Puanin, kamu akan diculik kembali ke Negara Naki oleh mereka."Stefano agak cemas."Yang Mulia, kami ...."Nabila mengabaikan alasan Stefano. Dia maju selangkah dan berkata kepada pemimpin Kerajaan Puanin dengan tenang."Kamu tidak perlu repot-repot mencoba menghasut.""Musuh asing mendekat. Kita harus bersatu daripada melakukan hal-hal yang tidak berarti seperti itu."Pemimpin Kerajaan Puanin menggelengkan kepalanya dengan penuh penyesalan."Bagaimanapun, jalannya berbeda. Kuki

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 853

    Nabila melirik ke arah pria tampan yang terlihat penuh harap."Sebelum membunuh mereka, tinggalkan obatnya."Semua pria tampan itu terkejut!Orang ini sangat kejam!Mereka semua akan mati, tetapi yang Nabila pikirkan hanyalah obatnya.Dayang Meriana mengernyitkan dahi.Sepertinya Mayor Jenderal Joka tidak tertarik dengan ketampanan....Para pengawal rahasia yang bersembunyi di kegelapan menatap pria tampan yang diusir dengan tatapan penuh niat membunuh.Hanya dengan ini masih ingin merayu Yang Mulia? Cari mati!Pengawal rahasia dalam kegelapan juga melihat adegan ini dan mengerutkan kening."Kakak kedua, apa yang ingin pemimpin Kerajaan Puanin lakukan?"Tobias mengunyah rumput dan mencibir."Apa lagi yang bisa dia lakukan? Dia ingin membiarkan Yang Mulia tetap tinggal!""Apa!?" Para pengawal rahasia tiba-tiba merasakan masalah besar akan datang.Kalau pemimpin Kerajaan Puanin berhasil, apa yang akan Kaisar lakukan?Untung saja Yang Mulia menahan godaan tersebut dan tidak menerima mere

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 852

    Istana Kerajaan Puanin.Di aula samping Istana Talina, beberapa pengawal rahasia berjaga di luar aula. Tabib kekaisaran sedang merawat Nabila di dalam aula.Dia mengalami beberapa luka dalam, tetapi untungnya tidak ada luka vital.Nabila hendak bangun setelah tabib kekaisaran pergi, tetapi bahunya dipegang oleh pemimpin Kerajaan Puanin."Duduklah, aku akan menyuruh seseorang mengoleskan obat untuk melancarkan peredaran darah dan menghilangkan penyumbatan."Nabila mengangguk."Terima kasih, Yang Mulia."Pemimpin Kerajaan Puanin berbicara dengan tenang.R"Sekarang kita telah mengurangi korban jiwa, juga bisa menyingkirkan Wulan dan Teresia palsu. Mengatasi tiga hal dalam satu upaya, bagus sekali."Nabila mengingatkannya."Wulan bersikeras untuk bergabung dengan Kerajaan Verto untuk menghancurkan Negara Naki karena takut akan kehilangan keuntungan dari Kerajaan Verto.""Adalah langkah yang bijak untuk menginterogasinya sebelum membunuhnya."Niat membunuh berkilat di mata pemimpin Kerajaa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 851

    Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Nabila dengan tenang. Sikapnya biasa, tetapi nadanya lebih lembut dari biasanya."Nanti ikutlah aku kembali ke istana dan aku akan menyuruh tabib kekaisaran untuk memeriksamu."Nabila menjalankan misi rahasia ke Kerajaan Puanin. Selain pemimpin negara dan Dayang Meriana sang orang kepercayaan, tidak ada seorang pun di Kerajaan Puanin yang mengetahui identitasnya.Nabila ingin menolak kebaikan pemimpin negara.Akan tetapi saat hendak berbicara, Dayang Meriana meminta perintah lebih dulu."Yang Mulia, para pejabat itu ...."Pemimpin negara menatap para pejabat sipil dan militer yang ditangkap.Ketika Wulan hendak menembak semua orang dengan anak panah, dia mendengar teriakan mereka."Tangkap semua rekan Wulan dan antarkan yang lainnya pulang dengan selamat.""Baik!"Seketika sekelompok pemberontak yang mengetahui mereka akan menghadapi bencana berlutut dan memohon belas kasihan."Yang Mulia, ampunilah nyawaku!""Yang Mulia! Aku buta sesaat!""Benar, Yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 850

    Nabila melayang di udara, langkah kakinya yang cepat tampak kacau tanpa aturan. Namun sebenarnya, dengan kecepatan luar biasa, dia terus menendang lawannya.Orang yang ahli ilmu meringankan tubuh, biasanya juga ahli dalam ilmu tendangan.Terlebih lagi, Nabila sangat mahir dalam ilmu meringankan tubuh.Kecepatan kakinya membuat Wulan tak mampu menangkis. Kedua tangannya tidak cukup untuk bertahan. Dia berusaha berdiri stabil, tetapi secara naluriah terus mundur.Dalam prosesnya, wajah Wulan terkena beberapa tendangan, hingga langsung memar dan bengkak.Nabila mendarat, ujung pakaiannya jatuh perlahan. Satu tangan disembunyikan di belakang, tangan lainnya diulurkan ke depan. Dia menunjuk dengan jari telunjuk, lalu menggerakkan jarinya ke arah Wulan, jelas menunjukkan sikap menantang.Hidung Wulan mengeluarkan dua aliran darah.Dia mengangkat lengannya, mengusap darah dengan lengan bajunya. Matanya penuh kebencian, menatap Nabila tanpa berkedip, seolah-olah ada api yang menyala di tenggor

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status