Share

Bab 29

Author: Shana
Tengah malam, Istana Safir.

Syuhh ....

Sebilah anak panah tajam melesat ke kusen pintu istana.

Dalam sekejap, para pengawal segera bergerak.

"Ada pembunuh!"

Ruang dalam istana.

Yohan hanya mengenakan pakaian tidur dari sutra, rambut hitamnya terurai seperti air terjun, membuat wajahnya terlihat tampan dan memesona.

"Ada apa?"

Leonard memegang anak panah dengan kedua tangan, di ujung panah terdapat selembar kertas, dan dengan hati-hati mendekati tirai.

"Kaisar, pembunuh itu meninggalkan barang ini!"

Yohan mengulurkan tangannya dari dalam tirai, jari-jarinya panjang dan kuat.

Di bawah cahaya lilin, dia membaca tulisan di kertas tersebut.

"Besok malam di Paviliun Himalaya, aku akan membantumu menawarkan racun."

Wajah Yohan seketika menjadi pucat pasi.

Kemudian, secarik kertas itu berubah menjadi debu di tangannya.

Berani sekali dia datang.

Tampaknya dia sudah mengetahui identitasnya, jadi secara langsung mengirim surat itu ke Istana Safir.

Leonard tidak mengerti apa yang terjadi.

Siapa di
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (23)
goodnovel comment avatar
Ummi Anshari
di setiap bab alur ceritanya jd membosankan, dgn kata² yg selalu di ulang²
goodnovel comment avatar
liiii
di bab sebelumnya Raja mengenali kalau yg bantu pengobatannya Nabila (ratu). Kok di bab ini seolah² gak kenal & gak bingung knp ratunya hebat dlm ilmu bela diri
goodnovel comment avatar
Khairunnisa Alaydrus Putri
aplikasi jelek sudah bayar ttp g bisa nonton..the worst drama............
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 30

    Salah satu bahu Nabila ditahan, tangannya juga ditarik.Sebagai seorang pria, Yohan memiliki kekuatan yang besar.Begitu berada di tangannya, jangan harap bisa lepas!"Pengawal!"Dengan satu perintah darinya, para pengawal bergegas masuk."Tangkap pembunuhnya!"Melihat mereka hendak menangkapnya, Nabila lebih dulu mengangkat lututnya dan mengarahkannya ke selangkangan Yohan.Yohan dengan cepat menghindar ke samping, dan tangan yang memegang bahunya menambahkan sedikit kekuatan.Dalam pertarungan itu, sedikit kelalaian pun tidak akan ditoleransi.Pada saat dia sedikit mengendurkan kekuatannya, Nabila melepaskan diri dari cengkeramannya dan menarik sabuk celananya ....Syuhh ....Seketika itu juga, para pengawal secara tidak sadar membuang muka, untuk menghindari melihat pemandangan memalukan Kaisar yang terbuka celananya.Dalam sekejap, Yohan dengan cepat menggunakan tangan yang kosong untuk meraih celananya, sehingga mencegahnya tergelincir.Namun, karena tindakan melindungi martabat i

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 31

    Ruangan itu sunyi seketika, Sifa menunjuk ke arah sabuk itu, lalu bertanya dengan suara pelan."Ratu, bagaimana kita harus menangani ini?"Entah milik pria mana ikat pinggang ini.Ratu sebenarnya pergi ke mana.Sifa sangat terkejut, tapi dia tidak berani bertanya.Nabila juga merasa kesulitan.Dia meletakkan ikat pinggang di atas meja, memperhatikannya sebentar.Menyimpannya jelas tidak mungkin.Tapi, jika dibuang begitu saja, sepertinya juga tidak bisa.Bagaimanapun juga, dia masih harus terus membantu mengeluarkan racun dari tubuh Kaisar.Tidak boleh karena ego pribadinya, hal besar menjadi berantakan.Inilah yang disebut dengan berpikiran luas.Lagi pula, sebagai seorang Kaisar, pikirannya pasti tidak akan sesempit itu."Simpan dulu." Dia memberi perintah.Saat pengobatan berikutnya, sabuk itu bisa dikembalikan kepadanya.Sifa mengambil sabuk itu dan tanpa sadar bertanya."Ratu, sabuk ini milik siapa?""Milik Kaisar."Apa!Sifa tiba-tiba merasa sabuk itu seperti barang panas, hampir

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 32

    Istana Rubi.Nabila sedang menikmati hidangannya ketika Soraya, kepala pelayan, membawa semangkuk sup ke arahnya."Ratu, ini kiriman dari Selir Julia, mohon Anda mencicipinya."Nabila melirik hidangan lain di meja."Letakkan saja di sini."Dia menanggapi dengan tenang.Setelah Soraya pergi, Sifa segera mengeluarkan sebatang jarum perak untuk menguji racun.Sebelumnya, sup itu pernah mengandung racun berbahaya, tapi untungnya Nabila sudah terbiasa memeriksa racun sebelum makan setelah bertahun-tahun hidup di dunia persilatan.Hal ini membuat Sifa menjadi sangat waspada, curiga bahwa sup ini juga mengandung racun.Jarum perak itu tidak berubah warna.Nabila mengambil sesendok sup, mendekatkannya ke hidung untuk menciumnya."Ini dicampur dengan penawar tetesan air beracun.""Penawar? Ratu, mungkinkah Selir Julia yang ...."Nabila mengambil sepotong daging, "Jelas sekali, orang yang menyuruh untuk meracuni adalah dia.""Ah? Tapi kenapa dia masih ....""Sebenarnya dia tidak jahat, dia panda

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 33

    Qairun memberitahukan apa yang dilihatnya kepada Selir Utama, yang matanya berkilat tajam.Meskipun para selir memiliki hak istimewa di istana, mereka masih membutuhkan uang untuk memberi hadiah kepada pelayan dan mengatur hubungan di luar istana.Dia sudah terbiasa dengan kehidupan mewah, dan kehilangan pujian dari keluarga para selir adalah kerugian besar!"Cari tahu, selain Keluarga Satria, siapa lagi yang diam-diam mengirim barang ke Istana Rubi."...Malam itu, kereta Kaisar tiba di kediaman Rani.Rani sendiri yang menata hidangan, tangannya gemetar karena gugup."Kaisar, silakan makan."Yohan tampak tidak fokus.Malam ini adalah pertemuan yang dijanjikan dengan pembunuh itu setelah sepuluh hari.Tidak tahu apakah dia akan pergi ke Paviliun Himalaya.Bagaimanapun, dia hampir menangkapnya terakhir kali."Kaisar ...." Rani menyajikan semangkuk sup, menatapnya dengan harap.Yohan sudah bosan makan dengan berbagai wanita, ditambah lagi malam ini ada urusan penting, dia ingin cepat men

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 34

    Nabila berusaha keras untuk melawan, tapi tubuhnya terkena bubuk pelemah otot, membuatnya lemah tidak berdaya, pukulannya seperti sedang menggelitik.Tubuh pria itu menekannya sepenuhnya, seperti sebongkah batu raksasa dari langit, keras dan panas.Di telinganya terdengar napas pria itu, semakin berat dan membakar.Dia seolah-olah berada di tengah musim panas yang terik, hawa panas matahari menyelimuti seluruh tubuhnya, seakan-akan dia terbungkus dalam bola api yang memanggangnya. Bahkan suhu tubuhnya sendiri mulai naik.Nabila memalingkan kepalanya ke samping, penglihatannya semakin kabur.Jalan keluar berada tepat di depan mata, tapi terasa sejauh cakrawala.Saat dia hampir pingsan, sosok seseorang muncul dalam pikirannya.Orang itu berpakaian putih seputih salju, dengan suara yang penuh perhatian berkata, "Nabila, bangunlah ...."Sekejap, mata Nabila yang sempat terpejam terbuka lebar.Dengan sisa tenaga terakhirnya, dia menusukkan jarum perak ke titik akupunkturnya, menggunakan ras

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 35

    Di malam yang sudah larut, para pengawal sudah lama menunggu di luar, tapi tidak ada suara dari dalam aula.Karena Yang Mulia belum memberikan perintah, mereka tidak berani meninggalkan pos mereka.Setelah lama hening, tiba-tiba ada sosok melesat keluar.Ternyata itu adalah pembunuhnya!Mereka sedang hendak mengaktifkan formasi, namun mereka mendengar suara perintah dingin dan tegas dari dalam aula."Biarkan dia pergi!"Para pengawal merasa bingung, namun hanya bisa melihat saat pembunuh itu pergi.Pengawal yang memimpin ingin masuk ke dalam aula untuk meminta petunjuk.Namun, saat dia baru saja sampai di depan pintu aula, dia mendengar suara dalam Yang Mulia."Keluar!"Pemimpin pengawal sangat bingung.Apa yang terjadi dengan Yang Mulia?Mendengar suara itu, seolah ada lautan amarah yang bergelora tertahan.Tak lama kemudian, Leonard dipanggil.Yohan berdiri di depan ranjang, wajahnya gelap seperti tinta."Bakarlah."Leonard tidak mengerti, lalu mengangkat pandangannya dan melihat kek

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 36

    Cindy menggenggam tangan Yohan dengan tatapan mata cantiknya yang penuh perasaan."Yang Mulia, hamba dengar Tuan Gozi memberikan hadiah pada Ratu."Tatapan Yohan menyipit dengan dingin dan tajam.Istana melarang orang untuk melakukan transaksi rahasia. Apa Nabila cari mati?Cindy sangat memperhatikan ucapannya dan lanjut berkata."Yang Mulia, mungkin Ratu tidak mengerti aturan istana sehingga membuat kesalahan seperti itu. Hamba khawatir Tuan Gozi merencanakan untuk membunuh Kaisar dengan melibatkan banyak orang. Ratu juga berkomunikasi dengan Tuan Gozi, hamba takut orang-orang akan membicarakan mereka sedang diam-diam membuat rencana.""Apalagi seluruh wanita di Istana ingin menerima hak istimewa Kaisar, kecuali Ratu. Rasanya seperti memberikan Tuan Gozi kesempatan untuk bertindak kalau Yang Mulia memberikan keistimewaan dengan sepenuh hati pada yang lainnya."Tatapan Yohan sedikit dingin.Jangan katakan hal lainnya, Nabila bahkan harus dihukum hanya karena menerima barang saja.Istan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 37

    Para pengawal datang untuk membawa Nabila menerima hukuman.Nabila tidak memohon belas kasihan, matanya tetap terlihat tenang dan datar."Hamba tahu akan dihukum ketika hal ini diketahui.""Tapi hamba tidak menyesal melakukannya.""Lebih baik bagi hamba menanggung semua kesalahan ini sendiri, daripada para saudari harus dihukum bersama-sama.""Hamba hanya punya satu permintaan.""Hukuman sudah dikeluarkan, dan hamba memohon pada Yang Mulia untuk menyerahkan emas, perak serta barang berharga ini pada para selir, dengan mengatasnamakan hadiah.""Dengan begitu hamba tidak akan punya penyesalan!"Tatapan Yohan bertemu dengan tatapan keras kepala Nabila, dan dia bisa merasakan sebuah rasa amarah yang besar muncul.Nabila berdiri teguh di hadapan Yohan, dan itu membuatnya benar-benar terganggu.Dan semakin Nabila bersikap seperti itu, Yohan semakin ingin mematahkan pinggang wanita itu untuk membuatnya tahu apa itu kekuasaan dan apa artinya sebuah ketaatan!"Seret keluar!"Sifa segera berlutu

Pinakabagong kabanata

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1204

    Pangeran Kamal bisa melihat maksud Putri Elise, wajahnya tampak serius."Orang yang dikurung di dalam sana, kamu tak perlu tahu siapa. Sekalipun Ayah sangat sayang padamu, dia tidak akan berikan padamu. Elise, lupakan saja.""Kalau kamu tidak bilang, besok aku akan datang lagi!" Putri Elise menyilangkan tangan di dada sambil mengancam.Pangeran Kamal memang takut sang Putri bikin onar.Gadis ini sejak kecil keras kepala, tidak akan berhenti sebelum tujuannya tercapai.Setelah berpikir matang, Pangeran Kamal akhirnya memutuskan untuk memberitahukan status Yohan kepada sang Putri."Itu adalah Kaisar Yohan. Ayah mengerahkan banyak upaya untuk menangkapnya."Pangeran Kamal mengungkapkan identitas orang itu agar bisa membuat Putri takut dan mundur.Putri Elise segera terbelalak, lalu rona merah merayap di wajahnya."Jadi dia itu ...."Dirinya hampir tak percaya.Nama besar kaisar muda dari Negara Naki sudah lama didengarnya.Begitu melihatnya, rupanya memang tidak dapat dimungkiri, tampan l

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1203

    Di haremPara selir semua sudah mendengar kabar tentang urusan di istana depan."Yang Mulia Ratu benar-benar membiarkan anak sekecil itu naik takhta? Ini benar-benar keterlaluan!""Jelas-jelas memanfaatkan kaisar muda sebagai boneka!""Tapi, ini juga tak ada jalan lain. Siapa suruh, para pejabat sipil dan militer begitu menekan, belum lagi para pangeran yang tidak tenang itu ....""Benar, kalau Yang Mulia Ratu tidak lakukan ini, kita juga akan celaka. Kaisar baru naik takhta, pasti hal pertama yang dilakukannya adalah membenahi harem."Mereka semua khawatir dengan hasil dari istana depan.Setelah menunggu dua jam, akhirnya ada kasim datang melaporkan bahwa pangeran kecil sudah berhasil duduk di singgasana naga. Namun, masih ada orang yang terus mempermasalahkan soal anak kembar, memaksa Yang Mulia Ratu membunuh salah satu dari mereka.Begitu mendengarnya, para selir segera cemas memikirkan Yang Mulia Ratu.Sebagai seorang ibu, mana mungkin tega meninggalkan anak kandung sendiri?Para p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1202

    Nabila menggendong anaknya, berdiri di tempat tertinggi, tatapannya teguh dan tenang."Kalaupun aku harus memerintah dari balik tirai, memangnya kenapa?"Begitu kata-kata itu keluar, seluruh aula pun gempar."Yang Mulia Ratu, Anda melanggar kodrat, mengkhianati hukum leluhur!""Maafkan hamba, tetapi hamba tak bisa setuju!"Permaisuri Agung yang wajahnya telah menua, menatap Nabila dan menggelengkan kepala dengan penuh rasa tak berdaya.Apa yang dilakukan Ratu ini sungguh terlalu nekat.Berbicara sejujurnya seperti itu, mana ada pejabat yang bisa menerimanya?Nabila tidak punya banyak kesabaran, segera meletakkan sang pangeran kecil di atas takhta kekaisaran."Jangan bilang Kaisar belum mangkat, sekalipun memang benar dia mengalami sesuatu, sekarang sudah ada pangeran yang naik takhta. Bagaimanapun, tidak akan pernah giliran kalian.""Hari ini, kalian ribut seperti ini, tampaknya malah seperti hendak merebut kekuasaan!"Seorang jenderal segera membantah dengan suara lantang."Yang Mulia

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1201

    Negara Naki.Kota kekaisaran, Kota Zordo.Kabar tentang kembalinya Ratu ke istana dan melahirkan anak kembar segera tersebar di seluruh istana dan pemerintahan.Di dalam istana, Ibu Suri merasa senang atas kelahiran pangeran, tetapi juga cemas karena anak kembar.Dia memanggil Ratu ke Istana Giok, dan mencoba membujuk dengan berbagai cara."Jika keluarga kekaisaran melahirkan anak kembar, terutama pangeran, maka salah satunya harus dikirim ke luar istana.""Ratu, aku tahu, kedua anak itu buah hatimu, tapi demi keluarga kekaisaran, kamu harus membuat keputusan."Demi mempertahankan tradisi, Keluarga Feno dulu bahkan membuang salah satu anak perempuan kembar mereka, apalagi keluarga kekaisaran.Wajah Nabila tak menunjukkan emosi apa pun, dan berkata acuh tak acuh,"Kedua anak ini, tidak satu pun yang akan dikirim pergi."Yohan juga pernah berkata bahwa dia akan melindungi anak-anaknya.Ibu Suri sangat mengerti betapa beratnya hati seorang ibu.Namun, aturan tetaplah aturan."Ratu, jangan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1200

    Yohan masih menundukkan kepala, sudut bibirnya terangkat dengan senyum dingin yang penuh sinis.Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetap angkuh dan dingin.Orang di depannya memperkenalkan diri, "Aku adalah Pangeran Kamal dari Kerajaan Jaming. Kali ini aku datang mewakili Ayah untuk sampaikan sedikit penghormatan kepada Kaisar Yohan."Begitu Pangeran Kamal melirik, bawahannya segera menghidangkan makanan.Yohan bahkan tidak melirik sedikit pun.Pangeran Kamal menahan sabar, lalu tersenyum."Kaisar Yohan, negara kami, Kerajaan Jaming, dengan tulus mengundang Anda untuk menjadi tamu kami.""Hanya saja, dunia luar terlalu berbahaya, jadi kami hanya bisa menempatkan Anda di sini.""Anda tenang saja, setelah Kerajaan Jaming berhasil mengusir pasukan Naki dan merebut kembali tanah kami yang hilang, kami akan biarkan Anda pergi."Yohan tersenyum tipis.Kata-katanya memang terdengar muluk, tetapi pada dasarnya mereka hanya ingin menjadikannya sandera dalam melawan pasukan Naki.Melihat si

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1199

    Nabila mengutamakan kepentingan besar, dirinya haruslah kembali ke Negara Naki terlebih dahulu.Baron khawatir."Yang Mulia, aku khawatir para pembunuh itu masih akan coba mencelakai Anda."Terlebih lagi, Yang Mulia baru saja melahirkan, bagaimana bisa menahan kerasnya perjalanan?Wajah Nabila tampak dingin dan tegas."Kembali ke Negara Naki."Meski harus menghadapi ribuan rintangan, dirinya tetap harus pulang.Yang paling ditakutkan adalah, tujuan para pembunuh itu memang untuk mengacaukan Negara Naki.Dia tidak akan membiarkan mereka berhasil.Sebelum Yohan ditemukan, Nabila bertekad menjaga Negara Naki untuknya.Nabila mengatur segala urusan di Kerajaan Puanin, termasuk rencana mengusir pasukan Jaming, serta penobatan pemimpin kerajaan baru.Untuk mencegah raja baru bertindak sewenang-wenang, dia mendirikan Sistem Pemerintahan Tiga Raja.Salah satu dari tiga raja itu adalah pria.Langkah ini dilakukan untuk menenangkan para pria di Kerajaan Puanin, agar mereka tidak membuat keributa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1198

    Pintu kamar terbuka. Seorang pelayan keluar dari dalam, lalu berkata kepada Yukina, "Jenderal, Yang Mulia selamat, beliau melahirkan seorang pangeran."Di Kerajaan Puanin, hanya wanita yang dapat mewarisi takhta, maka kelahiran pangeran ini tidak begitu dihargai.Namun, Yukina tetap sangat bersyukur pada langit."Pangeran pun tak apa, yang penting selamat."Bagaimanapun juga, ini darah kerajaan.Baru saja ucapan itu selesai, terdengar suara teriakan bidan dari dalam."Masih ada satu lagi!"Ternyata anak yang dikandung sang Pemimpin Kerajaan adalah kembar.Hal ini benar-benar di luar dugaan semua orang.Mata Yukina memancarkan secercah sukacita dan harapan.Semoga kembar laki-laki dan perempuan.Kalau ada seorang putri, kelak bisa mewarisi takhta sebagai pemimpin kerajaan.Di dalam kamar.Nabila tak menyangka, setelah melahirkan satu, masih ada satu lagi.Untung dia adalah ahli bela diri, tenaganya belum sepenuhnya habis terkuras.Untuk anak yang pertama, karena posisi janin yang salah

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1197

    Pak!Pena di tangan Nabila terjatuh, sementara melontarkan tatapan dingin kepada Baron."Dafka dan yang lainnya di mana!"Baron menggeleng."Dafka juga tak diketahui keberadaannya, kabar ini pun didapat dengan susah payah! Bagaimana ini, Yang Mulia?"Nabila tetap tenang di tengah krisis. Setelah menstabilkan emosinya, dia segera memberi perintah pada Baron."Sebarkan perintah, kerahkan seluruh kantor pemerintahan di Kerajaan Puanin mencari Tuan Yohan.""Sekaligus kirim seluruh pasukan rahasia, juga Pasukan Elang di kota.""Perintahkan mereka menyisir sepanjang perbatasan untuk mencari Kaisar!"Baron segera pergi melaksanakan perintah.Kalau sampai terjadi apa-apa pada Kaisar, akibatnya akan sangat parah!Setelah Baron pergi, Nabila baru sadar dirinya sangat cemas sampai telapak tangannya penuh keringat.Tumpukan dokumen di meja tidak lagi bisa dibacanya.Yang ada di benaknya hanyalah keselamatan Yohan.Para penyerang itu sangat mungkin tahu identitasnya.Wajah Nabila diliputi kekhawati

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1196

    Karena Yohan akan berangkat kembali ke Negara Naki besok, malam ini dirinya terjaga semalaman, hanya memeluk Nabila.Satu tangannya diletakkan di perut Nabila, merasakan gerakan janin yang sesekali muncul.Andai waktu bisa berhenti di sini, alangkah indahnya.Namun, kenyataan tetap harus dihadapi.Sebagai Kaisar Negara Naki, Yohan tak bisa hanya mementingkan perasaan pribadi dan mengabaikan keselamatan negara.Nabila juga belum bisa terlelap.Dia menggenggam lembut lengan Yohan, nadanya tenang dan lembut."Paling lama satu bulan, aku akan kembali ke Negara Naki ."Yohan mencium lehernya, "Baik. Aku percaya kamu tidak akan ingkar janji."Namun, entah mengapa, hati Yohan merasa gelisah.Suasana hatinya bagaikan langit yang terus diguyur hujan, sulit menjadi cerah.Keesokan harinya, Yohan akhirnya harus pergi.Hari ini Nabila tidak menghadiri sidang kerajaan. Dirinya menaiki kereta kuda, mengantar sendiri kepergian Yohan ke luar kota.Banyak pengawal mengikuti Yohan. Namun, semua pengawal

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status