Share

Bab 34

Nabila berusaha keras untuk melawan, tapi tubuhnya terkena bubuk pelemah otot, membuatnya lemah tidak berdaya, pukulannya seperti sedang menggelitik.

Tubuh pria itu menekannya sepenuhnya, seperti sebongkah batu raksasa dari langit, keras dan panas.

Di telinganya terdengar napas pria itu, semakin berat dan membakar.

Dia seolah-olah berada di tengah musim panas yang terik, hawa panas matahari menyelimuti seluruh tubuhnya, seakan-akan dia terbungkus dalam bola api yang memanggangnya. Bahkan suhu tubuhnya sendiri mulai naik.

Nabila memalingkan kepalanya ke samping, penglihatannya semakin kabur.

Jalan keluar berada tepat di depan mata, tapi terasa sejauh cakrawala.

Saat dia hampir pingsan, sosok seseorang muncul dalam pikirannya.

Orang itu berpakaian putih seputih salju, dengan suara yang penuh perhatian berkata, "Nabila, bangunlah ...."

Sekejap, mata Nabila yang sempat terpejam terbuka lebar.

Dengan sisa tenaga terakhirnya, dia menusukkan jarum perak ke titik akupunkturnya, menggunakan ras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status