Share

Bab 38

Penulis: Shana
Berita mengenai Nabila yang dihukum menyalin aturan istana diketahui oleh semua selir.

Para Selir juga lebih banyak tahu cerita dibalik itu.

"Kita tidak cuma menerima barang-barang itu dari keluarga kita, tapi juga memberikan beberapa barang. Tapi Ratu tidak mengungkapkannya, itu menunjukkan Ratu benar-benar tulus memperlakukan kita."

"Aku dengar dari orang-orang di Istana Rubi, Ratu sangat mengerti kesulitan kita. Ratu sudah berencana memberikan barang-barang itu pada kita, dan tidak pernah memakai sedikit pun dari barang-barang itu.

"Ratu lebih memilih dihukum sendirian dan menanggung kesalahan demi kita ...."

Para selir semakin tersentuh ketika membicarakan hal itu, bahkan mata beberapa di antara mereka memerah.

Bagaimanapun juga, sulit menemukan perasaan yang sebenarnya di Istana ini.

Nita mengolok mereka dengan arogan.

"Kalianlah yang polos dan mudah dibohongi. Istana ini hanya tahu semua hal dilakukan demi sebuah keuntungan. Bukannya reputasi Ratu tidak jatuh? Kalian harus berter
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (16)
goodnovel comment avatar
ummu khumairah
ini ceritanya gimana sih? banyak yg gak nyambungnya. bolak balik ngulang kejadian yg sama terus.
goodnovel comment avatar
nadjimalaka
bener bangat.. masa pertama kali lagi sih.
goodnovel comment avatar
Sri Atun
lanjut lanjut lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 39

    Cindy melihat Nabila setelah dia duduk.Semua orang bilang Keluarga Feno selalu melahirkan orang-orang yang bijaksana, dan tidak pernah terdengar ada keturunan yang cantik.Sementara Nadine, dia menarik dan memancarkan aura bangsawan, yang membuat orang lain terlihat seperti perhiasan kecil.Apa Yohan benar-benar tidak tergerak dengan wajah cantik seperti itu?Cindy merasa sedikit bingung.Lalu, Cindy berkata sambil tersenyum."Beberapa hari yang lalu Kaisar memanggil hamba untuk menemaninya setiap malam, dan itu membuat hamba merasa lelah. Jadi hamba baru bisa datang hari ini untuk memberi Anda penghormatan, maaf tidak sopan."Nabila tidak diberikan kesempatan untuk berbicara, Cindy langsung menambahkan perkataannya."Untungnya Ratu berhasil memaksa Kaisar untuk menyamaratakan keistimewaan, jadi hamba bisa istirahat dengan tenang."Pernyataan Cindy membuatnya terlihat jika dia berbeda dengan para selir yang ditemani Yohan makan malam.Tatapan Nabila sangat datar."Selir Utama sudah te

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 40

    Cindy menghentikan langkahnya, lalu menatap wanita di kursi utama itu.Wajah Cindy tetap terlihat tanpa ekspresi, tapi dia merasa sedikit dingin untuk sebuah alasan.Nabila berkata dengan pelan."Tentu saja kamu peduli, karena hak istimewa Kaisar dibagi rata dan para selir serta keluarganya tidak akan lagi memberi hadiah ke Paviliun Dharma Senja.""Tapi mulutmu tidak sama dengan hatimu.""Kamu masih berpura-pura tidak peduli, meskipun sebenarnya peduli dan sangat ingin menyingkirkanku.""Selir Utama seperti seekor anjing peliharaan, yang masih menggoyangkan kakimu dan menggonggong pada orang-orang, meskipun sebenarnya kamu takut."Wajah Cindy berubah dingin, lalu dia segera melangkah maju."Kamu bilang apa!"Berani sekali Nadine menyebutnya seperti anjing!Cristal si pelayan juga tertegun.Berani sekali Nabila berbicara seperti itu pada Cindy!Bahkan Ibu Permaisuri juga harus menghormati Cindy di istana ini.Nabila menatap langsung pada Cindy lalu mencibir."Kubilang, kamu seperti anji

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 41

    Hanya dalam beberapa hari, rumor tentang Nabila di istana sudah semakin membesar, bahkan menyebar sampai ke dinasti sebelumnya.Awalnya Ibu Suri bermaksud menanganinya dengan tenang, tapi dia cemas ketika melihat cara Nabila tidak berjalan."Ratu adalah istri Kaisar dan juga wajah dari keluarga kerajaan! tidak peduli apa yang terjadi sebelum dia masuk ke istana, dia tidak bisa lagi menanggung noda setelah masuk istana."Bibi Asih menundukkan kepalanya dengan hormat."Hamba akan pergi ke masing-masing kediaman selir, siapa yang menyebarkan rumor ini akan dihukum dengan berat."Hal menakutkan dari ucapan manusia adalah mereka tidak bisa dihentikan sepenuhnya.Berita tentang ketidaksucian Nabila masih menyebar dengan luas, bahkan meskipun Ibu Suri sudah mengambil tindakan.Beberapa selir berkumpul untuk berdiskusi secara pribadi."Apa Istana Rubi tidak melawan karena tidak berani?""Apa rumor itu benar? Apa Ratu benar-benar sudah tidak perawan .... Terus kenapa dia masih bisa menikahi Kai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 42

    Kelima jari Yohan di dalam jubah panjangnya langsung terkepal erat menjadi sebuah tinju, ketika mendengar dinding bagian dalam kewanitaan Nabila sudah rusak.Nabila memang penuh kebohongan.Seharusnya Yohan tidak melembutkan hati di malam pernikahannya.Yohan baru saja akan bertindak ketika dia mendengar ibu inang bertanya."Hamba izin bertanya, apa Ratu sering menari atau berkuda?"Sifa langsung menjawab, "Iya!"Ibu inang itu paham lalu kembali melapor pada Yohan."Situasi seperti ini cukup langka Yang Mulia. Para gadis di istana adalah gadis yang sejak kecil dirawat dengan baik di lingkungan istana, sehingga bagian dalam kewanitaan mereka masih utuh dan tidak rusak.""Tapi terkadang ditemukan gadis dengan keadaan seperti Ratu yang menari dan berkuda. Bagian dinding dalam kewanitaan mereka rusak karena melakukannya dengan berlebihan.""Karena itu hamba menanyakannya."Yohan bertanya dengan dingin."Jawab saja pertanyaanku, apa Ratu masih suci?"Kedua ibu inang itu menganggukkan kepala

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 43

    Yohan sampai di Istana Rubi dan melihat banyak orang berlutut di halaman.Orang-orang itu menundukkan kepalanya dengan takut."Yang Mulia." Nabila berdiri di pintu dengan pakaian biru polos, wajahnya tidak menggunakan riasan tapi tetap terlihat cerah dan menarik, kemudian dia menyambut Yohan.Yohan hanya melirik Nabila, kemudian dia berjalan masuk ke dalam aula dengan ekspresi dingin.Nabila mengikuti Yohan dengan hormat, kemudian langsung memberi laporan pada pria itu, ketika sudah membuka pintu dan masuk."Hamba sudah berhasil menemukan orang yang menyebarkan rumor, sesuai dengan ekspektasi Yang Mulia."Yohan melihat ke arah luar aula."Semua orang itulah dalangnya.""Ini semua hasil penyelidikan hamba, sudah bisa dipastikan setelah pertanyaan yang bertubi-tubi, rumor itu disebarkan oleh pelayan Paviliun Dharma Senja."Wajah Yohan berubah ketika mendengar tentang Paviliun Dharma Senja."Ratu berhasil menangkap dalang ini dalam waktu 3 hari. Bagaimana kamu bisa sangat yakin ucapan ora

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 44

    Yohan menyeringai dingin."Benar-benar memikirkan kepentingan negara, ya.""Ratu berkata sampai sejauh ini, apa karena yakin bahwa aku akan mengizinkanmu menyelidikinya demi kedamaian negara?"Nabila menjawab dengan hormat, "Hamba percaya, Yang Mulia adalah Raja yang bijak dan peduli pada negara, juga rakyat. Jadi, Yang Mulia tidak akan membiarkan Negara Naki terancam begitu saja."Suara Yohan menjadi dingin dan berat."Tidak perlu menyanjungku.""Jika masalah ini memang penting, mengapa harus membiarkan kamu menyelidikinya? Apa aku kekurangan orang yang bisa diandalkan?"Nabila tidak membantah."Itu benar, kemampuan hamba memanglah terbatas. Namun, hamba adalah orang yang terlibat langsung, tidak ada yang lebih bertekad menemukan kebenarannya dibandingkan hamba. Selain itu, tidak ada yang lebih berhati-hati daripada hamba untuk mencegah masalah ini membesar, agar orang-orang tidak tahu bahwa kerajaan sedang mengincar bandit di wilayah pegunungan.""Yang Mulia bisa saja menyuruh orang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 45

    "Mengapa kamu hanya berdiri diam begitu? Di mana Ratu?"Soraya langsung mendorong Sifa yang hanya bisa terpaku di tempatnya.Sifa tersadar dan langsung berkeringat deras."Aku ... aku akan segera mencari Ratu."Celaka sudah.Di mana dia bisa menemukan Ratu?Soraya pergi terlebih dahulu ke aula luar untuk melayani Kaisar.Sang Kaisar duduk di kursi kayu merah berlapis emas di aula luar. Jubah hitam yang dikenakannya tidak memiliki lipatan satu pun, sama seperti kepribadiannya yang selalu rapi, serius, dan berwibawa."Di mana Ratu?"Soraya menyajikan teh dan menjawab, "Yang Mulia, Ratu akan segera keluar, mungkin Ratu masih sedang mandi."Alis Yohan mengernyit.Awalnya, begitu meninggalkan Paviliun Dharma Senja, dia berniat langsung kembali ke Istana Safir.Namun, ketika melewati Istana Rubi, dia memutuskan untuk mampir dan menanyakan kemajuan penyelidikan sang Ratu.Sang Ratu justru mandi pada saat-saat seperti ini.Setelah menunggu beberapa saat, Ratu tidak juga keluar.Kesabaran Yohan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 46

    Yohan menatap Nabila dengan tajam dan berjalan ke arahnya.Nabila tetap terlihat tenang, satu tangannya disembunyikan di dalam lengan bajunya yang lebar."Salam hormat, Yang Mulia!""Apa kamu baru saja keluar dari toilet?" tanya Kaisar dengan nada bicara serius.Nabila mengangguk."Benar, Yang Mulia."Yohan mengerutkan alisnya dan berkata, "Ada bau amis."Irama napas Nabila sedikit berubah.Setelah terkena cipratan darah para bandit, Nabila belum sempat membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Tentu saja bau amis darah masih tercium dari tubuhnya.Nabila lantas berpura-pura lemah dan tidak bisa melanjutkan pembicaraan karena merasa sangat tidak bertenaga."Hamba sedang menstruasi."Yohan menyipitkan matanya dan menatap Nabila dengan tajam.Ini kedua kalinya penyusup itu muncul di sekitar Istana Rubi.Apa benar ini hanya kebetulan?Nabila menunduk dan menunjukkan rasa hormat.Tiba-tiba Yohan mencengkeram salah satu pergelangan tangan Nabila.Dia membelalakkan matanya karena terkejut."Yang

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 950

    Utusan Kerajaan Jaming takut mati, tahu betul bagaimana watak mantan kaisar, jadi dia tidak akan mencari masalah sendiri.Dia membawa serta para prajurit Kerajaan Jaming yang telah dilucuti baju besi dan senjatanya, tanpa berani tinggal lebih lama, langsung kembali ke Kerajaan Jaming.Mantan kaisar melihat semua orang pergi, baru menyadari bahwa dia benar-benar ditinggalkan.Saat itu, dia marah. Aura pembunuhan meluap."Ahhh! Sosok tua bangka! Aku ini putra kandungmu, kenapa kamu perlakukan aku seperti ini!"Dia berlutut di tanah, mengamuk dan menggeram dengan marah....Jauh di timur, di Kerajaan Verto.Dua utusan kembali ke negara mereka, membawa kabar tentang keterpaksaan untuk berdagang dengan Negara Naki.Kaisar Kerajaan Verto sangat marah hingga tertawa."Aku sudah tahu, Negara Naki tidak akan berhenti begitu saja!"Leno, utusan Kerajaan Verto berlutut."Kaisar, guru kaisar memang tidak bisa diselamatkan. Tapi, kita tinggalkan mata-mata, untuk melacak keberadaan James Kirta, dan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 949

    Permintaan untuk bertemu di jam selarut ini, adalah karena utusan Kerajaan Jaming benar-benar cemas.Kenni memimpin pasukan untuk menyerang Kerajaan Jaming, dengan momentum yang kuat.Perang harus dihentikan secepatnya, agar negara dapat beristirahat dan memulihkan diri....Kota Sundoro ....Di dalam penjara.Kaisar Jaming dan para jenderal dikurung di sini.Dia sama sekali tidak menyangka, dia tidak ditangkap oleh orang Naki, tetapi dikhianati oleh orangnya sendiri!Hal ini membuat dirinya memendam kebencian.Kaisar ditangkap, dan sisa pasukan Jaming di Gunung Murien tidak lagi menjadi ancaman.Kerajaan Jaming benar-benar kalah.Namun, Kaisar Jaming tidak memiliki sedikit pun rasa putus asa karena kekalahan. Dirinya masih sombong dan angkuh."Aku tidak akan mati! Kalian juga tidak berani bunuh aku!""Jumlah tentara Jaming ada ribuan. Mereka akan berjuang tanpa henti untuk menyerang Negara Naki, sampai Negara Naki kalah dan hancur!"Ini adalah dekrit yang dikeluarkan Kaisar Jaming sen

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 948

    Di dalam istana.Setelah makan malam, Yohan menghadiahkan Keluarga Feno hadiah yang berlimpah, masing-masing mendapat bagian, termasuk anak yang berusia dua tahun lebih itu.Vincent segera bangkit."Terima kasih, Yang Mulia! Hamba merasa malu menerimanya!"Hannah menggendong anaknya, mengikuti suaminya untuk mengucapkan terima kasih.Yohan sibuk dengan urusan pemerintahan, setelah makan malam dia harus kembali ke ruang kerja kekaisaran, dan meminta Kasim Leonard untuk mengantar Keluarga Feno keluar istana.Kasim Leonard adalah orang di sisi Kaisar. Dia yang mengantar mereka keluar istana, cukup untuk menunjukkan betapa pentingnya Keluarga Feno bagi Kaisar.Nabila melirik keponakan perempuannya, dan kemudian memandang Kaisar yang melangkah pergi.Mata Nabila menyiratkan emosi yang rumit.Sepanjang makan malam, Yohan berkali-kali melihat anak itu, matanya selalu membawa senyum.Tatapannya itu, hampir sama dengan saat Vincent melihat anaknya.Jika dia mengatakan dia sama sekali tidak pedu

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 947

    Tuan Nadif menunjukkan wajah penuh penolakan.Meskipun harus menikah lagi, masih banyak gadis muda yang cantik menunggunya memilih. Setidaknya, dia akan menikahi wanita yang berpendidikan, berperilaku baik, dan memiliki latar belakang yang bersih.Meisi ini, sama sekali tidak pantas menjadi nyonya utama Keluarga Feno!Wanita di hadapannya tidak tampak bercanda. Dengan satu tangan, dia membelai wajah Tuan Nadif dengan ekspresi penuh kasih."Nadif, suamiku sudah lama meninggal, dan aku juga selalu mengingatmu.""Karena kakak telah bercerai darimu, kita bisa bersama lagi. Kali ini, tak ada yang bisa halangi kita."Tuan Nadif berkeringat dingin dan dengan kasar mendorongnya pergi."Siapa yang pernah bersamamu! Menjauhlah dariku!"Dia lebih sulit dihadapi dibandingkan dulu!Ibu Nadif menolak untuk mengizinkannya masuk ke dalam rumah, dan itu keputusan yang sepenuhnya benar!Mata Meisi sedikit menyipit, seolah-olah bersiap untuk bertindak nekat."Kamu tidak mau menikah denganku?""Nadif, tah

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 946

    Di luar gerbang istana.Meisi dan anaknya pun diusir.Mereka terus menekankan bahwa mereka adalah kerabat Sang Ratu.Para penjaga tanpa ampun, "Ratu ada perintah, tidak akan bertemu!"Seorang pelayan berdiri, menantang mereka."Kalian ini memandang rendah kami! Kalian pasti tidak laporkan kedatangan kami kepada Ratu!"Penjaga gerbang mengambil senjata mereka."Berani membuat keributan di gerbang istana, cari mati!"Melihat ini, Meisi dan keluarganya pergi dengan putus asa.Namun, mereka tidak akan pernah menyerah begitu saja!Putrinya, Jaila, sangat cemas hingga melompat-lompat, memegangi lengan ibunya, dan bertanya padanya."Ibu, Ratu tidak mau temui kita, apa yang harus kita lakukan? Berbagai negara telah buka banyak jalur perdagangan, terutama Kerajaan Verto itu. Sementara kuota pedagang kerajaan terbatas, bisakah jatuh ke tangan orang lain?"Mata Meisi sedikit dingin, menunjukkan ketenangan yang diperhitungkan."Jangan terburu-buru. Yang kecil tidak bertemu, masih ada yang tua. Kit

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 945

    Menghadapi bibi yang tiba-tiba muncul ini, Nabila terlebih dahulu menyuruh orang untuk memastikan identitasnya.Pemeriksaan ini memakan waktu lebih dari setengah hari.Di luar gerbang istana, berdiri seorang ibu dan anak perempuannya, serta pelayan mereka.Para pengawal melihat mereka mengaku sebagai kerabat keluarga Ratu, tidak berani membuat mereka tersinggung. Mereka lalu dibawa ke tempat teduh untuk duduk dan menunggu panggilan Ratu.Saat senja.Arin memasuki aula dalam.Saat itu, Nabila sedang membaca surat dari gurunya, yang mengabarkan bahwa pertahanan di perbatasan utara telah diperkuat, sehingga tidak perlu khawatir serangan dari Kerajaan Jaming.Arin membungkuk memberi salam."Yang Mulia, sudah ditemukan. Wanita itu bernama 'Meisi', memang benar bibi Anda, tapi ...."Dia mengubah nada bicaranya, "Para pengawal juga menemukan bahwa ibu Anda sudah putuskan hubungan dengan keluarga asalnya lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Bibi ini, entah pantas atau tidak Anda ditemui?"Nab

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 944

    Sean lebih dulu menjelaskan, "Tentang jalur dagang gelap itu, Keluarga Utomo kami juga gunakannya. Tapi, urusan manusia obat, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Keluarga Utomo."Nabila memainkan jari-jarinya dan memutar-mutar cangkir anggur, tatapannya tetap tenang dan dingin."Lanjutkan, bagaimana ceritanya?"Sean menguatkan hatinya dan mulai bicara."Aku takut kamu akan berpikir macam-macam, jadi selama ini tidak berani bilang padamu.""Jalur dagang gelap itu sudah ada puluhan tahun. Keluarga Utomo kadang-kadang juga gunakan dalam bisnisnya.""Yang kutemukan adalah, beberapa tahun lalu, perdagangan manusia obat sangat merajalela. Tapi belakangan ini, entah kenapa, seolah sudah mendapatkan peringatan, tidak ada pergerakan lagi.""Aku sudah kirim orang untuk mengawasi. Kalau ditemukan transaksi yang berkaitan dengan manusia obat, pasti akan segera beri tahukan kamu.""Tapi, untuk saat ini, belum ada temuan apa pun."Setelah mendengarnya, Nabila setidaknya bisa memastikan satu hal

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 943

    Boom!Hanya dengan satu gerakan tangan, Tenji membuat Zerito yang tak berwaspada terpental karena kekuatan dalam yang begitu dahsyat.Dia segera bereaksi, menyesuaikan tenaga dalamnya untuk menstabilkan diri, tetapi tetap saja dia tidak bisa berdiri tegak.Dia terhuyung mundur beberapa langkah, punggungnya membentur pintu sel di belakangnya.Saat kembali mengangkat kepala, Zerito melihat Tenji sudah memecahkan kunci sel dan perlahan mendekatinya ....Zerito menutupi dadanya dengan tangan, matanya menyipit, kelopak matanya sedikit bergetar.Kekuatan orang ini ... ternyata sehebat ini!Dalam beberapa detik, Tenji sudah berdiri di depannya. Dia mengangkat satu tangan dan meletakkannya di bahu Zerito.Zerito mengira dia akan menyerangnya, tetapi yang dilakukan Tenji justru hanya menepiskan debu di bahunya.Perlakuan itu sepertinya Tenji masih guru yang dulu, yang selalu lembut terhadap murid-muridnya.Setelah itu, Tenji merapikan kerutan di lengan bajunya. Hubungan guru dan murid mereka ta

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 942

    Sipir itu, meski telah ditangkap, tetap tidak mau mengakui kesalahannya."Ratu, hamba salah apa ...."Nabila tidak menatapnya sedikit pun, sorot matanya dingin."Sebagai sipir, terima suap dan bersekongkol dengan musuh, itu hukuman mati!"Wajah sipir itu seketika pucat pasi.Bagaimana bisa?Kenapa Ratu bisa tahu perbuatannya di belakang layar?Siapa yang mengkhianatinya!Sipir itu segera bersujud ke tanah, menghantamkan kepalanya berulang kali ke tanah sambil memohon ampun."Yang Mulia, ampun! Hamba tidak akan berani lagi! Mohon paduka beri hamba kesempatan, mohon ...."Nabila tidak mau mendengarkan omong kosongnya dan langsung memerintahkan pejabat yang mengelola penjara."Aku beri kamu waktu tiga hari untuk selidiki orang-orang di bawahmu.""Hamba mengerti!" Pejabat itu menundukkan kepala, merasa bersalah dan berkeringat dingin.Setelah itu, Nabila menatap sipir-sipir lainnya yang gemetar ketakutan."Dalam waktu tiga hari, siapa yang mengaku sendiri, akan mendapat hukuman ringan. Kal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status