Share

Bab 43

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Yohan sampai di Istana Rubi dan melihat banyak orang berlutut di halaman.

Orang-orang itu menundukkan kepalanya dengan takut.

"Yang Mulia." Nabila berdiri di pintu dengan pakaian biru polos, wajahnya tidak menggunakan riasan tapi tetap terlihat cerah dan menarik, kemudian dia menyambut Yohan.

Yohan hanya melirik Nabila, kemudian dia berjalan masuk ke dalam aula dengan ekspresi dingin.

Nabila mengikuti Yohan dengan hormat, kemudian langsung memberi laporan pada pria itu, ketika sudah membuka pintu dan masuk.

"Hamba sudah berhasil menemukan orang yang menyebarkan rumor, sesuai dengan ekspektasi Yang Mulia."

Yohan melihat ke arah luar aula.

"Semua orang itulah dalangnya."

"Ini semua hasil penyelidikan hamba, sudah bisa dipastikan setelah pertanyaan yang bertubi-tubi, rumor itu disebarkan oleh pelayan Paviliun Dharma Senja."

Wajah Yohan berubah ketika mendengar tentang Paviliun Dharma Senja.

"Ratu berhasil menangkap dalang ini dalam waktu 3 hari. Bagaimana kamu bisa sangat yakin ucapan ora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Herlina Herlina
mahal terlalu pendek
goodnovel comment avatar
Rastri Quinn
Paling jijik sama kaisar bodoh yg terlalu terlena sama 'rok wanita' (sarkas). sebegitu mudahnya ya seornag Kaisar dikendalikan dari dalam rok wanita. ...
goodnovel comment avatar
Wida Wahida
sangat menarik alur cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 44

    Yohan menyeringai dingin."Benar-benar memikirkan kepentingan negara, ya.""Ratu berkata sampai sejauh ini, apa karena yakin bahwa aku akan mengizinkanmu menyelidikinya demi kedamaian negara?"Nabila menjawab dengan hormat, "Hamba percaya, Yang Mulia adalah Raja yang bijak dan peduli pada negara, juga rakyat. Jadi, Yang Mulia tidak akan membiarkan Negara Naki terancam begitu saja."Suara Yohan menjadi dingin dan berat."Tidak perlu menyanjungku.""Jika masalah ini memang penting, mengapa harus membiarkan kamu menyelidikinya? Apa aku kekurangan orang yang bisa diandalkan?"Nabila tidak membantah."Itu benar, kemampuan hamba memanglah terbatas. Namun, hamba adalah orang yang terlibat langsung, tidak ada yang lebih bertekad menemukan kebenarannya dibandingkan hamba. Selain itu, tidak ada yang lebih berhati-hati daripada hamba untuk mencegah masalah ini membesar, agar orang-orang tidak tahu bahwa kerajaan sedang mengincar bandit di wilayah pegunungan.""Yang Mulia bisa saja menyuruh orang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 45

    "Mengapa kamu hanya berdiri diam begitu? Di mana Ratu?"Soraya langsung mendorong Sifa yang hanya bisa terpaku di tempatnya.Sifa tersadar dan langsung berkeringat deras."Aku ... aku akan segera mencari Ratu."Celaka sudah.Di mana dia bisa menemukan Ratu?Soraya pergi terlebih dahulu ke aula luar untuk melayani Kaisar.Sang Kaisar duduk di kursi kayu merah berlapis emas di aula luar. Jubah hitam yang dikenakannya tidak memiliki lipatan satu pun, sama seperti kepribadiannya yang selalu rapi, serius, dan berwibawa."Di mana Ratu?"Soraya menyajikan teh dan menjawab, "Yang Mulia, Ratu akan segera keluar, mungkin Ratu masih sedang mandi."Alis Yohan mengernyit.Awalnya, begitu meninggalkan Paviliun Dharma Senja, dia berniat langsung kembali ke Istana Safir.Namun, ketika melewati Istana Rubi, dia memutuskan untuk mampir dan menanyakan kemajuan penyelidikan sang Ratu.Sang Ratu justru mandi pada saat-saat seperti ini.Setelah menunggu beberapa saat, Ratu tidak juga keluar.Kesabaran Yohan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 46

    Yohan menatap Nabila dengan tajam dan berjalan ke arahnya.Nabila tetap terlihat tenang, satu tangannya disembunyikan di dalam lengan bajunya yang lebar."Salam hormat, Yang Mulia!""Apa kamu baru saja keluar dari toilet?" tanya Kaisar dengan nada bicara serius.Nabila mengangguk."Benar, Yang Mulia."Yohan mengerutkan alisnya dan berkata, "Ada bau amis."Irama napas Nabila sedikit berubah.Setelah terkena cipratan darah para bandit, Nabila belum sempat membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Tentu saja bau amis darah masih tercium dari tubuhnya.Nabila lantas berpura-pura lemah dan tidak bisa melanjutkan pembicaraan karena merasa sangat tidak bertenaga."Hamba sedang menstruasi."Yohan menyipitkan matanya dan menatap Nabila dengan tajam.Ini kedua kalinya penyusup itu muncul di sekitar Istana Rubi.Apa benar ini hanya kebetulan?Nabila menunduk dan menunjukkan rasa hormat.Tiba-tiba Yohan mencengkeram salah satu pergelangan tangan Nabila.Dia membelalakkan matanya karena terkejut."Yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 47

    Istana Rubi. Tidak hanya Ibu Suri dan Kaisar yang berada di sana, Cindy juga ada di istana itu.Cindy diam-diam memutar sapu tangannya, dia merasa jengkel.Si Nadine jalang itu beraninya mengatakan tentang dirinya yang dulu pernah diculik!Dia mau melihat, apa yang akan dilakukan si jalang itu selanjutnya!Nabila memerintahkan pelayan untuk mendatangkan bandit-bandit itu.Tapi karena jumlah mereka terlalu banyak, hanya pimpinan bandit yang didatangkan ke Istana Rubi untuk diinterogasi.Nabila berdiri dan mulai berbicara."Ayah hamba sudah menangkap semua bandit yang menculik hamba waktu itu.""Keberadaan mereka sulit dicari, beberapa bulan setelah kejadian itu berlalu, kami baru bisa menemukan mereka.""Untungnya atas izin Kaisar, hamba bisa membuktikan kesucian hamba dan mempunyai kesempatan untuk mencari siapa pembunuh sebenarnya!""Setelah diinterogasi, para bandit itu mengaku bahwa dalang dibalik penculikan hamba adalah ... Qairun, pengawal Paviliun Dharma Senja!"Nabila sengaja be

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 48

    Nabila tidak langsung memanggil saksi yang dimaksud, tapi bertanya pada bandit itu terlebih dulu."Kamu bersikeras mengatakan kalau kamu bertemu dengan Qairun hari itu. Apa kamu masih ingat hari itu tanggal berapa dan bulan berapa?""Hamba masih ingat! Tanggal 10 Oktober!"Cindy tersenyum sinis dan berkata, "Apa kamu yakin? Ingatanmu kuat sekali. Apa kamu ...."Dia menatap Ratu dengan maksud tertentu. Tatapannya itu seolah curiga bahwa bandit itu sudah disuap oleh Ratu.Bandit itu segera membela diri."Setiap tahun tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari menyembah gunung. Saat teman-teman hamba sedang makan dan minum, lalu Tuan Qairun datang ...."Qairun tahu kalau bandit itu bisa saja membongkar semuanya, dia lantas berteriak dengan panik."Omong kosong! Hamba tidak pernah keluar istana, mana mungkin hamba pergi ke gunung!"Ini adalah kata-kata yang ditunggu oleh Nabila."Qairun, bagaimana kamu bisa yakin kalau kamu berada di istana tanggal 10 Oktober "Qairun memutar bola matanya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 49

    Pelayan membandingkan emas yang diberikan kepada Nyonya Azka dan bandit itu. Apa yang dikatakan Ratu memang benar.Emas mereka sama persis!Mulut Qairun bergetar, tapi dia masih berusaha berkilah."Tapi, bisa saja emas itu dibuat oleh pengrajin yang sama, 'kan? Kebetulan saja hamba membeli emas jenis itu. Bagaimana hamba bisa mem ...."Nabila menyela perkataannya, lalu berkata dengan tenang."Bandit sangat menyukai uang, terutama emas dan perak. Hal itu karena mereka tidak perlu repot-repot menukar perak dengan uang kertas.""Qairun hendak menyewa bandit, dia membutuhkan emas dalam jumlah banyak. Dia tidak mungkin menggunakan emas dan perak yang ada untuk menambah jumlahnya. Apalagi emas yang dia butuhkan untuk menyewa bandit sangat banyak, tidak praktis untuk membawanya keluar istana. Oleh karena itu dia keluar dari istana dengan membawa uang perak dan menukarnya dengan emas sesampainya di kota.""Jika Qairun menukar banyak emas dalam waktu yang sama, pasti kode di emas itu berurutan.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 50

    "Apa Ratu meragukan keputusanku?" Yohan menatap Nabila dengan tajam, perkataannya penuh intimidasi.Nabila menatap Yohan dengan dingin.Apa benar dia itu seorang Kaisar yang mengabdi pada negara dan rakyat?Dia bukan hanya seorang Kaisar yang sewenang-wenang, tapi juga seorang Kaisar yang pengecut!Nabila dengan suara keras berkata."Tuduhan yang dibebankan pada Qairun tidak hanya karena dia memberi perintah pada bandit.""Memangnya apa lagi?" tanya Ibu Suri dengan cemas.Tatapan Nabila terlihat serius"Tadi, Qairun bersikeras berkata bahwa dia berada di istana pada tanggal 10 Oktober. Tapi di daftar piket pengawal Paviliun Dharma Senja tertulis bahwa di tanggal itu dia berjaga seharian. Itu artinya ...."Nabila mengangkat tangannya dan menggambar garis horizontal di udara, lalu mengarahkan garis itu ke arah Cindy dengan tajam."Sebagai pemilik paviliun, Selir Utama tidak tegas pada bawahannya. Selain itu dia juga mempunyai Cap Emas untuk mengatur istana. Tapi kenapa malah terjadi mani

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 51

    Melihat kemarahan Yohan, Nabila mentertawakan dirinya sendiri."Hamba sangat berani?""Yang Mulia, setelah Hamba diculik dan diselamatkan, tidak ada yang percaya kalau Hamba masih perawan.""Semua orang di sekitar menyarankan Hamba untuk tetap diam, tidak menanggapi rumor tersebut dan menunggu sampai rumor tersebut pelan-pelan menghilang.""Tapi kenyataannya tidak demikian.""Setiap hari Hamba hidup dalam ketakutan dan kepahitan, bahkan meragukan kesucian diri sendiri. Hamba tidak tahu bagaimana mendefinisikan kesucian seorang wanita, dan yang paling Hamba tidak mengerti adalah bagaimana bisa Hamba yang menjadi korban penculikan dan pelecehan. Jelas-jelas Hamba adalah korban, tapi kenapa seolah-olah Hamba yang seperti penjahatnya dan dipandang seperti wanita murahan di mata orang lain!""Jika Hamba tidak berani, Hamba pasti sudah mati sejak lama karena rumor itu. Bagaimana mungkin Hamba masih berani memakai mahkota ratu dan menikah masuk ke dalam istana?""Jika Hamba tidak berani, baga

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 312

    Permaisuri Agung menoleh ke arah luar aula dan membuka matanya lebar-lebar."Kaisar? Kenapa kamu datang ke sini!"Permaisuri Agung mendatangi Ratu secara diam-dian dan tidak membiarkan Yohan mengetahui hal ini.Yohan memasuki aula dalam dengan cepat, kemudian menendang pelayan yang ingin menyerang Nabila, lalu melindungi Nabila di belakangnya dan bertanya pada Permaisuri Agung."Nenek, akulah yang harus bertanya kenapa Anda bisa berada di sini."Yohan mengenakan jubah brokat berwarna ungu, raut wajahnya sedingin dan sekeras pegunungan bersalju yang terlihat sangat menakutkan.Nabila diam-diam menyembunyikan senjatanya.Permaisuri Agung duduk di sana sambil berkata tanpa merasa bersalah."Aku melakukan ini demi Negara Naki.""Putri dari Keluarga Feno tidak seharusnya memasuki istana dan jadi ratumu."Kaisar sangat berbakti padanya dan Permaisuri Agung tidak percaya Kaisar akan melawannya karena masalah ini.Kedua tatapan Yohan terlihat menggelap."Aku sudah mengirimnya ke Istana Pengasi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 311

    Permaisuri Agung secara pribadi datang ke Istana Pengasingan yang terasa sangat aneh.Ternyata tebakan Nabila benar.Orang yang datang tidak hanya Permaisuri Agung seorang, tapi juga terdapat seorang pelayan.Pelayan itu sedang memegang nampan kayu berwarna hitam yang dipernis dengan indah, tapi benda yang diletakkan di atas nampan itu terlihat sangat mengerikan.Kain putih, segelas arak dan sebilah belati.Terdapat ekspresi ketakutan di wajah Sifa dan tidak bisa menahan diri untuk melebarkan tatapannya.Apakah Permaisuri Agung ingin ... menyuruh Ratu untuk bunuh diri?!Sifa segera menoleh untuk menatap Nabila.Nabila berdiri untuk memberi hormat, dia mengenakan pakaian yang sederhana tapi tidak bisa menyembunyikan temperamennya.Nabila juga telah melihat benda-benda itu, tapi dia tetap bersikap dengan tenang meskipun terdapat gunung yang runtuh di depannya."Aku memberi salam pada Permaisuri Agung."Permaisuri Agung mengabaikan Nabila dan berjalan ke tempat duduk utama dengan perlahan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 310

    "Panas sekali!""Ah! Panas sekali!"Satu per satu prajurit menjatuhkan senapan bambu di pundak mereka.Semua peluru dari senapan bambu tidak sengaja terbang ke arah panggung."Lindungi Kaisar!" Dafka segera bertindak dengan cepat dan mengangkat meja makan sebagai tameng.Yohan duduk dengan tenang dan alisnya berkerut.Sepertinya senapan bambu ini tidak sepenuhnya sempurna.Pejabat yang lain segera mencari tempat untuk bersembunyi.Suasana menjadi kacau pada saat ini.Para pejabat baru menjulurkan leher mereka dan mencari tahu setelah semua peluru selesai ditembakkan.Elsa juga tertegun pada saat ini.Kenapa bisa sepanas ini?Jelas-jelas terdapat papan insulasi di dalam kertas rancangannya!Pengawas yang lain juga sudah memeriksa senapan ini dan semuanya merasa senapan ini sangat sempurna!Yohan berdiri dan sosok tubuhnya yang tinggi menghalangi sinar matahari.Yohan menatap kejadian di depannya dan tatapannya tertuju pada Elsa.Semua orang bergidik meskipun Yohan tidak menanyakan apa p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 309

    Pada malam hari.Nabila mengenakan pakaian malam dan berhasil keluar dari istana dengan lancar.Istana Pengasingan tidak seperti Istana Rubi di mana pengawalnya sangat sedikit dan juga tidak ketat, jadi sama sekali tidak ada orang yang mengetahui kepergian Ratu.Di luar istana.Baron melihat sinyal panah dari Mayor Jenderal dan segera pergi ke sebuah kuil bobrok."Mayor Jenderal!" ucap Baron sambil memberi hormat pada Nabila.Nabila menutupi sebagian wajahnya dan menunjukkan tatapan yang sangat tajam."Bagaimana hasil penyelidikanmu?""Hamba terus mengikuti Elsa dan baru dapat petunjuk pada lusa kemarin.""Terdapat penjual sayur di depan kediamannya yang terlihat sangat mencurigakan.""Hamba berencana untuk bertindak setelah mengamati selama beberapa saat."Nabila sedikit menurunkan dagunya."Tidak ada salahnya berhati-hati."Baron lebih mengkhawatirkan situasi Nabila saat ini."Mayor Jenderal, beberapa hari yang lalu Hamba dengar Anda hamil dan sekarang tinggal di Istana Pengasingan.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 308

    Nadif dibawa ke Istana Pengasingan dan merasa sangat marah saat melihat Nabila sedang mengambil air dari sumur secara pribadi.Tidak disangka dia masih bisa menikmati situasinya saat ini!Dia benar-benar tidak memedulikan keluarganya sendiri!Dasar anak durhaka!Kenapa dia bisa melahirkan putri yang tidak berperasaan sepertinya!Sifa adalah orang pertama yang melihat Nadif, "Tuan!"Nabila mengangkat tatapannya dan melihat Nadif yang sedang sangat marah....Sinar matahari hari ini menghilangkan banyak hawa dingin.Hanya saja Istana Pengasingan tidak disinari oleh matahari yang membuat istana ini terlihat gelap dan terasa dingin.Sifa menyalakan anglo, Nadif takut dingin dan berjongkok di samping anglo untuk menghangatkan tangannya yang sudah membeku tanpa memedulikan citranya.Nabila berdiri tidak jauh dari sana dan menyalakan lampu minyak secara pribadi.Nadif mengangkat lehernya dengan tegang."Aku memang menukar buku takdir, tapi aku melakukan ini demi siapa?""Aku berusaha dengan k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 307

    Baru 14 jam berlalu dari kejadian Nabila diracuni.Yohan bertindak dengan cepat dan tidak disangka bisa mendapatkan pelakunya.Nabila merasa penasaran terhadap orang yang bisa mendapatkan Racun Kisi yang sangat langka.Sifa telah mengetahui semuanya."Pelakunya adalah Selir Desi! Dia masuk ke istana bersama dengan Selir Jessy dan juga hadir di acara perayaan ulang tahun Selir Nita di Istana Giok.""Dia diam-diam memasukkan racun di dalam arak Anda.""Tapi Hamba tidak tahu bagaimana Kaisar bisa menyelidiki hal ini.""Selir Desi langsung dihukum mati setelah hal ini terungkap, dikatakan bahwa sebelum ini dia disiksa dengan kejam sampai tidak ada kulit yang utuh di tubuhnya ...."Sifa semakin merasa ketakutan saat mengatakan ini.Dia selalu merasa angin malam sangat kencang dan terasa menakutkan.Nabila sama sekali tidak memiliki kesan apa pun terhadap Selir Desi.Hanya saja terdapat banyak orang yang saling mencelakai orang lain di dalam istana.Terkadang sebuah rasa cemburu sudah bisa m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 306

    Istana Ruyih.Permaisuri Agung kembali bertanya, "Cuma memindahkan Ratu ke Istana Pengasingan? Bagaimana dengan dekret pelengserannya?"Pelayan itu merasa kebingungan."Dekret pelengseran Ratu ... masih belum ada."Permaisuri Agung mengerutkan keningnya.Apa yang ingin dilakukan Kaisar?Apakah dia tidak berencana melengserkan Ratu?Tidak, pikirannya telah berlebihan.Kaisar melupakan hal ini karena sibuk dengan urusan negaranya."Tidak masalah, tunggu selama beberapa hari lagi."Melengserkan ratu harus melalui banyak proses dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat.Pada saat ini di Istana Giok.Reaksi Ibu Suri sangat besar saat mendengar kabar Kaisar akan melengserkan Ratu."Ini ide dari Permaisuri Agung lagi?""Kenapa Kaisar sangat patuh dengan ucapannya! Berhubungan badan dengan Ratu dan memanggil Selir Jessy untuk tidur bersama dengannya juga merupakan ide Permaisuri Agung. Sekarang Kaisar bahkan tidak berdiskusi denganku tentang pelengseran Ratu!""Dia sudah tidak menganggapku

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 305

    Permaisuri Agung merasa sedikit terkejut, dia sama sekali tidak menyangka Kaisar akan langsung setuju untuk melengserkan Ratu.Sepertinya sebelum ini Kaisar menolak untuk melengserkannya karena anak di dalam perut Ratu.Hanya saja Yohan kembali berkata."Hal ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, apakah Nenek sudah punya alasan untuk melengserkannya?"Permaisuri Agung berpikir selama beberapa waktu.Memang tidak bisa melengserkan Ratu dengan sembarangan jika Ratu tidak melakukan kesalahan.Hanya saja apa yang dikatakan di dalam buku takdir tidak baik untuk disebarkan pada dunia luar.Permaisuri Agung merasa kesulitan pada saat ini."Katakan saja pada orang-orang kalau Ratu memiliki penyakit kronis."...Kabar tentang Ratu yang keguguran segera tersebar ke Kediaman Feno.Nadif seperti sedang menghadapi musuh dan duduk bersandar di kursi setelah mendengar kabar ini."Anaknya keguguran?"Cucunya, calon pemimpin dan kejayaan Keluarga Feno sudah menghilang!Nyonya Mirna lebih mengkhaw

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 304

    Cuaca masih sangat dingin pada saat ini.Para pelayan istana ditekan di atas tanah dengan berjajar dan terus dipukul dengan tongkat sampai kulit mereka robek serta memperlihatkan daging di dalamnya.Semua orang mengatakan Kaisar adalah orang yang sangat kejam, tapi Jessy belum pernah melihatnya.Saat ini hatinya merasa sedikit tidak tenang setelah melihat hal ini.Jessy menahan perasaan tidak nyamannya dan berjalan ke aula dalam.Jessy melihat Kaisar sedang duduk di samping tempat tidur sambil mengerutkan keningnya.Sedangkan Ratu sedang berbaring di atas tempat tidur dan sepertinya masih belum sadar."Aku memberi salam pada Kaisar ...." Jessy melangkah maju dan berkata dengan suara yang lembut.Yohan menoleh setelah mendengar suaranya.Terdapat tatapan mencela di mata Yohan."Di luar sangat dingin dan untuk apa kamu datang ke sini?"Terdapat sedikit nada kekhawatiran dalam ucapan Yohan.Jessy menjawab dengan lembut, "Aku khawatir dengan Yang Mulia Ratu. Kaisar, bagaimana kondisi Ratu

DMCA.com Protection Status