Pelayan membandingkan emas yang diberikan kepada Nyonya Azka dan bandit itu. Apa yang dikatakan Ratu memang benar.Emas mereka sama persis!Mulut Qairun bergetar, tapi dia masih berusaha berkilah."Tapi, bisa saja emas itu dibuat oleh pengrajin yang sama, 'kan? Kebetulan saja hamba membeli emas jenis itu. Bagaimana hamba bisa mem ...."Nabila menyela perkataannya, lalu berkata dengan tenang."Bandit sangat menyukai uang, terutama emas dan perak. Hal itu karena mereka tidak perlu repot-repot menukar perak dengan uang kertas.""Qairun hendak menyewa bandit, dia membutuhkan emas dalam jumlah banyak. Dia tidak mungkin menggunakan emas dan perak yang ada untuk menambah jumlahnya. Apalagi emas yang dia butuhkan untuk menyewa bandit sangat banyak, tidak praktis untuk membawanya keluar istana. Oleh karena itu dia keluar dari istana dengan membawa uang perak dan menukarnya dengan emas sesampainya di kota.""Jika Qairun menukar banyak emas dalam waktu yang sama, pasti kode di emas itu berurutan.
"Apa Ratu meragukan keputusanku?" Yohan menatap Nabila dengan tajam, perkataannya penuh intimidasi.Nabila menatap Yohan dengan dingin.Apa benar dia itu seorang Kaisar yang mengabdi pada negara dan rakyat?Dia bukan hanya seorang Kaisar yang sewenang-wenang, tapi juga seorang Kaisar yang pengecut!Nabila dengan suara keras berkata."Tuduhan yang dibebankan pada Qairun tidak hanya karena dia memberi perintah pada bandit.""Memangnya apa lagi?" tanya Ibu Suri dengan cemas.Tatapan Nabila terlihat serius"Tadi, Qairun bersikeras berkata bahwa dia berada di istana pada tanggal 10 Oktober. Tapi di daftar piket pengawal Paviliun Dharma Senja tertulis bahwa di tanggal itu dia berjaga seharian. Itu artinya ...."Nabila mengangkat tangannya dan menggambar garis horizontal di udara, lalu mengarahkan garis itu ke arah Cindy dengan tajam."Sebagai pemilik paviliun, Selir Utama tidak tegas pada bawahannya. Selain itu dia juga mempunyai Cap Emas untuk mengatur istana. Tapi kenapa malah terjadi mani
Melihat kemarahan Yohan, Nabila mentertawakan dirinya sendiri."Hamba sangat berani?""Yang Mulia, setelah Hamba diculik dan diselamatkan, tidak ada yang percaya kalau Hamba masih perawan.""Semua orang di sekitar menyarankan Hamba untuk tetap diam, tidak menanggapi rumor tersebut dan menunggu sampai rumor tersebut pelan-pelan menghilang.""Tapi kenyataannya tidak demikian.""Setiap hari Hamba hidup dalam ketakutan dan kepahitan, bahkan meragukan kesucian diri sendiri. Hamba tidak tahu bagaimana mendefinisikan kesucian seorang wanita, dan yang paling Hamba tidak mengerti adalah bagaimana bisa Hamba yang menjadi korban penculikan dan pelecehan. Jelas-jelas Hamba adalah korban, tapi kenapa seolah-olah Hamba yang seperti penjahatnya dan dipandang seperti wanita murahan di mata orang lain!""Jika Hamba tidak berani, Hamba pasti sudah mati sejak lama karena rumor itu. Bagaimana mungkin Hamba masih berani memakai mahkota ratu dan menikah masuk ke dalam istana?""Jika Hamba tidak berani, baga
"Dekret kekaisaran telah tiba! Selir Utama silahkan menerima perintah."Cristal membantu Cindy berjalan ke aula luar dan memberi hormat.Kemudian mendengar utusan istana menyampaikan perintah."Yang Mulia Kaisar memerintahkan, Qairun telah menjual barang-barang istana secara ilegal, bukti sudah jelas, dan Selir Utama dianggap lalai dalam hal ini. Mulai hari ini, Cap Emas dan hak pengelolaan istana harem diserahkan kepada Ratu ...."Mendengar ini, ekspresi Cindy menjadi berubah dengan cepat.Bisa-bisanya Kaisar ingin dia melepaskan Cap Emas itu?Saat ini, dekret kekaisaran belum selesai dibacakan.Utusan istana kembali mengatakan."Selain itu, Selir Utama Kaisar akan diturunkan menjadi selir terhormat."Apa!Semua orang yang berada di Paviliun Dharma Senja pun terkejut.Qairun yang membuat kesalahan, bagaimana mungkin Cindy yang dihukum begitu berat?Ini belum pernah terjadi sejak Cindy naik sebagai Selir Utama Kaisar.Cristal yang juga tidak percaya dan langsung buru-buru memapah Cindy
Istana Rubi.Setelah Nabila selesai mandi, dia duduk di sofa sambil mengeringkan rambutnya.Di luar jendela terdengar beberapa suara 'tap-tap', seperti ayam kecil yang mencicit. Matanya sedikit bersinar, lalu dia segera berdiri dan berjalan ke arah suara tersebut.Bayangan samping Nabila tampak di jendela, rambut hitamnya yang terurai dengan hidungnya mancung.Dia membuka jendela, dan merpati hitam itu sedang menempelkan paruhnya ke ambang jendela dengan ekspresi tidak sabar seolah-olah berkata, 'Kenapa lama sekali membuka pintu?'Terlihat burung itu memiliki temperamen yang sangat buruk.Nabila membuka tabung bambu di kaki merpati itu, dan mengeluarkan surat rahasia di dalamnya."Tikus sudah masuk ke dalam sangkar."Tikus mengacu pada para bandit itu.Tentara tidak takut menggunakan tipu daya.Nabila sengaja menipu para bandit tersebut.Setelah memasuki rumah bordil bawah tanah, lidah mereka akan dipotong, tangan dan paha belakang mereka akan dipatahkan, dan mereka akan disiksa setiap
Di Istana Rubi, ketika Kaisar datang untuk pertama kalinya untuk sarapan, dapur Istana Rubi pun dengan cepat menambah beberapa hidangan, dan merasakan tekanan menjadi sangat besar.Suasana di meja makan sangat tenang.Yohan tidak berkata apa-apa, Nabila pun juga tidak mengucapkan sepatah kata pun, apalagi berharap dia akan membantu mencapitkan beberapa makanan untuk Kaisar. Bahkan terkadang dia 'berebut' satu sayuran yang sama dengan Kaisar.Sifa beberapa kali memberikan isyarat dengan tatapannya kepada tuannya, meminta tuannya untuk sedikit lebih ramah, berbicara beberapa kata untuk memulai suasana, tetapi tuannya berpura-pura tidak melihat.Tiba-tiba, Nabila membuka mulutnya.Sifa pun sangat menantikan sesuatu, tapi yang dia dengar malah ...."Tambahkan semangkuk nasi lagi."Nabila adalah seorang yang terampil dalam seni bela diri, nafsu makannya jauh lebih besar dibandingkan dengan wanita biasa.Saat dia di kamp militer, bersama dengan sekelompok pria, itu adalah hal yang biasa.Tap
Baru saja Sifa bertanya-tanya, tapi tiba-tiba dia justru mendapat pencerahan dari pertanyaan itu."Nyonya, Pangeran Rio pernah bilang bahwa Yang Mulia suka dengan wanita yang pandai berkuda.""Anda mengadakan pertandingan polo itu karena ingin membantu para selir mendapat kasih sayang Yang Mulia, ya?"Nabila berkata dengan nada datar."Yang Mulia memang suka dengan selir yang pandai berkuda, seperti mendiang Selir Kehormatan. Tapi tidak sembarang orang yang bisa melakukan hal itu.""Nyonya, Hamba benar-benar bodoh. Kalau begitu, untuk apa Anda melakukan ini?""Itu hanya tipuan." Mata Nabila yang tadi tampak tenang berubah menjadi gelap.Sifa tampak berpikir. Satu hal yang dia yakin adalah Nabila sangat ingin mencari masalah dengan Cindy.Namun, dia sungguh tak mengerti apa hubungan dari semua ini.....Paviliun Dharma Senja.Cindy begitu cemas dan kesal saat mendengar Yang Mulia pergi ke Istana Rubi pagi ini untuk sarapan."Sialan! Entah cara apa yang digunakan oleh perempuan itu hingg
Istana Rubi.Setelah Nabila pulih dan menyelesaikan rutinitas paginya, masih banyak selir lainnya yang mengaku masih sakit dan tidak bisa datang untuk memberi salam pagi padanya.Berpura-pura sakit dan Cindy pun bekerja sama untuk hal itu.Sifa dengan kesal menyisir rambut Nabila sambil merapikan sanggulnya."Nyonya, kalau orang lain tidak masalah, tapi Selir Julia pun tidak datang untuk memberi salam pada Anda.""Apakah dia lupa bahwa Anda yang sudah menolong dia untuk mendapatkan hadiah dari Yang Mulia?""Sebelumnya dia mengatakan bahwa bersedia untuk membantu Nyonya menyalin hukuman istana, sehingga Hamba mengira dia akan berada di pihak Nyonya.""Hamba tidak menyangka bahwa dia ternyata orang yang tak berpendirian!"Nabila meluangkan waktu untuk memeriksa catatan harem, tanpa mengangkat kepala lalu berkata."Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk berpihak pada keuntungan dan sebisa mungkin menghindari kerugian."Aula depan.Nabila duduk di kursi utama, sedangkan beberapa selir lai
Yohan tidak langsung memanggil Nabila ke istana.Pertama, dia kini adalah orang dunia persilatan, keluar masuk istana tidaklah mudah.Kedua, dia takut jika dia menyelidiki masalah Sekte Aziz di istana, kebohongannya akan terbongkar.Oleh karena itu, hanya dia yang bisa datang ke rumah kecilnya ini.Setelah keduanya bertemu, yang dibicarakan Nabila hanya urusan serius."Karena itu, pria berjubah hitam dan mereka yang berbaju putih, semuanya adalah orang-orang dari Sekte Aziz. Serangan terhadap Aliansi Germa bertujuan untuk menyatukan dunia persilatan. Sedangkan pembunuhan Kaisar, kemungkinan besar adalah untuk menjangkau kekuasaan istana.""Yang Mulia, aku pikir, Anda dapat selidiki para pangeran yang Anda buang ke berbagai daerah, siapa di antara mereka yang memiliki hubungan dengan Sekte Aziz."Yohan menatap bibir Nabila yang sedang berbicara, pikirannya melayang.Namun, sebagian besar yang dikatakan Nabila, berhasil dia dengarkan."Kamu curiga, saudara-saudaraku itu tidak tenang, men
Nabila menatap Yohan yang ada di depannya, matanya menunjukkan sedikit keterkejutan.Dia masih ada urusan apa lagi?Tangan Yohan yang tersembunyi di balik lengan jubahnya sedikit gemetar.Hanya Tuhan yang tahu, betapa besarnya pengendalian diri yang dia butuhkan untuk menahan impuls itu.Dia tidak berharap hati wanita itu hanya untuknya.Cukup ada sedikit tempat saja.Asalkan wanita itu bersedia membuka sedikit celah, dia akan bisa menelusuri celah itu, memenangkan hatinya.Dia sangat menyesal tidak lebih awal menemukan jurnal tulisan tangannya.Namun, dia juga merasa beruntung, untung saja hari ini dia melihatnya.Untung saja, dia belum pergi jauh.Tatapan Nabila tetap dingin."Anda ....""Ada orang yang mau bunuh aku." Yohan tiba-tiba berkata.Kening Nabila berkerut.Yohan memiliki ilmu bela diri yang tinggi, di sekitarnya juga ada pengawal ahli, bahkan jika ada pembunuh, seharusnya tidak sampai membuatnya cemas.Yohan menambahkan."Mereka adalah orang-orang dari dunia persilatan. Ha
Tatapannya lembut, tetapi tersembunyi kegilaan di dalamnya.Istana Rubi.Para pelayan istana sangat gembira."Yang Mulia baru saja kembali ke istana, langsung datang ke tempat Selir Stella!"Namun, saat itu, di dalam aula.Sifa sangat takut menghadapi wajah sang Kaisar.Dia menyaksikan sendiri bagaimana Kaisar membuang semua pakaian dan perhiasan yang pernah digunakan oleh Nona Nabila ke dalam sebuah kotak besar.Kaisar ingin memutuskan semua kenangan, sungguh!Namun, apakah ini bukan membohongi dirinya sendiri?Seharusnya, dia mencopot gelar dari Selir Stella ini, dan tidak pernah datang ke Istana Rubi lagi.Cinta itu seperti tumor yang tumbuh pada tulang, sulit untuk dipisahkan.Yohan memaksakan diri untuk memotongnya.Namun, saat sedang membuang barang-barang itu, dia tiba-tiba menemukan sebuah buku di dalam lemari meja, di sebelahnya ada sebuah tusuk konde berbentuk foniks, hadiah darinya.Ketika dia membuka buku itu, air mukanya langsung membeku.Setiap kata dan kalimat di dalamny
Otoritas resmi menerima laporan rahasia, di hutan ditemukan belasan mayat jubah putih.Sekte Aziz awalnya ingin mengorbankan pion untuk melindungi penguasa. Namun tidak disangka, perebutan internal dan pembunuhan terang-terangan seperti ini justru tertangkap oleh Kaisar, malah menjadi bumerang.Siapakah para jubah putih itu, apakah mereka terkait dengan Sekte Aziz, Yohan memutuskan untuk menyelidikinya.Dua hari kemudian, kondisi penyakit Putri Muda membaik, rombongan kembali melanjutkan perjalanan.Nabila diam-diam mengawal mereka, tidak pernah meninggalkan sisi mereka.Perjalanan kali ini sangat lancar, dalam waktu tiga hari, mereka tiba di Kota Zordo.Mengantar seribu li, pada akhirnya harus berpisah.Nabila masih memiliki urusan sendiri, begitu tiba di kota, dia muncul untuk berpamitan.Dia memberikan sebuah buku kecil kepada sang Putri Muda, yang telah disusun sendiri selama beberapa hari ini."Tuan Putri, berlatihlah sedikit seni bela diri setiap hari, ini akan kuatkan tubuhmu."
Tatapan Nabila tersirat keteguhan hatinya.Dia berkata kepada para jubah putih itu."Aturan dunia persilatan, jangan libatkan orang yang tak bersalah. Pergilah ke tempat lain."Pihak lawan pun mengikuti aturan, pemimpin jubah putih mengangguk."Baik."...Menjelang pagi, di hutan yang berjarak 5 km dari penginapan.Nabila berlutut dengan satu kaki, satu tangannya menopang pedang, napasnya agak terengah.Angin meniupkan pita rambutnya, tubuhnya tampak kurus dan dingin.Di sekelilingnya, tergeletak belasan mayat berjubah putih.Darah segar membasahi jubah putih mereka, juga mengotori keHijauan hutan ini.Kini, hanya tersisa pemimpin jubah putih itu.Dia juga telah terluka parah, bersandar pada pohon. Tangannya menekan luka di pinggang yang terus mengalirkan darah. Topeng di wajahnya telah pecah, memperlihatkan wajah tuanya.Di matanya, Yolo yang ada di hadapannya bukan manusia, melainkan monster!Monster yang tidak akan jatuh!Nabila menopang pedangnya untuk berdiri, tatapannya dingin ta
Malam itu, rombongan Yohan menginap di penginapan, sedangkan Nabila berjaga di atas atap kamar Putri Muda.Angin malam yang dingin membuat tubuhnya menggigil. Di pinggangnya terselip sebuah guci arak, sewaktu-waktu digunakan untuk menghangatkan badan.Di tempat yang tak bisa dilihat olehnya. Di halaman penginapan di belakang, Yohan mengenakan jubah hitam bergaya megah, diam-diam menatapnya."Kaisar, surat rahasia dari Pangeran Rio." Dafka, pengawal kepercayaannya datang, lalu melihat pemandangan ini.Dia melihat Kaisar, lalu melirik bayangan hitam di atas atap, sejenak tertegun.Apakah Kaisar terlalu peduli pada Yolo?Tiba-tiba teringat, malam saat James mabuk dia pernah berkata bahwa Yolo menyukai laki-laki ....Dafka buru-buru menggelengkan kepala.Tidak, itu tidak mungkin.Bahkan jika Yolo tidak normal, Kaisar masih normal!Kaisar jelas-jelas menyukai wanita!Mereka tidak mungkin memiliki hubungan pribadi!Yohan menerima surat rahasia itu, dia sama sekali tidak tahu bahwa Dafka yang
Yohan berjalan dengan ekspresi masam, hatinya dipenuhi dengan banyak pikiran.Wanita itu sepertinya tidak pernah puas tidak peduli apa pun yang dia lakukan.Apakah ikan bakar buatan Joseph lebih enak darinya sampai tidak bisa dilupakan oleh wanita itu?Yohan tiba-tiba mendengar suara seseorang di belakangnya."Kaisar."Langkah Yohan berhenti. Dia membelakangi orang itu dan berkata dengan suara yang rendah."Kenapa?""Kakak Kaisar, Kakak datang untuk minta maaf padamu."Yohan membalikkan badannya dan melihat Putri Yaviah juga berada di sana. Putri Yaviah sedang berdiri di samping Nabila, Putri Yaviah sedang memegang ikan bakar sambil memakannya dengan lezat sampai mulutnya berwarna hitam.Putri Yaviah menggunakan tangan yang lain untuk menggoyangkan lengan Nabila, "Benar, 'kan? Kakak? Kamu tahu Kakak Kaisar sudah susah payah memanggang ikan, tapi kamu malah tidak memakannya. Ini membuat Kakak Kaisar sedih. Benar, 'kan?"Nabila mengangguk dengan kaku."Benar."Yohan mengerutkan keningnya
Terjadi tanah longsor di depan, jadi tidak mungkin bagi mereka untuk melewati jalan di depan.Para pejabat sudah mengutus orang untuk membersihkan bebatuan dan pepohonan.Nabila dan yang lain hanya bisa memilih tempat untuk beristirahat.Putri Yaviah masih kecil, dia telah kembali menempeli Yohan sambil tersenyum pada saat ini."Kakak Kaisar, apakah kamu akan membuat tenda? Apakah malam ini aku bisa tidur bersama Kakak!"Nabila tidak akan setuju meskipun Yohan setuju.Di sekitar sini ada sungai dan Putri Yaviah ingin makan ikan, jadi Yohan menyuruh Dafka untuk menangkap ikan.Dafka memang berbakat, tidak lama kemudian dia berhasil menangkap seekor ikan yang besar.Nabila berhasil menyalakan api dan membuat pemanggang ikan yang sederhana dengan batang pohon.Yohan sedang duduk di bebatuan yang terletak tidak jauh dari sana, sambil mengamati Nabila dalam diam.Putri Yaviah sedang duduk di samping Nabila sambil menopang dagu dengan kedua tangan, lalu memuji dengan suara rendah."Kakak bai
Jika benar-benar mencintai seseorang, orang itu pasti akan sangat familier dengan bibir, tangan, tindakan saat minum arak, setiap tindakan yang tidak disadari dan kebiasaannya saat sedang berbicara.Ratunya, mayor jenderalnya. Yohan yakin Yolo adalah Nabila.Yohan tersenyum dengan pahit di bawah cahaya bulan.Nabila menipunya dengan susah payah.Nabila tidak merupakan Mayor Jenderal Joka yang membunuh musuh di medan perang, tapi juga Yolo dari Aliansi Germa yang memiliki kemampuan seni bela diri yang tinggi.Plakat penghindar kematian adalah benda yang Nabila minta untuk dirinya sendiri dari awal sampai akhir.Pantas saja dia tidak suka tinggal di istana.Apa yang pernah dilihat oleh Nabila tidak hanya perbatasan utara yang luas, tapi juga dunia yang seluas ini.Nabila sudah berkeliling dunia di usia 13 tahun.Istananya terlalu kecil bagi Nabila.Seolah-olah ikan yang hidup di laut akan meninggal karena depresi jika dipelihara di dalam kolam kecil.Saat Yohan melihatnya bernyanyi dan m