Melihat kemarahan Yohan, Nabila mentertawakan dirinya sendiri."Hamba sangat berani?""Yang Mulia, setelah Hamba diculik dan diselamatkan, tidak ada yang percaya kalau Hamba masih perawan.""Semua orang di sekitar menyarankan Hamba untuk tetap diam, tidak menanggapi rumor tersebut dan menunggu sampai rumor tersebut pelan-pelan menghilang.""Tapi kenyataannya tidak demikian.""Setiap hari Hamba hidup dalam ketakutan dan kepahitan, bahkan meragukan kesucian diri sendiri. Hamba tidak tahu bagaimana mendefinisikan kesucian seorang wanita, dan yang paling Hamba tidak mengerti adalah bagaimana bisa Hamba yang menjadi korban penculikan dan pelecehan. Jelas-jelas Hamba adalah korban, tapi kenapa seolah-olah Hamba yang seperti penjahatnya dan dipandang seperti wanita murahan di mata orang lain!""Jika Hamba tidak berani, Hamba pasti sudah mati sejak lama karena rumor itu. Bagaimana mungkin Hamba masih berani memakai mahkota ratu dan menikah masuk ke dalam istana?""Jika Hamba tidak berani, baga
"Dekret kekaisaran telah tiba! Selir Utama silahkan menerima perintah."Cristal membantu Cindy berjalan ke aula luar dan memberi hormat.Kemudian mendengar utusan istana menyampaikan perintah."Yang Mulia Kaisar memerintahkan, Qairun telah menjual barang-barang istana secara ilegal, bukti sudah jelas, dan Selir Utama dianggap lalai dalam hal ini. Mulai hari ini, Cap Emas dan hak pengelolaan istana harem diserahkan kepada Ratu ...."Mendengar ini, ekspresi Cindy menjadi berubah dengan cepat.Bisa-bisanya Kaisar ingin dia melepaskan Cap Emas itu?Saat ini, dekret kekaisaran belum selesai dibacakan.Utusan istana kembali mengatakan."Selain itu, Selir Utama Kaisar akan diturunkan menjadi selir terhormat."Apa!Semua orang yang berada di Paviliun Dharma Senja pun terkejut.Qairun yang membuat kesalahan, bagaimana mungkin Cindy yang dihukum begitu berat?Ini belum pernah terjadi sejak Cindy naik sebagai Selir Utama Kaisar.Cristal yang juga tidak percaya dan langsung buru-buru memapah Cindy
Istana Rubi.Setelah Nabila selesai mandi, dia duduk di sofa sambil mengeringkan rambutnya.Di luar jendela terdengar beberapa suara 'tap-tap', seperti ayam kecil yang mencicit. Matanya sedikit bersinar, lalu dia segera berdiri dan berjalan ke arah suara tersebut.Bayangan samping Nabila tampak di jendela, rambut hitamnya yang terurai dengan hidungnya mancung.Dia membuka jendela, dan merpati hitam itu sedang menempelkan paruhnya ke ambang jendela dengan ekspresi tidak sabar seolah-olah berkata, 'Kenapa lama sekali membuka pintu?'Terlihat burung itu memiliki temperamen yang sangat buruk.Nabila membuka tabung bambu di kaki merpati itu, dan mengeluarkan surat rahasia di dalamnya."Tikus sudah masuk ke dalam sangkar."Tikus mengacu pada para bandit itu.Tentara tidak takut menggunakan tipu daya.Nabila sengaja menipu para bandit tersebut.Setelah memasuki rumah bordil bawah tanah, lidah mereka akan dipotong, tangan dan paha belakang mereka akan dipatahkan, dan mereka akan disiksa setiap
Di Istana Rubi, ketika Kaisar datang untuk pertama kalinya untuk sarapan, dapur Istana Rubi pun dengan cepat menambah beberapa hidangan, dan merasakan tekanan menjadi sangat besar.Suasana di meja makan sangat tenang.Yohan tidak berkata apa-apa, Nabila pun juga tidak mengucapkan sepatah kata pun, apalagi berharap dia akan membantu mencapitkan beberapa makanan untuk Kaisar. Bahkan terkadang dia 'berebut' satu sayuran yang sama dengan Kaisar.Sifa beberapa kali memberikan isyarat dengan tatapannya kepada tuannya, meminta tuannya untuk sedikit lebih ramah, berbicara beberapa kata untuk memulai suasana, tetapi tuannya berpura-pura tidak melihat.Tiba-tiba, Nabila membuka mulutnya.Sifa pun sangat menantikan sesuatu, tapi yang dia dengar malah ...."Tambahkan semangkuk nasi lagi."Nabila adalah seorang yang terampil dalam seni bela diri, nafsu makannya jauh lebih besar dibandingkan dengan wanita biasa.Saat dia di kamp militer, bersama dengan sekelompok pria, itu adalah hal yang biasa.Tap
Baru saja Sifa bertanya-tanya, tapi tiba-tiba dia justru mendapat pencerahan dari pertanyaan itu."Nyonya, Pangeran Rio pernah bilang bahwa Yang Mulia suka dengan wanita yang pandai berkuda.""Anda mengadakan pertandingan polo itu karena ingin membantu para selir mendapat kasih sayang Yang Mulia, ya?"Nabila berkata dengan nada datar."Yang Mulia memang suka dengan selir yang pandai berkuda, seperti mendiang Selir Kehormatan. Tapi tidak sembarang orang yang bisa melakukan hal itu.""Nyonya, Hamba benar-benar bodoh. Kalau begitu, untuk apa Anda melakukan ini?""Itu hanya tipuan." Mata Nabila yang tadi tampak tenang berubah menjadi gelap.Sifa tampak berpikir. Satu hal yang dia yakin adalah Nabila sangat ingin mencari masalah dengan Cindy.Namun, dia sungguh tak mengerti apa hubungan dari semua ini.....Paviliun Dharma Senja.Cindy begitu cemas dan kesal saat mendengar Yang Mulia pergi ke Istana Rubi pagi ini untuk sarapan."Sialan! Entah cara apa yang digunakan oleh perempuan itu hingg
Istana Rubi.Setelah Nabila pulih dan menyelesaikan rutinitas paginya, masih banyak selir lainnya yang mengaku masih sakit dan tidak bisa datang untuk memberi salam pagi padanya.Berpura-pura sakit dan Cindy pun bekerja sama untuk hal itu.Sifa dengan kesal menyisir rambut Nabila sambil merapikan sanggulnya."Nyonya, kalau orang lain tidak masalah, tapi Selir Julia pun tidak datang untuk memberi salam pada Anda.""Apakah dia lupa bahwa Anda yang sudah menolong dia untuk mendapatkan hadiah dari Yang Mulia?""Sebelumnya dia mengatakan bahwa bersedia untuk membantu Nyonya menyalin hukuman istana, sehingga Hamba mengira dia akan berada di pihak Nyonya.""Hamba tidak menyangka bahwa dia ternyata orang yang tak berpendirian!"Nabila meluangkan waktu untuk memeriksa catatan harem, tanpa mengangkat kepala lalu berkata."Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk berpihak pada keuntungan dan sebisa mungkin menghindari kerugian."Aula depan.Nabila duduk di kursi utama, sedangkan beberapa selir lai
Paviliun Dharma Senja.Mendengar kabar itu, Cindy mengerutkan keningnya."Apa Ratu sudah gila! Berani-beraninya memaksaku ikut pertandingan polo?""Apakah dia mengira dengan Cap Emas itu dia bisa seenaknya berbuat apa saja? Bahkan aku pun harus menurutinya!"Andai saja kemarin malam Kaisar tidak memperingatkannya untuk tidak membuat masalah dalam waktu dekat, pasti dia akan membuat Ratu itu menderita!Bukan hanya Cindy yang tidak senang dengan pertandingan polo ini.Setelah pertemuan pagi, para selir berkumpul dan terus mengeluh."Untuk apa kita harus ikut serta dalam pertandingan polo! Ratu benar-benar aneh, memikirkan hal yang begitu aneh.""Meskipun Ratu berbicara dengan sangat meyakinkan, aku tetap tidak mau. Situasi sekarang berbeda dengan masa lalu. Negara Naki sekarang kuat dan tangguh, kita para wanita tidak perlu lagi menjaga kota lagi.""Ratu baru menjabat, langsung saja bertindak sembarangan. Kita lihat saja nanti, apakah pertandingan polo ini bisa berjalan lancar."Di sisi
Di Ruang Kerja Istana, Nabila menundukkan badan dan melakukan penghormatan."Hamba memberi salam pada Yang Mulia."Yohan duduk di belakang meja, tatapannya tajam dan berwibawa."Aku sedang sibuk. Ada apa? Katakanlah."Dia telah mendengar kabar bahwa hanya ada dua orang yang mengikuti pelatihan di lapangan berkuda.Tampaknya Ratu tidak mampu mengendalikan para selir, sehingga harus dia yang mengeluarkan perintah.Dengan tenang, Nabila berkata."Obat sakit kepala untuk Selir Terhormat hampir habis, Hamba telah membawakan lagi sebotol."Alis Yohan berkerut.Hanya untuk mengantar obat?Seketika, sorot matanya berubah tajam."Ratu pernah bilang, hanya tinggal satu botol terakhir."Kalimatnya mengandung nada interogasi.Seolah-olah kalimat berikutnya akan menuduhnya berbohong.Nabila menjawab dengan tenang."Hamba telah menulis surat kepada ayah Hamba, memintanya untuk mencari tahu keberadaan tabib itu.""Kebetulan, beberapa hari yang lalu tabib itu kembali ke Kota Zordo."Yohan ragu-ragu ap
Mata James yang menyipit karena tersenyum segera terbuka dengan lebar pada saat ini, dia menunjuk bagian yang runtuh dan berkata."Ini namanya adalah metode penghancuran diri, yang digunakan untuk menutup jalan dan menghentikan pengejaran."James berkata sambil menggambar.Nabila melihat jaring laba-laba yang dibuat oleh James dengan tatapan serius."Apa ini?" Randi sudah melihat untuk waktu yang lama, tapi masih tidak mengetahui apa itu.James menjelaskan pada orang-orang setelah selesai menggambar."Tebakan awalku jalan rahasia ini adalah jaring laba-laba.""Jaring laba-laba?" Semua orang kebingungan.James menunjuk gambarnya dan menjelaskan."Dalam teknik mekanisme, ada jalan rahasia yang terlihat seperti jaring laba-laba. Yang berpusat pada suatu tempat, bersilangan ke segala arah, termasuk utara, selatan, timur dan barat.""Selain itu juga ada yang menyilang sesuai keempat arah mata angin lainnya ... yang membentuk jaring laba-laba yang besar."Randi semakin kebingungan pada saat
Setelah mengetahui tujuan Putri Agung, Nabila segera menolaknya."Putri Agung, kita tidak akan membicarakan apa yang kamu lihat hari ini.""Meskipun itu benar, aku bisa memahami perbuatan Keno.""Bagaimana bisa memimpin pasukan dan berperang jika tidak sedikit licik?""Bagaimana bisa membingungkan lawan jika tidak pandai berpura-pura?""Aku tidak akan menyangkal bakat Keno karena hal ini."Putri Agung merasa sedikit kecewa.Putri Agung merasa kesal pada dirinya sendiri karena tidak bisa meyakinkan Nabila."Ratu, percayalah padaku. Keno punya niat buruk.""Meskipun aku tidak bisa menunjukkan buktinya, aku bisa merasakan jika dia bukanlah orang yang bisa dikendalikan."Nabila kurang lebih memercayai ucapan Putri Agung, tapi dia tidak akan menunjukkannya di hadapannya.Karena Nabila tidak bersedia menerima orang Putri Agung jika dibandingkan dengan Keno.Sekarang dia sudah menjadi ratu, dia harus bisa membedakan mana hal yang penting dan tidak penting.Setelah Putri Agung pergi, Nabila me
Meskipun ini adalah pertemuan puisi, para pria harus memainkan pedang untuk menunjukkan kemampuan mereka.Selir Nita sedikit linglung saat melihat mereka.Selir Nita masih belum melakukan hal yang seharusnya dilakukan, serta merasa kesepian di tengah malam yang panjang.Pantas saja beberapa selir di harem akan berselingkuh dengan pengawal.Selir Nita sudah lama dia menemui pria yang normal setelah memasuki istana.Setelah pertunjukan bakat selesai, Selir Nita memerintah mereka untuk menikmati keindahan bunga secara berkelompok.Maksud Selir Nita sangat jelas.Mereka bisa pergi menikmati bunga bersama dengan orang yang mereka sukai.Pertemuan puisi diadakan dengan meriah. Putri Agung memasuki istana untuk menemui Ibu Suri, dia berjalan mendekat saat mendengar suara tawa yang gembira.Di sebuah pohon tidak jauh dari sana, terdapat seorang pemuda dan perempuan yang berdiri di sana.Perilaku dan sikap perempuan itu terlihat lembut, dia menyerahkan saputangan dengan wajah yang memerah tanpa
Keesokan harinya, Nabila membawa para pengawal itu pergi ke kuil itu dan memasuki jalan rahasia.Sebelum ini Yohan pernah menyuruh orang untuk memeriksa jalan rahasia ini, tapi tidak menemukan hal yang aneh.Nabila mengangkat obor dan berjalan di lorong yang panjang serta sempit.Mekanisme di sini dibuat dengan cermat, sepertinya setiap persimpangan disembunyikan dengan baik.Saat Nabila sedang meraba-raba, beberapa pengawal yang berjalan di depan tiba-tiba berteriak."Ada mesiu! Lindungi Yang Mulia untuk meninggalkan tempat ini!"Bum!Terdengar suara keras dari suatu bagian di tengah lorong dan runtuh.Batu-batu berjatuhan yang menghalangi jalan mereka.Nabila mengangkat tatapannya yang dingin dan tajam di tengah asap.Dia masih menyayangi nyawanya.Dia tidak akan bisa meninggal dengan tenang jika sudah meninggal sebelum mengetahui kebenarannya.Nabila tidak memiliki keyakinan yang besar pada saat ini dan memberi perintah."Mundur."Pada saat ini.Di suatu tempat yang tidak terlalu ja
Kerajaan Verto ....Nabila tiba-tiba teringat dengan Teratai Api Merah yang dia terima sebelum pernikahannya. Ibu Guru pernah mengatakan jika Teratai Api Merah tumbuh di Kerajaan Verto.Nabila masih tidak mengetahui siapa orang yang mengirimkan Teratai Api Merah.Sekarang petunjuk manusia obat juga mengarah ke Kerajaan Verto, sepertinya dia harus menyelidiki Kerajaan Verto.Kaisar mendatangi Istana Rubi.Yohan memasuki ruangan dalam Nabila, Nabila segera berdiri untuk memberi salam padanya.Yohan mengerutkan keningnya."Aku sudah pernah bilang kalau tidak perlu memberi salam padaku kalau tidak ada orang luar.""Baik."Yohan melihat peta di atas meja dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Yohan bertanya sambil mengangkat peta, dia melihat beberapa garis di atas peta yang mengarah pada Kerajaan Verto."Apa ini?"Nabila berkata dengan tenang."Itu adalah jalur perdagangan."Yohan mengerutkan keningnya, dia berpikir sejenak sebelum berkata."Kerajaan Verto adalah negara kaya yang lebih mem
Tubuh Nabila terasa tidak nyaman karena perbuatan Yohan kemarin malam.Kelas di Aula Bela Diri dimulai pada pukul satu siang. Meskipun Yohan menyuruhnya untuk istirahat, Nabila tetap bersikeras untuk pergi.Semua orang memikirkan jawaban terhadap pertanyaan yang Nabila berikan pada mereka kemarin.Pada kelas hari ini, beberapa orang memberikan jawaban yang berbeda-beda, tapi semuanya masuk akal.Terutama para jenderal yang memiliki pengalaman dalam memimpin pasukan."Sikap sombong akan mendatangkan bahaya, sedangkan sikap rendah hati akan mendatangkan keuntungan. Tingkat moral yang paling tepat adalah 10% atau 20% lebih tinggi dari pihak musuh. Jika kurang, moral kita tidak akan cukup. Jika terlalu banyak, malah akan menimbulkan rasa malas."Meskipun Lisa tidak pernah memimpin pasukan, dia juga bisa bertanya."Ratu ... tidak, Guru. Aku mengira bertarung mati-matian pasti akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menang daripada pertarungan yang sudah pasti menang."Raut wajah Nabila
Selir Nita adalah orang yang mengurus harem sebelum Kaisar menikah.Sekarang sudah ada Ratu di dalam harem, tapi Ratu harus mengajar di Aula Bela Diri. Jadi Selir Nita masih memiliki kekuasaan untuk mengurus Istana Keenam.Jarang-jarang Selir Nita dipanggil oleh Kaisar. Setelah Ibu Suri mengetahui hal ini, dia segera memanggil Selir Nita.Istana Giok.Selir Nita cemberut pada saat ini.Ibu Suri semakin merasa penasaran, "Apa yang sebenarnya terjadi?"Selir Nita menatap Ibu Suri dan berkata dengan sedih."Kaisar memintaku untuk mengadakan pertemuan puisi untuk pria dan wanita yang belum menikah .... Bibi! Bukankah aku akan menjadi makcomblang!"Tidak peduli bagaimanapun juga dia adalah selir keluarga kekaisaran, bagaimana mungkin dia melakukan hal ini!Entah apa yang dipikirkan oleh Kaisar!Ibu Suri segera menyangkal."Apa yang kamu bicarakan? Makcomblang sama sekali tidak enak didengar, kamu adalah dewi pencari jodoh."Selir Nita berkata di dalam hati, 'Dewi pencari jodoh?'Hal ini sam
Suasana di dalam ruangan dalam Istana Safir sunyi senyap.Tatapan Yohan yang gelap menatap Nabila yang sedang tidur di atas tempat tidur.Beberapa waktu yang lalu Nabila bahkan masih sedang berkemas dan berkata ingin pergi ke Kerajaan Jaming untuk memeriksa hal ini, tapi dia jatuh pingsan setelah berjalan beberapa langkah ....Baru pada saat itulah Yohan menyadari jika Nabila sama sekali masih belum sadar.Tatapan Nabila begitu tajam sampai membuatnya mengira dia sudah sadar.Orang lain akan membuat masalah, menghancurkan barang, bahkan sampai muntah-muntah saat mabuk.Tapi ratunya malah memedulikan urusan negara saat masih mabuk.Bagaimana Yohan bisa menyalahkannya?Hanya saja, bohong jika Yohan tidak cemburu dengan para wanita yang menyukai Nabila.Ekspresi Yohan gelap dan tidak jelas, kemudian dia berdiri dan menurunkan tirai kelambu.Tidak lama kemudian jubah yang mewah dilempar keluar dari tirai.Suara rendah dan menggoda pria terdengar dari dalam tirai."Nabila, lahirkan anak unt
Nabila mengetahui jika meminum terlalu banyak arak akan menimbulkan masalah.Hanya saja, arak malam ini disiapkan dengan cermat oleh Fiona. Nabila sama sekali tidak merasakan apa pun saat meminum arak ini, seperti sedang meminum air putih. Jadi Nabila meminum beberapa gelas lebih banyak dan tanpa sadar sudah mabuk.Nabila hanya ingin berbaring dan tidur sejenak, tapi telinganya berdengung pada saat ini, entah siapa yang sedang berbicara.Plak!Nabila mengangkat tangannya untuk mengusir suara itu, tapi Nabila tidak mengetahui jika dia sedang menampar Yohan.Meskipun ini hanya tamparan ringan, semua orang merasa terkejut saat melihat hal ini.Terutama para pengawal.Kedua orang di sisi Nabila sudah dibawa pergi. Yohan ingin menggendong Nabila untuk meninggalkan tempat ini, tapi malah ditampar olehnya.Raut wajahnya terlihat buruk saat ini, bahkan menjadi lebih masam saat mendengar Fiona sedang "mengangkat selir" di sisi yang lain."Dafka!""Hadir!""Penjarakan orang yang buat masalah!""