Share

Bab 58

Di Ruang Kerja Istana, Nabila menundukkan badan dan melakukan penghormatan.

"Hamba memberi salam pada Yang Mulia."

Yohan duduk di belakang meja, tatapannya tajam dan berwibawa.

"Aku sedang sibuk. Ada apa? Katakanlah."

Dia telah mendengar kabar bahwa hanya ada dua orang yang mengikuti pelatihan di lapangan berkuda.

Tampaknya Ratu tidak mampu mengendalikan para selir, sehingga harus dia yang mengeluarkan perintah.

Dengan tenang, Nabila berkata.

"Obat sakit kepala untuk Selir Terhormat hampir habis, Hamba telah membawakan lagi sebotol."

Alis Yohan berkerut.

Hanya untuk mengantar obat?

Seketika, sorot matanya berubah tajam.

"Ratu pernah bilang, hanya tinggal satu botol terakhir."

Kalimatnya mengandung nada interogasi.

Seolah-olah kalimat berikutnya akan menuduhnya berbohong.

Nabila menjawab dengan tenang.

"Hamba telah menulis surat kepada ayah Hamba, memintanya untuk mencari tahu keberadaan tabib itu."

"Kebetulan, beberapa hari yang lalu tabib itu kembali ke Kota Zordo."

Yohan ragu-ragu ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status