Share

Bab 58

Author: Shana
Di Ruang Kerja Istana, Nabila menundukkan badan dan melakukan penghormatan.

"Hamba memberi salam pada Yang Mulia."

Yohan duduk di belakang meja, tatapannya tajam dan berwibawa.

"Aku sedang sibuk. Ada apa? Katakanlah."

Dia telah mendengar kabar bahwa hanya ada dua orang yang mengikuti pelatihan di lapangan berkuda.

Tampaknya Ratu tidak mampu mengendalikan para selir, sehingga harus dia yang mengeluarkan perintah.

Dengan tenang, Nabila berkata.

"Obat sakit kepala untuk Selir Terhormat hampir habis, Hamba telah membawakan lagi sebotol."

Alis Yohan berkerut.

Hanya untuk mengantar obat?

Seketika, sorot matanya berubah tajam.

"Ratu pernah bilang, hanya tinggal satu botol terakhir."

Kalimatnya mengandung nada interogasi.

Seolah-olah kalimat berikutnya akan menuduhnya berbohong.

Nabila menjawab dengan tenang.

"Hamba telah menulis surat kepada ayah Hamba, memintanya untuk mencari tahu keberadaan tabib itu."

"Kebetulan, beberapa hari yang lalu tabib itu kembali ke Kota Zordo."

Yohan ragu-ragu ap
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Qisya Sudrajat
sampe episode brp sih njiirr
goodnovel comment avatar
liza aryessi29
sangat sangat menarik ceritanya
goodnovel comment avatar
Bekir Öney
okbhjnbv kihvvnj jjkbvvghjbvg jkkn
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 59

    Para Selir berbondong-bondong keluar menyambut perintah Ratu, perasaan gelisah menyelimuti hati mereka.Sang pengawal menyampaikan pesan."Ratu memerintahkan tabib untuk memeriksa kesehatan seluruh selir.""Bagi yang sakit akan segera diobati, tapi bagi mereka yang sengaja berpura-pura sakit dan tidak hadir di lapangan berkuda, akan dijatuhi hukuman menyalin peraturan istana sebanyak lima puluh kali dan dipukul lima kali!"Wajah para selir menunjukkan berbagai ekspresi.Mereka pun tidak menyangka bahwa ratu akan memberikan hukuman seberat itu.Para tabib satu per satu memeriksa kondisi para Selir.Hasilnya sudah dapat ditebak.Mereka semua harus menerima hukuman dipukul dan menyalin peraturan.Nita yang sebelumnya telah memberi tahu Ratu dan mendapat perlindungan dari Ibu Suri, selamat dari hukuman.Salah seorang selir yang tidak terima kemudian bertanya, "Lalu bagaimana dengan Selir Terhormat? Saya dengar dia juga tidak hadir di lapangan berkuda hari ini. Mengapa Ratu tidak menghukumn

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 60

    Cindy memandang pintu masuk dengan penuh harapan, tetapi tidak kunjung melihat kedatangan kereta sang Kaisar.Wajah kasim itu pucat pasi."Nyonya, Kasim Leonard menyampaikan bahwa Yang Mulia ... Yang Mulia kelelahan sejak pagi dan telah beristirahat. Beliau juga berpesan agar tidak ada yang boleh mengganggunya saat ini."Cristal terkejut."Kamu ini bodoh sekali! Apa kamu tidak menjelaskan bahwa Nyonya akan dipukuli?"Nyonya adalah kesayangan Yang Mulia, tentu tidak termasuk dalam larangan itu.Wajah Cindy memucat, tatapannya menusuk ke arah Kasim itu dengan penuh kebencian."Tidak berguna!"Pada saat yang genting, justru dia tidak bisa meminta bantuan Kaisar.Para pengawal istana saling pandang, lalu maju selangkah."Selir Terhormat, mohon maaf!"Ketika mereka akan datang dan menangkap Cindy, Cristal berteriak."Beraninya! Berani sekali kalian!"....Setengah jam kemudian.Cindy bersandar lemah di ranjang di dalam kamarnya.Cristal masuk, dia segera bertanya."Bagaimana dengan Yang Mul

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 61

    Cindy yang biasanya begitu anggun dan menawan di hadapan Kaisar itu berubah menjadi menantang di hadapan Ratu."Maaf, Hamba datang terlambat.""Semua karena Kaisar sangat menyayangi Hamba, sehingga berpesan berkali-kali sebelum mengizinkan Hamba datang kemari."Nabila menatap dingin, tanpa ekspresi."Sampaikan pada Kaisar, dia tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga Selir Terhormat dengan baik."Dia menekankan kata "menjaga".Cindy sama sekali tidak takut, dia menutup mulutnya dan tertawa kecil, suaranya merdu seperti lonceng."Apakah Ratu lupa? Tadi pagi, Kaisar baru saja berpesan, agar Ratu dapat memimpin dengan baik, dan tidak sembarangan menghukum orang."Setelah itu, dia melewati Ratu dan duduk di bawah tenda peristirahatan, dikelilingi oleh para dayangnya.Para selir lainnya mengamati tindakan Selir Terhormat, melihatnya bertindak demikian, mereka pun melakukan hal yang sama.Ratu hanya menyuruh mereka berlatih di lapangan berkuda, tanpa menuntut hasil yang spesifik.Akibatnya, sa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 62

    Di sisi timur lapangan berkuda, Yohan dan Pangeran Rio berdiri berdampingan, seakan baru saja tiba di tempat itu.Felicia segera mengingatkan Jihan untuk melakukan penghormatan.Keduanya mendekati Yohan, suaranya lembut bagaikan awan."Hamba memberi salam, Yang Mulia."Pangeran Rio juga membalas dengan hormat kepada keduanya."Hamba memberi hormat kepada kedua Selir."Tatapannya selalu hangat dan penuh senyum, menunjukkan sikap yang ramah.Pandangan Yohan tertuju ke arah di mana Ratu menunggang kuda, lalu tertuju pada kedua wanita di hadapannya."Silakan berdiri."Felicia dengan anggun mundur ke belakangnya.Jihan memanfaatkan kesempatan langka ini dengan penuh semangat."Yang Mulia, apakah Anda juga datang untuk berkuda?"Yohan tidak menjawabnya, melainkan langsung berjalan melewatinya.Pangeran Rio mengikutinya dari belakang."Kedua Selir, satu tenang dan anggun, satu lagi lincah dan ceria, Yang Mulia benar-benar beruntung."Yohan mengerutkan kening, "Iri? Besok aku akan menjodohkanm

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 63

    Yang Mulia sudah lama pergi setelah para selir berlari keluar.Mereka benar-benar menyesal.Kalau saja tidak malas, mungkin mereka masih dapat bertemu dengan Yang Mulia.Begitu langka kesempatan untuk dapat bertemu dengan Yang Mulia.Setelah semua orang pergi, hanya Cindy yang masih tetap tinggal di sana.Dia tidak sama dengan para selir lainnya yang begitu rakus.Dia dapat bertemu dengan Yang Mulia kapan saja dia mau, selama Cindy menginginkannya.Jihan tak bisa menahan kata-katanya lagi. Dia dengan tidak sabar ingin memberitahukan pada semua orang tentang hal itu.Berita itu menyebar begitu cepat. Makin menyebar, isi berita itu makin tidak dapat terkendali. Penuh dengan kebohongan.Hal itu tentu membuat iri para selir yang jarang bertemu dengan Yang Mulia.Lebih baik mencoba peruntungan di lapangan berkuda daripada hanya berdiam diri di kamar kosong.Keesokan harinya, para selir sudah tiba di lapangan berkuda meski belum tiba waktu untuk latihan.Hari terus berlalu, tapi Yang Mulia t

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 64

    Cristal adalah orang kepercayaan Cindy. Dia begitu pintar.Dia mencoba menerka-nerka, "Ratu pasti ketakutan karena Nyonya ada di lapangan berkuda. Karena bila Yang Mulia datang, sudah jelas akan memperhatikan Nyonya dibanding yang lain."Cindy begitu percaya diri."Meskipun aku tidak berada di sana, Yang Mulia tidak akan memperhatikan mereka."Namun, sebenarnya Cindy juga merasa lelah karena hampir tiap hari dia harus pergi ke Lapangan Berkuda.Beberapa hari kemudian.Nabila pergi mencari pengelola Lapangan Berkuda karena ingin menanyakan sesuatu.Pengelola itu menjawab dengan tenang."Nyonya, akhir-akhir ini banyak orang yang berlatih Jurus Kecepatan Angin. Sesuai dengan instruksi Anda, Hamba memberikan sedikit petunjuk kepada mereka apabila mereka menemui kesulitan dalam berlatih.""Tapi, yang paling berbakat adalah Selir Jihan. Dia belajar dengan cepat dan bekerja keras. Hampir setiap malam dia diam-diam berlatih di sini."Nabila pun mengerti. Dia melambaikan tangannya menyuruh peng

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 65

    Seorang pria memakai jubah sutra merah gelap yang sedang menghadapi pukulan Nabila itu tampak sangat mencolok.Dia terdorong mundur oleh kekuatan telapak tangan Nabila, dia yang hampir terluka lalu segera berteriak."Hei Yolo! Sialan! Aku hanya menyapamu, tidak perlu terlalu serius bisa tidak?"Nabila sedikit memiringkan kepalanya."Siapa yang sial?"Pria itu menggesekkan kakinya di tanah, memohon ampun dengan tergesa-gesa, "Ya, ya, aku yang sial!"Nabila baru saja ingin menarik kembali telapak tangannya.Dengan gerakan cepat, dia menutup pintu ruangan pribadi itu.Nabila dan mereka sudah saling mengenal sejak lama.Dia melepaskan tali yang mengikat Lukas dan menarik kain robek yang menyumpal mulutnya.Setelah bebas dari ikatan, Lukas menarik napas dalam-dalam."Yolo, bukan aku yang tak mengingatkanmu, tapi dia yang terlalu licik. Dia terus mengikutiku sepanjang jalan dan akhirnya menyergapku."Pria berpakaian merah itu pun langsung duduk di tepi jendela, angin sepoi-sepoi meniup rambu

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 66

    Yohan yang biasanya sangat suka pergi ke lapangan berkuda kerajaan, tapi jika harus melihat pertunjukan para selir, dia sama sekali tidak tertarik.Namun, Ibu Suri tiba-tiba datang dan mengundangnya secara langsung."Yang Mulia sedang sibuk dengan urusan pemerintahan, seharusnya aku tidak mengganggu.""Tetapi akhir-akhir ini banyak desas-desus mengenai ketidakharmonisan antara kita berdua, demi stabilitas istana dan kerajaan, rasanya perlu untuk mengatasi hal ini.""Bagaimana jika kita memanfaatkan kesempatan hari ini untuk berjalan bersama?"....Lapangan berkuda kerajaan.Ibu Suri memandang beberapa selir yang sedang menunggang kuda, senyum tak pernah pudar dari wajahnya.Mereka begitu gigih berusaha demi mendapatkan perhatian sang Kaisar, betapa keras perjuangan mereka."Yang Mulia, kamu sangat mahir dalam berkuda. Menurutmu, apakah ada yang salah dalam cara mereka?"Yohan memasang wajah serius, matanya tertuju pada seorang selir yang sedang berjalan mendekat dengan menuntun kudanya

Pinakabagong kabanata

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1204

    Pangeran Kamal bisa melihat maksud Putri Elise, wajahnya tampak serius."Orang yang dikurung di dalam sana, kamu tak perlu tahu siapa. Sekalipun Ayah sangat sayang padamu, dia tidak akan berikan padamu. Elise, lupakan saja.""Kalau kamu tidak bilang, besok aku akan datang lagi!" Putri Elise menyilangkan tangan di dada sambil mengancam.Pangeran Kamal memang takut sang Putri bikin onar.Gadis ini sejak kecil keras kepala, tidak akan berhenti sebelum tujuannya tercapai.Setelah berpikir matang, Pangeran Kamal akhirnya memutuskan untuk memberitahukan status Yohan kepada sang Putri."Itu adalah Kaisar Yohan. Ayah mengerahkan banyak upaya untuk menangkapnya."Pangeran Kamal mengungkapkan identitas orang itu agar bisa membuat Putri takut dan mundur.Putri Elise segera terbelalak, lalu rona merah merayap di wajahnya."Jadi dia itu ...."Dirinya hampir tak percaya.Nama besar kaisar muda dari Negara Naki sudah lama didengarnya.Begitu melihatnya, rupanya memang tidak dapat dimungkiri, tampan l

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1203

    Di haremPara selir semua sudah mendengar kabar tentang urusan di istana depan."Yang Mulia Ratu benar-benar membiarkan anak sekecil itu naik takhta? Ini benar-benar keterlaluan!""Jelas-jelas memanfaatkan kaisar muda sebagai boneka!""Tapi, ini juga tak ada jalan lain. Siapa suruh, para pejabat sipil dan militer begitu menekan, belum lagi para pangeran yang tidak tenang itu ....""Benar, kalau Yang Mulia Ratu tidak lakukan ini, kita juga akan celaka. Kaisar baru naik takhta, pasti hal pertama yang dilakukannya adalah membenahi harem."Mereka semua khawatir dengan hasil dari istana depan.Setelah menunggu dua jam, akhirnya ada kasim datang melaporkan bahwa pangeran kecil sudah berhasil duduk di singgasana naga. Namun, masih ada orang yang terus mempermasalahkan soal anak kembar, memaksa Yang Mulia Ratu membunuh salah satu dari mereka.Begitu mendengarnya, para selir segera cemas memikirkan Yang Mulia Ratu.Sebagai seorang ibu, mana mungkin tega meninggalkan anak kandung sendiri?Para p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1202

    Nabila menggendong anaknya, berdiri di tempat tertinggi, tatapannya teguh dan tenang."Kalaupun aku harus memerintah dari balik tirai, memangnya kenapa?"Begitu kata-kata itu keluar, seluruh aula pun gempar."Yang Mulia Ratu, Anda melanggar kodrat, mengkhianati hukum leluhur!""Maafkan hamba, tetapi hamba tak bisa setuju!"Permaisuri Agung yang wajahnya telah menua, menatap Nabila dan menggelengkan kepala dengan penuh rasa tak berdaya.Apa yang dilakukan Ratu ini sungguh terlalu nekat.Berbicara sejujurnya seperti itu, mana ada pejabat yang bisa menerimanya?Nabila tidak punya banyak kesabaran, segera meletakkan sang pangeran kecil di atas takhta kekaisaran."Jangan bilang Kaisar belum mangkat, sekalipun memang benar dia mengalami sesuatu, sekarang sudah ada pangeran yang naik takhta. Bagaimanapun, tidak akan pernah giliran kalian.""Hari ini, kalian ribut seperti ini, tampaknya malah seperti hendak merebut kekuasaan!"Seorang jenderal segera membantah dengan suara lantang."Yang Mulia

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1201

    Negara Naki.Kota kekaisaran, Kota Zordo.Kabar tentang kembalinya Ratu ke istana dan melahirkan anak kembar segera tersebar di seluruh istana dan pemerintahan.Di dalam istana, Ibu Suri merasa senang atas kelahiran pangeran, tetapi juga cemas karena anak kembar.Dia memanggil Ratu ke Istana Giok, dan mencoba membujuk dengan berbagai cara."Jika keluarga kekaisaran melahirkan anak kembar, terutama pangeran, maka salah satunya harus dikirim ke luar istana.""Ratu, aku tahu, kedua anak itu buah hatimu, tapi demi keluarga kekaisaran, kamu harus membuat keputusan."Demi mempertahankan tradisi, Keluarga Feno dulu bahkan membuang salah satu anak perempuan kembar mereka, apalagi keluarga kekaisaran.Wajah Nabila tak menunjukkan emosi apa pun, dan berkata acuh tak acuh,"Kedua anak ini, tidak satu pun yang akan dikirim pergi."Yohan juga pernah berkata bahwa dia akan melindungi anak-anaknya.Ibu Suri sangat mengerti betapa beratnya hati seorang ibu.Namun, aturan tetaplah aturan."Ratu, jangan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1200

    Yohan masih menundukkan kepala, sudut bibirnya terangkat dengan senyum dingin yang penuh sinis.Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetap angkuh dan dingin.Orang di depannya memperkenalkan diri, "Aku adalah Pangeran Kamal dari Kerajaan Jaming. Kali ini aku datang mewakili Ayah untuk sampaikan sedikit penghormatan kepada Kaisar Yohan."Begitu Pangeran Kamal melirik, bawahannya segera menghidangkan makanan.Yohan bahkan tidak melirik sedikit pun.Pangeran Kamal menahan sabar, lalu tersenyum."Kaisar Yohan, negara kami, Kerajaan Jaming, dengan tulus mengundang Anda untuk menjadi tamu kami.""Hanya saja, dunia luar terlalu berbahaya, jadi kami hanya bisa menempatkan Anda di sini.""Anda tenang saja, setelah Kerajaan Jaming berhasil mengusir pasukan Naki dan merebut kembali tanah kami yang hilang, kami akan biarkan Anda pergi."Yohan tersenyum tipis.Kata-katanya memang terdengar muluk, tetapi pada dasarnya mereka hanya ingin menjadikannya sandera dalam melawan pasukan Naki.Melihat si

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1199

    Nabila mengutamakan kepentingan besar, dirinya haruslah kembali ke Negara Naki terlebih dahulu.Baron khawatir."Yang Mulia, aku khawatir para pembunuh itu masih akan coba mencelakai Anda."Terlebih lagi, Yang Mulia baru saja melahirkan, bagaimana bisa menahan kerasnya perjalanan?Wajah Nabila tampak dingin dan tegas."Kembali ke Negara Naki."Meski harus menghadapi ribuan rintangan, dirinya tetap harus pulang.Yang paling ditakutkan adalah, tujuan para pembunuh itu memang untuk mengacaukan Negara Naki.Dia tidak akan membiarkan mereka berhasil.Sebelum Yohan ditemukan, Nabila bertekad menjaga Negara Naki untuknya.Nabila mengatur segala urusan di Kerajaan Puanin, termasuk rencana mengusir pasukan Jaming, serta penobatan pemimpin kerajaan baru.Untuk mencegah raja baru bertindak sewenang-wenang, dia mendirikan Sistem Pemerintahan Tiga Raja.Salah satu dari tiga raja itu adalah pria.Langkah ini dilakukan untuk menenangkan para pria di Kerajaan Puanin, agar mereka tidak membuat keributa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1198

    Pintu kamar terbuka. Seorang pelayan keluar dari dalam, lalu berkata kepada Yukina, "Jenderal, Yang Mulia selamat, beliau melahirkan seorang pangeran."Di Kerajaan Puanin, hanya wanita yang dapat mewarisi takhta, maka kelahiran pangeran ini tidak begitu dihargai.Namun, Yukina tetap sangat bersyukur pada langit."Pangeran pun tak apa, yang penting selamat."Bagaimanapun juga, ini darah kerajaan.Baru saja ucapan itu selesai, terdengar suara teriakan bidan dari dalam."Masih ada satu lagi!"Ternyata anak yang dikandung sang Pemimpin Kerajaan adalah kembar.Hal ini benar-benar di luar dugaan semua orang.Mata Yukina memancarkan secercah sukacita dan harapan.Semoga kembar laki-laki dan perempuan.Kalau ada seorang putri, kelak bisa mewarisi takhta sebagai pemimpin kerajaan.Di dalam kamar.Nabila tak menyangka, setelah melahirkan satu, masih ada satu lagi.Untung dia adalah ahli bela diri, tenaganya belum sepenuhnya habis terkuras.Untuk anak yang pertama, karena posisi janin yang salah

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1197

    Pak!Pena di tangan Nabila terjatuh, sementara melontarkan tatapan dingin kepada Baron."Dafka dan yang lainnya di mana!"Baron menggeleng."Dafka juga tak diketahui keberadaannya, kabar ini pun didapat dengan susah payah! Bagaimana ini, Yang Mulia?"Nabila tetap tenang di tengah krisis. Setelah menstabilkan emosinya, dia segera memberi perintah pada Baron."Sebarkan perintah, kerahkan seluruh kantor pemerintahan di Kerajaan Puanin mencari Tuan Yohan.""Sekaligus kirim seluruh pasukan rahasia, juga Pasukan Elang di kota.""Perintahkan mereka menyisir sepanjang perbatasan untuk mencari Kaisar!"Baron segera pergi melaksanakan perintah.Kalau sampai terjadi apa-apa pada Kaisar, akibatnya akan sangat parah!Setelah Baron pergi, Nabila baru sadar dirinya sangat cemas sampai telapak tangannya penuh keringat.Tumpukan dokumen di meja tidak lagi bisa dibacanya.Yang ada di benaknya hanyalah keselamatan Yohan.Para penyerang itu sangat mungkin tahu identitasnya.Wajah Nabila diliputi kekhawati

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1196

    Karena Yohan akan berangkat kembali ke Negara Naki besok, malam ini dirinya terjaga semalaman, hanya memeluk Nabila.Satu tangannya diletakkan di perut Nabila, merasakan gerakan janin yang sesekali muncul.Andai waktu bisa berhenti di sini, alangkah indahnya.Namun, kenyataan tetap harus dihadapi.Sebagai Kaisar Negara Naki, Yohan tak bisa hanya mementingkan perasaan pribadi dan mengabaikan keselamatan negara.Nabila juga belum bisa terlelap.Dia menggenggam lembut lengan Yohan, nadanya tenang dan lembut."Paling lama satu bulan, aku akan kembali ke Negara Naki ."Yohan mencium lehernya, "Baik. Aku percaya kamu tidak akan ingkar janji."Namun, entah mengapa, hati Yohan merasa gelisah.Suasana hatinya bagaikan langit yang terus diguyur hujan, sulit menjadi cerah.Keesokan harinya, Yohan akhirnya harus pergi.Hari ini Nabila tidak menghadiri sidang kerajaan. Dirinya menaiki kereta kuda, mengantar sendiri kepergian Yohan ke luar kota.Banyak pengawal mengikuti Yohan. Namun, semua pengawal

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status