Share

Bab 62

Di sisi timur lapangan berkuda, Yohan dan Pangeran Rio berdiri berdampingan, seakan baru saja tiba di tempat itu.

Felicia segera mengingatkan Jihan untuk melakukan penghormatan.

Keduanya mendekati Yohan, suaranya lembut bagaikan awan.

"Hamba memberi salam, Yang Mulia."

Pangeran Rio juga membalas dengan hormat kepada keduanya.

"Hamba memberi hormat kepada kedua Selir."

Tatapannya selalu hangat dan penuh senyum, menunjukkan sikap yang ramah.

Pandangan Yohan tertuju ke arah di mana Ratu menunggang kuda, lalu tertuju pada kedua wanita di hadapannya.

"Silakan berdiri."

Felicia dengan anggun mundur ke belakangnya.

Jihan memanfaatkan kesempatan langka ini dengan penuh semangat.

"Yang Mulia, apakah Anda juga datang untuk berkuda?"

Yohan tidak menjawabnya, melainkan langsung berjalan melewatinya.

Pangeran Rio mengikutinya dari belakang.

"Kedua Selir, satu tenang dan anggun, satu lagi lincah dan ceria, Yang Mulia benar-benar beruntung."

Yohan mengerutkan kening, "Iri? Besok aku akan menjodohkanm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status