Share

Bab 69

Penulis: Shana
Cindy tidak memedulikan Nabila, malah langsung bermanja-manja dengan Kaisar.

"Yang Mulia, Anda tahu kemampuan berkuda Hamba."

Yohan dengan wajah tampannya memandang Nabila dengan tatapan yang sangat dingin.

"Kemampuan berkudanya jauh melampaui orang-orang itu. Ratu, Anda terlalu khawatir."

Nabila seolah tampak santai.

"Kalau begitu, Selir Terhormat tidak perlu mengikuti seleksi. Sepuluh hari lagi, langsung ikut pertandingan polo."

Cindy merasa tidak senang.

Tujuan dia berlatih berkuda untuk menyenangkan Kaisar, bukan untuk mengikuti pertandingan polo.

"Yang Mulia, Hamba tidak mau!"

Nabila juga terus bersikap tegas.

"Kalau begitu, kita hanya bisa menunggu sampai pertandingan polo berakhir!"

"Kamu ...."Cindy yang marah tapi tidak bisa mengeluarkannya, hanya bisa meminta bantuan pada Kaisar.

Di luar Ruang Kerja Istana.

Sifa yang melihat Nabila keluar dan segera menyambutnya.

"Nyonya, apakah semuanya baik-baik saja?"

Nabila tampak tenang dan santai.

"Tambahkan nama Selir Terhormat di perta
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Jabee Arlin
ini smp berapa bab yaaa
goodnovel comment avatar
Jabee Arlin
suka dengan alurnya
goodnovel comment avatar
Carlosvan Dragonwhite
hmmm....bonus gak bisa buka bacaan, krg byk kali ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 70

    Nabila sangat jarang menaiki kuda, kebanyakan dia hanya menonton dari pinggir.Hari ini, saat latihan hampir selesai, Pangeran Rio datang ke arena berkuda."Hamba memberi hormat pada Ratu."Biasanya Pangeran Rio selalu datang bersama Kaisar.Nabila refleks melihat ke arah belakangnya, tapi tidak melihat sosok Kaisar."Hari ini hanya Hamba yang datang." Pangeran Rio tersenyum, memberikan kesan lembut seperti angin sejuk setelah hujan.Nabila mengangguk sebagai balasan, kemudian mengarahkan pandangannya ke kejauhan. Ke arah beberapa selir yang sedang menunggang kuda.Dia kira Pangeran Rio akan pergi setelah menyapa, tapi dia malah berdiri di sampingnya dan mulai mengobrol."Ratu sudah bekerja keras, jika dibutuhkan Hamba akan membawa Yang Mulia untuk sering datang ke sini."Sifa sedikit terkejut, tampaknya Pangeran Rio tidak bercanda. Sorotan matanya selalu tampak lembut dan ramah."Tidak perlu." Nabila menolak dengan tegas, bahkan tidak menoleh ke arah Pangeran Rio.Pangeran Rio sedikit

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 71

    Setelah beberapa hari pelatihan, pertandingan polo pun tiba sesuai yang dijadwalkan.Di bangku penonton, Kaisar duduk di tengah, sementara sang Ratu duduk di sebelah kanannya, dan yang lainnya duduk secara berurutan.Pangeran Rio yang tampak puas dan kagum.Ini adalah pertama kalinya istana mengadakan pertandingan polo, Ratu benar-benar sudah berusaha keras.Saat berbicara, dia sedikit melirik ke arah Kaisar.Yohan hanya diam membeku."Ini memang pertama kalinya. Jika dibandingkan dengan para Ratu lainnya dari keluarga Feno, ini memang belum pernah terjadi sebelumnya."Orang-orang yang hadir dapat mendengar ketidakpuasan Kaisar terhadap ratunya.Untuk mengalihkan suasana, Ibu Suri hanya bisa tersenyum lembut dan memuji."Ratu memiliki pemikiran yang cermat, pertandingan polo ini pasti akan sangat menarik."Yohan mengernyitkan alisnya sedikit, jelas tidak setuju dengan pernyataan Ibu Suri.Pangeran Rio tidak lagi berkomentar, dia hanya mengambil gelas di depannya dan meneguk dalam diam.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 72

    Pertandingan polo pun dimulai, para selir yang berpartisipasi mengenakan pakaian berkuda, memasuki arena sambil menunggang kuda.Ibu Suri dengan santai membuka suara."Memang menyenangkan menjadi muda, mereka terlihat sangat berbeda dari biasanya. Tidak seperti selir di dalam istana, mereka lebih mirip seorang jenderal wanita!"Bibi Asih membungkuk menyetujui."Ibu Suri adalah ibu bagi seluruh negeri, Kaisar sangat bijaksana, tentu saja istana ini tempat yang nyaman untuk tinggal."Yohan melirik ke arena, jaraknya terlalu jauh sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas.Wajah tampannya sulit dibaca, antara senang dan marah."Ibu Suri hanya bercanda.""Selama ratusan tahun, Negara Naki belum pernah memiliki seorang jenderal wanita."Pangeran Rio mengangkat gelasnya."Berkat Kaisar, Negara Naki diberkati tanah yang subur dan orang-orang yang berbakat.""Hamba yakin, tidak lama lagi, Negara Naki akan memiliki seorang jenderal wanita. Dia akan membuka jalan bagi Negara Naki dan menaklukk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 73

    Selir Terhormat mencetak poin demi poin dalam pertandingan. Saat melintas di samping Nabila, dia menghentikan kudanya."Ratu, sepertinya timmu tidak ada yang bisa menandingiku?"Nabila tetap tenang, tidak memberikan tanggapan.Cindy tidak menyerah begitu saja, dia sedikit menurunkan suaranya dan menantang."Aku tahu, kamu ingin agar Selir Jihan merebut perhatian Kaisar. Kamu ingin dia merebut kasih sayang Kaisar.""Nadine, kamu benar-benar ratu pengecut!""Kamu bersusah payah anggrek Selir Jihan, tapi pada akhirnya dia tetap tidak bisa mengalahkanku.""Kamu juga akan segera seperti itu. Kamu akan merangkak di bawah kakiku, memohon padaku untuk memaafkanmu! Sama seperti ibumu dulu ...."Alis Nabila bertaut.Melihat perubahan ekspresi sekecil itu, Cindy justru merasa senang."Kenapa? Apa kamu tidak tahu?""Setelah kamu diculik, Nyonya Mirna memohon padaku!""Apa yang kuperintahkan padanya, dia lakukan. Bahkan sujud di kakiku untuk memasangkan sepatuku pun dia lakukan. Dia jauh lebih meng

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 74

    Di podium penonton, para selir lainnya bereaksi dengan heboh.Mereka mengira bahwa Cindy dan Jihan sedang bersaing sengit untuk merebut bola, sehingga semua orang menjulurkan leher, ingin melihat hasilnya.Namun, mereka tidak tahu bahwa kuda keduanya sudah menjadi liar!Beberapa jeritan kuda terdengar nyaring.Seketika itu juga, seseorang terlempar dari punggung kuda.Cindy menyadari ada yang tidak beres dengan kudanya.Dia sama sekali tidak bisa mengendalikan kudanya.Saat terjatuh, dia merasa sangat takut.Di bawah sana ada banyak batu tajam, wajahnya!Dia berusaha keras melindungi wajahnya, tapi setelah beberapa kali terguling dengan keras, wajahnya tetap saja terluka parah, tergores luka yang sangat dalam.Dan dengan suara krak, lengan kirinya patah.Tulang-tulangnya terasa seperti remuk."Ah!" Pekik Cindy kesakitan.Wajahnya dan lengannya!Kenapa?Kenapa bisa seperti ini?Seharusnya Jihan yang jatuh, kenapa dia juga ...Sakit sekali!Siapa yang sudah mencelakainya?Padahal di tubu

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 75

    Duar!Cindy langsung terkejut.Tidak pakai obat bius? Jahitan?Apakah tabib bodoh ini ingin membuatnya mati kesakitan?Apa itu Serbuk Pemegang Sukma?Obat untuk sakit kepala ....Pasti Nadine!Ya, Nadine yang telah mencelakainya!Tabib itu berlutut di hadapan Kaisar."Yang Mulia, jika tidak segera dijahit, Selir Terhormat akan kehilangan banyak darah, dan nyawanya akan terancam."Yohan mengerutkan kening, menatap Selir Terhormat."Jahit!""Tidak! Yang Mulia ...." Cindy menangis tersedu-sedu, air matanya bercampur darah.Secara refleks, dia menolak.Tabib tua yang bertanggung jawab memerintahkan tabib lainnya, "Tahan, jangan biarkan dia bergerak!"Melihat tabib dengan jarum dan benang mendekat, Selir Terhormat menjerit."Jangan mendekat! Ahh ...."Seketika, tenda dipenuhi jeritan yang mengerikan.Orang-orang di luar yang mendengarnya, merasa merinding.Suara itu terdengar sangat jauh.Ibu Suri sedang berada di sisi Nabila, memastikan apakah dia terluka. Ketika mendengar jeritan Cindy, h

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 76

    Saat para tabib sedang menjahit luka Selir Terhormat, Yohan menemui Nabila yang berada di tenda sebelah.Di dalam tenda itu hanya ada Leonard yang sedang bersama Nabila, suasana terasa mencekam.Karena Cindy terluka parah jadi pertandingan polo dihentikan.Sebagai penanggung jawab pertandingan, Ratu harus siap disalahkan.Nabila memberi hormat, ekspresinya tenang."Hamba memberi hormat pada Yang Mulia."Seluruh tubuh Yohan seakan diselimuti aura dingin. Jelas-jelas saat ini adalah musim semi yang cerah, tapi aura dingin yang dipancarkan Yohan membuat orang merasa seperti berada di musim dingin.Leonard yang berdiri di sampingnya hanya terdiam, dia bahkan tidak berani mengangkat kelopak matanya.Dari waktu ke waktu, suara jeritan kesakitan Cindy terdengar dari tenda sebelah.Ekspresi Yohan terlihat jengkel, dia menaikkan alisnya sehingga terlihat seperti puncak gunung."Berlutut!"Suaranya terdengar sangat marah, kedua bola mata hitamnya terlihat seperti jurang yang begitu dalam.Ekspre

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 77

    Saat menghadapi ancaman Kaisar, Nabila membuka mulutnya."Hamba ingin menyelidiki siapa yang sudah berusaha mencelakai Selir Jihan."Yohan menatapnya dengan dingin dan tajam."Lanjutkan perkataanmu!""Hamba memang merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan sejak awal.""Setelah merasa ada yang tidak beres dengan baju pelindung rotan itu, Hamba sengaja tidak melakukan apa-apa demi memancing si pelaku.""Saat babak pertama berlangsung, Hamba tidak memperhatikan jalannya perlombaan dan terus memantau orang-orang di arena perlombaan.""Kuda yang ditumpangi Selir Jihan hilang kendali, Hamba sudah menduganya dari awal. Oleh karena itu Hamba bisa menolongnya tepat waktu.""Hanya kejadian saat Selir Terhormat terjatuh dari kuda itu di luar prediksi Hamba."Tidak ada kejanggalan dari penjelasan Nabila.Yohan juga menjadi semakin percaya, demi mencari siapa dalang dari masalah ini, Nabila tidak ragu untuk melibatkan dirinya sendiri dalam bahaya demi menolong Selir Jihan.Ini sejalan dengan renc

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 995

    Pemimpin Kerajaan Puanin menuliskan tentang Meisi dalam suratnya.Nabila berkata dengan ekspresi serius pada Yohan setelah selesai membaca surat."Pemimpin Kerajaan Puanin curiga jika Meisi bukan Teresia yang sebenarnya."Yohan dan Nabila sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.Nabila sudah menerima lukisan anggota Keluarga Anderson pada beberapa hari yang lalu.Berdasarkan deskripsi dari berbagai orang, James menggambar lukisan wajah Hasan dan istrinya, serta putra yang sudah meninggal.Nabila melihat dengan cermat jika Meisi dan adiknya memiliki wajah yang mirip dengan orang tua mereka.Hanya wajah ibunya yang sama sekali tidak mirip dengan anggota Keluarga Anderson.Hanya saja, hal ini sulit untuk dijadikan bukti.Karena umur Meisi kurang lebih sama dengan Teresia.Pasti terdapat sesuatu yang tersembunyi di balik hal ini.Nabila menyimpan suratnya, lalu menatap ke kejauhan dengan tatapan dingin....Kerajaan Puanin.Di dalam istana.Jaila mengelilingi istana dan diam-diam berdisk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 994

    Jumlah murid di Gunung Westine adalah 30 orang.Terdapat banyak dari mereka yang tumbuh besar bersama Yohan, jadi mereka tidak terlalu berpikir panjang saat berbicara.Akhirnya Yohan keluar dari halaman hari ini dan bertemu dengan seorang murid.Murid itu datang untuk membawakan obat sambil tersenyum samar, ini membuat Yohan kesal."Kakak Seperguruan, cepat minum obat ini mumpung masih panas."Yohan, "..."Dia harus menahan dirinya!Yohan mengambil obat itu, dia hendak berbalik dan pergi, tapi murid itu kembali berteriak padanya."Kakak Seperguruan, pantas saja Anda sama sekali tidak punya anak sejak naik takhta. Alangkah baiknya kalau Anda bisa kembali mencari Guru sejak awal!"Amarah Yohan langsung meledak pada saat ini.Dia menoleh, tapi murid itu sudah menghilang.Sialan!Yohan memasuki ruangan dengan ekspresi masam, tapi dia segera menyesuaikan suasana hatinya saat melihat Nabila dan berkata sambil tersenyum."Nabila, sudah waktunya minum obat."Di permukaan, obat ini dibuat untuk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 993

    Wajah tua Nia terlihat penuh dengan tekad."Wajahmu dan Teresia mirip dengan ibu dan ayahmu. Tapi Teresia yang datang hari ini sama sekali tidak mirip dengan wajah ayahmu. Jadi dia pasti bukan Teresia yang sebenarnya!"Terdapat ekspresi yang rumit di wajah Dayang Meriana, dia ingin membujuk Nia untuk berhenti berbicara.Suasana hati pemimpin kerajaan sangat baik karena bisa bertemu kembali dengan Nyonya Teresia, mungkin saja hal ini akan membuat kondisinya membaik.Bukankah ucapan Nyonya Nia malah akan memperburuk suasana hati pemimpin kerajaan dan membuat kondisinya semakin memburuk?Hanya saja, pemimpin kerajaan sama sekali tidak membuat reaksi apa pun pada saat ini.Dayang Meriana berkata dengan khawatir."Yang mulia ...."Pemimpin Kerajaan Puanin mengangkat tangannya yang membuat Dayang Meriana segera menutup mulutnya.Nia berkata dengan serius."Yang Mulia, aku tahu Anda ingin mewariskan posisi pemimpin kerajaan pada Teresia. Tapi Anda harus memastikan identitasnya lebih dulu.""T

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 992

    Karso yang sedang duduk di posisi yang lebih tinggi tersenyum kecil.Apa yang baru saja Ratu katakan?Kaisar tidak subur?Sejauh yang dia ketahui, kenyataannya bukan seperti itu.Jangankan Karso, bahkan Yohan sendiri juga sangat terkejut.Kondisi tubuhnya sangat baik dan tidak ada yang salah.Beberapa saat kemudian, Yohan langsung memahami maksud Nabila.Bisa memiliki anak atau tidak adalah masalah suami dan istri.Yohan segera bereaksi dengan cepat setelah memahami hal ini, dia segera berkata pada Karso dengan mengikuti ucapan Nabila."Ucapan Ratu benar. Guru, tolong obati aku."Sudut mulut Karso berkedut.Mereka berdua bekerja sama untuk berbohong padanya!Nabila yakin Karso tidak akan menolak permintaannya.Dia bisa mengetahui segalanya dan pasti sudah mengetahui tujuan kedatangan mereka ke sini.Karena Karso sudah mengetahui hal ini dan juga mengutus murid untuk menyambut mereka, ini berarti Karso ingin mengobati penyakit dinginnya.Hanya saja terdapat peraturan Gunung Westine yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 991

    Gunung Westine.Seorang pria tua berambut putih sedang duduk untuk berlatih di atas panggung bela diri yang tinggi.Orang itu adalah penanggung jawab Gunung Westine dan juga guru Yohan yang bernama Karso Miruna.Seorang murid menaiki panggung dan bertanya dengan hormat."Guru, Kaisar dan Yang Mulia Ratu sudah datang. Apakah Anda ingin menemui mereka sekarang?"Berdasarkan aturan duniawi, semua orang harus menyambut kedatangan Kaisar dan Ratu.Hanya saja Karso adalah guru Kaisar dan juga seseorang yang sudah lama mengasingkan dirinya untuk berlatih. Jadi tentu saja dia tidak perlu mengikuti aturan ini.Hanya saja, dia juga tidak akan membiarkan mereka berdua menunggu terlalu lama.Beberapa saat kemudian Karso membuka matanya, kemudian mengangkat tangan untuk mengembuskan napas dengan tenang."Persilakan mereka masuk.""Baik, Guru."Saat ini di luar panggung bela diri, Nabila sedang berdiri di ketinggian sambil memandang ke kejauhan. Nabila hanya melihat pepohonan hijau yang rimbun tidak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 990

    Baron telah mencari tahu tentang Keluarga Anderson.Baron menerangkan, "Yang Mulia, semua anggota Keluarga Anderson sudah meninggal, kecuali ibu dan bibimu. Mereka tidak punya kebiasaan untuk membuat lukisan. Sepertinya sulit untuk menemukan lukisan mereka."Nabila berujar dengan tenang, "Bawa James. Cari orang-orang yang mengenal anggota Keluarga Anderson dan sebutkan ciri-cirinya."Baron tercerahkan.Benar!Mengapa dia melupakan James?"Yang Mulia, akan segera kuatur!"...Di luar istana.Tatapan mata Melvin saat melihat Tania seperti melihat seorang musuh."Kamu mencelakakanku!"Tania sama sekali tidak menyesal. "Selama kita sekeluarga tinggal bersama, kita pasti bisa memiliki kehidupan yang baik. Bahkan kalau kamu bukan tuan muda Keluarga Feno, aku juga menyukaimu. Aku akan selalu bersamamu."Tania hanya menginginkan sebuah keluarga yang utuh."Ah ...." Melvin berjongkok sambil memegang kepala.Di Kediaman Feno.Melihat Melvin pulang dengan murung, Lydia bertanya dengan cemas,"Mel

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 989

    Nabila menatap wanita yang bersujud di lantai itu seraya berkata,"Apakah Melvin berjanji akan menikahimu sebagai istrinya atau itu hanya keinginanmu?"Tubuh Tania membeku.Tania perlahan mendongakkan kepala dan menatap Nabila. Dia menjawab,"Itu kata Tuan Muda Melvin."Nabila bertanya dengan tenang,"Melvin tidak bisa menikahimu, tapi bisa menghidupimu di luar. Kamu juga tidak bersedia?"Tania termangu. Dia mengernyit seraya bertanya dengan waswas, "Maksud Yang Mulia ... menjadi gundik?"Melihat tidak ada perubahan ekspresi pada wajah ratu, Tania langsung menggelengkan kepala dengan emosi."Tidak, aku tidak mau!""Yang Mulia Ratu, aku dulunya juga adalah gadis baik-baik. Aku ingin dinikahi secara sah, bukan menjadi gundik yang tercela dan bisa ditinggalkan oleh pria kapan saja!"Arin terkejut oleh apa yang Tania katakan.Tania hanyalah seorang wanita penghibur, tetapi memiliki ambisi besar.Nabila mengamati Tania dengan ekspresi mata tenang. Sesaat kemudian, dia berujar,"Melvin mengi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 988

    Di Istana Rubi.Setelah mendengar bahwa Meisi dibawa pergi, Yohan menanyai Nabila."Mereka sudah meninggalkan kota?"Ekspresi Yohan tegas.Yohan tidak peduli siapa Teresia.Yohan marah karena Kerajaan Puanin tidak sepenuhnya memercayai Nabila, bahkan menempatkan pengintai di Kota Zordo.Apakah Pemimpin Kerajaan Puanin mengira Nabila akan menghentikan Teresia untuk kembali ke Kerajaan Puanin setelah menemukannya?Sungguh mengecewakan!Nabila mengangguk tanpa sadar."Sepertinya sudah keluar kota."Yohan meraih tangan Nabila dan menyilangkan jari mereka."Karena Meisi sudah dibawa pergi oleh mereka, masalah setelahnya tidak ada hubungan dengan kita. Kamu tidak perlu repot-repot lagi. Pergilah ke Gunung Westine bersamaku. Bagaimana?"Nabila mendongakkan tatapan pada Yohan dan bertemu dengan matanya yang penuh kecemasan. Nabila mengangguk."Baik, tapi ....""Tapi apa?" Yohan menegang. Dia khawatir Nabila akan menunda waktu lagi.Nabila berucap dengan tegas, "Ada awal, ada akhir. Aku akan me

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 987

    Jangan hanya menaruh harapan di satu tempat. Pemimpin Kerajaan Puanin sangat ingin menemukan adiknya. Tidak bisa hanya mengandalkan Nabila saja.Oleh karena itu, Pemimpin Kerajaan Puanin diam-diam mengutus orang kepercayaan ke Negara Naki. Sebagian dari mereka diam-diam melakukan pencarian, sedangkan sebagian lagi mengawasi pergerakan Nabila.Semua pengintai itu adalah orang elite.Begitu mengetahui bahwa Nabila menangkap Meisi dan menemukan konde giok, mereka ingin segera membawa pergi Meisi.Mereka memasuki istana dengan status duta kerajaan. Sikap mereka sangat tegas.Di dalam Istana Rubi.Nabila duduk di kursi utama dan mempersilakan mereka untuk duduk.Nabila berbicara dengan ramah."Separuh konde giok yang ditemukan pada Meisi memang cocok.""Tapi, hal ini masih diragukan.""Tidak bisa memastikan bahwa Meisi adalah Teresia hanya karena potongan konde itu."Duta paham, tetapi mereka juga punya pertimbangan lain."Yang Mulia Ratu, sejujurnya, Yang Mulia kami ... sudah sakit parah.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status