Di dalam tenda, Kaisar hanya bisa menyalahkannya, tidak seperti Pangeran Rio yang memperlakukannya dengan lembut."Lihatlah kerikil tajam ini, benda ini yang sudah membuat Selir Terhormat terluka.""Kamu yang bertanggung jawab atas perlombaan ini, bagaimana bisa kamu membiarkan benda berbahaya seperti ini berada di lapangan!"Nabila memasang ekspresi seolah baru mengetahui hal itu.Dia meletakkan kedua tangannya di depan dada sebagai bentuk rasa hormat dan siap menerima hukuman."Yang Mulia, maafkan kelalaian Hamba."Ekspresi Yohan terlihat dingin."Ini semua karena kelalaianmu atau kamu memang sengaja melakukannya?""Ratu, aku harap kamu tidak terlibat dalam masalah ini."Nabila menatap Yohan, ekspresinya masih terlihat tenang."Karena Hamba yang bertanggung jawab atas kelancaran pertandingan ini, Hamba berharap tidak ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara ini.""Kecelakaan yang menimpa Selir Terhormat dan Selir Jihan tidak membawa keuntungan apa-apa bagi Hamba."Apa yang dikataka
Saat mengetahui bahwa dirinya tidak dapat menggunakan pereda nyeri, rasa kebencian di dalam hati Cindy rasanya membuncah.Dasar Nadine jalang! Dia sengaja memberikan obat sakit kepalanya yang bermasalah itu untuk mencelakainya.Sejak awal dia sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya, ditambah dengan tekanan emosional yang begitu kuat, pandangan Cindy menjadi gelap, dia lantas kembali pingsan."Nyonya!" teriak Cristal.Para tabib merasa gelisah.Mereka sudah pernah memeriksa obat sakit kepala yang ajaib itu dan yakin bahwa obat itu tidak bermasalah, oleh karena itu mereka memberikannya pada Selir Terhormat.Sampai akhirnya hari ini Cindy mengalami kecelakaan dan membutuhkan obat bius, para tabib baru menemukan bahwa setelah mereka menggunakan obat itu, denyut nadi Cindy menunjukkan gejala keracunan.Sejak itu para tabib jadi tahu bahwa obat sakit kepala yang digunakan oleh Cindy dalam kesehariannya itu terdapat kejanggalan.Setelah selesai mengobati luka Cindy, para tabib kompak menemui K
Pertandingan polo diakhiri dengan mendadak. Semua selir kembali ke istananya masing-masing.Para pengawal membuat tandu dari bambu dan menggotong Cindy yang terluka parah kembali ke Paviliun Dharma Senja dengan hati-hati.Sepanjang perjalanan, Cindy tidak bisa menahan rasa sakitnya dan terus mengerang kesakitan.Nita yang senang di atas penderitaan orang lain melihat dari kejauhan dan berkata dengan nada menyindir."Bukankah dia ingin menjadi pusat perhatian? Hari ini dia sudah melakukannya."Pelayan di sampingnya juga merasa senang."Hari ini benar-benar sangat membahayakan, untung saja Nyonya tidak mengikuti pertandingan ini."Nita menoleh dengan sombong."Pertandingan polo apanya? Aku rasa pertandingan ini hanya menjadi ajang persaingan selir. Lihat, bukankah itu Selir Julia?"Julia mendekat dan memberi hormat pada Nita."Salam hormat, Selir Nita."Selir Nita mengangkat alisnya dan berkata, "Wajahmu agak pucat, sepertinya kamu cukup terkejut. Bukankah kamu akrab dengan Selir Terhorm
Di atas kotak kayu itu tertulis: "Malam ini aku ada urusan, kamu tidak perlu menungguku."Korin telah lama bekerja di istana. Dia tahu bahwa yang menulis pesan itu adalah Kaisar.Tapi untuk siapa Kaisar menulis pesan itu?Keesokan paginya.Setelah Kereta Kaisar meninggalkan Paviliun Dharma Senja, Korin menyampaikan laporannya pada Cindy.Raut wajah Selir Cindy langsung menegang."Jangan-jangan, Yang Mulia pergi ke Paviliun Kencana setiap malam? Siapa yang sedang menunggu Kaisar? Laki-laki atau perempuan? Apa yang sudah mereka lakukan?"Cristal buru-buru membujuknya."Nyonya, jangan panik dulu.""Mungkin Kaisar mempunyai urusan penting dengannya.""Kaisar sedang menyelidiki pejabat daerah dengan diam-diam. Setiap malam ada seseorang yang melaporkan sesuatu pada Kaisar."Cristal sendiri tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakannya.Wajar saja Cindy merasa panik.Wajahnya memucat."Rasanya ... kepalaku sakit sekali! Cepat ambilkan obat!"Penyakit sakit kepalanya kembali kambuh.Sa
Pangeran Rio dikenal sebagai seseorang yang rendah hati dan lembut, selalu bersikap baik kepada orang lain. Beberapa hari terakhir, dia juga tengah menyelidiki insiden di lapangan polo. Para pelayan di istana sebagian besar memberi tahu segala hal yang mereka ketahui kepadanya tanpa ragu."Hamba telah menyelidiki. Awalnya, orang yang bertugas untuk membersihkan lapangan adalah orang lain, tetapi karena dia tiba-tiba jatuh sakit parah maka tugas itu diserahkan kepada orang lain.""Pada hari kejadian, yang bertanggung jawab membersihkan lapangan adalah Kasim Tejo.""Setelah insiden itu, dia bersikeras tidak tahu dari mana batu-batu itu berasal. Dia bahkan mengatakan bahwa dia mendengar ada suara seperti sedang mengangkut barang di tengah malam. Dia berusaha untuk membingungkan penyelidikan.""Tapi kenyataannya, ada saksi mata yang melihat Tejo pulang larut malam setiap hari sebelum pertandingan polo dimulai. Dia juga melarang orang untuk mendekati lapangan.""Dari sini, jelas bahwa dia s
Di luar ruangan tempat Tejo berada, ada dua penjaga yang berjaga.Malam pun tiba, seorang dayang istana datang membawa makanan.Para penjaga terkejut melihat ada sebuah kendi anggur di antara makanan tersebut.Dayang itu segera menjelaskan, "Ratu bilang kalian sudah berjaga dengan baik, dan ini adalah hadiah untuk kalian."Para penjaga menerima anggur itu dengan gembira, "Terima kasih atas anugerah dari Yang Mulia Ratu!"Namun, baru beberapa teguk anggur mengalir ke beri tahu , rasa pusing pun segera menyerang mereka.Brak!Brak!Dengan dua bunyi entakan yang keras itu, kedua penjaga itu langsung jatuh tersungkur ke tanah.Tak lama kemudian, dayang yang membawa makanan itu masuk ke dalam ruangan.Tejo yang awalnya tertidur, terbangun karena suara tersebut."Siapa kamu?"Lalu, dia melihat tamu tak diundang itu menghunus sebilah belati.Dayang itu baru saja hendak menyerang, tiba-tiba dari luar ada cahaya obor yang menerangi.Tejo menggertakkan giginya."Cepat pergi! Kamu sudah terjebak!
Suara kaisar yang rendah seolah menggantung di udara, membawa kegelapan dan kegelisahan."Apakah maksudmu, dalang di balik ini semua adalah Selir Terhormat?"Nabila terguncang sesaat, tapi dengan cepat menstabilkan dirinya kembali.Dia memang sangat peduli pada Cindy dan tidak membiarkan orang lain mencemarkan nama baiknya sedikit pun."Hamba hanya menduga. Percaya atau tidak, menyelidiki atau tidak, semuanya tergantung pada Yang Mulia."Bibir tipis Yohan melengkung membentuk senyuman dan disertai ejekan.Dia selalu terlihat hormat di permukaan, tetapi apa yang sebenarnya dia pikirkan?Apakah dia benar-benar mengira bahwa dirinya tak bisa menangkap makna tersembunyi di balik kata-katanya?"Bagaimana keadaan Selir Terhormat? Apakah kamu sudah menjenguknya?""Dia hanya bisa menahan rasa sakit karena obat yang kamu berikan. Namun, sekarang kamu menuduh bahwa semua ini adalah perbuatannya?""Apakah dia sebodoh itu? Berniat menyakiti orang lain, tapi malah melukai dirinya sendiri?""Aku mal
Seorang pria diseret ke hadapan Kaisar.Seketika dia mengenali pakaian pria itu,ini dari istana Selir Terhormat!"Siram dia."Byuur.Seember air dingin membasahi kepalanya, Korin pun tersentak kaget.Yang dilihatnya adalah Kaisar, seketika keringat dingin membasahi tubuhnya."Hamba bersujud pada Kaisar!"Tubuhnya gemetar hebat.Jika Kaisar tahu, dia disuruh Cindy untuk memata-matai Paviliun Kencana, maka dia akan celaka!Namun, dia dipukul pingsan dan sudah dipergoki Kaisar.Korin menggigil hebat.Rahang Yohan yang tampak setajam pisau, bibir tipisnya tertutup rapat."Patahkan satu lengannya.""Baik!"Dafka bergerak cepat dan sangat kejam.Terdengar jeritan memekakkan telinga, dan seketika itu juga lengannya tergeletak di lantai.Paviliun Dharma Senja.Cindy yang tengah bersiap, tapi tiba-tiba Cristal berlari masuk dengan wajah berbinar."Nyonya, Yang Mulia telah tiba!""Yang Mulia datang larut malam begini, pasti sangat merindukan Nyonya."Cindy tampak berseri-seri.Baru saja dia bang
Pasukan bantuan Kerajaan Miria merasa cemas.Namun, mereka berpikir, meskipun Pasukan Naki memiliki artefak batu giok, Kaisar Naki hanya membawa sekelompok kecil prajurit, berani melawan pasukan mereka yang berjumlah seratus ribu? Terlalu sombong!Namun, adegan yang terjadi selanjutnya membuat mereka tak akan pernah melupakannya seumur hidup.Tiba-tiba, seluruh permukaan tanah terangkat, dan dari segala arah muncul ribuan prajurit.Mereka telah dikepung!Pemimpin pasukan Kerajaan Miria terdiam.Prajurit di belakangnya menggenggam senjata erat-erat, "Jenderal! Ini penyergapan!"Tatapan Yohan sedingin es, tanpa sedikit pun belas kasihan."Menyerah tidak akan dibunuh."Prajurit Kerajaan Miria menyiapkan busur perang, membentuk formasi.Pemimpin mereka berteriak."Bersumpah tidak akan menyerah! Bunuh semua Pasukan Naki!"Ekspresi Yohan tetap dingin, memberikan instruksi dengan kibasan tangannya. Formasi panah yang telah disiapkan dari kejauhan melepaskan tembakan serentak ....Di sisi lain
Darren tangannya gemetar."Apa? Membunuh orang?"Prajurit kecil itu wajahnya seketika pucat pasi, langsung berlutut di tanah, menunjuk ke luar, dan berkata kepada Darren."Setelah pasukan hantu itu melintas, mereka membunuh puluhan orang kita. Mereka mati dengan sangat tragis, sangat mengerikan... Jenderal, apa yang harus kita lakukan!"Darren tertegun.Apa yang harus dilakukan?Dia juga ingin tahu apa yang harus dilakukan!Dia telah berperang sepanjang hidupnya, tetapi selalu melawan manusia. Ini pertama kalinya dia harus bertarung melawan hantu.Kediaman Adipati Penyangga Negara ....Pengawal bergegas masuk ke aula utama."Yang Mulia! Pasukan hantu telah membunuh orang!"Kaisar Jaming tiba-tiba duduk tegak, matanya memerah setelah mendengar kabar itu."Bukankah sudah kukatakan! Hantu menghalang, bunuh hantu! Bunuh semua pasukan hantu itu untukku!"Kegilaan Kaisar Jaming sudah diketahui semua orang.Namun, tak ada yang menyangka, dia begitu gila hingga ingin melawan hantu.Pengawal ke
Sebuah teriakan "Ada hantu!" membuat para prajurit yang berjaga malam merinding ketakutan.Terlihat di dalam Kota Sundoro, di tanah lapang yang sebelumnya kosong, tiba-tiba muncul pasukan dalam jumlah besar!Mereka mengenakan baju besi khas Pasukan Naki, melangkah dengan mantap di bawah gemuruh petir, tubuh mereka memancarkan api hijau kebiruan.Dari atas tembok kota, seseorang berteriak kaget."Pasukan hantu! Itu pasukan hantu!"Legenda tentang pasukan hantu yang melintas sudah dikenal di berbagai negeri.Dikatakan, jika seseorang tidak melakukan kesalahan dalam hidup, maka tidak perlu takut hantu datang di tengah malam.Namun kenyataannya, bukan hanya mereka yang menyimpan dosa yang takut hantu, orang yang penakut pun akan merasa ngeri.Di dunia ini, orang penakut jauh lebih banyak.Melihat pasukan hantu melintas, para prajurit yang berjaga gemetar ketakutan. Yang lebih berani segera melapor kepada jenderal.Pasukan hantu yang begitu banyak, dengan wajah pucat pasi, benar-benar membu
Siapa yang mengunci Gerbang Kota?Jelas, tidak mungkin itu dilakukan oleh orang mereka sendiri.Artinya, di antara mereka ada mata-mata dari Pasukan Naki!Pasukan aliansi langsung merasakan hawa dingin di punggung mereka!Setelah keterkejutan, mereka saling mencurigai.Suku Sumerina menyalahkan Pasukan Aliansi Timur yang dipimpin oleh Kerajaan Miria."Mata-mata itu pasti bersembunyi di antara kalian! Hanya kalian yang pernah bertarung dengan Pasukan Timur! Kami semua datang langsung dari selatan!"Darren segera membantah, "Pasukan Aliansi Kerajaan Jaming juga pernah bertarung dengan Pasukan Naki! Lagi pula, meski kalian datang dari selatan, mata-mata bisa saja menyusup lebih awal. Kalian juga patut dicurigai!"Kaisar Jaming justru tetap tenang kali ini.Dia memotong perdebatan mereka."Cukup! Berisik sekali, sampai membuatku sakit kepala!"Tidak peduli di mana mata-mata itu, yang terpenting sekarang adalah bertahan dari musuh!"Gerbang Kota Sundoro terkunci oleh mekanisme. Kita tidak b
Di luar Kota Sundoro, angin dingin menggigit. Puluhan ribu prajurit Naki menggenggam senjata mereka, meniupkan terompet perang.Suara itu menggema di atas Kota Sundoro. Suara itu seperti erangan binatang buas yang terperangkap, tak sabar untuk menerjang keluar dari kandangnya, melontarkan auman dahsyat yang mengguncang Kota Sundoro tiga kali lipat.Nabila menunggangi kuda perangnya. Tubuhnya di balik baju zirah memancarkan kekuatan yang luar biasa.Dia menatap dingin ke arah tembok kota di depannya.Gerbang kota telah dikunci, tak satu pun orang di dalam bisa melarikan diri ....Di atas menara kota.Jenderal Darren masih tenggelam dalam keterkejutan, butuh waktu lama baginya untuk kembali sadar.Wakil jenderal di sampingnya juga tampak terkejut."Jenderal, itu semua adalah Pasukan Timur, bagaimana mungkin ... bagaimana mungkin mereka muncul di Kota Sundoro?!"Apa mereka terbang ke sini?Kaisar Kerajaan Jaming yang mendengar adanya Pasukan Timur di luar langsung murka. Dia mencengkeram
Tidak takut lawan yang kuat, hanya takut rekan yang bodoh.Darren, meskipun sangat menginginkan artefak batu giok milik Naki, juga memahami pentingnya menjalankan tugas masing-masing.Dia adalah orang yang menaklukkan Kota Silu dan secara terbuka menyerang masuk ke Naki.Apa pasukan sekutu Suku Sumerina itu hebat? Mereka sudah lama mengepung perbatasan tetapi tidak bisa menembus. Lalu sekarang, datang untuk mengambil keuntungan dari Pasukan Aliansi Timur mereka? Mengambil keuntungan dari keberhasilan pihak lain?Memikirkan hal ini, Darren makin marah.Namun, mereka sudah datang, mengusir pun tidak bisa.Dia hanya bisa memberi perintah."Semua dengarkan! Jangan makan atau minum, tetaplah bergegas! Kita harus mencapai Kota Sundoro sebelum negara lain!""Siap!"...Kota Himo.Pasukan sekutu Kerajaan Miria mengepung di luar kota, mengamati Pasukan Naki di perbatasan timur.Namun, mereka tidak tahu bahwa Nabila telah lama membawa pasukannya pergi melalui terowongan rahasia "Jaring Laba-laba
Pangeran Rio awalnya mengira bahwa penarikan mundur pasukan aliansi Suku Sumerina adalah jebakan."Namun setelah pengintaian malam, terungkap bahwa mereka mundur seperti dalam pelarian yang terburu-buru. Bahkan beberapa peralatan masak tidak sempat mereka bawa, dan api unggun pun belum dipadamkan."Setelah penyelidikan lebih lanjut, barulah dia mengetahui bahwa pasukan aliansi Suku Sumerina buru-buru pergi setelah mendengar desas-desus tentang harta karun di Kota Sundoro.Peristiwa ini terjadi begitu tiba-tiba hingga Pangeran Rio tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Musuh telah pergi, apa dia masih perlu bertahan di sana?Di sisi lain.Pasukan aliansi Suku Sumerina yang bergerak ke utara sangat gelisah.Para prajurit menerjang angin dan salju dengan wajah garang.Seorang komandan di barisan depan yang menunggang kuda berteriak lantang."Jenderal perintahkan! Percepat laju!"Para prajurit mengeluh kesusahan."Kenapa kita harus terburu-buru seperti ini? Harta karun itu bukan milik kita
Di Namrian.Pangeran Rio terluka di bahu, dan Fiona menemaninya. Di luar, mereka berpura-pura sebagai pasangan yang penuh kasih. Namun, begitu masuk ke dalam tenda militer, seolah ada tembok tak terlihat di antara mereka, dan keduanya enggan berbicara satu sama lain.Fiona makan malam terlalu banyak hingga perutnya kekenyangan.Tiba-tiba perutnya sakit, membuatnya membungkuk kesakitan.Pangeran Rio yang melihat ini menjadi sangat khawatir. Dia segera menopangnya dan berseru, "Aldo! Panggil tabib sekarang!"Dia takut bayi di perutnya mengalami masalah.Fiona sangat menyadari bahwa dia hanya kekenyangan."Tidak perlu! Aku baik-baik saja."Dia benar-benar tidak apa-apa.Dengan menggunakan ilmu racun, dia bisa berpura-pura hamil. Namun, belakangan ini "tanda kehamilannya" makin tidak stabil. Jika tabib dipanggil, dia khawatir rahasianya akan terbongkar.Walau Pangeran Rio melihat Fiona sudah tenang, dirinya masih merasa khawatir, sehingga tetap memapahnya ke tempat tidur."Apa yang terjadi
Pasukan aliansi Kerajaan Miria menyerbu Kota Yiro. Tanpa berhenti sejenak, mereka segera bergegas menuju Kota Sundoro.Di antara para jenderal, ada yang berhati-hati dan curiga."Jenderal Darren, kali ini kita serbu masuk ke wilayah Naki dengan sangat lancar. Aku khawatir ini hanya tipu muslihat mereka untuk memasang jebakan di Kota Sundoro."Darren juga pernah mempertimbangkan kemungkinan itu.Namun, sejauh yang dia tahu, pasukan perbatasan timur semuanya berada di Kota Himo.Dia bukan orang bodoh. Meskipun membawa pasukan ke Kota Sundoro, Darren tetap menyisakan sebagian pasukan untuk berpura-pura menyerang dan mengepung Kota Himo. Tujuan sebenarnya adalah untuk mengikat pasukan perbatasan timur agar mereka tidak bisa bergerak bebas.Kalaupun Kota Sundoro adalah jebakan, dengan kekuatan pasukannya yang berjumlah lebih dari seratus ribu, ditambah dengan Pasukan Aliansi Utara yang berjumlah ratusan ribu, apa mereka masih tidak bisa merebut sebuah kota kecil seperti Kota Sundoro?Namun,