Share

Bab 80

Pertandingan polo diakhiri dengan mendadak. Semua selir kembali ke istananya masing-masing.

Para pengawal membuat tandu dari bambu dan menggotong Cindy yang terluka parah kembali ke Paviliun Dharma Senja dengan hati-hati.

Sepanjang perjalanan, Cindy tidak bisa menahan rasa sakitnya dan terus mengerang kesakitan.

Nita yang senang di atas penderitaan orang lain melihat dari kejauhan dan berkata dengan nada menyindir.

"Bukankah dia ingin menjadi pusat perhatian? Hari ini dia sudah melakukannya."

Pelayan di sampingnya juga merasa senang.

"Hari ini benar-benar sangat membahayakan, untung saja Nyonya tidak mengikuti pertandingan ini."

Nita menoleh dengan sombong.

"Pertandingan polo apanya? Aku rasa pertandingan ini hanya menjadi ajang persaingan selir. Lihat, bukankah itu Selir Julia?"

Julia mendekat dan memberi hormat pada Nita.

"Salam hormat, Selir Nita."

Selir Nita mengangkat alisnya dan berkata, "Wajahmu agak pucat, sepertinya kamu cukup terkejut. Bukankah kamu akrab dengan Selir Terhorm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status