Di podium penonton, para selir lainnya bereaksi dengan heboh.Mereka mengira bahwa Cindy dan Jihan sedang bersaing sengit untuk merebut bola, sehingga semua orang menjulurkan leher, ingin melihat hasilnya.Namun, mereka tidak tahu bahwa kuda keduanya sudah menjadi liar!Beberapa jeritan kuda terdengar nyaring.Seketika itu juga, seseorang terlempar dari punggung kuda.Cindy menyadari ada yang tidak beres dengan kudanya.Dia sama sekali tidak bisa mengendalikan kudanya.Saat terjatuh, dia merasa sangat takut.Di bawah sana ada banyak batu tajam, wajahnya!Dia berusaha keras melindungi wajahnya, tapi setelah beberapa kali terguling dengan keras, wajahnya tetap saja terluka parah, tergores luka yang sangat dalam.Dan dengan suara krak, lengan kirinya patah.Tulang-tulangnya terasa seperti remuk."Ah!" Pekik Cindy kesakitan.Wajahnya dan lengannya!Kenapa?Kenapa bisa seperti ini?Seharusnya Jihan yang jatuh, kenapa dia juga ...Sakit sekali!Siapa yang sudah mencelakainya?Padahal di tubu
Duar!Cindy langsung terkejut.Tidak pakai obat bius? Jahitan?Apakah tabib bodoh ini ingin membuatnya mati kesakitan?Apa itu Serbuk Pemegang Sukma?Obat untuk sakit kepala ....Pasti Nadine!Ya, Nadine yang telah mencelakainya!Tabib itu berlutut di hadapan Kaisar."Yang Mulia, jika tidak segera dijahit, Selir Terhormat akan kehilangan banyak darah, dan nyawanya akan terancam."Yohan mengerutkan kening, menatap Selir Terhormat."Jahit!""Tidak! Yang Mulia ...." Cindy menangis tersedu-sedu, air matanya bercampur darah.Secara refleks, dia menolak.Tabib tua yang bertanggung jawab memerintahkan tabib lainnya, "Tahan, jangan biarkan dia bergerak!"Melihat tabib dengan jarum dan benang mendekat, Selir Terhormat menjerit."Jangan mendekat! Ahh ...."Seketika, tenda dipenuhi jeritan yang mengerikan.Orang-orang di luar yang mendengarnya, merasa merinding.Suara itu terdengar sangat jauh.Ibu Suri sedang berada di sisi Nabila, memastikan apakah dia terluka. Ketika mendengar jeritan Cindy, h
Saat para tabib sedang menjahit luka Selir Terhormat, Yohan menemui Nabila yang berada di tenda sebelah.Di dalam tenda itu hanya ada Leonard yang sedang bersama Nabila, suasana terasa mencekam.Karena Cindy terluka parah jadi pertandingan polo dihentikan.Sebagai penanggung jawab pertandingan, Ratu harus siap disalahkan.Nabila memberi hormat, ekspresinya tenang."Hamba memberi hormat pada Yang Mulia."Seluruh tubuh Yohan seakan diselimuti aura dingin. Jelas-jelas saat ini adalah musim semi yang cerah, tapi aura dingin yang dipancarkan Yohan membuat orang merasa seperti berada di musim dingin.Leonard yang berdiri di sampingnya hanya terdiam, dia bahkan tidak berani mengangkat kelopak matanya.Dari waktu ke waktu, suara jeritan kesakitan Cindy terdengar dari tenda sebelah.Ekspresi Yohan terlihat jengkel, dia menaikkan alisnya sehingga terlihat seperti puncak gunung."Berlutut!"Suaranya terdengar sangat marah, kedua bola mata hitamnya terlihat seperti jurang yang begitu dalam.Ekspre
Saat menghadapi ancaman Kaisar, Nabila membuka mulutnya."Hamba ingin menyelidiki siapa yang sudah berusaha mencelakai Selir Jihan."Yohan menatapnya dengan dingin dan tajam."Lanjutkan perkataanmu!""Hamba memang merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan sejak awal.""Setelah merasa ada yang tidak beres dengan baju pelindung rotan itu, Hamba sengaja tidak melakukan apa-apa demi memancing si pelaku.""Saat babak pertama berlangsung, Hamba tidak memperhatikan jalannya perlombaan dan terus memantau orang-orang di arena perlombaan.""Kuda yang ditumpangi Selir Jihan hilang kendali, Hamba sudah menduganya dari awal. Oleh karena itu Hamba bisa menolongnya tepat waktu.""Hanya kejadian saat Selir Terhormat terjatuh dari kuda itu di luar prediksi Hamba."Tidak ada kejanggalan dari penjelasan Nabila.Yohan juga menjadi semakin percaya, demi mencari siapa dalang dari masalah ini, Nabila tidak ragu untuk melibatkan dirinya sendiri dalam bahaya demi menolong Selir Jihan.Ini sejalan dengan renc
Di dalam tenda, Kaisar hanya bisa menyalahkannya, tidak seperti Pangeran Rio yang memperlakukannya dengan lembut."Lihatlah kerikil tajam ini, benda ini yang sudah membuat Selir Terhormat terluka.""Kamu yang bertanggung jawab atas perlombaan ini, bagaimana bisa kamu membiarkan benda berbahaya seperti ini berada di lapangan!"Nabila memasang ekspresi seolah baru mengetahui hal itu.Dia meletakkan kedua tangannya di depan dada sebagai bentuk rasa hormat dan siap menerima hukuman."Yang Mulia, maafkan kelalaian Hamba."Ekspresi Yohan terlihat dingin."Ini semua karena kelalaianmu atau kamu memang sengaja melakukannya?""Ratu, aku harap kamu tidak terlibat dalam masalah ini."Nabila menatap Yohan, ekspresinya masih terlihat tenang."Karena Hamba yang bertanggung jawab atas kelancaran pertandingan ini, Hamba berharap tidak ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara ini.""Kecelakaan yang menimpa Selir Terhormat dan Selir Jihan tidak membawa keuntungan apa-apa bagi Hamba."Apa yang dikataka
Saat mengetahui bahwa dirinya tidak dapat menggunakan pereda nyeri, rasa kebencian di dalam hati Cindy rasanya membuncah.Dasar Nadine jalang! Dia sengaja memberikan obat sakit kepalanya yang bermasalah itu untuk mencelakainya.Sejak awal dia sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya, ditambah dengan tekanan emosional yang begitu kuat, pandangan Cindy menjadi gelap, dia lantas kembali pingsan."Nyonya!" teriak Cristal.Para tabib merasa gelisah.Mereka sudah pernah memeriksa obat sakit kepala yang ajaib itu dan yakin bahwa obat itu tidak bermasalah, oleh karena itu mereka memberikannya pada Selir Terhormat.Sampai akhirnya hari ini Cindy mengalami kecelakaan dan membutuhkan obat bius, para tabib baru menemukan bahwa setelah mereka menggunakan obat itu, denyut nadi Cindy menunjukkan gejala keracunan.Sejak itu para tabib jadi tahu bahwa obat sakit kepala yang digunakan oleh Cindy dalam kesehariannya itu terdapat kejanggalan.Setelah selesai mengobati luka Cindy, para tabib kompak menemui K
Pertandingan polo diakhiri dengan mendadak. Semua selir kembali ke istananya masing-masing.Para pengawal membuat tandu dari bambu dan menggotong Cindy yang terluka parah kembali ke Paviliun Dharma Senja dengan hati-hati.Sepanjang perjalanan, Cindy tidak bisa menahan rasa sakitnya dan terus mengerang kesakitan.Nita yang senang di atas penderitaan orang lain melihat dari kejauhan dan berkata dengan nada menyindir."Bukankah dia ingin menjadi pusat perhatian? Hari ini dia sudah melakukannya."Pelayan di sampingnya juga merasa senang."Hari ini benar-benar sangat membahayakan, untung saja Nyonya tidak mengikuti pertandingan ini."Nita menoleh dengan sombong."Pertandingan polo apanya? Aku rasa pertandingan ini hanya menjadi ajang persaingan selir. Lihat, bukankah itu Selir Julia?"Julia mendekat dan memberi hormat pada Nita."Salam hormat, Selir Nita."Selir Nita mengangkat alisnya dan berkata, "Wajahmu agak pucat, sepertinya kamu cukup terkejut. Bukankah kamu akrab dengan Selir Terhorm
Di atas kotak kayu itu tertulis: "Malam ini aku ada urusan, kamu tidak perlu menungguku."Korin telah lama bekerja di istana. Dia tahu bahwa yang menulis pesan itu adalah Kaisar.Tapi untuk siapa Kaisar menulis pesan itu?Keesokan paginya.Setelah Kereta Kaisar meninggalkan Paviliun Dharma Senja, Korin menyampaikan laporannya pada Cindy.Raut wajah Selir Cindy langsung menegang."Jangan-jangan, Yang Mulia pergi ke Paviliun Kencana setiap malam? Siapa yang sedang menunggu Kaisar? Laki-laki atau perempuan? Apa yang sudah mereka lakukan?"Cristal buru-buru membujuknya."Nyonya, jangan panik dulu.""Mungkin Kaisar mempunyai urusan penting dengannya.""Kaisar sedang menyelidiki pejabat daerah dengan diam-diam. Setiap malam ada seseorang yang melaporkan sesuatu pada Kaisar."Cristal sendiri tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakannya.Wajar saja Cindy merasa panik.Wajahnya memucat."Rasanya ... kepalaku sakit sekali! Cepat ambilkan obat!"Penyakit sakit kepalanya kembali kambuh.Sa
Nabila menatap Yohan dengan tenang."Mengapa Anda berbohong, mengatakan bahwa Anda menyukai pria?"Mata hitam Yohan dalam dan tajam."Kamu yang terlebih dahulu salah paham pada aku, mengira aku menyukai sesama jenis. Aku cuma membalasmu."Mendengar ini, Nabila ingin menggigitnya sampai mati.Membalas?Mengapa hatinya begitu sempit!Apa Yohan tidak tahu bahwa sepanjang jalan ini hatinya selalu waspada dan penuh kecemasan!Namun, syukurlah dia tidak benar-benar menyukai pria.Yohan justru bertanya lagi."Ngomong-ngomong, apa kamu benar-benar menyukai wanita?"Nabila segera mengangguk, "Ya."Yohan memandangnya dari atas ke bawah."Fiona kejar kamu selama bertahun-tahun, tapi kamu tak pernah menikahinya. Jangan-jangan kamu tak mampu?"Nabila dengan tenang menjawab."Urusan dunia belum selesai, tidak ada waktu untuk bangun rumah tangga."Yohan berkata dengan serius."Itu kebalikannya. Menikah dan berkeluarga dulu, barulah bisa bangun karier."Nabila berbicara dengan nada datar."Bagiku, men
Nabila demi melepaskan diri dari Yohan, hanya bisa mengambil langkah ekstrem."Benar, terhadap Nona Lisa ... aku jatuh cinta pada pandangan pertama."Yohan mencibir dingin.Lalu, seolah marah, dia mencengkeram tengkuknya."Kalau begitu, biar aku menikahkan kalian, bagaimana?"Nabila mencoba melepaskan tangannya, tetapi dia malah menggenggam lebih erat, dan bahkan, tubuh bagian atasnya condong ke depan."Bagaimanapun juga, aku tidak bisa jadikan seorang pria sebagai selir. Kamu masuk ke Keluarga Zenard, maka kamu bisa selamanya tinggal di Kota Zordo.""Kamu dan Lisa jadi suami istri di siang hari, malam harinya, kamu dan aku jadi suami istri ....""Sungguh tak pantas!" Nabila mencoba mendorong dengan kuat.Namun tiba-tiba, tangannya yang mendorong ditangkap olehnya.Kata-katanya tadi sedikit keras, Lisa di luar mendengarnya, lalu memperlambat langkah kereta dan bertanya dengan khawatir."Kaisar, Tuan Muda Yolo, ada apa dengan kalian?""Tak ada apa-apa." Suara Yohan penuh wibawa, memadam
Di dalam ruang pribadi di rumah makan.Lisa dengan penuh hormat memberi salam kepada Yohan."Hamba memberi hormat kepada Yang Mulia Kaisar!"Yohan lalu menjelaskan kepada Nabila."Ini adalah putri Tommy Zenard, namanya Lisa. Aku perintahkan dia untuk membentuk pasukan wanita."Lisa memberi salam hormat kepada Nabila.Nabila mengangguk membalas salamnya.Lisa dengan jujur berkata kepadanya."Pada hari itu, Yang Mulia menginspeksi kamp militer dan melihat aku mahir gunakan tombak panjang. Beliau lalu mewujudkan impianku masuk kamp militer, bahkan batalkan pernikahanku.""Yang Mulia sangat berjasa atas keberhasilanku. Aku tidak boleh kecewakan harapannya.""Wanita-wanita di Kota Zordo sebagian besar manja, sehingga tidak banyak yang bisa direkrut sebagai tentara wanita. Maka dari itu, aku datang ke Kota Andara untuk mencoba peruntungan.""Tak kusangka, aku bisa bertemu dengan Yang Mulia di sini ...."Saat dia berbicara, Yohan memperhatikan ekspresi Nabila tanpa disadari.Namun, karena waj
"Anda adalah kaisar, bagaimana bisa Anda menyukai pria!"Nabila merasa marah tak terkendali.Awalnya, dia mengira, dia menyelamatkannya atas dasar moralitas atau karena persahabatan.Ternyata, itu karena perasaan cinta pria sesama jenis!Ini membuatnya sangat marah."Yohan, pernahkah Anda memikirkan rakyat, memikirkan negara. Kalau terjadi bahaya pada Anda, pernahkah Anda memikirkan .... Aku, aku tinggal di Kota Zordo untuk melindungi keamanan Kaisar, tapi Anda, Anda cuma memikirkan cinta kecil Anda. Anda ... apa Anda pantas terhadap niat tulusku dan James!""Kamu, kamu jauhi aku! Aku katakan, aku tidak suka pria!"Kali ini emosinya terlalu meledak, dia mulai merasa pusing lagi.Yohan melihat ketidaknyamanan Nabila dan segera memutar pembicaraan."Baiklah, baiklah. Aku salah, oke? Kita tidak membicarakan ini sekarang. Jalan rahasia tadi menuju lembah ini, tempat ini tidak aman untuk berlama-lama. Mari kita pergi dulu."Dia melirik lingkungan sekitar, lalu menggendong Nabila secara hori
Nabila tidak tahu berapa lama dirinya pingsan. Saat kembali membuka mata, dia dan Yohan masih berada di dalam terowongan itu.Namun, dia samar-samar melihat cahaya di depan.Seharusnya mereka makin dekat dengan pintu keluar itu ....Pada saat yang sama.Di dalam kuil.Hari sudah terang.Pengawal kepercayaan Yohan, Dafka dan para pengawal masih belum pergi.Kebakaran besar semalam hampir membakar habis seluruh kuil itu.Satu-satunya hal yang patut disyukuri adalah mekanisme perangkap tersebut sangat kokoh, sehingga api tidak bisa menjangkau bawah tanah.Dafka yakin bahwa Kaisar pasti masih hidup.Namun, tembok bata yang mengendalikan mekanisme itu sudah terbakar habis, sehingga kini satu-satunya cara menyelamatkan Kaisar adalah dengan menggali tanah secara paksa.Dia memerintahkan para pengawal segera mulai bekerja.Adapun kepada pihak istana, dia masih harus merahasiakan hal ini.Jika tidak, pasti akan terjadi kekacauan....Yohan membawa Nabila keluar dari terowongan yang sempit itu,
Wanita bercadar itu menyangkal bahwa dia datang ke sini untuk balas dendam."Tidak, aku tidak berpikir seperti itu.""Tuan Muda Yolo, sebaliknya aku malah merasa masalah ini tidak sesederhana itu.""Kakakku diam-diam menyelidiki insiden pembunuhan ketua Geng Sayap Hijau dan berhasil menemukan petunjuknya. Sekte Aziz terlibat dalam masalah ini, tapi kakakku tidak punya buktinya.""Kakakku kasih tahu hal ini pada ketua sekte dan murid yang lain, tapi tidak ada yang percaya. Ketua sekte bahkan mengancam akan mengeluarkannya dari sekte.""Tapi aku percaya padanya.""Sebelum pergi ke Sekte Aziz, kakakku telah bertekad untuk mengungkapkan rahasia ini di depan semua orang. Tapi dia meninggal, aku curiga dia dibunuh oleh Sekte Aziz.""Pada hari kedua setelah dia dibunuh, Sekte Pirla dibantai. Ketua sekte dan seluruh saudara seperguruanku dibunuh, seluruh Sekte Pirla telah lenyap. Aku tidak memiliki jalan lain, jadi aku berpikir untuk menemuimu dan Tuan James."Yohan bertanya dengan curiga, "Me
Aula kuil masih belum terpengaruh saat api berkobar, tapi asap tebal yang terkumpul dari sekeliling telah mengaburkan pandangan mereka, bahkan api yang masih berkobar membuat tenggorokan mereka terasa sangat tidak nyaman.Yohan mengetahui bahwa Nabila terkurung di bawah tanah, jadi dia segera memerintah Dafka, "Cari pintu jebakannya!"Asap tebal memasuki aula dari luar, seperti lautan awan hitam yang bergerak masuk ke dalam. Dafka menutup mulut dan hidungnya dengan satu tangan, kemudian berteriak pada Yohan."Kaisar, Hamba akan mencari pintu jebakannya. Anda ...."Tatapan Yohan mendingin."Jangan bicara omong kosong, selamatkan Yolo terlebih dahulu!"Perabotan di dalam aula kuil sangat sederhana, mereka berdua telah mencari untuk waktu yang lama, tapi masih belum bisa menemukan pintu jebakannya.Melihat api menyebar semakin luas, Dafka segera berkata pada Yohan."Kaisar, kita harus segera pergi dari sini! Tempat ini sangat berbahaya!"Jika aula ini terbakar, maka mereka tidak akan bisa
Buk!Mereka berdua terjatuh ke dalam ruang bawah tanah, pintu di atas mereka telah tertutup pada saat ini.Nabila sama sekali tidak merasa tenang, Nabila mengerahkan kekuatannya yang membuat cambuk melilit leher orang itu dengan kuat.Saat orang itu sedang meronta, Nabila tiba-tiba merasakan hal yang aneh dari sekitarnya.Nabila menyalakan obor, ruang bawah tanah ini sangat besar, bahkan lebih besar daripada kuil di atasnya.Selain itu, terdapat banyak orang yang berkumpul di sini ....Lebih tepatnya mereka seperti boneka yang telah kehilangan jiwa mereka.Mereka menatap Nabila dengan tatapan kosong dan segera berlari ke arahnya!...Istana kekaisaran.Ruang Kerja Istana.Yohan merasa sangat cemas karena masih belum mendapat kabar Yolo sampai sekarang.Yohan takut Yolo akan sama seperti James yang ditahan dan menghilang."Kaisar, ada kabar baru!"Dafka berjalan masuk dengan cepat, "Hamba menemukan belasan murid Sekte Lewa di klinik pengobatan di tengah kota. Setelah ditanyai, Hamba bar
Ketua Sekte Lewa membuka matanya lebar-lebar.Dia berteriak dengan keras setelah menyadari tangannya sudah patah."Ah! Bunuh Yolo! Cepat bunuh Yolo!"Sebelum semua orang bereaksi, Nabila telah menghampiri murid Sekte Lewa yang memegang salah satu ujung rantai besi dengan cepat."Krak, krak."Tulang pergelangan tangan orang itu telah patah.Kemudian terdengar suara teriakan yang keras."Ah ...."Nabila mengangkat kakinya dan menendang orang itu.Kemudian Nabila bergerak ke depan James untuk melindunginya.Hanya dalam beberapa menit, Nabila telah membunuh dua orang yang mengancam James.Saat orang yang lain melihat ini, tubuh mereka tiba-tiba berkeringat dingin.Satu-satunya hal di dunia seni bela diri yang tidak bisa dikalahkan adalah kecepatan ....Ketua Sekte Lewa segera membalut lukanya untuk mencegahnya kehilangan banyak darah. Dia berteriak dengan keras saat melihat muridnya tidak bergerak."Cepat serang James!"Cakar besi yang menembus tulang selangka James berbeda dengan cakar be