Yohan menatap Nabila dengan tajam dan berjalan ke arahnya.Nabila tetap terlihat tenang, satu tangannya disembunyikan di dalam lengan bajunya yang lebar."Salam hormat, Yang Mulia!""Apa kamu baru saja keluar dari toilet?" tanya Kaisar dengan nada bicara serius.Nabila mengangguk."Benar, Yang Mulia."Yohan mengerutkan alisnya dan berkata, "Ada bau amis."Irama napas Nabila sedikit berubah.Setelah terkena cipratan darah para bandit, Nabila belum sempat membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Tentu saja bau amis darah masih tercium dari tubuhnya.Nabila lantas berpura-pura lemah dan tidak bisa melanjutkan pembicaraan karena merasa sangat tidak bertenaga."Hamba sedang menstruasi."Yohan menyipitkan matanya dan menatap Nabila dengan tajam.Ini kedua kalinya penyusup itu muncul di sekitar Istana Rubi.Apa benar ini hanya kebetulan?Nabila menunduk dan menunjukkan rasa hormat.Tiba-tiba Yohan mencengkeram salah satu pergelangan tangan Nabila.Dia membelalakkan matanya karena terkejut."Yang
Istana Rubi. Tidak hanya Ibu Suri dan Kaisar yang berada di sana, Cindy juga ada di istana itu.Cindy diam-diam memutar sapu tangannya, dia merasa jengkel.Si Nadine jalang itu beraninya mengatakan tentang dirinya yang dulu pernah diculik!Dia mau melihat, apa yang akan dilakukan si jalang itu selanjutnya!Nabila memerintahkan pelayan untuk mendatangkan bandit-bandit itu.Tapi karena jumlah mereka terlalu banyak, hanya pimpinan bandit yang didatangkan ke Istana Rubi untuk diinterogasi.Nabila berdiri dan mulai berbicara."Ayah hamba sudah menangkap semua bandit yang menculik hamba waktu itu.""Keberadaan mereka sulit dicari, beberapa bulan setelah kejadian itu berlalu, kami baru bisa menemukan mereka.""Untungnya atas izin Kaisar, hamba bisa membuktikan kesucian hamba dan mempunyai kesempatan untuk mencari siapa pembunuh sebenarnya!""Setelah diinterogasi, para bandit itu mengaku bahwa dalang dibalik penculikan hamba adalah ... Qairun, pengawal Paviliun Dharma Senja!"Nabila sengaja be
Nabila tidak langsung memanggil saksi yang dimaksud, tapi bertanya pada bandit itu terlebih dulu."Kamu bersikeras mengatakan kalau kamu bertemu dengan Qairun hari itu. Apa kamu masih ingat hari itu tanggal berapa dan bulan berapa?""Hamba masih ingat! Tanggal 10 Oktober!"Cindy tersenyum sinis dan berkata, "Apa kamu yakin? Ingatanmu kuat sekali. Apa kamu ...."Dia menatap Ratu dengan maksud tertentu. Tatapannya itu seolah curiga bahwa bandit itu sudah disuap oleh Ratu.Bandit itu segera membela diri."Setiap tahun tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari menyembah gunung. Saat teman-teman hamba sedang makan dan minum, lalu Tuan Qairun datang ...."Qairun tahu kalau bandit itu bisa saja membongkar semuanya, dia lantas berteriak dengan panik."Omong kosong! Hamba tidak pernah keluar istana, mana mungkin hamba pergi ke gunung!"Ini adalah kata-kata yang ditunggu oleh Nabila."Qairun, bagaimana kamu bisa yakin kalau kamu berada di istana tanggal 10 Oktober "Qairun memutar bola matanya
Pelayan membandingkan emas yang diberikan kepada Nyonya Azka dan bandit itu. Apa yang dikatakan Ratu memang benar.Emas mereka sama persis!Mulut Qairun bergetar, tapi dia masih berusaha berkilah."Tapi, bisa saja emas itu dibuat oleh pengrajin yang sama, 'kan? Kebetulan saja hamba membeli emas jenis itu. Bagaimana hamba bisa mem ...."Nabila menyela perkataannya, lalu berkata dengan tenang."Bandit sangat menyukai uang, terutama emas dan perak. Hal itu karena mereka tidak perlu repot-repot menukar perak dengan uang kertas.""Qairun hendak menyewa bandit, dia membutuhkan emas dalam jumlah banyak. Dia tidak mungkin menggunakan emas dan perak yang ada untuk menambah jumlahnya. Apalagi emas yang dia butuhkan untuk menyewa bandit sangat banyak, tidak praktis untuk membawanya keluar istana. Oleh karena itu dia keluar dari istana dengan membawa uang perak dan menukarnya dengan emas sesampainya di kota.""Jika Qairun menukar banyak emas dalam waktu yang sama, pasti kode di emas itu berurutan.
"Apa Ratu meragukan keputusanku?" Yohan menatap Nabila dengan tajam, perkataannya penuh intimidasi.Nabila menatap Yohan dengan dingin.Apa benar dia itu seorang Kaisar yang mengabdi pada negara dan rakyat?Dia bukan hanya seorang Kaisar yang sewenang-wenang, tapi juga seorang Kaisar yang pengecut!Nabila dengan suara keras berkata."Tuduhan yang dibebankan pada Qairun tidak hanya karena dia memberi perintah pada bandit.""Memangnya apa lagi?" tanya Ibu Suri dengan cemas.Tatapan Nabila terlihat serius"Tadi, Qairun bersikeras berkata bahwa dia berada di istana pada tanggal 10 Oktober. Tapi di daftar piket pengawal Paviliun Dharma Senja tertulis bahwa di tanggal itu dia berjaga seharian. Itu artinya ...."Nabila mengangkat tangannya dan menggambar garis horizontal di udara, lalu mengarahkan garis itu ke arah Cindy dengan tajam."Sebagai pemilik paviliun, Selir Utama tidak tegas pada bawahannya. Selain itu dia juga mempunyai Cap Emas untuk mengatur istana. Tapi kenapa malah terjadi mani
"Mayor Jenderal, ada berita darurat! Nona Nadine bunuh diri karena merasa dipermalukan, Nyonya menyuruh Anda pulang secepat mungkin dan menggantikan Nona Nadine untuk menikah!"Di Perbatasan Naki, kuda-kuda melintasi sungai beku yang baru saja mencair. Air yang dipijak kuda-kuda itu menciprat ke segala arah.Nabila memimpin di baris terdepan sambil menunggangi kudanya. Dia mengenakan pakaian hitam dengan lengan sempit, rambut hitamnya hanya diikat dengan jepit kayu. Rambut dan pakaiannya berkibar ditiup angin. Gadis itu terlihat garang dan memancarkan aura kesatria yang kuat.Nabila Feno dan adiknya, Nadine Feno adalah saudara kembar. Tapi karena kelahiran anak kembar dianggap membawa petaka, Nabila dibesarkan di luar lingkungan keluarga sejak kecil.Nadine mempunyai sifat lembut dan tidak pernah menaruh dendam pada orang lain.Nabila tidak habis pikir, siapa yang sudah tega menyakiti hati adiknya yang polos dan baik hati itu.Rasanya dia ingin menguliti orang itu lalu membuang tulangn
Nabila yang menunggu di dalam ruangan itu menyipitkan mata indahnya.Hasil pemeriksaan itu tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Keluarga Feno.Selir Utama pasti yakin kalau Nadine sudah tidak perawan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat masalah.Jika ternyata "Nadine" masih perawan, Selir Utama pasti akan curiga meski hal itu bisa mengadang niat buruk selir laknat itu.Andai saja pihak istana tahu kalau Nabila hanya pengganti, hal itu akan dihitung sebagai penipuan. Pasti pihak kerajaan akan memberi hukuman yang setimpal pada Keluarga Feno!Nabila melihat lurus ke depan, dia menggunakan tangannya yang biasa dia gunakan untuk memegang pedang itu dan menodongkannya ke hiasan kepalanya sendiri dengan tenang.Gurunya mengajarkannya seni bela diri dan pengabdian pada negara.Istri gurunya telah mengajarinya cara mengurus rumah tangga, termasuk beberapa teknik mengurus harem, tapi Nabila merasa dia tidak akan pernah menerapkannya meski sudah mempelajarinya dengan baik.Nabila
Istana Giok, kediaman Ibu Suri.Setelah mendengar tentang kejadian di Kediaman Keluarga Feno, ekspresi Ibu Suri terlihat senang. Dia lantas memberi perintah pada pelayan di sampingnya."Aku pernah bertemu dengan Nadine di pesta ulang tahunku tahun lalu. Sifat Nadine terlalu lembut, waktu itu aku beranggapan kalau dia pasti akan kesulitan saat menjadi Ratu nanti.""Siapa sangka dia berani menolak perintah Cindy dengan tegas.""Aku benar-benar dibuat kagum olehnya."Pelayan yang biasa dipanggil Bibi Asih itu sudah menjadi pelayan Ibu Suri selama bertahun-tahun, dia paham betul dengan pergolakan cinta dan kebencian di istana. Dia menuangkan teh hangat untuk Ibu Suri."Tapi Kaisar begitu mencintai Selir Utama, sepertinya meski Ratu sangat pintar dan berani, dia akan mengalami kesulitan saat harus bersaing dengan selir dari Paviliun Dharma Senja itu. Malam ini, Selir Utama pasti akan melakukan sesuatu."Sepertinya pelayan itu tidak memiliki jalan pikiran yang sama dengan Ibu Suri. Dia menga