Wajah Nabila yang dicekik berubah memucat."Semua itu tercantum dalam surat keluarga.""Surat keluarga?" Yohan tidak bisa memercayainya.Kemudian Yohan memerintahkan Nabila untuk mengambil surat keluarga yang disebutkannya itu.Soraya yang berada di luar merasa terperangah.Darimana surat keluarga itu?Soraya membalikkan kepalanya ....Astaga! Mengagetkanku saja!Sejak kapan Sifa kembali?Dan apa yang Sifa pegang di tangannya?Sifa mengabaikan Soraya yang diam terpaku dan segera masuk ke aula dalam."Yang Mulia, ini surat yang dikirimkan tuan hari ini."Yohan melonggarkan tangannya lalu memeriksa surat itu secara pribadi.Surat itu ditulis dengan gaya bahasa seorang ayah untuk putrinya."Anakku Nadine, kamu bilang sebelumnya kalau kamu ingin mengambil tanggung jawab Ratu sepenuhnya dan menjaga para selir layaknya saudarimu. Aku sangat senang sebagai seorang ayah, aku berhasil menemukan beberapa informasi, dan aku harap aku bisa membantumu ...."Isi surat itu tidak hanya menyebutkan ten
Nabila perlahan mengangkat kepalanya, matanya terlihat tenang seperti air yang tidak beriak."Yang Mulia, hamba diam sebelumnya dan melanggar amarah Anda, hamba akan merenung siang dan malam dengan perasaan bersalah, dan hamba benar-benar tidak layak untuk melayani Yang Mulia."Mata Yohan telihat dingin dan dalam, menyembunyikan sedikit bahaya."Akhirnya Ratu punya kesadaran diri.""Ayo ke Paviliun Dharma Senja."...Tubuh Sifa jatuh dan dia menyandarkan tubuhnya pada ujung meja, setelah kepergian Kaisar."Ratu, Anda benar-benar menakuti hamba."Sifa memberi saran dengan khawatir ketika melihat tidak ada siapa pun di sekitarnya."Ratu, Kaisar tidak mengistimewakan Selir Julia, Anda sudah gagal kalau ingin dia memecahkan hak istimewa milik Selir Utama.""Tidak cuma itu, tapi kita juga sudah menyinggung Kaisar dan membuat permusuhan di antara Selir Utama dengan Selir Julia. Bukankah situasi kita lebih buruk?"Nabila tidak berpikir dia gagal.Nabila berkata dengan tenang."Hubungan Selir
Julia terkejut namun merasa bahagia, dia segera mengusap air matanya dan melihat keluar.Julia merasa perasaannya membaik dan melupakan rasa sakitnya, setelah melihat sekat emas.Pelayan di sisi Julia membuat tebakan."Nyonya, hamba dengar setelah Yang Mulia pergi meninggalkan Istana Rubi, dia pergi ke Paviliun Dharma Senja. Pasti Selir Utama yang mengatakan hal baik pada Yang Mulia, sehingga dia memberikan hadiah ini. Anda harus berterimakasih padanya!"Julia mengangguk dengan semangat."Ya, Selir Utama yang memperlakukanku dengan tulus, tidak seperti Ratu itu!"Kebencian Julia pada Ratu semakin meningkat.Julia harus membalaskan dendam ini!...Istana Safir.Aula sangat hening.Di tengah malam.Srekk ....Sebuah tangan menggeser gorden terbuka dari dalam dengan tidak sabar.Cahaya bulan menyinari ranjang di setiap sudutnya.Yohan duduk di sana dengan jubahnya yang terbuka lebar, memperlihatkan dadanya yang bidang.Yohan memegang keningnya dengan satu tangan dan menggosok tulang alisn
Cindy mengira dirinya salah dengar.Bagaimana mungkin Kaisar pergi ke kediaman Julia?Kemudian, Qairun melanjutkan ucapannya."Benar sekali, Kasim Leonard menyampaikan pesan bahwa Yang Mulia Kaisar akan menyantap makan malam di tempat selir Julia. Jadi, Anda tidak perlu menunggu lagi."Cindy merasa gelisah, keningnya sedikit berkerut.Tapi setelah berpikir ulang, meskipun makan malam bersama, Kaisar tidak akan pernah memanjakan Selir Julia, tidak akan pernah ....Dia tidak boleh membiarkan hal sepele ini mengacaukan pikirannya sampai membuat dirinya menjadi bahan tertawaan orang lain.Semua penghuni istana harem sangat terkejut saat mendengar kabar bahwa Kaisar mengunjungi Julia.Nita begitu marah dan langsung membanting sebuah mangkuk."Berapa lama Selir Julia masuk istana? Mengapa dia bisa lebih disukai Kaisar daripada aku!"Pelayan itu dengan hati-hati membujuknya."Nyonya, Kaisar pergi ke kediaman Selir Julia, itu karena kudengar ayahnya telah berjasa dalam perang. Mungkin Kaisar h
Tengah malam, Istana Safir.Syuhh ....Sebilah anak panah tajam melesat ke kusen pintu istana.Dalam sekejap, para pengawal segera bergerak."Ada pembunuh!"Ruang dalam istana.Yohan hanya mengenakan pakaian tidur dari sutra, rambut hitamnya terurai seperti air terjun, membuat wajahnya terlihat tampan dan memesona."Ada apa?"Leonard memegang anak panah dengan kedua tangan, di ujung panah terdapat selembar kertas, dan dengan hati-hati mendekati tirai."Kaisar, pembunuh itu meninggalkan barang ini!"Yohan mengulurkan tangannya dari dalam tirai, jari-jarinya panjang dan kuat.Di bawah cahaya lilin, dia membaca tulisan di kertas tersebut."Besok malam di Paviliun Himalaya, aku akan membantumu menawarkan racun."Wajah Yohan seketika menjadi pucat pasi.Kemudian, secarik kertas itu berubah menjadi debu di tangannya.Berani sekali dia datang.Tampaknya dia sudah mengetahui identitasnya, jadi secara langsung mengirim surat itu ke Istana Safir.Leonard tidak mengerti apa yang terjadi.Siapa di
Salah satu bahu Nabila ditahan, tangannya juga ditarik.Sebagai seorang pria, Yohan memiliki kekuatan yang besar.Begitu berada di tangannya, jangan harap bisa lepas!"Pengawal!"Dengan satu perintah darinya, para pengawal bergegas masuk."Tangkap pembunuhnya!"Melihat mereka hendak menangkapnya, Nabila lebih dulu mengangkat lututnya dan mengarahkannya ke selangkangan Yohan.Yohan dengan cepat menghindar ke samping, dan tangan yang memegang bahunya menambahkan sedikit kekuatan.Dalam pertarungan itu, sedikit kelalaian pun tidak akan ditoleransi.Pada saat dia sedikit mengendurkan kekuatannya, Nabila melepaskan diri dari cengkeramannya dan menarik sabuk celananya ....Syuhh ....Seketika itu juga, para pengawal secara tidak sadar membuang muka, untuk menghindari melihat pemandangan memalukan Kaisar yang terbuka celananya.Dalam sekejap, Yohan dengan cepat menggunakan tangan yang kosong untuk meraih celananya, sehingga mencegahnya tergelincir.Namun, karena tindakan melindungi martabat i
Ruangan itu sunyi seketika, Sifa menunjuk ke arah sabuk itu, lalu bertanya dengan suara pelan."Ratu, bagaimana kita harus menangani ini?"Entah milik pria mana ikat pinggang ini.Ratu sebenarnya pergi ke mana.Sifa sangat terkejut, tapi dia tidak berani bertanya.Nabila juga merasa kesulitan.Dia meletakkan ikat pinggang di atas meja, memperhatikannya sebentar.Menyimpannya jelas tidak mungkin.Tapi, jika dibuang begitu saja, sepertinya juga tidak bisa.Bagaimanapun juga, dia masih harus terus membantu mengeluarkan racun dari tubuh Kaisar.Tidak boleh karena ego pribadinya, hal besar menjadi berantakan.Inilah yang disebut dengan berpikiran luas.Lagi pula, sebagai seorang Kaisar, pikirannya pasti tidak akan sesempit itu."Simpan dulu." Dia memberi perintah.Saat pengobatan berikutnya, sabuk itu bisa dikembalikan kepadanya.Sifa mengambil sabuk itu dan tanpa sadar bertanya."Ratu, sabuk ini milik siapa?""Milik Kaisar."Apa!Sifa tiba-tiba merasa sabuk itu seperti barang panas, hampir
Istana Rubi.Nabila sedang menikmati hidangannya ketika Soraya, kepala pelayan, membawa semangkuk sup ke arahnya."Ratu, ini kiriman dari Selir Julia, mohon Anda mencicipinya."Nabila melirik hidangan lain di meja."Letakkan saja di sini."Dia menanggapi dengan tenang.Setelah Soraya pergi, Sifa segera mengeluarkan sebatang jarum perak untuk menguji racun.Sebelumnya, sup itu pernah mengandung racun berbahaya, tapi untungnya Nabila sudah terbiasa memeriksa racun sebelum makan setelah bertahun-tahun hidup di dunia persilatan.Hal ini membuat Sifa menjadi sangat waspada, curiga bahwa sup ini juga mengandung racun.Jarum perak itu tidak berubah warna.Nabila mengambil sesendok sup, mendekatkannya ke hidung untuk menciumnya."Ini dicampur dengan penawar tetesan air beracun.""Penawar? Ratu, mungkinkah Selir Julia yang ...."Nabila mengambil sepotong daging, "Jelas sekali, orang yang menyuruh untuk meracuni adalah dia.""Ah? Tapi kenapa dia masih ....""Sebenarnya dia tidak jahat, dia panda
"Tidak disangka Istana Pengasingan seramai ini."Yohan melihat Ratu dan Selir Julia yang sedang bertatapan dengan tatapan yang dingin.Selir Julia terkejut dengan kedatangan Kaisar sampai lupa bagaimana caranya untuk menangis.Dia segera berdiri dan memberi hormat dengan panik."A ... a ... aku memberi salam pada Kaisar!"Nabila juga berdiri dan memberi salam padanya."Aku memberi salam pada Kaisar!"Yohan langsung duduk di kursi dan tatapannya tertuju pada Selir Julia."Kenapa? Kamu mau tinggal di Istana Pengasingan untuk menemani Ratu?"Kedua mata Selir Julia memerah dan juga bengkak, yang terlihat seperti buah persik.Selir Julia tanpa sadar mengangguk, lalu segera menggelengkan kepalanya.Tatapan Yohan mendingin."Kamu mau atau tidak!"Selir Julia segera berlutut di lantai."Kaisar, tolong berbaik hatilah dan membiarkan Ratu keluar dari Istana Pengasingan!"Yohan mendengus dan menatap Nabila."Kamu berusaha dengan keras untuk memohon padaku, tapi Ratu tidak terlihat ingin keluar da
Nabila membutuhkan plakat penghindar kematian untuk gurunya, untuk berjaga-jaga jika kebenaran ini terungkap dan Kaisar ingin menghukum gurunya.Nabila juga mengetahui bahwa dia harus membuat jasa yang besar jika ingin mendapatkan plakat penghindar kematian ini."Anda tidak perlu langsung kasih padaku sekarang, Anda bisa datang ke Pegadaian Sentosa untuk mencariku jika punya masalah yang tidak bisa diselesaikan di masa depan."Kemudian Nabila meletakkan sejumlah uang di atas meja, mengambil pedang panjang di samping kursi dan pergi dengan santai.Dafka sedang berada di luar pintu dan berpapasan dengan Nabila.Dafka juga merasa penasaran seperti apa tampang Hantu Seribu Bayangan yang sangat terkenal di dunia.Hanya saja, orang ini mengenakan topeng dan sama sekali tidak bisa melihat wajahnya.Kaisar keluar tidak lama kemudian.Dafka melangkah maju dan bersiap untuk menerima perintah darinya.Yohan menatap ke depan dan berkata dengan datar."Tebus semua orang yang terpaksa untuk menjadi
Tidak disangka terdapat batu gipsum di dalam kotak itu.Nabila merasa bingung untuk apa Yohan memberi benda ini padanya?Leonard meletakkan kotak yang berisi batu gipsum dan tidak bisa menahan diri untuk merasa kebingungan saat teringat dengan perintah Kaisar yang memerintahnya untuk membawakan batu gipsum ini ke Istana Pengasingan.Meskipun semua benda yang diberikan oleh Kaisar adalah hadiah ... tapi batu ini terlihat sangat membingungkan.Pada awalnya Leonard mengira Kaisar memberi batu berbentuk kuda ini pada Ratu karena Ratu pandai menunggangi dan juga menyukai kuda.Hanya saja, pada kenyataannya Kaisar berkata dengan suara yang dalam."Sifat Ratu sama seperti batu ini yang jelek dan keras."Leonard sama sekali tidak berani memberitahu ucapan Kaisar pada Ratu.Leonard hanya berkata sambil tersenyum, "Yang Mulia Ratu, Kaisar teringat pada Anda saat melihat batu ini."Nabila tetap menyimpan batu gipsum itu meskipun tidak mengetahui alasan di baliknya.Tidak peduli bagaimanapun juga
Elsa bertanya dengan perhatian."Kenni, bagaimana kabarmu selama beberapa hari ini?"Kenni tidak ingin menyalahkan Elsa, tapi Kenni sangat sulit untuk menghadapi Elsa dengan penuh hormat seperti sebelumnya saat teringat dengan ucapan Elsa yang menusuk hati pada hari itu.Hal yang bisa Kenni lakukan pada saat ini adalah menjaga etika dan menjawab pertanyaannya."Terima kasih karena telah memperhatikanku. Aku ... baik-baik saja."Kenni awalnya ingin memberitahu Elsa bahwa ibunya telah meninggal di tengah penderitaan kelaparan dan kesakitan.Hanya saja, Elsa kembali bertanya."Bagaimana kamu bisa mengenal Yolo?"Kenni berbohong padanya."Kami tidak sengaja bertemu."Sepertinya Kenni tidak mengetahui identitas Kakak yang sebenarnya.Terlihat jelas bahwa Kakak juga tidak akan memberitahu Kenni dan melibatkannya dalam masalah ini.Kemudian Elsa menunjukkan ekspresi sedih dan langsung berkata ke inti permasalahannya."Kenni, aku menolak menjadikanmu sebagai muridku karena aku tidak tega melih
Kenni menoleh untuk menatap Elsa saat ditanya siapa gurunya.Elsa juga sedang menatap Kenni sambil tersenyum pada saat ini.Hanya saja, Kenni hanya menatap Elsa dan tidak mengatakan apa pun.Apakah dia takut ditolak olehnya?Elsa berinisiatif untuk berkata untuk menyemangatinya."Anak muda, katakanlah dengan berani. Siapa pun pasti akan menerimamu menjadi muridnya karena kamu telah sangat berjasa."Elsa bisa dengan terpaksa menerima Kenni sebagai muridnya demi tambang batu gipsum.Setelah itu, dia bisa mencari kesempatan untuk membunuhnya ....Kenni mengangguk pada Elsa, seolah-olah telah menerima petunjuk darinya.Kemudian Kenni berkata, "Guruku adalah ... Yolo yang dijuluki sebagai Hantu Seribu Bayangan."Suasana di dalam Ruang Kerja Istana terasa sunyi pada saat ini.Elsa berdiri dengan tegak dan merasa seluruh darah di tubuhnya telah membeku.Yolo, Kakak?!Tidak mungkin!Bukankah Kakak terus tinggal di Istana Pengasingan? Sejak kapan dia menerima Kenni sebagai muridnya!Tidak! Tida
Yohan menatap Elsa saat mendengar seseorang ingin memberikan batu gipsum padanya.Elsa tanpa sadar berkata."Kaisar, semua orang di Departemen Pembuatan Senjata bilang kalau batu gipsum telah habis ditambang sejak lama dan tidak mungkin ...."Yohan tidak memiliki kesabaran untuk mendengar ucapan Elsa sampai selesai dan langsung mempersilakan pemuda itu untuk masuk ke dalam.Terdapat ekspresi masam di wajah Elsa.Dia ingin melihat apakah batu gipsum ini adalah batu yang asli atau palsu!Pemuda itu berjalan masuk tidak lama kemudian.Terdapat ekspresi terkejut di wajah Elsa saat melihatnya.Kenapa orang yang datang adalah Kenni!Kenni juga merasa terkejut saat melihat Elsa di sini.Hanya saja perintah gurunya lebih penting.Kenni memberi salam pada Kaisar dengan penuh hormat."Kaisar, Hamba adalah Kenni Wilo dan datang untuk memberikan batu gipsum pada Anda."Yohan memanggil anggota Departemen Pembuatan Senjata untuk memasuki istana dan membiarkan mereka melihat apakah batu yang dibawa o
Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p
Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes
Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E