Share

Bab 13

Di Paviliun Dharma Senja, Cindy merasakan sakit kepala yang tak tertahankan.

Di aula dalam, tabib sedang memberikan akupunktur untuk meredakan rasa sakitnya.

Di kursi kayu cendana di aula luar, Kaisar duduk dengan penuh wibawa seraya mengerutkan alisnya.

"Mana orang yang dikirimkan ke Istana Rubi?"

"Begitu selesai mengatakannya, seorang pelayan istana pun datang dengan tergopoh-gopoh.

"Yang Mulia! Ratu bilang kalau obatnya hanya sedikit, jadi tidak bisa diberikan ...."

Tatapan Yohan yang setajam bilah pedang membuat sang lawan bicara menjadi gelisah.

"Suruh Ratu segera ke sini!"

Kemarahan sang Kaisar membuat tak seorang pun berani menunda perintahnya.

Tidak lama kemudian, kasim yang dikirim untuk kedua kalinya ke Istana Rubi telah kembali.

Kasim itu menyampaikan laporan sambil berlutut di tanah dengan gemetaran.

"Yang Mulia, Ratu ... Ratu sudah istirahat."

Prang!

Yohan mengibaskan lengan rampingnya, cangkir kaca yang berada di atas meja seketika hancur berkeping-keping karenanya.

Dia k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status