Share

Bab 3

Author: Shana
Istana Giok, kediaman Ibu Suri.

Setelah mendengar tentang kejadian di Kediaman Keluarga Feno, ekspresi Ibu Suri terlihat senang. Dia lantas memberi perintah pada pelayan di sampingnya.

"Aku pernah bertemu dengan Nadine di pesta ulang tahunku tahun lalu. Sifat Nadine terlalu lembut, waktu itu aku beranggapan kalau dia pasti akan kesulitan saat menjadi Ratu nanti."

"Siapa sangka dia berani menolak perintah Cindy dengan tegas."

"Aku benar-benar dibuat kagum olehnya."

Pelayan yang biasa dipanggil Bibi Asih itu sudah menjadi pelayan Ibu Suri selama bertahun-tahun, dia paham betul dengan pergolakan cinta dan kebencian di istana. Dia menuangkan teh hangat untuk Ibu Suri.

"Tapi Kaisar begitu mencintai Selir Utama, sepertinya meski Ratu sangat pintar dan berani, dia akan mengalami kesulitan saat harus bersaing dengan selir dari Paviliun Dharma Senja itu. Malam ini, Selir Utama pasti akan melakukan sesuatu."

Sepertinya pelayan itu tidak memiliki jalan pikiran yang sama dengan Ibu Suri. Dia menganggap bahwa Ratu tidak memiliki kemampuan apa-apa.

Senyuman di wajah Ibu Suri memudar.

"Apa yang kamu katakan memang benar, aku masih ingat saat Nita mulai tinggal di istana. Awalnya Kaisar berniat untuk menghabiskan malam dengannya, tapi siapa sangka Cindy malah menghalanginya dan meminta Kaisar datang ke kamarnya."

"Kasihan sekali Nita, aku sebagai bibinya merasa sedih karena tidak bisa bantu apa-apa."

Asih menghela napas.

"Kaisar bisa menunjukkan rasa cinta dan benci dengan jelas, Kaisar sangat menyukai Selir Utama, tidak ada selir lain yang bisa menandinginya. Sepertinya malam ini Ratu harus tidur sendirian."

Ibu Suri juga berpikir demikian.

Dia memang bukan ibu kandung Kaisar, tapi dia sudah merawatnya sejak kecil, tentu saja wanita tua itu paham betul dengan sifat Kaisar.

Kaisar sudah memindahkan seluruh cintanya pada Cindy. Benar, Kaisar hanya menganggapnya sebagai pengganti Selir Kehormatan.

Jika bukan karena mematuhi mendiang Kaisar sebelumnya, pasti Kaisar saat ini sudah menjadikan Cindy sebagai Ratu.

...

Waktu yang tepat pun tiba. Nabila mengenakan gaun pengantin sutra warna-warni dan mahkota dengan tepian giok hijau di kepalanya. Di iringi oleh iringan pengantin serba merah yang sangat panjang dan megah. Dia berjalan di jalan utama yang dilapisi giok.

Di ujung jalan utama terdapat tangga giok putih berukiran sembilan naga.

Setiap Nabila berjalan sebanyak 10 langkah, para pengawal menabuh drum.

Nabila tidak bisa melihat ke depan, dia berjalan dengan dituntun para pelayan.

Dia berdiri tegak dan memberi hormat.

Saat mempelai pria dan wanita saling memberi hormat, tudung yang dikenakan Nabila lepas tertiup angin. Dia pun bisa melihat wajah Kaisar tiran itu.

Wajahnya tampan, kulitnya putih, alisnya lembut. Dia tidak terlihat seperti raja neraka yang digosipkan orang-orang.

Ekspresi Nabila terlihat tenang, tapi sebenarnya dia merasa bingung.

Mempelai pria juga memandangnya sekilas, setelah itu dia memalingkan wajahnya.

Dalam pernikahan Kaisar, mempelai pria dan wanita tidak hanya harus memberi hormat langit dan bumi, tapi juga memberi hormat pada leluhur.

Nabila mampu bertahan selama dua jam, sementara itu kaki Sifa sudah mati rasa.

Kedua mempelai pun masuk ke kamar pengantin.

Saat semua pelayan sudah pergi ke aula luar, Sifa berkata pada Nabila dengan tidak sabar. "Nona, ternyata Kaisar tidak seseram yang kubayangkan!"

Sifa pikir, Yohan adalah seorang Kaisar berwajah jelek dan dingin.

Baru saja Sifa selesai berbicara, tiba-tiba ibu inang berjalan mendekat. Dia mendengar perkataan Sifa, ekspresinya terlihat dingin dan mengoreksi.

"Dasar buta! Dia itu Pangeran Rio yang ditugaskan untuk menggantikan Kaisar di upacara pernikahan!"

"Apa?!" Sifa menganga lebar dan langsung terdiam.

Apa dia tidak salah dengar?

Dalam pernikahan sebesar ini, bisa-bisanya Kaisar meminta orang lain untuk menggantikannya?

Nabila juga merasa bahwa itu adalah hal yang konyol.

Sifa bertanya pada ibu inang itu dengan cepat. "Kenapa harus digantikan Pangeran Rio? Mana Kaisar?"

Setelah merapikan barang-barang di tangannya, ibu inang itu pun menjawab dengan tidak sabar.

"Hari ini adalah peringatan kematian Selir Kehormatan, Kaisar pergi berziarah."

Selesai berbicara, ibu inang itu pergi meninggalkan aula dalam.

Mendengar hal itu, kepala Sifa rasanya mau meledak.

"Nona ... bagaimana bisa Kaisar memperlakukan Nona seperti ini?!"

Peringatan kematian bisa diperingati setiap tahun, tapi pernikahan hanya dilaksanakan sekali seumur hidup!

Lagi pula, apa tidak ada penasihat istana yang menasihati Kaisar saat dia berbuat seperti itu?

Tapi reaksi Nabila jauh lebih tenang dari Sifa.

Dia tidak berniat bersaing dengan para selir untuk mendapat cinta Kaisar, dia menikah hanya karena terpaksa dan demi menjaga nama baik Keluarga Feno. Selain itu dia juga ingin mempertahankan posisinya sebagai Ratu dan membalaskan dendam untuk Nadine.

Dia tidak peduli bagaimana Kaisar akan memperlakukannya seperti apa.

"Kaisar tidak akan datang malam ini, sebaiknya kita rapikan barang-barang di kamar dulu saja," perintah Nabila.

"Baik."

Setelah Sifa melucuti perhiasan yang dikenakan Nabila, tiba-tiba seorang pelayan istana datang dan menyampaikan pesan.

"Ratu, Kaisar sudah kembali, beliau akan segera datang ke sini."

Nabila mengerutkan alisnya, tatapannya tertuju pada hiasan jepit rambut yang tergeletak di atas meja rias.

Jangan-jangan Kaisar hanya berpura-pura?

Kalau Kaisar memang sedang mengunjungi makam selirnya, kenapa tidak sekalian menginap saja?

Apa dia buru-buru kembali ke istana untuk menghabiskan malam pertama dengannya?

Comments (34)
goodnovel comment avatar
Mashadul Umam
bikin penasaran
goodnovel comment avatar
martini titin
lanjuuuut kak...penasaran ni
goodnovel comment avatar
Bayu
VeryGood...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 4

    Mendengar Kaisar akan segera menemuinya, Nabila pun menyuruh Sifa untuk menyanggul rambutnya kembali. Tapi tangan Sifa sedikit gemetaran, sepertinya dia merasa takut pada Kaisar yang akan segera datang.Tangan Sifa bergetar, jadi dia tidak bisa menghindari kesalahan.Saat Sifa mengambil beberapa helai rambut yang hendak disanggul untuk ketiga kalinya, Nabila mulai tidak sabar dan berkata dengan nada bicara dingin."Pergilah, biar aku sendiri yang melakukannya." Nabila ahli dalam teknik penyamaran, menata rambut adalah keahlian yang perlu dia kuasai.Dia mampu merapikan sanggulnya dalam waktu yang cukup cepat. Sifa yang melihatnya pun terkejut karena merasa kagum."Ratu terampil sekali ya!"Tapi saat mereka sedang bersiap menyambut Kaisar, pelayan istana yang menunggu di luar kembali memberi kabar."Ratu, Selir Utama sedang sakit kepala. Saat ini Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Dharma Senja."Sifa yang mendengarnya pun membuka mulutnya lebar-lebar, dia tidak percaya denga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 5

    Sesampai di kamar pengantin, ibu inang yang sedari tadi selalu berwajah murung itu memerintahkan para pelayan menyiapkan air mandi untuk ratu.Dia mendorong Sifa dan tersenyum pada Nabila."Ratu, selama bertahun-tahun, Kaisar tidak pernah menghabiskan malam dengan selir lain kecuali Selir Utama, Anda jadi perempuan pertama yang dipilih olehnya."Sifa berdiri di samping sambil menatap ibu inang itu dengan bingung.Dia belum pernah melihat pelayan tua itu melayaninya dengan penuh perhatian. Di istana ini memang berlaku hukum rimba, yang kuat akan dipuja, yang lemah akan ditindas.Ternyata kedudukan perempuan di istana harem tergantung perlakuan Kaisar. Seorang perempuan tidak akan dihormati jika Kaisar tidak mencintainya, meski perempuan itu adalah seorang Ratu.Ibu inang berbicara banyak hal pada Nabila, tapi gadis itu sama sekali tidak menggubrisnya.Dia memberi perintah dengan nada bicara dingin. "Kalian semua boleh pergi, biar Sifa saja yang melayaniku di aula dalam."...Setelah mem

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 6

    Sifa yang mendengar keributan pun langsung bergegas menuju aula dalam."Ratu, apa yang ter ...."Sebelum Sifa menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia mendengar kata "Pergi!" yang berasal dari dalam kelambu tempat tidur Nabila.Suara laki-laki!Sifa merasa ketakutan, dia pun ingin meminta bantuan.Tiba-tiba, seorang kasim datang dan segera menahannya, lalu berkata dengan marah."Dasar bodoh! Dia itu Yang Mulia!"Sifa tercengang.Yang Mulia?! Kaisar tiran yang sudah membunuh banyak orang itu?Ini sudah sangat malam, kenapa tiba-tiba dia datang?!Di dalam kelambu.Telapak tangan besar Kaisar itu menekan satu pundak Nabila, sementara tangannya yang satu lagi mencengkeram pergelangan tangan Nabila yang memegang belati. Dia menindih tubuh Nabila, seperti singa yang siap menerkam mangsanya.Nabila bisa saja melawan, tapi setelah tahu siapa laki-laki itu, dia pun mengurungkan niatnya.Dia tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena gelap.Tapi aura membunuh yang terpancar dari laki-laki it

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 7

    Malam ini ditakdirkan untuk menjadi bencana, Nabila sudah menebaknya.Sejujurnya daripada harus menyerahkan kesuciannya pada Kaisar, tidak ada salahnya kalau Nabila harus melukai dirinya sendiri.Setidaknya dia tidak harus terus ditindih oleh Kaisar.Nabila merobek bagian bawah piamanya dan menjadikannya sapu tangan untuk dijadikan alas yang biasa digunakan pengantin baru untuk membuktikan bahwa dirinya masih perawan.Dia lantas mengangkat bagian bawah piamanya dengan satu tangan, satu tangannya memegang belati dengan posisi terbalik.Nabila sudah memutuskan untuk melakukannya, dia tidak bisa menolaknya.Dia berusaha menghibur dirinya sendiri, anggap saja ini luka biasa.Dari kecil sampai sekarang, dia sudah sering mendapat luka saat berlatih bela diri, 'kan?Setelah itu, dia dengan sekuat tenaga ....Pada saat ini, sebuah kekuatan besar menahan pergelangan tangannya.Nabila mengerutkan alisnya.Yohan kembali merampas belati itu. Kali ini dia berkata dengan nada bicara yang lebih tajam

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 8

    Nabila sama sekali tidak terlihat seperti istri yang sedih karena dicampakkan suaminya. Dia mengenakan pakaian ratu yang mewah, seperti burung phoenix yang turun ke dunia.Tatapannya terlihat cuek dan datar, memancarkan sifat yang tidak mudah didekati seperti batu giok.Warna kulitnya tidak putih pucat seperti standar ratu kerajaan, kulitnya terlihat kemerahan dan kencang.Wajahnya berwibawa dan memancarkan aura bangsawan yang kuat, dia terlihat cantik dan dingin seperti putri es.Para pelayan istana sudah terbiasa melihat selir yang mempunyai sedikit kemiripan dengan Selir Kehormatan. Mereka merasa takjub saat melihat kecantikan Nabila.Putri bangswan yang tercantik memang tidak bisa disamakan dengan wanita biasa.Sejak terjun di dunia persilatan, menyamar dan berpura-pura sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh Nabila.Kecantikan menjadi masalah baginya, terutama di kamp militer.Istri gurunya mengatakan bahwa Nabila sudah menyia-nyiakan kecantikannya. Dia tidak tega melihat waja

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 9

    Rio merasa sedikit kesal dan mencoba menasihatinya."Apa yang Kaisar lakukan terhadap Ratu itu kejam."Yohan sudah pergi, hanya punggungnya yang terlihat. Meski demikian, wibawanya tetap terasa.Ujung pakaian Yohan tertiup angin, dia menuruni tangga dan melihat ke arah yang jauh. Dia dapat melihat pemandangan seluruh taman istana dan peternakan kuda, termasuk Ratu yang berhasil menaklukkan kuda.Nabila yang menunggangi kuda itu terlihat seperti gadis dalam ingatannya....Karena masih merasa syok, Ibu Suri kembali ke Istana Giok terlebih dulu.Sementara Nabila kembali ke istananya sendiri, Istana Rubi.Menurut aturan kerajaan, para selir harus memberi hormat pada Ratu.Tapi selir yang datang untuk memberi hormat pada Nabila hanya sedikit. Kebanyakan dari mereka mengeluh sakit atau sedang mempunyai urusan lain.Nabila juga tidak mau berbasa-basi dengan mereka. Setelah menyapa sebentar, dia lantas menyuruh mereka untuk pergi.Beberapa saat kemudian, seorang pelayan datang untuk menyampai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 10

    Sepertinya dia baru saja keluar dari Istana Giok. Saat berpapasan dengan Ratu, dia langsung memberi hormat."Salam hormat, Kakak Ipar!"Rio memanggil Nabila dengan sebutan Kakak Ipar, bukan Ratu. Sepertinya dia cukup akrab dengan Kaisar.Sifa tercengang saat melihat Rio.Pangeran Rio tampan sekali! Kulitnya putih, sikapnya sopan dan elegan! Sifatnya ini jauh lebih baik dari si Kaisar Tiran yang tidak berperasaan itu!Andai saja Nabila menikah dengannya ....Saat memikirkan hal itu, Sifa langsung menghentikan pemikiran konyolnya.Aturan istana sangat ketat, tidak seperti di kamp militer di mana dirinya bisa berbicara bebas dengan laki-laki.Saat Nabila hendak pergi, Rio kembali berbicara."Saat menyaksikan eksekusi kemarin, apa Ratu merasa terkejut?"Nabila terlihat fokus, dia lantas menjawab dengan cuek. "Tidak.""Kebetulan aku melihat langsung saat kakak Ipar berhasil menaklukkan kuda itu, Kakak Ipar memang hebat! Sebenarnya Kaisar menyukai wanita yang bisa menaklukkan kuda. Bisa jadi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 11

    Saat Kaisar mengangkat tubuh Nabila dengan paksa, percikan air di dalam bak mandi itu menimbulkan riak.Nabila dengan refleks menutup bagian depan tubuhnya dengan kedua tangannya.Bagian belakang tubuhnya terlihat.Tanpa memikirkan apa-apa, tatapan Kaisar tertuju pada bagian belakang pinggang Nabila.Tidak ada bekas luka di pinggangnya.Pinggangnya terlihat bersih dan kencang.Yohan mengerutkan alisnya, tatapannya terlihat dingin dalam waktu yang lama.Telapak tangan Nabila terasa panas, dahinya sedikit berkeringat.Baru saja dia mengalihkan kekuatannya untuk melenyapkan bekas lukanya dengan sangat cepat.Namun karena dia melakukannya dengan sangat cepat, tenaga dalamnya banyak terkuras.Saat ini dia sangat lemah.Kaisar Tiran itu tidak lantas percaya begitu saja.Setelah itu, Kaisar memegang pinggang Nabila dari samping dengan telapak tangannya yang besar. Dia lantas menekan ujung ibu jarinya dengan keras ke arah belakang pinggang Nabila."Aarrgghh!!!" Nabila tidak bisa menahan teriak

Latest chapter

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 834

    Nabila memutuskan untuk pergi ke Kerajaan Puanin sebagai utusan dan sebelum itu, dia tidak lupa mengatur semua hal di Negara Naki."Kaisar, apa yang Tenji katakan benar. Aku pergi menjelajahi jalan rahasia dan disergap dengan mesiu. Pasti ada yang sudah mengetahui hal ini sebelumnya.""Siapa yang diam-diam melakukan ini? Ingin menghancurkan 'jaring laba-laba', untuk menghancurkan petunjuk dalam kasus manusia obat atau membunuhku? Semua harus diselidiki."Yohan berpikir dengan serius.Nada suaranya tegas."Mereka yang tahu kamu akan pergi ke jalan rahasia adalah penjaga kepercayaanku. Setiap orang telah dipilih dengan ketat dan tidak akan pernah mengkhianatiku, tapi tidak ada yang abadi. Kalau keselamatanmu terlibat, aku akan meninjau dengan ketat ...."Nabila menyela dan berkata dengan serius."Bukan mereka yang kucurigai.""Kamu tidak perlu membuang waktu untuk menginterogasi mereka, jangan sampai membuat mereka kecewa.""Yang kucurigai adalah ada yang diam-diam mengawasi.""Mungkin o

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 833

    Di Ruang Kerja Istana, Yohan sedang membaca laporan perang perbatasan.Leonard mendekat untuk meminta instruksi, "Kaisar, Ratu ingin bertemu denganmu."Rasa lelah Yohan langsung hilang, aura dinginnya mereda dan diselimuti dengan kehangatan.Begitu Nabila masuk, Leonard mundur dengan tahu diri.Di Ruang Kerja Istana hanya ada Kaisar dan Ratu, jadi tidak perlu malu dengan apa yang mereka lakukan atau katakan."Kenapa datang? Sudah makan siang?" Yohan sibuk dengan urusan negara belakangan ini dan tidak makan bersama Nabila selama beberapa hari.Nabila mengangguk sebagai jawaban dan kemudian bertanya."Kaisar, bagaimana perang di selatan?"Yohan memegang tangan Nabila dan pergi ke ruang dalam bersamanya untuk duduk di sofa kecil.Dia berkata sambil berjalan."Aku tahu kamu mengkhawatirkan masalah ini dan aku kebetulan berpikir untuk memberitahumu.""Pasukan perbatasan selatan telah pergi ke Suku Sumerina untuk melakukan serangan balik dan semua kabar yang datang sejauh ini bagus.""Bagian

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 832

    Ruang Kerja Istana.Jenderal Rino berkata dengan hormat, "Kaisar, apa yang Keno katakan bisa dipercaya. Kalau kita mengikuti apa yang dia katakan, serangan balik dari barisan utara Suku Sumerina yang paling lemah bisa membereskan masalah mendesak di Klan Namrian. Ini adalah pilihan paling aman untuk saat ini."Saat ini situasi di Klan Namrian sangat mendesak. Sebagian besar wilayah telah direbut oleh pasukan sekutu Suku Sumerina. Kalau pasukan Negara Naki ingin menyelamatkan Klan Namrian, mereka menggunakan Klan Namrian sebagai medan perang dan memasuki Klan Namrian untuk berperang dengan Suku Sumerina.Akan tetapi saat ini Suku Sumerina mengendalikan jalur resmi Klan Namrian, sehingga menyulitkan pasukan Negara Naki untuk masuk.Jadi kalau bisa melewati Klan Namrian dan langsung menyerang Suku Sumerina, itu memang strategi terbaik.Memikirkan hal ini, alis Yohan semakin berkerut.Meskipun cara ini memungkinkan, dia masih tidak bisa memercayai Keno."Panggil Ratu ke sini," perintahnya.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 831

    Setelah malam tiba, Kediaman Rio penuh dengan tamu.Di dalam kamar pengantin.Fiona melepas tudungnya sendiri.Ketika Pangeran Rio masuk, dia melihatnya duduk di meja sambil makan sayuran tanpa sedikit pun rasa malu atau gelisah yang seharusnya dimiliki seorang pengantin wanita.Tidak hanya itu, segala jenis makanan aneh seperti ular atau kalajengking juga dia makan.Ada seorang pelayan tergeletak di lantai. Sepertinya dia pingsan karena ketakutan.Pangeran Rio menyesal masuk ke kamar pengantin ini.Dia berusaha menenangkan diri dan berbicara dengan yang lebih tenang."Fiona, aku menikahimu demi anak dalam perutmu.""Kelak aku tidak akan pernah menyentuhmu.""Kelak rumah ini ... akan diserahkan padamu. Kita juga tidak akan melakukan apa pun, jadi jangan bawa barang-barang itu ke rumahku!"Pangeran Rio pergi setelah mengatakan itu.Fiona mendengar ini tanpa membantah.Saat ini yang paling dia pedulikan adalah Klan Namrian.Dengan statusnya sebagai istri Pangeran Rio, besok dia bisa perg

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 830

    Setelah mengetahui Tenji ingin bertemu dengannya, Nabila berkata dengan tenang."Kirim Jenderal Rino ke penjara."Kalau Tenji benar-benar ingin membantu Klan Namrian dan Negara Naki, dia bisa memberi tahu siapa pun tentang strategi melawan musuh tanpa harus menemuinya.Arin sangat menyetujuinya.Sebelumnya dia khawatir Yang mulia akan pergi menemui Keno tentang masalah ini di Klan Namrian.Sekarang sepertinya Yang Mulia lebih waspada daripada dirinya.Seperti Arin, Yohan juga khawatir.Setelah mendengar permintaan Keno, dia langsung meletakkan buku di tangannya dan bergegas ke Istana Rubi.Melihat Nabila masih duduk di aula dalam, dia menghela napas lega.Lalu dia bergegas maju ke depan.Nabila berdiri dan hendak memberi hormat sebelum Yohan menariknya ke dalam pelukan dengan erat."Ratu, berjanjilah padaku kalau kamu tidak akan bertemu dengan Keno sendiri. Pria ini sangat licik dan aku takut dia akan menggunakan keuntungan untuk mencelakaimu lagi."Yohan juga pernah mendengar tentang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 829

    Klan Namrian berbatasan dengan Negara Naki dan memiliki racun yang berbahaya. Selama tidak ada perang antara kedua negara, Klan Namrian akan berfungsi sebagai penghalang di bagian selatan Negara Naki.Sekarang Klan Namrian dikepung, Negara Naki tidak boleh berdiam diri.Nabila bertanya dengan tenang."Kapan itu terjadi? Negara mana yang melakukannya?"Nada suara Yohan serius."Beberapa hari yang lalu, Suku Sumerina mengumpulkan suku-suku lain dan menyerang Klan Namrian dengan seluruh pasukan. Pertempuran hanya berlangsung kurang dari lima hari dan garis pertahanan di Klan Namrian benar-benar runtuh. Ini sepertinya pasukan sekutu Suku Sumerina sudah bersiap sebelum menerobos pertahanan."...Klan Namrian bukanlah negara besar.Ia bisa bertahan ratusan tahun, jadi pasti memiliki kekuatan tertentu.Hancurnya Klan Namrian membuat seluruh negara terkejut.Kedua bagian saling melengkapi.Kalau Klan Namrian hancur, perbatasan selatan Negara Naki juga akan dalam bahaya.Seluruh pejabat bekerja

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 828

    Nabila menyerahkan gambar "jaring laba-laba" kepada James dan menyuruhnya untuk memastikan keaslian gambar tersebut.James melihatnya dengan cermat dan sangat terkejut."Kemungkinan besar gambar ini asli!"Di tengah-tengah kegembiraan, dia meraih bahu Nabila dan mengguncangnya sambil berkata, "Yolo, kalau ini asli, ini adalah 'jaring laba-laba' yang lengkap! Dari mana kamu mendapatkannya!?"Nabila mengatakan yang sebenarnya."Dari seseorang yang menyebut dirinya dari Keluarga Kitana."Setelah mendengar itu adalah Keluarga Kitana, ekspresi James langsung berubah.Senyumannya berubah menjadi kekhawatiran."Keluarga Kitana? Mereka sudah turun gunung?"Nabila tidak banyak bicara, "Kuserahkan 'jaring laba-laba' ini padamu."James mengangguk dengan serius."Ya. Dengan peta ini dan semua titik penghubungnya, semuanya akan menjadi lebih jelas. Ditambah lagi karena ini dibuat oleh Keluarga Kitana, pasti digunakan dalam perang. Ini tidak akan membahayakan Negara Naki.""Hanya saja ....""Hanya s

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 827

    "Kaisar ...." Nabila berdiri dan memberi hormat.Yohan menghampiri Nabila dan membantunya berdiri.Dia langsung berbalik dan tatapan dinginnya tertuju pada Tenji.Suasana di aula utama terasa sangat tegang.Tenji bersikap rendah hati dan melanjutkan apa yang dia katakan sebelumnya."Aku menyuruh Derina untuk sengaja mengungkapkan itu adalah ulah Kerajaan Jaming. Ini untuk mengelabui bawahan yang ditempatkan di sekitarku oleh Penguasa Kerajaan Verto.""Aku tahu kamu pasti bisa mengetahui rencana pemisahan yang buruk ini. Jadi hanya masalah waktu sebelum kalian pergi menyelidiki Kerajaan Jaming dan Kerajaan Verto."Nabila merasa aneh setelah mendengar ini.Dia bertanya lagi."Kamu yang mengirimkan Teratai Api Merah?"Tenji menatapnya dan tidak menyangkal.Dia menoleh ke arah Yohan lagi."Kaisar Yohan, aku yakin semua orang di dunia bisa digunakan sebagai bidak catur. Kalau ada penanggung jawab bidak catur, itu jelas adalah kamu dan Negara Naki.""Perang antara Kerajaan Jaming dan Negara

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 826

    Bulu mata Keno terkulai dan menciptakan bayangan kecil."Setelah ditusuk, aku pun kehilangan akal sehat. Karena diracuni seseorang, aku hampir dijadikan manusia obat ...."Setelah mendengar kata "manusia obat", ekspresi Nabila agak berubah.Keno terdiam sejenak sebelum melanjutkan."Saat racun manusia obat tradisional tidak terkendali, orang itu akan menjadi kejam, tidak merasakan sakit dan membunuh semua orang yang ditemui."Apa yang dia katakan sama dengan manusia obat yang Nabila ketahui.Entah itu manusia obat yang dia temui di bawah kuil atau manusia obat yang digunakan oleh Sekte Aziz untuk menyerang kota, mereka semua adalah boneka yang hanya bisa membunuh orang.Dia tidak lagi ingat reaksi Keno saat membunuhnya.Dia hanya bertanya."Kita berdua berada di tempat yang sama, bagaimana kamu bisa sampai terkena racun manusia obat?"Keno menggelengkan kepalanya."Aku tidak bisa memberitahumu bagaimana aku bisa dalam bahaya secara rinci karena sudah berjanji pada seseorang kalau aku t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status