Share

62 Bibirku Luka, Tapi Masih Bisa Melakukan Hal Lain

"Rhe, tolongin dong. Naren belum makan. Kasian kalo mesti naik turun," ucap Pras.

Seharian itu, baik Pras, Brian, Rama terlihat sibuk mengurus berbagai hal. Mulai dari memeriksakan satu per satu orang yang baru sadar dari efek obat tidur, menyusun bukti-bukti, mengambil rekaman cctv, mengantar Naren ke kantor polisi untuk memberikan keterangan dan bahkan menemani Naren untuk visum.

Rhea benar-benar bersyukur atas kehadiran mereka. Ia tidak bisa membayangkan kalau harus menghadapinya seorang diri.

Ketukan di pintu kamarnya membuat Naren berdecak kesal. Ia baru saja kembali dari kantor polisi dan ingin menghabiskan waktu dengan tidur karena badannya masih terasa remuk.

"Apa?" ucapnya sedikit berteriak.

Rhea membuka pintu kamar Naren dan menemukan lelaki itu sedang berbaring sambil memejamkan mata.

"Makan dulu."

Mata Naren seketika terbuka begitu mendengar suara Rhea.

"Sorry, Rhe. Kirain anak-anak."

Rhea masuk ke dalam kamar dan meletakkan makanan yang dibawanya ke atas nakas.

"Aku ngant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status