Share

66 Bukan yang Pertama

Rhea melemparkan diri ke kasurnya begitu tiba di kamar. Ia meraih bantal dan menangkupkannya di atas wajahnya.

"Aaaargh. Rhea!" Ia berteriak lumayan kencang karena itulah ia membutuhkan bantal untuk meredam suaranya.

Selain teriakannya, kini kakinya ikut menendang-nendang udara.

Semua sel tubuhnya seakan protes atas apa yang telah dilakukan si empunya tubuh. Padahal semua sel itu berhianat padanya saat kejadian itu terjadi.

Bisa-bisanya ia menerima ciuman Naren dan malah memejamkan mata.

***

-Beberapa jam sebelumnya-

Rhea menatap fotonya dengan Naren. Ia tersenyum melihatnya. Lelaki di foto itu, Naren, adalah pacar pertamanya. Kadang ia rindu saat itu, saat di mana ia rela menjadi pacar tiga puluh hari seorang Narendra, dan diperlakukan istimewa oleh lelaki itu.

Sekarang lelaki itu ada di sampingnya, memberikan harapan, lalu menyakiti, dan datang kembali dengan mengaku cinta. Harus bagaimana ia bersikap?

Saat pikirannya tengah bercabang, ia merasakan dagunya ditarik seseorang dan dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status