Share

68 One Month Notice

"Habis nganter kamu ke kantor, aku langsung berangkat ke Bogor ya." ucap Naren yang kini tengah menyetir dengan Rhea di sampingnya.

"Ngapain? Masih ada yang mesti diurus?"

"Hari ini persidangan Brama."

"Aku perlu ikut?"

Naren menggeleng tegas. "Nggak usah. Aku nggak mau Brama ngelihat kamu. Lagian bukti-bukti yang ada, ditambah pengakuan Ayu, semuanya udah lebih dari cukup buat menjerat dia."

Rhea menghirup napas perlahan kemudian menghembuskannya.

"Kenapa?" tanya Naren yang memperhatikannya.

"Nggak. Kadang aku mikir aja, kok bisa dulu aku pacaran sama dia bertahun-tahun? Kok bisa dia berubah jadi orang yang sejahat itu?"

"Kalian itu cuma bersinggungan takdir. Kebetulan aja bersinggungannya agak lama. Dan dia berubah jadi kayak gitu ya bukan karena salahmu. Dia udah dewasa kan buat nentuin jalan hidupnya."

Rhea bertepuk tangan dengan sarkastis. "Wow! Diucapkan oleh Narendra yang jumlah mantannya bisa buat bikin beberapa tim sepakbola."

Ucapan Rhea membuat Naren terbahak. Iya, mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status