Share

120 Pamit

Naren menatap ponselnya dengan gamang, setelah beberapa kali mendapat telepon dari orang yang sama, dan sedari tadi telah diabaikannya. Ia tidak ingin mengganggu makan malamnya bersama Rhea.

Rhea yang asik menonton series kesukaannya di ruang tengah rumah Naren, sambil sesekali menyuap makanan yang ada di piringnya, lantas menatap ponsel Naren yang terus saja bergetar dan sedikit banyak memecah konsentrasinya.

"Mas, itu hpnya diangkat sih. Dari tadi loh. Siapa sih?"

"Biarin aja."

"Siapa tau penting. Kalo nggak penting, nggak mungkin dari tadi telepon nggak berhenti."

"Dari papanya Zanna. Biarin aja," ucap Naren yang kembali melanjutkan makannya.

Rhea terdiam setelah mendengar siapa penelepon yang sudah berkali-kali menghubungi Naren.

Dan setelah kesekian kalinya ponsel Naren berdering kembali, Rhea menatap Naren dengan sungguh-sungguh. "Angkat, Mas. Takutnya penting."

Mengikuti permintaan Rhea, dengan berat hati Naren meraih ponselnya dan menyentuh tanda hijau untuk berbicara dengan o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
tutik mintani
pasti dua wanita itu mantannya naren. eeh
goodnovel comment avatar
Fenlui Lui
sy suka3x hepi endingnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status