Share

119 Laki-Laki Pendendam

"Boleh gabung?" tanya Naren.

Ketiga wanita itu terkesiap dan menatap Naren dengan ekspresi tegang.

Rhea yang pertama kali bisa menguasai keadaan lantas berdiri dan menyapa Naren yang juga masih berdiri sambil menatap kedua wanita yang kini menunduk.

"Kok ke sini nggak bilang?" tanya Rhea mencoba santai.

"Tadinya mau ngasih kejutan, tapi aku yang kayaknya malah dapet kejutan."

Rhea baru berniat mengajak Naren untuk duduk di meja lain, saat tiba-tiba Naren menarik kursi yang ada di samping Rhea dan duduk begitu saja tanpa meminta persetujuan dua wanita yang ada di depannya.

"Siang, Pak."

"Hmm." Naren kemudian mengetukkan jarinya di meja, yang membuat kedua wanita itu semakin gelisah.

Rhea menghela napas. "Kamu mau dipesenin makan apa? Biar dibeliin keluar sama Diki."

"Orderin online aja, Yang. Kasihan Diki kalo mesti keluar, lagi rame kan siang-siang gini."

"Ok. Mau pesen apa?" Rhea lantas membuka ponselnya dan mengutak-atik layarnya.

"Terserah kamu. Apa pun yang kamu pesenin aku makan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status