Share

117 Keluar dari Kurungan

"Kamu masih ngambek?"

Rhea melirik kesal ke arah lelaki lanjut usia—dengan penampilannya masih mirip lelaki paruh baya—yang duduk di kursi paling ujung, menandakan dia lah pemimpin di sana.

"Bisa-bisanya Kakek ngurung aku sama laki-laki di ruangan tertutup." Rhea merajuk mirip seorang cucu yang marah pada kakeknya sendiri.

"Tapi Naren nggak ngapa-ngapain kamu kan?" tanya Aditama penasaran sambil menatap keduanya bergantian.

Rhea menelan ludah, ia ingin menjawab ‘tidak’, tapi ....

"Kalo maksud Kakek kami kebablasan …, nggak, Kek, tenang aja," jawab Naren diplomatis.

Aditama mendengkus, ia sudah mengenal bagaimana karakter Naren dan kepiawaiannya bersilat lidah. Pasti ada yang terjadi dengan mereka berdua, entah itu apa, tapi yang jelas mereka masih bisa menahan gejolak pada diri mereka.

"Aku mau balik ke Jakarta," ucap Rhea masih dengan bersungut-sungut.

"Loh, kamu belum kelar kok natar ibu-ibu itu. Nanti mereka nyariin kamu. Tuntasin dulu ngajarin mereka."

"Iya, Rhe. Nggak usah keburu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status