Share

116 Aku yang Akan menikahimu, Bukan Laki-Laki Lain

"Rhe."

"Apalagi, Mas?" Sudah beberapa kali Rhea mulai memejamkan mata dan Naren selalu saja mengganggunya.

"Jangan pergi lagi. Nggak apa-apa kalo kamu masih perlu waktu buat mikir. Tapi ... please jangan pergi lagi," pinta Naren.

"Memangnya kenapa kalo aku pergi?"

"Kan udah kubilang, aku kehilangan arah."

"Oh ya? Tapi buktinya kamu masih bisa nyusul ke Karimunjawa sama ke Malang. Ngganggu liburan orang aja," sahut Rhea masih sambil memejamkan mata.

Naren membuka mulut namun mengatupkannya kembali. Andai Rhea bisa melihat ekspresi Naren saat ini.

"Ya karena tujuanku kamu."

Rhea tercekat, tidak tahu harus menjawab apa. "Udah tidur sana, Mas. Kamu baru nyampe hari ini kan."

"Rhe, aku masih kangen."

Tidak terdengar sahutan dari Rhea, pun napasnya sudah terlihat teratur.

Naren mendekat ke arah Rhea, lalu mengecup keningnya.

Rhea yang belum benar-benar terlelap, menyadari saat Naren mengecup keningnya, tapi ia memilih diam dan tetap memejamkan matanya.

"I love you, Rhe."

Bisikan Naren di de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zulfaizah Nurdin
akhirnya Rhea nyadar juga klu dia murahan. memang nunggu dipaksa-paksa pdhl Kakeknya Naren tdk ada hak buat maksa. nanti klu Naren bikin salah gampang baikannya tinggal minta kakeknya Naren kurung mereka pasti setelah itu Rhea langsung memaafkan. gampang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status