Chapter: Bab 20Suara ruangan kerja Selena diketuk, Laura membuka pintu mempersilakan dua pria berpakaian serba hitam melangkah masuk, mendekat ke depan meja Selena. "Ada informasi apa yang kalian temukan?""Maaf, Nyonya. Kami sempat membuntuti teman dari Tuan Jack tapi kami kehilangan jejak saat ada truk tiba-tiba saja hampir menabrak mobil kami.""Sepertinya, teman Tuan Jack tahu jika kamu membuntuti diam-diam," jelas pria lain berambut cepak. Selena sontak menggebrak meja. Dia menatap murka. "Bahkan hal seperti ini saja kalian tidak becus melakukannya!"Kedua pria itu menunduk. "Aku tidak mau tahu. Aku harus mendapatkan informasi soal Jack, kalian harus mencari celah dari suamiku atau aku akan buat kalian menyesal karena tidak bekerja dengan baik!" bentak Selena. Kedua pria itu mengangguk paham, segera berbalik keluar dari ruangan. Selena mengumpat, melempar tempat pena yang terjangkau pandangannya sebagai pelampiasan kemarahannya. "Kamu benar-benar buat aku kehilangan rasa sabar. Aku tidak
Terakhir Diperbarui: 2024-07-01
Chapter: Bab 19Selena membanting semua barang yang ada di kamarnya dengan penuh amarah. Jack melangkah masuk setelah mendapat laporan dari asisten rumah tangga melalui Daniel. “Apa yang kaulakukan Selena?” Selena lantas menoleh tajam, melayangkan kotak kecil di tangannya ke arah Jack yang dengan cepat menghindar. Jack menatap kaget, melihat kemarahan tersirat jelas dalam mata Selena saat ini. “Kau berani melemparku?” Selena tertawa sinis. “Kenapa kalau aku berani? Kau mau melakukan hal yang sama padaku?” Jack mencoba tenang. Ia sungguh tidak ingin sampai tersulut emosi. Selena mendekat, menarik kerah kameja Jack dengan kasar. “Kau berani bermain di belakangku? Bagaimana bisa kau punya anak dari wanita lain?!” “Jangan usik mereka! Demi menikahimu, aku melepas Lily dan baru tahu kalau Dean adalah putraku.” “Apa kau ingin kehilangan segalanya?” Jack menyeringai. “Aku tidak akan kehilangan apapun.” Suara tawa Selena menggema ke langit-langit ruangan. “Wah, sudah mulai sombong rupanya!” cibir
Terakhir Diperbarui: 2024-06-22
Chapter: Bab 18Jack hendak mengikuti Lily dan Dean, dicegah Selena lebih dulu."Kau mau ke mana?"Jack menoleh, menatap Selena yang sudah menghadang langkahnya."Aku ingin meminta maaf pada mereka karena atas ketidaknyamanan tadi dan—""Apa benar Dean putramu?"Jack bergeming, ia tak bisa menjawab itu meski inginSenyum Selena tersungging. Dia mendekatkan bibirnya seraya berkata pelan, "Jangan menarik perhatian. Sikapmu ini akan kuanggap sebagai jawabannya.Rahang Jack mengeras, satu tangannya terkepal erat hanya bisa diam di tempat.Selena menguraikan senyum kemenangan, dia mendapatkan jawaban atas apa yang ingin ia ketahui.Langkahnya berbalik menjauh, melempar senyum manis pada beberapa tamu yang melihat ke arahnya."Maaf atas ketidaknyamanan kalian. Tadi hanya sedikit intermezzo. Silakan lanjutkan lagi nikmati pestanya!"Arios yang melihat dari kejauhan lantas mendekat."Kau baik-baik saja?"Jack menoleh tajam, sorot matanya yang menyimpan amarah membuat Arios lantas mengulum bibir."Sepertinya a
Terakhir Diperbarui: 2024-06-11
Chapter: Bab 17Lily melirik ke arah Dean yang tampak semangat saat berada di dalam taksi yang mereka tumpangi. Matanya berbinar, menunjukkan betapa tak sabar anak itu ingin segera sampai di tempat acara. Ini adalah kali pertama Dean menghadiri undangan bersama Lily.Selama ini, hari-hari Dean hanya dihabiskan dengan sekolah, bermain di rumah, dan sesekali menemani Lily di toko kuenya. Lily tidak sendiri dalam perjalanan itu, Rose turut menemani.Rose menoleh pada Lily yang duduk di sampingnya, sementara Dean duduk di samping kursi pengemudi."Kau yakin soal keputusanmu ini, 'kan?!" tanya Rose, memastikan sembari menggenggam punggung tangan Lily.Tangan Lily terasa dingin, mencerminkan rasa gugup yang menyelimuti.Lily mengangguk pelan. "Aku tidak punya pilihan saat aku merasa Selena mulai mencurigai sesuatu," jawabnya dengan suara yang berusaha tegas."Apapun itu, jangan tunjukkan kau lemah, terutama di depan Jack. Demi Dean, aku yakin kau bisa melalui malam ini," ucap Rose sembari menatap mata Lily
Terakhir Diperbarui: 2024-06-10
Chapter: Bab 16Lily termenung mempertimbangkan ucapan Rose beberapa hari lalu.Masih terlarut dengan lamunannya, suara bel pintu membuat Lily tersadar, cukup terkejut melihat sosok yang dikenalnya kini berdiri di hadapannya.“Selamat datang, Nyonya!”Wanita berpenampilan modis itu tak lain adalah Selena.Selena membuka kacamata hitam yang dikenakkannya, menatap Lily dengan sorot mata angkuh.“Kau bernama Lily James?”Lily mengulas senyum, menanggapi dengan ramah. “Iya, benar. Aku, Lily James.”Senyum Selena tersungging sinis lalu berkata, “Aku, Selena, ibu dari Emily Greenwood. Teman kelas Dean.”“Hai, Selena! Senang bertemu denganmu!” Lily mencoba bersikap ramah. Entah kenapa dia merasa canggung.“Aku tidak ingin basa-basi”—Selena mengambil selembar undangan dari sekretaris pribadinya, memberikan pada Lily—“aku ingin mengundangmu pada perayaan anniversary-ku. Kuharap kau bisa sempatkan waktu untuk hadir bersama putramu.”Lily tersenyum tipis, mencoba menutupi raut terkejutnya.“Aku bahkan bukan ora
Terakhir Diperbarui: 2024-06-09
Chapter: Bab 15Selena menggeram marah setelah sampai d kantornya.“Berani sekali Jack bertemu wanita lain di belakangku!” geram Selena, merasa tidak terima dengan apa yang dilihatnya tadi.Dua hari terakhir Selena mendapat informasi soal Jack yang menemui seorang wanita. Hingga membuktikan sendiri, Selena awalnya tidak percaya meski Jack selalu bersikap dingin padanya, selama rentang waktu mereka menikah, tidak ada kabar buruk tentang Jack di luar sana bersama wanita lain.Tetapi, setelah mencari tahu lebih lanjut—diketahui Jack sering bertemu dengan Lily.“Kau sudah mendapatkan informasi detail tentang wanita itu?” tanyanya pada sang sekretaris yang baru saja memasuki ruangannya.“Sudah, Bu. Ini informasi tentang Lily James,” jawab Laura, nama wanita itu.Selena dengan cepat mengambil tab dari tangan Laura, memastikan itu.Tangan Selena mengudara saat membaca informasi yang terselip soal Dean.“Dia memiliki putra bernama Dean?”“Benar, Bu. Dean satu sekolah dengan Emily.”Kening Selena berkerut, di
Terakhir Diperbarui: 2024-06-04

Secret Identity
Jihan Azzahra, gadis berusia sembilan belas tahun yang biasa disapa Rara memiliki kehidupan sederhana. Gadis tomboi dan cerewet itu hanya tinggal bersama sang ibu yang sakit-sakitan. Rara ditinggal ayahnya ketika berusia tiga tahun, akibatnya Rara harus berjuang keras untuk menyambung hidup.
Suatu ketika, Rara yang baru saja lulus SMA berencana untuk mendapatkan pekerjaan, tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Aldebaran. Pria perfeksionis dan arogan itu seorang aktor terkenal. Pertemuannya dengan Aldebaran yang kurang baik menjadi awal kisah mereka.
Aldebaran menjadikan Rara sebagai asisten pribadinya. Rara bahkan berusaha bersabar menghadapi Aldebaran hanya demi sang ibu. Saat Rara melakukan pekerjaannya, dia tidak sengaja bertemu dengan Ivan, kekasih yang sudah setahun menjalani hubungan dengannya jalan bersama wanita lain.
Rara merasa sakit hati. Tanpa pikir panjang, Rara berlari hendak menyeberang jalan bertepatan dengan sebuah mobil melaju ke arahnya tanpa bisa terhindarkan.
Sebelum kedua mata terpejam, Rara meminta sebuah permohonan yang bisa mengubah takdirnya.
Mungkinkah itu terjadi?
Baca
Chapter: EPILOGRara telah bersiap dengan balutan gaun pengantin. Dia benar-benar tampak cantik dan anggun. Aldebaran melamarnya dengan cara tak terduga. Lamaran yang dilakukan Aldebaran sampai viral di berbagai media sosial. Akun i*******m milik Rara dan Aldebaran dibanjiri komentar positif dan ucapan selamat. Momen itu juga ditayangkan di TV nasional selama hampir seminggu. Bahkan beberapa pihak berbondong-bondong menawarkan endorse untuk pernikahan mereka. Hari pernikahan mereka juga sengaja ditayangkan secara langsung dari salah satu stasiun TV dengan rating tertinggi. Rara merasa gugup. Berkali-kali Rara menghela napas. Jantungnya seakan mencelos menunggu akad nikah mereka dimulai. "Kau sangat cantik, Ra!" Monika mendekat seraya memuji. Dia tersenyum tulus melihat dari pantulan cermin. "Terima kasih, Kak! Aku sangat gugup." "Al tidak kalah lebih gugup darimu. Dia masih terus berlatih mengucapkan ijab kabul agar tidak salah." Rara tersenyum h
Terakhir Diperbarui: 2022-02-28
Chapter: EXTRA PARTRara menggeliat, meregangkan otot-otot. Matanya mengerjap lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling. Di sinilah Rara, masih tidak percaya berada di kamar sendiri. Seperti mimpi yang panjang baginya.Rara menyibak selimut, merapikan tempat tidurnya. Rara bergegas keluar mendapati Nirmala dan Monika di ruang makan sedang mempersiapkan sarapan."Pagi adikku, Sayang!" Monika menyapa. Tidurmu nyenyak?"Rara mengangguk. "Sangat nyenyak. Bagaimana dengan Kak Monika?""Aku juga. Aku akan merasa nyaman jika tinggal lama di sini!""Tinggal lah selama mungkin. Aku sangat senang jika Kak Monika tinggal di sini!""Benarkah? Apa boleh, Bu?" Monika melirik ke arah Nirmala."Tentu saja. Kau tidak perlu meminta izin.""Kalau dengan ayah, juga boleh?" Monika melempar tatapan ke arah Rara.Nirmala diam sejenak. Rara dan Monika menunggu jawaban Nirmala. "Tergantung usahanya mendapatkan hati ibu kem
Terakhir Diperbarui: 2022-02-28
Chapter: 77 || Akhir Dari Segalanya (END) Aldebaran dan Rara merencanakan janji untuk bertemu setelah Rara melakukan pekerjaan Aldebaran. Mereka akan bersama-sama mencari wanita tua itu. Sebelumnya, Rara dan Aldebaran sudah mencari tahu kue yang dibeli Firman. Dari ucapan Firman, dia tidak membeli di tempat yang Aldebaran maksud dan penjual kue itu bukan wanita tua melainkan wanita muda. Saat ini, Rara sibuk melakukan syuting iklan terakhir sebelum akhirnya dia mengambil libur panjang untuk beberapa bulan ke depan. Aldebaran meminta Rara untuk tidak menerima tawaran karena dia ingin mengajak Rara berlibur membawa Nirmala yang sejak dulu ingin sekali pergi ke Korea. Nirmala sangat gemar menonton drama dari Negeri Gingseng itu. Aldebaran ingin memberikan kejutan sebagai Rara dengan mengajaknya ke sana. "Bu, apa yang bisa Rara bantu?" tanya Aldebaran setelah membereskan kamar Rara. Dia sudah memutuskan tinggal bersama Nirmala. "Rara bantu ibu pergi ke pasar. Ada beberapa bahan masakan yang harus dibeli.
Terakhir Diperbarui: 2022-02-27
Chapter: 76 || Menerima Keputusan Mahesa marah besar begitu mengetahui Ivanka adalah pelaku utama dari kecelakaan yang menimpa Aldebaran. Ivanka sudah dibekuk polisi seminggu yang lalu. Angga sendiri yang melaporkan ibunya setelah semua usaha Angga meminta ibunya menyerahkan diri diabaikan Ivanka. Angga tidak punya pilihan dan terpaksa membuat bukti untuk menjerat Ivanka.Pemberitaan mengenai kasus kecelakaan Aldebaran mengudara selama berhari-hari, para media terus saja membahas motif dan alasan Ivanka melakukan semua itu. Bahkan fans setia Aldebaran merutuki Ivanka dan meminta pihak kepolisian untuk menjatuhkan hukuman mati sebagai efek jera agar tidak ada lagi orang seperti Ivanka yang tega merencanakan pembunuhan pada anak dari suaminya sendiri.Saat ini Ivanka telah duduk di meja persidangan. Sementara Angga duduk di meja saksi memberikan pernyataan. Ivanka tidak bisa mengelak, semua barang bukti mengarah padanya. Kaki tangan Ivanka juga sudah mengakui perbuatan mereka.Ivanka akhirny
Terakhir Diperbarui: 2022-02-27
Chapter: 75 || Akhirnya Terungkap (Part 2)"Akhirnya kau datang juga, Al!" Aldebaran menatap tajam. “Berani sekali kau datang ke rumah ini! Bukankah aku sudah melarangmu untuk tidak menginjakkan kaki di sini?!” “Aku kemari karena mengambil barangku yang tertinggal!” Ivanka berjalan ke arah sofa panjang yang ukiran gagangnya terbuat dari kayu jati. Ivanka menjuntaikan sebuah liontin seraya tersenyum. “Kenapa itu ada padamu?!" suara Aldebaran merendah, terdengar penuh penekanan. "Duduklah! Setidaknya berbincanglah denganku. Kau selalu saja bersikap dingin dari semenjak pertama kali kita bertemu!" Ivanka berujar. Dia memberi isyarat menunjuk dengan dagu ke arah secangkir kopi yang sudah dia siapkan. Ivanka mengangkat cangkir menyeruput kopinya dengan nikmat. "Aku tidak meracunimu. Aku hanya ingin kita berbaikan dan bisa duduk bersama, berbincang hangat layaknya ibu dan anak." Aldebaran meneguk setengah kopi miliknya. "Kau puas? Sekarang kembalikan! Sejak
Terakhir Diperbarui: 2022-02-26
Chapter: 74 || Akhirnya Terungkap (Part 1)Sehari sebelum kecelakaan terjadi.... Ivanka mendatangi RAM Corp setelah berbelanja di butik langganannya. Jam makan siang sebentar lagi dan Ivanka ingin mengajak Mahesa makan di luar. Sudah lama dia tidak jalan berdua dengan Mahesa karena terlalu sibuk dengan bisnis. Ivanka mengumbar senyum pada beberapa karyawan yang berpapasan dengannya. Suara heels pigalle foliies 100 milik Ivanka mengetuk-ngetuk lantai marmer hingga terdengar menggema berirama. Ivanka menunjukkan keanggunan saat menaiki lift menuju lantai utama. Senyum Ivanka kembali terukir begitu sampai di depan meja sekretaris Mahesa. “Nindya, apa Pak Mahesa ada? Katakan aku ada di sini!” titah Ivanka membusungkan dada dengan elegan. “Ada, Bu! Pak Mahesa sedang berbincang dengan Pak Mudi.” “Aku ingin masuk!” “Maaf, Ibu! Pesan Pak Mahesa, dia tidak ingin di
Terakhir Diperbarui: 2022-02-26
Chapter: 6 || Mengagumi Dirinya(Dylan)Aku mematut diriku di cermin, memeriksa penampilanku dari atas sampai bawah. Senyumku tersungging seraya meraih kamera milikku yang ada di atas meja.Aku sangat tak sabar memulai pekerjaan ini. Jantungku terus saja berdebar, membayangkan hal menarik yang akan terjadi di sana.Setelah menyereput kopi hitamku beberapa kali, aku lantas beranjak menuju parkiran. Kunyalakan mesin mobil, melaju sedang keluar dari kompleks perumahan. Jaraknya cukup jauh ke lokasi pemotretan. Itu sebabnya aku sengaja berangkat lebih awal agar tepat waktu sampai di sana. Kulirik jam di pergelangan tanganku, arah jarum menunjuk di angka delapan. Kakiku menekan pedal gas menambah laju mobil. Aku mengambil jalur bebas hambatan, kulihat masih cukup lenggang pagi ini.Akhirnya setelah berpacu dengan waktu, aku tiba di lokasi. Di sana sudah ada Wira dan kru sedang mempersiapkan segalanya. Aku mengedarkan pandangan, tampaknya Naya belum
Terakhir Diperbarui: 2022-03-03
Chapter: 5 || Hari yang Berkesan(Naya) Aku merasa begitu antusias untuk memulai pekerjaan hari ini. Beberapa jadwal syuting sengaja aku undur dan itu membuat ayahku marah besar. Aku tidak peduli, ini duniaku. Ayah tidak bisa mengaturku sesuka hatinya, tidak lagi. Aku akan menikmati hasil jerih payahku dengan pekerjaan ini. Aku segera turun dari kamar, kulihat ayah memandangku dengan penuh selidik. Di sana bukan hanya ayah, ibu dan anak juga turut serta duduk berkumpul di ruang tengah. Aku memilih acuh, tidak ingin merusak mood bahagiaku di pagi hari. Baru saja aku hendak keluar, Raina—anak kesayangan ayah memanggilku. "Kak Naya!" "Kamu mau ke lokasi syuting 'kan?" Suara ayah lebih dulu menginterupsi. Aku menahan langkah, menoleh dengan senyuman di wajahku. "Naya tunda dulu, mau pemotretan!" "Sudah berapa kali ayah bilang, kamu harus syuting hari ini!" Ayah meninggikan suaranya. "Produser aja ngizin Naya untuk break. Kenapa
Terakhir Diperbarui: 2021-12-31
Chapter: 4 || Penasaran(Naya)Setelah berendam cukup lama, aku segera menyelesaikan ritual mandi dan keluar. Gea yang sudah menungguku sejak tadi tengah berselancar dengan ponselnya."Mana baju aku?" tanyaku seraya mengeringkan rambut."Tuh di paper bag!" jawab Gea tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.Aku menghela pelan, mengeluarkan pakaian yang dibeli Gea. Pakaian semalam aku berencana membuangnya saja. Beberapa saat lalu sebelum Gea datang aku hampir seperti orang tidak waras. Pikiran menakutkan yang sempat bersemayam membuatku frustasi. Untunglah aku menyadari itu bukan darah seperti yang aku takutkan, melainkan dari sayatan luka di bagian paha sebelah kanan. Sialnya, aku juga tidak mengingat dari mana asal luka ini.Aku terus memutar otak mencoba mengingat kejadian semalam. Ingatanku terekam jelas saat aku dan Gea berada di club malam itu. Setelahnya, samar-samar aku mengingat kejadian yang terpotong-potong.Lalu, aku teringat ada sosok p
Terakhir Diperbarui: 2021-12-30
Chapter: 3 || Bertemu Lagi(Dylan)Aku bangun lebih pagi. Semalam tidak bisa tidur karena memikirkan wanita bernama Naya itu. Apa dia baik-baik saja? Bagaimana keadaannya saat bangun nanti?! Semua pertanyaan itu terus terngiang di kepalaku. Belum lagi semalam aku tidak sengaja mendengar beberapa orang mengatakan kalau Naya adalah seorang artis. Mungkinkah nanti jadi pemicu berita aneh yang akan jadi topik hangat? Memikirkannya saja membuatku pusing.Aku lagi-lagi menghela napas saat duduk di meja makan untuk sarapan. Kulihat ibu tengah sibuk menyiapkan sarapan. Sebelum akhirnya aku memilih beranjak dan memtuskan bertemu dengan sepupu Daniel sesuai janji."Bu, aku langsung berangkat, ya. Buru-buru!" kataku seraya mencium punggung tangan ibuku untuk pamit."Sarapan dulu, Lan!" Ibuku berseru."Nanti aja, Bu. Dylan berangkat, ya!"Aku memacu mobilku keluar dari parkiran. Masih ada setengah jam lagi untuk bertemu dengan Wira. Aku menginjak pedal gas menambah
Terakhir Diperbarui: 2021-12-30
Chapter: 2 || Kesan Pertama(Dylan)"Bersulang!!!"Aku dan kedua temanku mengangkat gelas masing-masing. Baru kemarin sampai ke Jakarta, dua sahabatku itu sudah mengajakku keluar. Sebenarnya aku ingin berisitirahat saja, karena mereka memaksa, mau tidak mau aku harus pergi.Alunan musik bertempo cepat memantik para pengunjung club untuk bersenang-senang. Ingar bingar terhelat jelas, bahkan ada yang terang-terangan melancarkan ciuman panas tanpa tahu tempat.Aku menyapu pandangan, benar-benar ramai tempat ini. Sudah lama sekali sejak terakhir aku datang kemari, nuansanya juga berbeda dari tiga tahun yang lalu. Mungkin sudah direnovasi, karena itu penataannya lebih menarik."Lan, udah nemu seseorang? Atau mau aku kenalin yang paling hot?" Daniel sedikit berteriak.Aku menggeleng, meneguk perlahan minuman milikku."Ish ... nggak gentle banget sih! Masa minumnya cola mulu. Sekali-kali nyoba yang baru, yang bergairah gitu!" Raka ikut menimpa
Terakhir Diperbarui: 2021-12-29
Chapter: 1 || Pertemuan Tak Diduga(Naya)Suara alunan musik yang memekakkan telinga terdengar di sebuah club' malam di tengah kota. Muda-mudi tengah asyik menunjukkan kepiawan menari di bawah kelap-kelip lampu disko. Dentuman suara bass makin menggema membuat para pengunjung bersorak riuh.Seperti biasa, setiap akhir pekan dikala senggang aku selalu datang kemari untuk melepas penat dan bersenang-senang. Aku baru saja tiba langsung mendekat ke arah konter bar."Seperti biasa!" kataku seraya duduk di atas kursi.Lelaki itu tersenyum lalu mengangguk pelan.Hari ini pikiranku sedang kacau karena perseteruan dengan ayah yang tak kunjung selesai. Ayah selalu egois dan terus memaksaku bekerja tanpa kenal lelah. Aku muak mengikuti semua perintahnya.Aku sudah menghubungi Gea untuk menemaniku dan mendengar curhatanku. Dia satu-satunya sahabat yang sangat dekat dan selalu ada di saat susah dan senang.Sambil menunggu Gea, aku mulai meneguk minuman den
Terakhir Diperbarui: 2021-12-29
Chapter: 7 || Mulai TerusikFaldo dan Riana sampai di rumah makan yang terletak di pinggir jalan. Faldo segera menyusul setelah memarkirkan mobilnya."Apa tidak salah kita akan makan di sini?" tanya Faldo ragu-ragu, melirik ke arah Riana yang bahkan enggan untuk menoleh, dia tengah sibuk mencari tempat kosong.Faldo ikut memanjangkan lehernya, dia melihat satu meja kosong yang berada di depan stand pemilik rumah makan. Faldo lantas menarik tangan Riana membawanya masuk."Kau tidak suka dengan tempatnya? Katanya terserah aku mau makan di mana?!" Riana menatap ke arah Faldo yang masih melihat ke sekeliling. Sangat jelas Faldo merasa tidak nyaman. Ini pertama kali baginya makan selain di restoran mahal."Di sini tidak jauh beda dengan makanan restoran. Malah lebih enak makan di sini!" kata Riana lagi.Faldo tersenyum kecut. "Aku hanya tidak terbiasa. Tapi bukan masalah, selama makan denganmu."Riana berdecih, memanggil pelayan mendekat."Mau makan apa?"
Terakhir Diperbarui: 2022-03-17
Chapter: 6 || Mulai BekerjaRiana menatap bayang dirinya di cermin. Dia menghela napas panjang sebelum beranjak keluar. Riana mulai bekerja hari ini. Setelah merenungi kejadian semalam, Riana memutuskan untuk menjalani kehidupannya sesuai keinginan Reyhan. Langkah Riana perlahan melambat saat pandangannya terkunci pada sosok Reyhan yang berdiri sigap menunggu di lantai bawah. Riana memutus kontak, mengalihkan pandangan melewati Reyhan dengan acuh menuju ruang makan. "Ibu senang kau memutuskan pilihan dengan bekerja. Seharusnya sejak dulu saat ayahmu meminta untuk melakukannya," ujar Ivana. Riana tidak menanggapi, dia mengambil tempat di sebelah Ivana, memakan roti panggang dengan diam. "Lakukan perkerjaanmu sebaik mungkin. Ayah tidak ingin mendengar keluhan apa pun saat kau mulai bekerja!" Rudi menatap sejenak lalu beralih melanjutkan sarapan. "Kata Tiara, Faldo akan datang menjemputmu," imbuh Ivana. "Tidak perlu, Riana akan berangkat dengan Abimanyu!" Riana meneguk jus
Terakhir Diperbarui: 2022-03-16
Chapter: 5 || CemburuFaldo memarkirkan mobilnya di parkiran mansion megah Rudi. Riana yang sudah bersiap, beranjak keluar dengan dress elegan membuat Riana tampak anggun. Untuk sesaat Faldo tertegun saat hendak menemui Riana. Reyhan bahkan sempat menatapnya, dia lebih dulu memutus kontak saat pandangan mereka bertemu. Riana dengan acuh berjalan melewati Reyhan dan menyambut tangan Faldo."Kau tampak cantik hari ini!" Faldo memuji seraya membukakan pintu mobil."Aku memang cantik dari lahir!" Riana melepaskan tangannya dari genggaman Faldo. Dia sengaja melakukan itu di hadapan Reyhan.Riana menatap Reyhan dari balik kaca lalu beralih pandang saat Faldo duduk di kursi kemudi."Kita mau ke mana Tuan Putri?""Restoran paling mahal. Hari ini aku ingin menghabiskan uangmu. Jadi bersikaplah sebagai calon suami yang baik!"Faldo tersenyum. "Dengan senang hati."Riana kembali melihat ke arah Reyhan sebelum mobil Faldo keluar dan melesat per
Terakhir Diperbarui: 2021-12-20
Chapter: 4 || Kemarahan RudiRiana bergeming ketika melihat Reyhan berjalan mendekatinya dan Faldo dengan tatapan diam. Tanpa berkata apa pun Reyhan hanya membungkukkan kepala lalu berjalan begitu saja."Berarti aku benar 'kan soal kekasihmu?" Faldo kembali bertanya.Riana tidak menjawab dan memilih beranjak pergi.Riana membuang napas kasar. Dia memandang pantulan dirinya pada cermin, mengingat kejadian semalam dengan Faldo merusak mood Riana pagi ini. Riana menarik napas dalam, memastikan sekali lagi penampilannya lalu beranjak turun."Riana akan pergi ke kantor cabang, Ayah!" ucap Riana yang tengah berada di ruang makan."Apa kau memutuskan untuk bekerja?" Rudi balik bertanya tanpa mengalihkan pandangan pada makanannya di piring."Iya, Ayah. Seperti yang Ayah inginkan. Riana akan mengembangkan pusat perbelanjaan di daerah Kenanga.""Baguslah, kau boleh pergi."Riana melirik ke arah Reyhan yang sudah berdiri siga
Terakhir Diperbarui: 2021-12-20
Chapter: 3 || Kejutan Tak Terduga"Riana!" Alina yang baru saja datang berlari masuk ke kamar Riana dengan tergesa-gesa."Ada apa?" Riana yang baru habis mandi bertanya bingung.Alina masih mengatur napas, memegang kedua tangan Riana dengan mimik serius."Reyhan, dia ada di sini!"Riana terkejut. Alina pasti berbohong. Mana mungkin Reyhan diizinkan masuk ke rumah."Tidak mungkin Reyhan kemari, Alina!" Riana menghadap cermin, menyisir rambutnya."Aku tidak berbohong. Aku benar-benar melihat Reyhan. Dia memakai pakaian sangat rapi. Apa mungkin dia memberanikan diri datang untuk melamarmu?"Riana menggeleng tidak percaya. Tanpa berpikir lagi, Riana berlari keluar dari kamar, jantungnya berdetak kencang. Riana terus berlari melewati koridor panjang. Beberapa pelayan yang melihatnya membungkuk memberi hormat.Riana harus berlari memutar untuk mencapai tangga karena letak kamarnya berada di ujung koridor.Satu pe
Terakhir Diperbarui: 2021-12-17
Chapter: 2 || Tinggal KenanganSetahun yang lalu....Hari itu, senja tak terlihat—mendung kelam menyelimuti langit sejauh mata memandang. Riana duduk di balik kaca dengan segelas susu hangat yang menjadi teman sepinya. Perlahan-lahan bulir bening menitik hingga kian deras. Baru saja Riana hendak beranjak, sebuah motor butut menepi di depan toko. Riana mengusap kaca yang berembun. Pemuda itu turun dan berlari kecil menuju ke arah pintu. Suara bel terdengar nyaring. Dia baru saja masuk dengan mengibas-ngibas jaket miliknya yang sedikit basah. Riana masih terdiam di tempat, menunggu ia membalikan badannya yang saat ini sedang memunggungi Riana. Lantas pemuda itu berbalik, membuat Riana seketika membeku. Pandangan mereka bertemu, senyuman pemuda itu mengembang. Riana lebih dulu beralih pandangan. Jantung Riana berdebar, detaknya tak kalah cepat seperti ikut lomba lari. Pemuda itu mendekat, hingga jaraknya benar-benar dekat—sangat dekat."Hai! Kau yang berjaga di sini?" tanyanya ramah.
Terakhir Diperbarui: 2021-12-17