Devil Beside You

Devil Beside You

last updateLast Updated : 2024-04-10
By:  Abigail Kusuma  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
95Chapters
23.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Mendapatkan misi membunuh anak seorang Billionaire, merupakan tugas biasa untuk Sergio Blanco. Bagi seorang Sergio Blanco kehidupan manusia tidaklah penting. Terlalu banyak sampah yang hidup di dunia ini. Membunuh bisa membuatnya membersihkan sampah-sampah dunia. Akan tetapi, misi yang didapatkan Sergio tidak bisa berjalan mulus ketika dia tahu bahwa targetnya adalah wanita yang memiliki mata berwarna Hazel. Tatapan mata teduh yang membuatnya terpaku. Hazel Afford membenci sosok Sergio Blanco. Berawal jatuh cinta pada pandangan pertama, namun semua lenyap di kala dia tahu identitas Sergio yang merupakan seorang pembunuh bayaran. Hal yang Hazel lakukan jika kembali bertemu dengan Sergio adalah berlari menjauh. Tapi, sepertinya kondisi sekarang tidaklah mudah. Wanita cantik itu terjebak di dalam sebuah permainan panas yang telah menjeratnya. Bagaimana kisah Sergio dan Hazel? Mampukah Sergio menjalankan misinya? *** Follow me on Instagram: abigail_kusuma95

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1. Target yang Selama ini Diincar

DJ Nightclub, Las Vegas, Nevada. Seorang pria tampan dengan balutan jaket kulit hitam turun dari mobil sport-nya bersama dengan sang asisten yang selalu siap mendampinginya. Pria tampan itu nampak menunjukkan aura kejam dan bengis. Beberapa orang terlihat takut padanya, di kala dia memasuki klub malam yang terkenal di Las Vegas itu.“Tuan Sergio, client kita sudah menunggu.” Asisten pribadi Sergio berbisik melaporkan.Sergio mengangguk singkat merespon ucapan sang asisten. Detik selanjutnya, dia menuju ke tempat bertemu dengan client-nya. Aroma tembakau begitu semerbak di klub malam itu, bercampur dengan aroma alkohol. Sebuah klub malam di Las Vegas milik Sergio Blanco, bukan hanya klub malam biasa. Klub malam yang selalu dijadikan tempat transaksi prostitusi, bahkan transaksi penjualan narkoba. Tentunya bukan orang sembarangan yang bisa berkunjung di klub malam ini.“Oh, Sergio. Aku merindukanmu, Sayang.” Seorang wanita cantik berambut merah, memberikan pelukan pada Sergio yang b

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ilfiani Nuril
sangat bagus
2024-08-02 15:22:26
0
user avatar
Fuji Febrianty
karya" author ini smua bagus
2024-08-02 11:36:47
0
user avatar
Intan Utama
penasaran sumpah tapi gak bisa di bukak
2024-04-14 23:12:13
0
user avatar
Sadiah 10
belum ada update lagi?
2024-01-03 21:54:32
0
default avatar
Shaun Hill
suka sekali dgn jalan ceritanya Sergio dan Hazel...lanjut thor
2023-12-01 20:56:17
0
95 Chapters

Bab 1. Target yang Selama ini Diincar

DJ Nightclub, Las Vegas, Nevada. Seorang pria tampan dengan balutan jaket kulit hitam turun dari mobil sport-nya bersama dengan sang asisten yang selalu siap mendampinginya. Pria tampan itu nampak menunjukkan aura kejam dan bengis. Beberapa orang terlihat takut padanya, di kala dia memasuki klub malam yang terkenal di Las Vegas itu.“Tuan Sergio, client kita sudah menunggu.” Asisten pribadi Sergio berbisik melaporkan.Sergio mengangguk singkat merespon ucapan sang asisten. Detik selanjutnya, dia menuju ke tempat bertemu dengan client-nya. Aroma tembakau begitu semerbak di klub malam itu, bercampur dengan aroma alkohol. Sebuah klub malam di Las Vegas milik Sergio Blanco, bukan hanya klub malam biasa. Klub malam yang selalu dijadikan tempat transaksi prostitusi, bahkan transaksi penjualan narkoba. Tentunya bukan orang sembarangan yang bisa berkunjung di klub malam ini.“Oh, Sergio. Aku merindukanmu, Sayang.” Seorang wanita cantik berambut merah, memberikan pelukan pada Sergio yang b
Read more

Bab 2. Kelicikan Sergio Blanco

“S-Sergio?” Raut wajah Hazel menegang terkejut melihat sosok pria yang tak ingin lagi dia temui ada di hadapannya. Dia hendak berucap, tapi sekumpulan para penjahat yang mengganggunya kini menyerang pria tampan itu. “Kau pengganggu! Pergi kau dari hadapan kami!” seru salah satu penjahat.Sergio mendekat seraya menyunggingkan senyuman sinis. “Bagaimana jika aku tidak ingin pergi?” “Jika kau tidak ingin pergi dari sini, maka kami akan melenyapkanmu!” salah satu penjahat itu memberikan ancaman tak main-main.Sergio mengangguk-anggukkan kepalanya. “Great. Aku persilakan kalian untuk melenyapkanku.” “Mati kau, Sialan!” Salah satu penjahat itu mengeluarkan pisau, dan menyerang Sergio. Dengan gerak sangat cepat—Sergio menepis semua serangan. Pria tampan itu merampas pisau dan menancapkan pisau ke pria yang menyerangnya. BrakkkBau anyir darah semerbak menetes ke balok es di kala Sergio membunuh pria yang menyerangnya. Sisa dari kompolotan penjahat yang masih hidup langsung berlari di ka
Read more

Bab 3. Kesialan Bertubi-tubi

Aroma kopi susu hangat membuat ketenangan sendiri. Pikiran yang sedang tidak baik-baik saja, sepertinya memang membutuhkan kafein. Hazel duduk di balkon apartemennya—melihat pemandangan kota Bern. Musim salju di Swiss sangat indah, tapi sayang pikiran Hazel yang kacau—membuat seolah salju yang turun bagaikan kapas yang jatuh. Tidak ada indahnya sama sekali. Hazel seperti tengah bermimpi buruk. Tujuannya ke Swiss untuk berlibur, tapi malah dia kembali bertemu dengan pria yang tak ingin dia temui. Dia berharap mimpi buruknya segera berakhir. Dia tidak mau terbelenggu di dalam bayang-bayang penderitaan yang telah menjeratnya.“Semoga pria itu sudah pergi jauh dari kota ini,” gumam Hazel pelan sambil menyeruput kopi susu. Minum kopi susu di siang hari, membuatnya berharap rasa pening di kepalanya bisa menghilang.Suara dering ponsel terdengar. Hazel mengambil ponselnya yang ada di atas meja, dan menatap ke layar tertera nomor telepon dari Jenia—teman lamanya menghubunginya.Hazel menden
Read more

Bab 4. Penawaran Sergio

*Akhir bulan ini, Daddy sudah mengatur pertemuanmu dengan salah satu anak teman Daddy. Dia anak dari pengusaha asal Australia. Dia tampan dan hebat. Dia pasti sangat cocok untukmu. Segeralah kembali ke New York. Jika kau membantah, pengawal akan menjemputmu secara paksa.* Pesan singkat dari ayahnya, membuat Hazel langsung mematikan ponselnya. Wanita cantik itu berdecak pelan. Dia baru saja kembali dari ulang tahun temannya, yang membuat kesialan di hidupnya, ternyata sekarang dia harus kembali sial karena ayahnya mengejar-ngejar dirinya untuk kembali ke New York.Hazel enggan untuk kembali ke New York. Dia tahu bahwa pasti ayahnya akan menggeretnya secara paksa untuk bertemu dengan anak dari teman ayahnya itu. Dia enggan untuk menjalin hubungan dengan siapa pun.Hazel memilih memejamkan mata singkat tanpa mengganti pakaiannya. Pikirannya saat ini benar-benar kacau. Kesialan datang bertubi-tubi di hidupnya. Pun takdir seolah mengajaknya becanda.Esok hari, yang dilakukan Hazel adalah
Read more

Bab 5. Dari Mana Kau Memiliki Uang Membeli Penthouse Ini?

Hazel mengendarkan pandangannya, melihat kamar tamu yang ada di penthouse milik Sergio. Untuk kalangan pekerjaan rendah seperti Sergio, memiliki penthouse cukup mewah di kota Bern tentu saja, membuat pria itu menghabiskan banyak sekali uang.Hazel kagum akan tatanan penthouse milik Sergio. Mewah dan berkas. Meski tak semewah property milik keluarganya, tetap penthouse milik Sergio ini memiliki daya tarik sendiri di matanya.Hanya saja satu pertanyaan besar Hazel, yaitu bagaimana cara pria berengsek itu memiliki penthouse seperti ini di kota yang terkenal mahal? Ah! Hazel langsung mengingat, pasti Sergio mendapatkan uang dengan cara yang kotor.Hazel menghempaskan tubuhnya ke ranjang, dan memejamkan mata sebentar. Terpaksa dia menginap di penthouse pria berengsek itu. Dia tak memiliki pilihan lain. Dia harus menghindar dari anak buah ayahnya.Ini memang sangat gila. Hazel menerima penawaran dari pria yang jelas-jelas merupakan seorang bajingan. Tapi, jika dia menolak, maka pasti diriny
Read more

Bab 6. Tetap Menjadi Favorite

Hazel tak bisa tidur nyenyak. Dia sudah memaksa diri untuk menutup mata, tapi hasilnya nihil. Dia tidak bisa benar-benar tidur. Otaknya sekarang penuh dengan Sergio—pria sialan yang berhasil memorak-porandakan hidupnya. Sejak di mana dia kembali bertemu dengan Sergio hidupnya tidak lagi setenang dulu.Beberapa tahun lalu, tepat di saat Hazel belum bisa bela diri, dia berlibur ke Belanda sendiri. Dia lari dari kejaran pengawal keluarganya. Sejak dulu dia tidak suka dikawal oleh pengawal keluarganya. Dia ingin hidup bebas dan normal seperti orang lain.Akan tetapi, saat itu nasib sial datang ke hidup Hazel. Dia diganggu oleh sekumpulan pria imigran di Belanda. Pria-pria itu nyaris memerkosa Hazel. Untungnya Sergio datang tepat waktu menyelamatkan Hazel.Ya, pada saat Sergio menyelamatkan Hazel sosok Sergio bagaikan pangeran di mata Hazel. Hazel hanya mengingat wajah pria yang menyelamatkannya. Dia tidak tahu sama sekali nama Sergio.Sampai suatu waktu beberapa tahun kemudian, Hazel dipe
Read more

Bab 7. Seksi dan Lucu

Sergio berdiri di balik kaca sambil menggerak-gerakan gelas sloki di tangannya. Senyuman simpul terlukis di wajah pria tampan itu. Aura wajah tegas, dingin, menunjukkan bagaimana sisi arogansi nan penuh pesona dari pria tampan dan gagah itu. Sepasang iris mata cokelat gelapnya terhunus ke hamparan perkotaan di hadapannya. Salju turun satu demi satu, menutupi bagian atas dari gedung-gedung bertingkat yang ada di kota Bern.“Tuan…” Benton—asisten pribadi Sergio—melangkah menghampiri Sergio.“Ada apa?” Sergio tak membalikkan badannya. Pria itu bisa melihat dari pantulan kaca bahwa asisten pribadinya datang.“Tuan, Nona Hazel sudah tinggal bersama dengan Anda. Apa rencana Anda selanjutnya? Anda tidak bisa terlalu lama mengurung Nona Hazel. Keluarga Afford pasti akan tahu,” tutur Benton mengingatkan Sergio.Sergio menyesap alkohol yang ada di gelas slokinya. “Keluarga Afford tidak akan langsung tahu dengan mudah. Dan untuk Hazel, kau tidak usah khawatir. Aku memiliki rencana sendiri. Kau c
Read more

Bab 8. Uang Muka Dua Puluh Juta Dollar

Hazel mematut cermin menatap long dress sederhana yang dibelikan oleh Sergio. Dress dengan desain yang sederhana, namun terkesan menunjukkan kelas dan elegannya. Wanita itu sedikit tak mengira kalau Sergio ternyata memiliki selera yang bagus, dalam memilih pakaian wanita.Tunggu! Mungkin saja dirinya masuk dalam daftar wanita nomor seratus yang dibelikan pakaian oleh Sergio. Itu yang membuat pria berengsek itu bisa memilihkan pakain yang tepat untuknya.“Ck! Pasti sudah banyak sekali wanita yang dibelikan pakaian olehnya. Dia benar-benar berengsek,” gumam Hazel dengan raut wajah penuh emosi.“No, Butterfly. Kau satu-satunya wanita di hidupku yang pernah aku belikan pakaian.” Sergio melangkah masuk menghampiri Hazel yang mematut cermin.Hazel menatap Sergio dari pantulan cermin. “Oh, God! Kau itu selalu mengejutkanku! Apa kau ingin aku mati karena terkena serangan jantung?”Pria di hadapannya ini seperti hantu yang selalu muncul secara tiba-tiba. Itu yang membuatnya sangatlah kesal. S
Read more

Bab 9. Hazel Menjadi Urusanku

Dorr…Tembakan berhasil menembus jendela, membuat salah satu orang yang berada di seberang gedung tumbang akibat tembakan itu. Terlihat semua orang yang berada di dalam gedung berlarian dan berteriak mendengar suara tembakan.Seorang pria tampan dengan balutan berpakaian hitam, tersenyum puas saat melihat sasarannya sudah tidak sadarkan diri. Peluru tepat mengenai kepala targetnya. Membuat targetnya sudah bersimbah darah.“I got you,” gumam Sergio dengan seringai di wajahnya. Dia menurunkan pistonya. Dia melihat targetnya terbujur kaku dengan berlumuran darah, adalah suatu keberhasilan baginya.“Tuan Sergio.” Benton menghampiri Sergio.Sergio melirik Benton sesaat. “Apa kau sudah pastikan target mati?”Benton menganggukkan kepalanya. “Sudah, Tuan. Target telah tewas. Client sudah mengirimkan tiga juta dollar ke rekening Anda, Tuan.”Sergio menyeringai puas mendengar perkataan sang asisten. “Bagaimana dengan polisi? Apa di bawah sudah ada polisi?”“Belum, Tuan. Tapi dalam sepuluh menit
Read more

Bab 10. Baku Tembak

“Bersiaplah. Aku akan mengajakmu pergi ke suatu tempat. Kau pasti bosan di rumah.” Suara berat Sergio, menghampiri Hazel yang tengah duduk di sofa sambil melihat ke luar jendela.Hazel tidak berani ke mana pun, karena memang dia tengah bersembunyi. Dia tidak ingin sampai anak buah ayahnya menemukannya. Sialnya memang nasib membuat dirinya berada di rumah pria berengsek.“Kau sengaja ingin membuatku tertangkap oleh anak buah ayahku?” seru Hazel seraya mendongakkan kepalanya, menatap dingin Sergio.“Kau tidak akan pernah tertangkap anak buah ayahmu, jika kau menggunakan pakaian yang sudah aku siapkan.” Sergio menunjuk pakaian yang sudah dirinya siapkan untuk Hazel.Hazel menatap ripped jeans dengan kaos ketat berwarna hitam. Pun di sana ada topi hitam dan kaca mata hitam. Semua pakaian yang diberikan oleh Sergio adalah dari brand ternama dunia. Bukan brand sembarangan. Tapi masalanya di sini, Hazel tidak suka menggunakan ripped jeans.“Bisakah kau memberikanku jeans normal? Jangan membe
Read more
DMCA.com Protection Status