Zenaida Asmaya
Maya merupakan play girl yang terbiasa mempermainkan cinta. Dia selalu beranggapan bahwa cinta itu seperti layang-layang yang bisa ditarik ulur sesuka hati. Suatu hari, dia berjumpa dengan lima pemuda yang mengubah banyak hal dalam kehidupannya.
Dari kelima pemuda tersebut, dua di antaranya menyeret Maya masuk dalam lingkaran dilema. Devan, si gunung es yang pesonanya memikat sejak pertama bertemu. Reygan, si humble yang mengenalkan arti kenyamanan sesungguhnya.
Maya terbiasa meremehkan cinta, hingga akhirnya dia sadar bahwa cinta dan kenyamanan adalah dua hal yang berbeda. Bumerang yang dia lempar, berbalik menghantam dirinya sendiri. Untuk bersama Reygan, dia memang merasa nyaman. Namun, mereka tersekat kesenjangan status sosial. Apabila nekat memperjuangkan Devan, tentu saja taruhannya adalah persahabatan. Dia akan kehilangan seseorang yang memberinya rasa nyaman. Bahkan mungkin kehilangan semua sahabatnya, termasuk Devan sendiri.
Lantas, kepada siapa hatinya akan memilih? Sejauh mana dia sanggup memendam perasaannya dalam diam? Dan apa penyesalan terbesar yang membuatnya merasa menjadi manusia paling jahat di dunia?