Tatapan Juno, suaranya yang terdengar datar, entah kenapa malah terasa menyeramkan bagi Alea. Wajah wanita cantik itu menegang, kedua matanya melebar, terutama saat melihat seringai tipis di bibir Juno."Kamu akan menyesal karena telah menolak perintah saya, Nona."Hening. Beberapa detik berlalu tanpa ada yang bersuara. Seringai itu lenyap, digantikan oleh ekspresi dingin tanpa emosi. Alea menelan salivanya sendiri, melihat raut wajah Juno yang menyeramkan."Keluar."Namun, Alea tetap terpaku di tempat. Perubahan sikap Juno yang begitu cepat membingungkannya."Saya bilang keluar!" Kali ini, nada suara Juno lebih tegas, bahkan nyaris membentak. Alea tersentak. Tanpa berpikir panjang, dia segera melangkah keluar dari ruangan itu.Demi apa pun, jantungnya masih berdegup kencang setelah kejadian barusan. Nafasnya sedikit memburu, seolah dia baru saja keluar dari sebuah situasi berbahaya.Saat itu, Adrian, sekretaris Juno, melihatnya berjalan dengan langkah tergesa-gesa keluar dari ruangan
Huling Na-update : 2025-03-25 Magbasa pa