Martin terdiam, wajahnya berubah pucat. Dia tidak menyangka Alea akan mengungkit kejadian itu dengan begitu dingin dan tajam."Aku khilaf, Lea. Aku menyesal," katanya dengan suara lirih. "Itu terjadi sekali saja, aku nggak punya perasaan apa-apa sama dia."Alea tertawa kecil, namun bukan karena lucu—lebih kepada rasa muak yang sudah menumpuk. "Khilaf, ya? Kenapa semua orang yang ketahuan selingkuh selalu beralasan ‘khilaf’?"Martin mencoba mendekat, tapi Alea mundur selangkah. "Lea, aku benar-benar minta maaf. Aku mau memperbaiki semuanya. Aku masih cinta kamu.""Cinta?" Alea menatap Martin dengan tatapan tajam. "Cinta nggak akan bikin kamu naik ke ranjang dengan wanita lain. Cinta nggak akan bikin kamu menghancurkan kepercayaan yang udah susah payah aku bangun buat kamu."Martin terdiam, tidak bisa membantah.Alea menarik napas dalam. "Dengar, Martin. Aku udah selesai dengan kamu. Pergilah. Dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku."Martin masih berusaha mengatakan sesuatu, tapi Al
Last Updated : 2025-03-29 Read more