Home / Romansa / Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu / Bab 7. Wanita Golden Night

Share

Bab 7. Wanita Golden Night

Author: Irana
last update Last Updated: 2025-03-26 09:30:59

Semua orang yang berada di meja itu langsung membisu. Napas mereka tertahan, takut melihat reaksi Juno setelah mendengar kata-kata Alea yang sangat berani, atau lebih tepatnya, nekat.

Pak Gunawan, yang duduk di sebelah Alea, dengan panik mencoba meredakan situasi. "Maaf, Pak Presdir. Bu Alea benar-benar tidak sadar dengan apa yang dia katakan..."

Namun, Juno tetap diam dan itu membuat suasana menjadi horor. Tatapannya tertuju pada Alea, yang tampak tidak peduli dan malah menuangkan lebih banyak minuman ke gelasnya. Wanita itu benar-benar menantangnya.

"Hey wanita Gold Night!" Suara Juno dalam, hampir seperti bisikan, tapi mengandung ancaman yang jelas. Gold Night adalah nama klub malam tempat Alea dan Juno bertemu semalam.

Alea mendongak, menatapnya dengan mata yang mulai kehilangan fokus. "Apa?" jawabnya enteng, masih dengan nada menantang.

Juno mendekat. Sekretarisnya, Adrian, terlihat tegang di belakangnya. Tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan pria itu.

Lalu, dalam hitungan detik, Juno meraih gelas dari tangan Alea dan meletakkannya di meja dengan suara tak! yang cukup keras.

"Cukup," katanya tegas. "Kamu harus pulang. Sekarang."

Alea tertawa kecil. "Kenapa? Om takut aku ngomong lebih banyak? Tentang kejadian semalam? Dasar mesum!"

Juno menatapnya dengan intens. Semua orang menahan napas dengan pikiran yang bertanya-tanya, kiranya kejadian semalam apa yang dimaksud Alea? Sampai ada kata mesum di sana. Lantas apa hubungan presdir baru mereka dengan ketua tim desain baru mereka?

Kemudian, tanpa peringatan, pria itu meraih pergelangan tangan Alea dan menariknya berdiri.

"Adrian, bayar semua tagihan mereka," perintah Juno pada Adrian. "Dan kamu, wanita Golden Night, ikut denganku."

"Aku nggak mau!" Alea berusaha menarik tangannya, tapi Juno lebih kuat. "Om aja yang pergi dari sini. Om ganggu tau nggak," ucap Alea kesal.

"Kamu tidak dalam posisi untuk menolak," bisik Juno di telinganya.

"Pak, biar saya yang mengantar bu Alea pulang!" Yudha tiba-tiba berbicara, niatnya baik ingin mengantar Alea yang mabuk, tapi malah mendapatkan tatapan horor dari Juno.

"Haha, tidak jadi Pak. Silahkan Bapak saja yang antar Bu Alea." Yudha tertawa canggung, sambil menghindari tatapan Juno padanya.

Juno memegang tangan Alea semakin erat. "Ayo."

"Aku masih mau—" Dan sebelum Alea bisa membantah lagi, Juno sudah membawanya keluar dari restoran itu. Alea terlihat sempoyongan dan Juno membawanya keluar begitu saja.

Sementara orang-orang yang ada di dalam restoran itu, langsung berbisik-bisik membicarakan Alea dan Juno.

"Ada hubungan apa Bu Alea dengan Pak Juno? Pak Adrian pasti tahu kan?" tanya salah seorang karyawan wanita pada Adrian dengan rasa penasaran yang besar.

"Saya juga tidak tahu!"

Adrian sendiri bertanya-tanya ada hubungan apa Juno dan Alea. Sampai-sampai Juno yang ia tahu sebagai pria dingin dan tidak peduli pada wanita, menunjuk perhatiannya pada Alea.

***

Di dalam mobil yang Juno kendarai sendiri, Alea yang duduk disampingnya tampak tidak tenang. Wanita itu bergerak dengan gelisah, wajahnya berkeringat seperti kepanasan.

"Kenapa aku peduli pada kamu yang sudah menolakku?" gumam Juno bertanya-tanya, kenapa dia peduli pada wanita yang sudah menolaknya mentah-mentah. "Tidak ada wanita di dunia ini yang menolakku. Semua wanita berusaha mendekatiku, tapi kamu ..."

Juno merasa bicara sendiri, sebab wanita yang diajaknya bicara itu sedang berada dalam keadaan setengah sadar. Boro-boro diajak bicara, sadar saja tidak?

Huwek!

Tanpa Juno duga, Alea menumpahkan muntahannya di kemeja dan jas mahalnya. Sampai Juno kaget dan memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Hey! Kamu sengaja ya?" tuduh Juno.

Jari Alea tiba-tiba mampir di bibir Juno dan membungkamnya. "Sst ... jangan berisik Om. Om jadi kelihatan gak ganteng lagi deh kalau marah. Diem ya Om." Tatapan Alea pada Juno sungguh membuat lelaki dewasa itu hampir lost control. Tatapan yang polos, menggemaskan, manis dan pesona wanita muda didepannya ini tak main-main.

Tiba-tiba saja Juno tersenyum menyeringai setelah mendapatkan sesuatu dikepalanya yang membuat Alea tak mampu menolaknya lagi.

"Kali ini saya tidak akan melepaskan kamu. Saya mau kamu bertanggungjawab," ucap Juno seraya mengecup jari telunjuk Alea dengan lembut.

"Hehe, aku juga nggak mau melepaskan pria setampan Om!"

Alea tak sadar, bahwa alkohol sangat berbahaya untuknya. Sangat!

***

Bulan, bintang dan gelapnya malam sudah berganti menjadi cahaya mentari hangat dan menyilaukan. Namun, seorang Alea masih terbaring diatas ranjang king size dengan seprai berwarna putih itu. Rambut panjang berwarna hitam milik si cantik itu terurai diatas bantal dan ranjang.

Tanpa dia sadari, seorang pria yang hanya memakai jubah mandi, tengah memperhatikannya dari sofa yang ada di sudut kamar itu. Ia senyum-senyum sendiri dan entah apa isi pikirannya saat ini.

"Eungh."

Suara lenguhan terdengar dari bibir Alea, perlahan-lahan mata wanita cantik itu terbuka. Dia merasakan tubuhnya tak nyaman, terutama pada perutnya yang mual, dan kepalanya pening. "Ughh."

Alea berusaha bangkit untuk duduk, dia memegang kepalanya dan saat itu dia menyadari kalau dia hanya memakai gaun tipis yang tidak dikenalinya.

"Gaun milik siapa ini? Bagus juga. Sepertinya mahal."

Bisa Alea rasakan dari bahannya, kalau gaun tidur yang dia kenakan ini pasti mahal. Sebab, selama ini Alea tidak pernah memakai pakaian yang mewah dengan bahan nyaman seperti ini. Semua kerja kerasnya selama ini, dia dedikasikan untuk membeli rumah sederhana sebagai tempatnya bernaung saat ini.

"Harganya cuma 10 juta, itu murah."

"10 juta? Itu gajiku sebulan! Dan kamu bilang murah? Murah dari—"

Wanita itu terdiam kala dia menyadari ada yang bicara padanya. Seketika Alea tersentak kaget. Dia menoleh ke samping dan melihat presensi seorang pria yang duduk santai di sofa.

"Pak Juno. Kenapa Anda ada di sini?" Alea buru-buru memakai selimutnya dan menutupi tubuhnya yang hanya memakai gaun tidur tipis.

"Saya tidak suka panggilan Bapak. Tapi panggilan itu lebih baik daripada dipanggil Om."

Juno melangkah mendekat ke arah Alea dengan seringai tipis tampak dibibir merahnya. Jantung Alea berdegup kencang, setiap kali Juno mendekat ke arahnya. Ada rasa takut tersirat dimatanya, tapi dia harus tetap berani.

Kini Juno sudah duduk disudut ranjang, yang hanya berjarak beberapa senti darinya. Alea menelan ludah, terutama saat dia menghindari perut kotak-kotak milik Juno yang terpampang nyata.

"Kamu pasti lelah semalam. Tenanglah, saya tidak akan melakukannya lagi." Perkataan Juno membuat Alea salah fokus.

"A-apa maksud Bapak? Memangnya semalam—" Alea bingung, bertanya-tanya Apa yang terjadi semalam. Dan dia baru menyadari, saat ini dirinya berada di tempat asing. Tempat ini, ranjang ini, ruangan ini bukanlah kamarnya.

"Apa yang Bapak lakukan pada saya? Berani sekali Bapak melecehkan saya!" seru Alea dengan mata berkaca-kaca. Tubuhnya gemetaran.

"Saya? Melecehkan kamu? Salah. Kamu yang melecehkan saya dan saya minta ganti rugi sama kamu, Golden Night."

TBC

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mualif Spd
cara baca lanjutnya gimana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 8. Om punya pacar?

    Alea semakin panik. Juno semakin mendekat ke wajahnya, membuatnya merasa terpojok. "M-melecehkan? Saya?" suaranya bergetar. Dia mencoba mengingat kejadian semalam, tapi dia hanya ingat makan malam bersama dengan rekan-rekan barunya di kantor.Juno menatapnya dengan tatapan tajam, lalu tersenyum miring. "Kamu mabuk, lalu menggoda saya. Bahkan sempat menyentuh wajah saya dan bilang saya tampan. Jangan lupa, kamu muntah dibaju saya. Lalu kita—"Alea merasakan wajahnya memanas, saat Juno dengan sengaja menjeda kalimatnya di sana. "Saya… saya tidak ingat!" serunya."Sayangnya, saya ingat dengan jelas," ujar Juno, mengusap dagunya seolah berpikir. "Dan sekarang, saya ingin kompensasi atas apa yang kita lakukan semalam."Alea menelan ludah, tubuhnya semakin tegang. "Kompensasi apa? Tidak ada kompensasi!"Juno mendekat, matanya menatap lekat ke dalam mata Alea yang penuh ketakutan. "Oh tentu harus ada. Sebelum kita having sex bersama, saya masih perjaka. Setelah kamu melecehkan saya dua kali,

    Last Updated : 2025-03-26
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 9. Lebih Dari Ciuman

    Siapa yang mengira bahwa Martin, mantan kekasih Alea, adalah keponakan satu-satunya Juno? Pria yang saat ini menjadi kekasih Alea. Mereka sama-sama belum mengetahui fakta tersebut.Martin menatap curiga ke arah sepatu pantofel wanita berwarna hitam yang tergeletak dekat dapur. Apakah pamannya memiliki kekasih? Pria yang selama ini bahkan tak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita?"Om, apa Om punya pacar?" tanya Martin, mengarahkan perhatiannya pada Juno yang masih sibuk memanggang roti.Juno tidak menjawab. Alih-alih merespons, dia malah mengabaikan kehadiran keponakannya di sana."Mana mungkin Om punya pacar?" gumam Martin, setengah tak percaya. Tatapannya beralih ke arah dua potong roti panggang di atas piring. Juno bahkan mengoleskan selai coklat dengan rapi di atasnya."Om bikin dua roti. Apa pacar Om ada di sini? Dia menginap?" Martin semakin penasaran."Pergilah sebelum aku panggil petugas keamanan," usir Juno datar."Tapi aku ingin melihat pacar Om dulu. Pasti dia sangat

    Last Updated : 2025-03-27
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 10. Membuat Tegang

    Juno mengangkat alis, lalu tersenyum tipis. "Menurutmu?"Alea mengerutkan kening, merasa tidak puas dengan jawaban pria itu. Dia menepis tangan Juno secara halus, kemudian mengambil tisu untuk membersihkan noda di bibirnya sendiri."Saya tidak tahu, dan saya tidak ingin tahu," jawab Alea ketus.Juno justru terkekeh kecil. "Kenapa? Kamu cemburu kalau saya melakukannya pada wanita lain?"Alea mendengus. "Kenapa harus cemburu? Enggaklah!"Juno menatapnya lekat-lekat, seolah sedang membaca pikirannya. "Benarkah?"Alea tidak menjawab. Dia hanya menunduk, sibuk menghabiskan rotinya. Sementara Juno tetap memperhatikannya dengan intens, membuat Alea semakin canggung."Apa kamu sudah merasa nyaman bersama saya?" tanya Juno tiba-tiba.Alea terdiam sejenak. Nyaman? Tentu saja tidak! Bagaimana mungkin dia bisa merasa nyaman dengan seseorang yang awalnya memaksanya untuk berpacaran? Mereka bahkan baru kenal satu hari, lalu berpacaran, mana mungkin bisa nyaman secepat itu."Saya belum tahu," jawab

    Last Updated : 2025-03-28
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 11. Parfum Pria lain?

    Martin terdiam, wajahnya berubah pucat. Dia tidak menyangka Alea akan mengungkit kejadian itu dengan begitu dingin dan tajam."Aku khilaf, Lea. Aku menyesal," katanya dengan suara lirih. "Itu terjadi sekali saja, aku nggak punya perasaan apa-apa sama dia."Alea tertawa kecil, namun bukan karena lucu—lebih kepada rasa muak yang sudah menumpuk. "Khilaf, ya? Kenapa semua orang yang ketahuan selingkuh selalu beralasan ‘khilaf’?"Martin mencoba mendekat, tapi Alea mundur selangkah. "Lea, aku benar-benar minta maaf. Aku mau memperbaiki semuanya. Aku masih cinta kamu.""Cinta?" Alea menatap Martin dengan tatapan tajam. "Cinta nggak akan bikin kamu naik ke ranjang dengan wanita lain. Cinta nggak akan bikin kamu menghancurkan kepercayaan yang udah susah payah aku bangun buat kamu."Martin terdiam, tidak bisa membantah.Alea menarik napas dalam. "Dengar, Martin. Aku udah selesai dengan kamu. Pergilah. Dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku."Martin masih berusaha mengatakan sesuatu, tapi Al

    Last Updated : 2025-03-29
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 12. Pacar yang berkuasa

    Alea menahan ludahnya sendiri, kala dia melihat atensi tajam yang tertuju kepadanya dari seorang Juno. Pria itu membuat jantungnya tidak aman."Kenapa diam saja? Kamu tidak mau menjawab pertanyaanku?" tanya Juno lagi dengan nada bicara yang tetap sama, yaitu datar."Aku lapar, aku mau makan siang."Juno langsung memegang kedua tangan Alea dan menghentikan wanita itu. "Jangan mengalihkan pembicaraan, karena aku sedang bertanya sama kamu, Golden Night." Tekan Juno yang membuat wanita itu terdesak.Alea sendiri heran, kenapa dia malah takut pada Juno dan kenapa dia harus menjawab pertanyaannya? Sedangkan hubungan pacaran mereka bukan berdasarkan cinta, melainkan pemaksaan Juno dan ancamannya."Saya rasa, saya tidak memiliki keharusan untuk menjawab pertanyaan Bapak.""Gunakan kata 'aku', bukan saya." Ralat Juno tegas."Ah i-iya baiklah. Aku tidak memiliki keharusan untuk menjawab pertanyaan Bapak.""Gunakan kata Sayang, bukan Bapak."Alea berdecak kesal, mendengar Juno terus aja meralat

    Last Updated : 2025-03-30
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 13. Siapa yang menyakitimu?

    "Ibu?"Kedatangan sosok wanita paruh baya yang dipanggil Alea sebagai ibu itu sontak membuat Alea terkejut. Ekspresinya menunjukkan ketidaksenangan yang jelas."Kamu masih berani panggil saya ibu setelah kamu mengabaikan telepon dan pesan dari saya?" cecar Maya, ibu tiri Alea. Sorot matanya tajam dan penuh amarah saat dia melangkah mendekat."Mau apa Ibu ke sini?" tanya Alea dengan nada dingin."Mau apa kamu bilang? Kamu ini ya, dasar anak tidak tahu diuntung! Saya sudah berulang kali menghubungi kamu, tapi kamu tidak pernah mengangkat telepon atau membalas pesan saya!" Maya terus mengomel, suaranya meninggi."Untuk apa kita saling berhubungan? Sejak Papa saya meninggal, kita sudah tidak ada sangkut paut lagi, Ibu tiri." Alea menekankan kata-kata itu dengan tajam. Baginya, hubungan mereka sudah berakhir sejak kepergian sang ayah."Tidak bisa begitu dong! Kamu mau hidup sendiri dan enak-enakan, sementara saya dan adik kamu menderita? Kami terlilit utang gara-gara ayah kamu yang bodoh i

    Last Updated : 2025-03-31
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 14. Sama-sama Sayang

    Alangkah terkejutnya Alea saat melihat Juno tiba-tiba saja ada disampingnya. Padahal tadi dia ingat sudah mengunci pintu rumah dan sengaja menyendiri dihari libur ini. Tapi bagaimana Juno bisa masuk? Apa dia lupa mengunci pintu karena tidak fokus? "Siapa yang menyakitimu Alea? Berani sekali dia melukaimu seperti ini. Ayo katakan padaku!" ujar lelaki yang jauh lebih dewasa daripada Alea itu. Dia menatap Alea dengan penuh perhatian dan kekhawatiran. Tatapannya begitu hangat, berbeda ketika pria itu sedang bersama dengan orang lain. Alea malah merasa tidak enak hati, perasaannya jadi campur aduk antara haru dan ragu. Benarkah Juno sebaik ini? Ataukah dia hanya ingin mempermainkannya? "Hey, kenapa kamu malah semakin menangis? Apa ada yang sakit?" tanya Juno dengan lembut. Wanita itu mengusap sisa air mata di wajahnya. "Aku baik-baik saja Om." "Jangan bilang kamu baik-baik saja, kalau kamu terlihat seperti ini." Ucapan Juno membuat Alea teringat kepada mendiang papanya yang suda

    Last Updated : 2025-04-01
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 15. Juno Itu Normal

    Adrian terdiam mendengar pertanyaan mendesak dari Nyonya Besar, alias ibu dari Juno William. Dia sudah berjanji kepada Juno untuk merahasiakan hubungannya dengan Alea yang masih belum ada kejelasan. Alea belum juga menerimanya, meskipun Juno sudah mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama kepada wanita itu. Wanita gila yang sempat mengiranya sebagai gigolo, namun juga wanita hebat yang mampu membuatnya berdebar setiap kali berada di dekatnya."Adrian, jawab pertanyaan saya!" suara Nyonya Besar terdengar lantang dan tegas.Adrian menelan ludah, berusaha mempertahankan ekspresi tenangnya. Meskipun nyonya besar hanya bicara dengannya ditelpon, tapi dia merasa kalau nyonya besar ada disampingnya. "Maafkan saya, Nyonya, tapi tidak ada orang seperti itu," ucapnya berdusta. Hanya itu jawaban yang terlintas di kepalanya saat ini.Nyonya Besar menyipitkan matanya, tidak puas dengan jawaban tersebut. "Saya tidak yakin dengan ucapanmu. Kamu terdengar berbohong."Adrian menghela napas, merasa te

    Last Updated : 2025-04-02

Latest chapter

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 51. Bermesraan

    Sore itu, setelah menyelesaikan semua pekerjaannya. Juno mengendarai mobilnya seorang diri, karena Adrian sudah disuruhnya pulang sendiri. Dia tidak langsung pulang ke rumah, melainkan dia akan pergi dulu ke rumah kekasihnya. Namun, sebelum itu dia akan membelikan makanan untuk Alea dan Bi Mun.Dia mendatangi sebuah toko dimsum dan toko kue bernama cheese cuit. Katanya Alea menyukai itu. Dia tahu dari Karin, orang yang dekat dengan Alea di kantor. Juno pun berinisiatif membelikannya sendiri, padahal biasanya dia selalu menyuruh orang untuk membelikan apa yang dia inginkan. Tapi demi Alea, dia membelinya sendiri.Juno memarkirkan mobilnya di depan toko dimsum kecil yang cukup ramai. Ia melangkah masuk dan disambut aroma harum yang menggoda.“Selamat sore, mau pesan apa, Mas?” sapa tukang dimsum, seorang pria paruh baya dengan senyum ramah.“Sore. Saya mau dimsum ayam, udang, dan siomay spesial. Masing-masing dua porsi,” kata Juno sambil melihat daftar menu.“Siap, Kak. Untuk dimakan di

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 50. Menggoda Mantan Kakak

    Martin berdiri membeku di depan pintu rumah Alea. Tatapannya penuh harap, tanpa ada perasaan gugup sedikitpun pada dirinya. Di tangannya, setangkai buket mawar ungu tampak mencolok. Hujan gerimis yang mulai turun membasahi rambut dan jasnya, tapi pria itu tidak bergeming."Aku cuma mau bicara, Alea... Tolong," katanya lirih, nyaris tak terdengar.Alea menatapnya tajam, tatapannya dingin dan menusuk. "Kamu pikir setelah semua yang kau lakukan, aku akan menerima kedatanganmu dengan senyum? Kamu tidak tahu malu, Martin." Martin mengangkat tangan, menunjukkan buket mawar ungu yang mulai basah. Dia tidak peduli dengan kata-kata Alea padanya. "Aku tahu aku salah. Sangat salah. Tapi aku datang ke sini untuk minta maaf, dan memohon satu kesempatan lagi... Aku nggak bisa hidup tanpa kamu, Alea."Alea tertawa sinis. Tawanya getir, menyayat hati. “Lucu ya. Sekarang kamu baru ingat aku? Setelah kamu menghabiskan waktu berbulan-bulan dengan... sahabatku sendiri?” Nada suaranya meninggi, penuh keb

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 49. Kesempatan

    "Siapa yang nyuruh kalian datang kemari?" tanya Alea dengan kening berkerut dan alis terangkat ke atas. Dia menatap kedua wanita berbeda usia itu dengan sinis."Tidak ada yang menyuruh kami kemari kok. Kami datang atas keinginan kami sendiri," jawab Maya dengan santai."Iya Kak. Kami nungguin kakak semalaman. Kita nggak bisa masuk ke rumah, akhirnya kami nunggu di sini deh. Disini dingin Kak," ucap Ghea mengadu tentang keadaan mereka semalam di sini."Kalian ini benar-benar muka tembok," desis Alea kesal. "Pergi dari sini!" seru Alea seraya menunjuk ke arah pintu gerbang rumahnya.Tiba-tiba saja Ghea dan Maya berlutut di depan Alea dan membuat Alea juga Bi Mun terkejut. "Apa-apaan kalian?" suara Alea terdengar lantang dan keras. Namun, Ibu dan anak itu tidak peduli. Mereka tetap berlutut di hadapan Alea."Ini adalah satu-satunya cara agar kita bisa hidup dan memiliki tempat bernaung. Kamu harus melakukannya dengan benar, Ghe," bisik Maya pada putrinya."Iya Ma." Ghea menganggukkan kep

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 48. Salting gemesin

    Hari mulai gelap. Lampu-lampu kota sudah menyala, terlihat dari jendela kamar rawat Alea di lantai tiga rumah sakit itu. Alea duduk bersandar di atas ranjang, memeluk bantal kecil berwarna biru muda. Pandangannya kosong menatap ke luar jendela.Entah kenapa, sejak tadi sore hatinya terasa gelisah. Dadanya seperti penuh, pikirannya melayang-layang pada satu nama: Juno. Dia merindukan pria itu, dan semakin malam, rasa rindunya makin terasa menyesakkan.'Aneh… kenapa aku seperti ini?' batinnya gusar. Padahal dia masih kesal dengan pria itu karena tindakan berlebihan yang sempat membuat suasana makin keruh. Tapi sekarang, dia malah ingin Juno datang. Dia ingin melihat tatapan tajam itu, mendengar suara beratnya, dan… merasakan kehadiran Juno yang selalu membuatnya merasa aman."Non, non kenapa dari tadi ngelamun aja?" tanya Bi Mun yang terheran-heran melihat Alea melamun."Aku kangen Om Juno," jawab Alea. Wanita itu langsung meralatnya. "Eh enggak. Bukan!""Ciye ... Non kangen sama Den Ju

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 47. Obsesi Mantan

    Sementara itu, Juno berada di kantor polisi tempat Mona ditahan saat ini. Dia tidak langsung pergi ke kantor, melainkan pergi menyelesaikan masalah Mona dulu.Satu-satunya keluarga Mona ada di sana, seorang wanita paruh baya yang merupakan bibi Mona. Dia memohon kepada Juno untuk mencabut tuntutannya pada Mona dan beralasan kalau Mona tidak sengaja."Saya mohon Pak. Mohon maafkan keponakan saya. Dia sebenarnya tidak sengaja, Pak. Keponakan saya adalah wanita yang baik, dia juga tidak pernah membuat masalah dan selalu membantu saya. Tolong lah Pak, tolong belas kasihan dari bapak ..." lirih wanita paruh baya itu seraya mengatupkan kedua tangannya di depan Juno. Tatapannya tampak sendu, memohon dengan sangat dan tulus dari dalam hatinya.Namun, pria itu hanya menatap datar wanita paruh baya yang sedang memohon kepadanya itu. Dia merasa sedikit kasihan, tapi dia juga tidak bisa membiarkan Mona begitu saja."Mungkin bagi Ibu, dia anak yang baik. Tapi dia sudah mencelakai kekasih saya. Say

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 46. Bucin

    Ghea masih ngeri ketika dia teringat apa yang dilakukan oleh Juno padanya dan mamanya saat mereka mengganggu Alea. Mereka sudah bersumpah' tidak akan mengganggu Alea lagi. Tapi, hidup mereka yang suram, membuat Ghea kepikiran lagi untuk membalas Alea."Iya kan? Kamu juga mikirnya gitu. Udahlah, kita jangan ganggu si Alea. Kalau kita masih mau hidup," kata Maya mengingatkan."Tapi Ma, kita nggak bisa terus-terusan hidup susah kayak gini. Sedangkan si Alea, dia hidup senang. Seenggaknya kita punya tempat tinggal, lah! Nggak pindah-pindah kayak gini, Ma!" gerutu Ghea yang kesal, karena sekarang dia dan ibunya harus berpindah-pindah ke sana-kemari.Mamanya bahkan tidak punya pekerjaan, karena Juno memblokir dan menutup semua jalan untuk Maya dan Ghea."Biaya kuliahku juga gimana, Ma. Aku nggak mau putus kuliah di tengah jalan," kata Ghea lagi mengeluh.Maya memijat keningnya yang terasa pening. Dia berusaha memikirkan jalan keluar untuk permasalahan mereka. "Kita temui saja si Alea di rum

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 45. Rumah Sakit

    "Apa yang terjadi? Kenapa Alea bisa masuk rumah sakit, Adrian?" Juno mencecar Adrian dengan pertanyaan yang penuh dengan rasa penasaran serta kekhawatiran. Saat mendengar Alea masuk rumah sakit. Dia belum mendengar bagaimana kronologi jelasnya. Apa yang terjadi dan bagaimana keadaan Alea sekarang?Dadanya terasa sakit, usai mendengar kabar kurang menyenangkan ini. Bahkan dia langsung meminta Adrian untuk membawanya ke rumah sakit saja. Padahal seharusnya dia berada di kantor saat ini."Saya juga belum tahu, Pak. Kepala keamanan belum sempat menjelaskan apa-apa. Tapi beliau mengatakan kalau bu Alea ada di rumah sakit bersama dengan dua rekan satu timnya." Hanya ini yang bisa dijelaskan oleh Adrian sekarang kepada Juno.Juno menghela napas berat, hatinya masih belum tenang karena dia belum bertemu dengan kekasihnya. Semoga saja, Alea baik-baik saja.***Sesampainya di depan rumah sakit, belum sempat mobil itu terparkir dengan benar. Juno langsung keluar dari mobil dengan terburu-buru. D

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 44. Matilah

    Mona membeku di tempat. Jantungnya berdentum keras, wajahnya pucat pasi. Dia tidak menyangka dorongan kecil yang dia lakukan membuat Alea terjatuh begitu keras. Tubuh Alea tergeletak di ujung tangga, darah merembes dari kepalanya. Semua terasa lambat, suara di sekeliling seakan hening."Ini semua gara-gara dia sendiri. Kenapa dia nyimpen video aku sama Pak Erik?" gumam Mona panik. Video yang ditunjukkan Alea tadi adalah video tidak senonohnya dengan Erik, ketua tim perencanaan dan juga sudah memiliki anak istri. Mona memiliki hubungan gelap dengan Erik."T-Tidak... aku tidak berniat—" gumam Mona tergagap. Matanya menatap ponsel Alea yang kini berada di tangannya. Panik, dia langsung berbalik dan hendak melarikan diri, berharap tidak ada yang melihat kejadian barusan.Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara teriakan lantang."MONA!!"Karin, yang baru saja kembali dari pantry, berdiri di ujung lorong, matanya membelalak melihat tubuh Alea di lantai dan Mona yang menggenggam ponse

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 43. Jatuh

    Mona, wanita itu, alias wakil ketua tim perencanaan yang selalu julid pada Alea, langsung terdiam saat melihat mata Liora yang mengancam tertuju kepadanya. Pertanyaan Liora yang dingin, membuatnya membeku. Aura Liora, hampir sama seperti Juno, ketika sedang marah."Hey! Aku sedang bicara padamu. Siapa yang kamu panggil murahan itu?" sentak Liora yang membuat Mona terkejut. Mona hanya diam saja dan itu membuat Liora geram."Hey. Kamu tuli?""Saya tidak mengatakannya untuk anda, Bu." Mona menjawan sambil menundukkan kepalanya."Lantas kepada siapa kamu mengatakan murahan?" tanya Liora tajam. Wanita ini tidak akan berhenti sebelum mendapatkan jawaban yang dia inginkan dan jawaban yang jujur, tentunya. Walaupun dia suka peka, perkataan 'wanita murahan' itu tertuju pada siapa."I-itu..."Mona tidak berani mengatakannya, kalau dia berkata seperti itu kepada Alea. Karena dia tidak mengira kalau Liora akan membela Alea. Dia pikir, Liora akan ikut membully Alea, setelah tahu Alea wanita sepert

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status