Home / Romansa / Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu / Bab 50. Menggoda Mantan Kakak

Share

Bab 50. Menggoda Mantan Kakak

Author: Irana
last update Last Updated: 2025-04-24 19:58:53

Martin berdiri membeku di depan pintu rumah Alea. Tatapannya penuh harap, tanpa ada perasaan gugup sedikitpun pada dirinya. Di tangannya, setangkai buket mawar ungu tampak mencolok. Hujan gerimis yang mulai turun membasahi rambut dan jasnya, tapi pria itu tidak bergeming.

"Aku cuma mau bicara, Alea... Tolong," katanya lirih, nyaris tak terdengar.

Alea menatapnya tajam, tatapannya dingin dan menusuk. "Kamu pikir setelah semua yang kau lakukan, aku akan menerima kedatanganmu dengan senyum? Kamu tidak tahu malu, Martin."

Martin mengangkat tangan, menunjukkan buket mawar ungu yang mulai basah. Dia tidak peduli dengan kata-kata Alea padanya. "Aku tahu aku salah. Sangat salah. Tapi aku datang ke sini untuk minta maaf, dan memohon satu kesempatan lagi... Aku nggak bisa hidup tanpa kamu, Alea."

Alea tertawa sinis. Tawanya getir, menyayat hati. “Lucu ya. Sekarang kamu baru ingat aku? Setelah kamu menghabiskan waktu berbulan-bulan dengan... sahabatku sendiri?” Nada suaranya meninggi, penuh keb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 51. Bermesraan

    Sore itu, setelah menyelesaikan semua pekerjaannya. Juno mengendarai mobilnya seorang diri, karena Adrian sudah disuruhnya pulang sendiri. Dia tidak langsung pulang ke rumah, melainkan dia akan pergi dulu ke rumah kekasihnya. Namun, sebelum itu dia akan membelikan makanan untuk Alea dan Bi Mun.Dia mendatangi sebuah toko dimsum dan toko kue bernama cheese cuit. Katanya Alea menyukai itu. Dia tahu dari Karin, orang yang dekat dengan Alea di kantor. Juno pun berinisiatif membelikannya sendiri, padahal biasanya dia selalu menyuruh orang untuk membelikan apa yang dia inginkan. Tapi demi Alea, dia membelinya sendiri.Juno memarkirkan mobilnya di depan toko dimsum kecil yang cukup ramai. Ia melangkah masuk dan disambut aroma harum yang menggoda.“Selamat sore, mau pesan apa, Mas?” sapa tukang dimsum, seorang pria paruh baya dengan senyum ramah.“Sore. Saya mau dimsum ayam, udang, dan siomay spesial. Masing-masing dua porsi,” kata Juno sambil melihat daftar menu.“Siap, Kak. Untuk dimakan di

    Last Updated : 2025-04-25
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 52. Sudah Ketahuan

    Namun, suasana berubah ketika suara getar ponsel memecah keheningan. Ponsel Alea menyala di atas meja kecil.Alea hendak meraih, tapi Juno lebih cepat mengambilnya. Karena posisi Juno lebih dekat dengan letak ponsel Alea.“Biar aku lihat, mungkin penting,” ucap lelaki itu. Alea menganggukkan kepalanya dan mempersilakan Juno untuk mengambil ponselnya.Namun, raut wajah Juno seketika berubah saat melihat nama yang terpampang di layar. Matanya membelalak, rahangnya mengeras, dan tangan yang memegang ponsel itu mengepal pelan.Alea menyadari perubahan itu. “Om… ada apa?”Juno menatap Alea tajam, lalu memperlihatkan layar ponsel itu.Satu nama terpampang jelas, seperti cambuk di hatinya. Dada Juno sesak melihat nama itu dan dia mulai berpikir yang tidak-tidak."Martin dengan tanda hati di belakangnya."Nada Juno berubah dingin. “Apa dia masih suka menghubungi kamu? Apa dia mengganggu kamu?"Alea langsung membeku. Tak pernah terpikir olehnya, Martin—mantan pacarnya sekaligus keponakan Juno—

    Last Updated : 2025-04-26
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 1. Masih Sempit

    "Aahh... Lebih cepat, sayang. Terus ... aarggh." Jantung Alea berdegup kencang saat mendengar erangan dan desahan dari dalam apartemen kekasihnya. Suara itu membuat kakinya gemetar, tetapi ia tetap melangkah, mengikuti sumbernya. Semakin dekat ke kamar, suara itu semakin jelas—menusuk telinganya seperti belati tajam. Jemarinya mencengkeram erat kotak merah yang dibawanya, hadiah kecil berisi kue yang dibuat dengan penuh cinta untuk kekasihnya, Martin. Namun, saat berdiri di ambang pintu, dunianya runtuh dalam sekejap. Napasnya tertahan. Kedua matanya membelalak, memaku pandangannya pada pemandangan yang menghancurkan hatinya. Di atas ranjang, Martin terbaring tanpa sehelai benang pun di tubuhnya—bersama seorang wanita yang sangat dikenalnya.  Dadanya sesak, seolah udara menghilang dari ruangan. Kotak merah dalam genggamannya bergetar, hampir terlepas dari tangannya. Semua rasa cinta dan harapan yang dia bawa kini luruh, berganti dengan nyeri yang mengoyak hatinya tanpa ampun.

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 2. Anu oleh gigolo

    "Kamu masih virgin?" Seketika rasa panas, gairah dan nafsu yang semula membuncah itu langsung hilang dalam sekejap. Sebelumnya, Juno berpikir sikap Alea yang agresif, seperti orang yang sudah pro melakukan hubungan intim. Tetapi, yang dia temui justru hal sebaliknya. Sadar dirinya bisa jadi menodai seorang gadis suci, apalagi kondisi gadis itu mabuk berat, Juno langsung mengurungkan niatnya. "Ayo Om. Sentuh aku lagi." Alea yang kehilangan sensasi dari sentuhan itu protes. "Om, ayo...." "Saya tidak bisa melanjutkannya." Pria itu berkata sambil mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai. Dia memakai pakaiannya kembali dan mulai mengancingkan kemejanya satu persatu. Alea menatap Juno dengan sorot mata penuh kebingungan. Nafasnya masih memburu, dadanya naik turun dengan cepat, namun kini ada sedikit ketakutan di sana. Dia tidak mengerti mengapa pria itu tiba-tiba berhenti, padahal tadi Juno terlihat begitu menginginkannya. "Kenapa, Om? Aku mau ini. Aku sudah siap," suara Alea

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 3. Presdir Baru

    Kenapa dia bisa melakukan hal sebodoh itu? Apa yang membuatnya begitu ceroboh? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Alea ketika gadis itu di perjalanan pulang. Apalagi setelah pemilik klub yang menyewakan gigolo itu mengatakan bahwa semalam, pria yang seharusnya menemani Alea justru pergi ke kamar yang salah dan melayani tamu lain. Pemilik klub bahkan sudah mengembalikan uang Alea tanpa banyak penjelasan. "Jadi, siapa pria itu?" gumam Alea, berusaha mengingat sosok pria yang tidur dengannya tadi malam. Wajahnya samar-samar terbayang dalam benaknya, "Tapi dia sangat tampan… dan hot juga," ucapnya pelan, merasakan debaran aneh di dada. Alea menggelengkan kepala cepat. "Dasar kamu sudah gila, Alea! Bukannya khawatir apakah dia benar-benar tidur denganmu atau tidak, kamu malah sibuk memikirkan ketampanannya," gerutunya, sambil memukul pelan kepalanya sendiri. Beberapa menit kemudian, Alea sampai di depan rumahnya, diantar tukang ojeg. Namun, alangkah terkejutnya dia saat matanya m

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 4. Hanya Punya Dua Opsi

    Jantung Alea seakan berhenti berdetak dan dadanya terasa sesak, seolah-olah ada yang meraup oksigennya secara paksa. Manakala dia melihat pria yang semalam sudah menemaninya dan pria itu juga sudah memberikan kenangan ciuman pertama untuknya."Ke-kenapa dia bisa ada di sini?" desis Alea sembari menggigit bibirnya sendiri, guna menahan rasa gugup itu. Namun, apa yang dilakukannya itu sia-sia, lantaran dia malah menunjukkan kegugupannya.Alea semakin tidak aman, ketika pria itu tiba-tiba saja berhenti di depannya dan menatapnya dengan tajam. Alea pun langsung menundukkan kepalanya, untuk menyembunyikan wajahnya dan berharap bahwa Juno tidak mengenalinya."Kumohon, pergi sajalah dari sini." Mulut Alea komat-kamit dan meminta agar pria itu segera pergi dari hadapannya."Angkat kepala kamu!" titah lelaki itu dengan suara dinginnya pada Alea.Semua orang yang ada di sana, sontak saja melihat ke arah Alea dan Presdir baru itu. Mereka bertanya-tanya apa yang telah dilakukan oleh Alea atau apa

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 5. Pagutan Bibir

    Alea menelan salivanya sendiri dan mematung ketika Juno mengatakan bahwa dia hanya memiliki dua pilihan. Kata-kata pria itu terdengar begitu ambigu, membuat pikirannya dipenuhi berbagai spekulasi."A-apa maksud Bapak? Kenapa Bapak bicara aneh seperti ini?" tanya Alea dengan gugup. Dia berusaha menerka maksud sebenarnya di balik ucapan Juno.Apakah dia salah dengar? Atau justru pria itu benar-benar mengatakan sesuatu yang sulit dipercaya?"Apa saya salah dengar? Bapak meminta saya untuk berpacaran dengan Bapak?" tanyanya lagi, kini dengan suara pelan seperti berbisik.Namun, Juno hanya tersenyum tipis tanpa segera memberikan jawaban. Tatapan matanya tetap tenang, seolah menikmati kebingungan Alea. Sementara itu, Alea mulai kehilangan kesabaran."Pak, saya lagi tanya sama Bapak!" ujar Alea dengan nada lebih tinggi. Dia merasa perlu mendapatkan kepastian.Juno mengangkat sebelah alisnya sebelum akhirnya berucap, "Saya tidak tuli, jadi kamu tidak usah berteriak seperti itu untuk berbicara

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 6. Pria Mesum Tidak Diajak

    Tatapan Juno, suaranya yang terdengar datar, entah kenapa malah terasa menyeramkan bagi Alea. Wajah wanita cantik itu menegang, kedua matanya melebar, terutama saat melihat seringai tipis di bibir Juno."Kamu akan menyesal karena telah menolak perintah saya, Nona."Hening. Beberapa detik berlalu tanpa ada yang bersuara. Seringai itu lenyap, digantikan oleh ekspresi dingin tanpa emosi. Alea menelan salivanya sendiri, melihat raut wajah Juno yang menyeramkan."Keluar."Namun, Alea tetap terpaku di tempat. Perubahan sikap Juno yang begitu cepat membingungkannya."Saya bilang keluar!" Kali ini, nada suara Juno lebih tegas, bahkan nyaris membentak. Alea tersentak. Tanpa berpikir panjang, dia segera melangkah keluar dari ruangan itu.Demi apa pun, jantungnya masih berdegup kencang setelah kejadian barusan. Nafasnya sedikit memburu, seolah dia baru saja keluar dari sebuah situasi berbahaya.Saat itu, Adrian, sekretaris Juno, melihatnya berjalan dengan langkah tergesa-gesa keluar dari ruangan

    Last Updated : 2025-03-25

Latest chapter

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 52. Sudah Ketahuan

    Namun, suasana berubah ketika suara getar ponsel memecah keheningan. Ponsel Alea menyala di atas meja kecil.Alea hendak meraih, tapi Juno lebih cepat mengambilnya. Karena posisi Juno lebih dekat dengan letak ponsel Alea.“Biar aku lihat, mungkin penting,” ucap lelaki itu. Alea menganggukkan kepalanya dan mempersilakan Juno untuk mengambil ponselnya.Namun, raut wajah Juno seketika berubah saat melihat nama yang terpampang di layar. Matanya membelalak, rahangnya mengeras, dan tangan yang memegang ponsel itu mengepal pelan.Alea menyadari perubahan itu. “Om… ada apa?”Juno menatap Alea tajam, lalu memperlihatkan layar ponsel itu.Satu nama terpampang jelas, seperti cambuk di hatinya. Dada Juno sesak melihat nama itu dan dia mulai berpikir yang tidak-tidak."Martin dengan tanda hati di belakangnya."Nada Juno berubah dingin. “Apa dia masih suka menghubungi kamu? Apa dia mengganggu kamu?"Alea langsung membeku. Tak pernah terpikir olehnya, Martin—mantan pacarnya sekaligus keponakan Juno—

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 51. Bermesraan

    Sore itu, setelah menyelesaikan semua pekerjaannya. Juno mengendarai mobilnya seorang diri, karena Adrian sudah disuruhnya pulang sendiri. Dia tidak langsung pulang ke rumah, melainkan dia akan pergi dulu ke rumah kekasihnya. Namun, sebelum itu dia akan membelikan makanan untuk Alea dan Bi Mun.Dia mendatangi sebuah toko dimsum dan toko kue bernama cheese cuit. Katanya Alea menyukai itu. Dia tahu dari Karin, orang yang dekat dengan Alea di kantor. Juno pun berinisiatif membelikannya sendiri, padahal biasanya dia selalu menyuruh orang untuk membelikan apa yang dia inginkan. Tapi demi Alea, dia membelinya sendiri.Juno memarkirkan mobilnya di depan toko dimsum kecil yang cukup ramai. Ia melangkah masuk dan disambut aroma harum yang menggoda.“Selamat sore, mau pesan apa, Mas?” sapa tukang dimsum, seorang pria paruh baya dengan senyum ramah.“Sore. Saya mau dimsum ayam, udang, dan siomay spesial. Masing-masing dua porsi,” kata Juno sambil melihat daftar menu.“Siap, Kak. Untuk dimakan di

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 50. Menggoda Mantan Kakak

    Martin berdiri membeku di depan pintu rumah Alea. Tatapannya penuh harap, tanpa ada perasaan gugup sedikitpun pada dirinya. Di tangannya, setangkai buket mawar ungu tampak mencolok. Hujan gerimis yang mulai turun membasahi rambut dan jasnya, tapi pria itu tidak bergeming."Aku cuma mau bicara, Alea... Tolong," katanya lirih, nyaris tak terdengar.Alea menatapnya tajam, tatapannya dingin dan menusuk. "Kamu pikir setelah semua yang kau lakukan, aku akan menerima kedatanganmu dengan senyum? Kamu tidak tahu malu, Martin." Martin mengangkat tangan, menunjukkan buket mawar ungu yang mulai basah. Dia tidak peduli dengan kata-kata Alea padanya. "Aku tahu aku salah. Sangat salah. Tapi aku datang ke sini untuk minta maaf, dan memohon satu kesempatan lagi... Aku nggak bisa hidup tanpa kamu, Alea."Alea tertawa sinis. Tawanya getir, menyayat hati. “Lucu ya. Sekarang kamu baru ingat aku? Setelah kamu menghabiskan waktu berbulan-bulan dengan... sahabatku sendiri?” Nada suaranya meninggi, penuh keb

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 49. Kesempatan

    "Siapa yang nyuruh kalian datang kemari?" tanya Alea dengan kening berkerut dan alis terangkat ke atas. Dia menatap kedua wanita berbeda usia itu dengan sinis."Tidak ada yang menyuruh kami kemari kok. Kami datang atas keinginan kami sendiri," jawab Maya dengan santai."Iya Kak. Kami nungguin kakak semalaman. Kita nggak bisa masuk ke rumah, akhirnya kami nunggu di sini deh. Disini dingin Kak," ucap Ghea mengadu tentang keadaan mereka semalam di sini."Kalian ini benar-benar muka tembok," desis Alea kesal. "Pergi dari sini!" seru Alea seraya menunjuk ke arah pintu gerbang rumahnya.Tiba-tiba saja Ghea dan Maya berlutut di depan Alea dan membuat Alea juga Bi Mun terkejut. "Apa-apaan kalian?" suara Alea terdengar lantang dan keras. Namun, Ibu dan anak itu tidak peduli. Mereka tetap berlutut di hadapan Alea."Ini adalah satu-satunya cara agar kita bisa hidup dan memiliki tempat bernaung. Kamu harus melakukannya dengan benar, Ghe," bisik Maya pada putrinya."Iya Ma." Ghea menganggukkan kep

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 48. Salting gemesin

    Hari mulai gelap. Lampu-lampu kota sudah menyala, terlihat dari jendela kamar rawat Alea di lantai tiga rumah sakit itu. Alea duduk bersandar di atas ranjang, memeluk bantal kecil berwarna biru muda. Pandangannya kosong menatap ke luar jendela.Entah kenapa, sejak tadi sore hatinya terasa gelisah. Dadanya seperti penuh, pikirannya melayang-layang pada satu nama: Juno. Dia merindukan pria itu, dan semakin malam, rasa rindunya makin terasa menyesakkan.'Aneh… kenapa aku seperti ini?' batinnya gusar. Padahal dia masih kesal dengan pria itu karena tindakan berlebihan yang sempat membuat suasana makin keruh. Tapi sekarang, dia malah ingin Juno datang. Dia ingin melihat tatapan tajam itu, mendengar suara beratnya, dan… merasakan kehadiran Juno yang selalu membuatnya merasa aman."Non, non kenapa dari tadi ngelamun aja?" tanya Bi Mun yang terheran-heran melihat Alea melamun."Aku kangen Om Juno," jawab Alea. Wanita itu langsung meralatnya. "Eh enggak. Bukan!""Ciye ... Non kangen sama Den Ju

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 47. Obsesi Mantan

    Sementara itu, Juno berada di kantor polisi tempat Mona ditahan saat ini. Dia tidak langsung pergi ke kantor, melainkan pergi menyelesaikan masalah Mona dulu.Satu-satunya keluarga Mona ada di sana, seorang wanita paruh baya yang merupakan bibi Mona. Dia memohon kepada Juno untuk mencabut tuntutannya pada Mona dan beralasan kalau Mona tidak sengaja."Saya mohon Pak. Mohon maafkan keponakan saya. Dia sebenarnya tidak sengaja, Pak. Keponakan saya adalah wanita yang baik, dia juga tidak pernah membuat masalah dan selalu membantu saya. Tolong lah Pak, tolong belas kasihan dari bapak ..." lirih wanita paruh baya itu seraya mengatupkan kedua tangannya di depan Juno. Tatapannya tampak sendu, memohon dengan sangat dan tulus dari dalam hatinya.Namun, pria itu hanya menatap datar wanita paruh baya yang sedang memohon kepadanya itu. Dia merasa sedikit kasihan, tapi dia juga tidak bisa membiarkan Mona begitu saja."Mungkin bagi Ibu, dia anak yang baik. Tapi dia sudah mencelakai kekasih saya. Say

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 46. Bucin

    Ghea masih ngeri ketika dia teringat apa yang dilakukan oleh Juno padanya dan mamanya saat mereka mengganggu Alea. Mereka sudah bersumpah' tidak akan mengganggu Alea lagi. Tapi, hidup mereka yang suram, membuat Ghea kepikiran lagi untuk membalas Alea."Iya kan? Kamu juga mikirnya gitu. Udahlah, kita jangan ganggu si Alea. Kalau kita masih mau hidup," kata Maya mengingatkan."Tapi Ma, kita nggak bisa terus-terusan hidup susah kayak gini. Sedangkan si Alea, dia hidup senang. Seenggaknya kita punya tempat tinggal, lah! Nggak pindah-pindah kayak gini, Ma!" gerutu Ghea yang kesal, karena sekarang dia dan ibunya harus berpindah-pindah ke sana-kemari.Mamanya bahkan tidak punya pekerjaan, karena Juno memblokir dan menutup semua jalan untuk Maya dan Ghea."Biaya kuliahku juga gimana, Ma. Aku nggak mau putus kuliah di tengah jalan," kata Ghea lagi mengeluh.Maya memijat keningnya yang terasa pening. Dia berusaha memikirkan jalan keluar untuk permasalahan mereka. "Kita temui saja si Alea di rum

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 45. Rumah Sakit

    "Apa yang terjadi? Kenapa Alea bisa masuk rumah sakit, Adrian?" Juno mencecar Adrian dengan pertanyaan yang penuh dengan rasa penasaran serta kekhawatiran. Saat mendengar Alea masuk rumah sakit. Dia belum mendengar bagaimana kronologi jelasnya. Apa yang terjadi dan bagaimana keadaan Alea sekarang?Dadanya terasa sakit, usai mendengar kabar kurang menyenangkan ini. Bahkan dia langsung meminta Adrian untuk membawanya ke rumah sakit saja. Padahal seharusnya dia berada di kantor saat ini."Saya juga belum tahu, Pak. Kepala keamanan belum sempat menjelaskan apa-apa. Tapi beliau mengatakan kalau bu Alea ada di rumah sakit bersama dengan dua rekan satu timnya." Hanya ini yang bisa dijelaskan oleh Adrian sekarang kepada Juno.Juno menghela napas berat, hatinya masih belum tenang karena dia belum bertemu dengan kekasihnya. Semoga saja, Alea baik-baik saja.***Sesampainya di depan rumah sakit, belum sempat mobil itu terparkir dengan benar. Juno langsung keluar dari mobil dengan terburu-buru. D

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 44. Matilah

    Mona membeku di tempat. Jantungnya berdentum keras, wajahnya pucat pasi. Dia tidak menyangka dorongan kecil yang dia lakukan membuat Alea terjatuh begitu keras. Tubuh Alea tergeletak di ujung tangga, darah merembes dari kepalanya. Semua terasa lambat, suara di sekeliling seakan hening."Ini semua gara-gara dia sendiri. Kenapa dia nyimpen video aku sama Pak Erik?" gumam Mona panik. Video yang ditunjukkan Alea tadi adalah video tidak senonohnya dengan Erik, ketua tim perencanaan dan juga sudah memiliki anak istri. Mona memiliki hubungan gelap dengan Erik."T-Tidak... aku tidak berniat—" gumam Mona tergagap. Matanya menatap ponsel Alea yang kini berada di tangannya. Panik, dia langsung berbalik dan hendak melarikan diri, berharap tidak ada yang melihat kejadian barusan.Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara teriakan lantang."MONA!!"Karin, yang baru saja kembali dari pantry, berdiri di ujung lorong, matanya membelalak melihat tubuh Alea di lantai dan Mona yang menggenggam ponse

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status