Wanita Berselimut Dendam

Wanita Berselimut Dendam

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-04
Oleh:  Bee YangfaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat. 4 Ulasan-ulasan
53Bab
3.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Alenta Serafine, aktris berusia 23 tahun, ditengah popularitasnya yang menanjak ia mengandung anak dari Rafael Herenson, merupakan putera sulung keluarga terkaya kedua di negara ini. Rafael menolak untuk bertanggungjawab atas janin yang dikandung Alenta hingga akhirnya Alenta memilih menemui Richard, ayah Rafael. Namun ternyata Richard malah membawa Alenta ke tempat aborsi secara paksa. Di tengah prosesnya, Alenta hampir kehilangan nyawa, tubuhnya dibuang ke pantai oleh anak buah Richard lalu ditemukan oleh Alden dan Selly. Atas pertolongan Alden dan Selly, Alenta berhasil selamat dari maut, ia bersumpah akan membalaskan dendamnya pada keluarga Herenson meski ia harus merubah identitasnya melalui operasi plastik menjadi gadis bernama Kimmy Ara.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Hamil

Alenta menatap dua garis merah di hadapannya dengan mata terbelalak, ia menggigit bibirnya melihat kenyataan yang baru saja ia terima.

Dia hamil, dia hamil disaat kariernya tengah berada di atas angin!

Alenta Serafine merupakan aktris terkenal berumur dua puluh tiga tahun. Di usianya yang masih teramat muda, Alenta telah menjadi bintang pendatang baru yang terkenal. Para sutradara banyak yang memuji bakat aktingnya yang sangat mempesona, namun sekarang disaat kariernya tengah melambung dia hamil?

Alenta memegang alat test kehamilan dengan gemetar, bagaimana ini? Bagaimana setelah ini?

"Alenta, kau baik-baik saja? Kita harus kembali ke lokasi syuting sekarang,"

Pintu toilet diketuk oleh Hanna, sang manager, Alenta tergeragap lalu menyimpan testpack itu ke dalam sakunya. Ia harus menyimpannya untuk meminta pertanggungjawaban pria itu.

"Iya Kak, aku segera kesana,"

****

"Ada apa Sayang? Kenapa kau mengajakku bertemu? Kau merindukan aku, bukan?" Tanya Rafael pada Alenta.

Alenta mendengus mendengar gombalan yang terlontar dari mulut pria itu.

Alenta segera mengambil alat test kehamilan dari tas tangannya lalu melemparnya ke pangkuan Rafael.

Rafael adalah kekasihnya selama setahun terakhir. Ia merupakan wakil direktur perusahaan Number One, perusahaan ternama yang mencakup berbagai produk pangan di seluruh negeri. Alenta sendiri bertemu dengan Rafael saat ia menjadi model iklan untuk produk perusahaan itu.

"Apa ini?"

"Aku hamil!" Tegas Alenta. Ia menatap marah pada Rafael, "Itu anakmu, kau yang membuatku tidak sadarkan diri hari itu, kau yang menaruh obat ke dalam minumanku, kau lupa?" Tukas Alenta emosi. Bibirnya gemetar menahan berbagai amarah yang menggelegak di dalam dadanya.

Alenta teringat malam itu, malam dimana semua mimpi buruknya berawal. Ia tengah makan malam bersama Rafael malam itu lalu kepalanya mendadak terasa sangat pusing. Ia meminta tolong pada Rafael untuk mengantarnya ke rumah, namun entah bagaimana, ia malah berakhir bersama dengan Rafael di ranjang hotel.

Alenta menangis tersedu-sedu malam itu karena kesuciannya telah direnggut paksa oleh Rafael. Ia sangat kecewa karena dibalik sikap lembut Rafael, Rafael berlaku licik. Alenta sangat menjaga kehormatan dirinya, namun Rafael merusak masa depannya begitu saja tanpa berbicara apapun dengannya. Sejak saat itu, Alenta merasa tubuhnya sangat kotor, ia merasa menjadi wanita paling hina karena ulah Rafael. Di balik kecantikan yang ia tampilkan di layar kaca, Alenta memiliki kebusukan yang ia simpan rapat-rapat. 

Awalnya ia mengancam akan melaporkan semua perbuatan Rafael kepada pihak berwajib, namun jika kejadian malam itu terekspos maka kariernya juga pasti ikut hancur. Tidak ada yang akan mempercayai perkataannya bahwa ia telah menerima kekerasan seksual dari sang pacar.

"Lalu kau mau aku bagaimana?" Rafael balik bertanya. Alenta membelalakkan matanya mendengar pertanyaan konyol yang dilontarkan Rafael. Bagaimana? Tentu saja dia harus bertanggungjawab, kenapa malah balik bertanya?

"Bagaimana? Tentu saja kau harus bertanggungjawab Rafa!" Teriak Alenta penuh amarah. Ia mengepalkan tangannya mencoba menahan diri untuk tidak menampar pria di hadapannya. Jika saja waktu bisa diulang, ia tidak akan sudi untuk mengenal pria brengsek seperti Rafael. Cintanya pada Rafael telah terkikis oleh kekecewaan sejak malam itu. Namun, ia harus memilih untuk hidup dengan pria brengsek demi menyelamatkan nama baik keluarganya.

"Kau mau kita menikah, begitu?" Tanya Rafael lalu menggelengkan kepalanya, pria itu menatap Alenta seolah-olah Alenta gila.

"Masa depan kita masih panjang, kau yakin ingin membuang masa depanmu seperti itu? Kariermu dalam sekejap akan jatuh, kau tidak ingat dengan penyakit ganas yang diderita ibumu?" Sambung Rafael kembali.

Alenta menelan ludahnya, ia terlalu bingung dengan ini semua. Netranya membasah saat Rafael menyebut-nyebut nama ibunya. Ibunya yang tengah terbaring tidak berdaya di rumah sakit, bagaimana ia bisa membayar biayanya jika ia kembali memerankan peran kecil?

"Saat kita menikah, kau bisa membantuku bukan? Toh secara otomatis dia juga menjadi ibumu, Rafa.... Bukankah kau bilang kau menyayangi ibuku waktu itu?" Bujuk Alenta dengan memegang tangan Rafael. Sebenarnya ia merasa muak melakukan ini, tapi Alenta tidak ada pilihan.

Rafael menepis tangan Alenta kasar, "Siapa bilang aku setuju untuk menikahimu?" Bentak Rafael keras.

Alenta terperangah mendengar bentakan dari Rafael. Ia menatap tidak percaya pada Rafael karena bisa bertindak sekasar ini padanya. Mana kelembutan yang ditunjukkan Rafael dulu? Apa semuanya hanya topeng yang dibuat untuk menjebak Alenta pada bujuk rayunya?

"Aku tidak mau menikah, kau tidak boleh melahirkan anak ini, kita harus mengaborsinya!" 

Mata Alenta membulat sempurna. Ia gemetar mendengar perkataan Rafael yang seolah-olah hal itu mudah untuk dilakukan. Aborsi? Bukankah itu sama saja dengan membunuh?

"Tidak, aku tidak mau!" Jerit Alenta keras. Memikirkan ia membunuh darah dagingnya sendiri membuat ia bergidik ngeri.

Ia bangkit berdiri lalu menatap nyalang pada Rafael. Tega sekali Rafael berkata seperti itu padanya! Ia tidak mau membunuh malaikat kecil yang tengah tumbuh di rahimnya. Meski Alenta belum siap untuk memilikinya, tapi ia tidak ingin membuang benih yang tengah dikandungnya. Ini anaknya dan ia tidak akan menyakitinya apapun yang terjadi.

"Aku akan pergi!" Tukas Alenta marah. Nyatanya berdebat dengan Rafael tidak ada gunanya, jika Rafael tidak ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya maka ia akan menempuh jalan lain. Meski ia harus kehilangan seluruh kariernya, ia tidak perduli, ia harus melindungi anaknya.

"Jika kau tidak ingin menikah maka jangan salahkan aku jika berita tentang kita akan muncul di berbagai media dan mencoreng nama baik keluargamu!" Ancam Alenta lagi. Ia mengambil tas tangannya yang tergeletak di meja lalu berlalu dari sana meninggalkan Rafael yang membeku di tempat.

Rafael mengepalkan tangannya mendengar ucapan Alenta kemudian mengumpat, "Sial!"

****

"Semuanya kelihatannya baik, ingat kau jangan terlalu lelah, Alenta," tukas Jenny menjelaskan kondisi bayi yang dikandung Alenta.

Alenta menatap haru pada layar monitor di sampingnya. Mendengar detak jantung yang berasal dari perutnya, membuat ia percaya  bahwa memang ada yang hidup di dalamnya. Matanya berkaca-kaca, mana mungkin ia bisa melenyapkan titik kehidupan itu darisana?

"Sudah selesai," ucap Jenny akhirnya.

Alenta bangkit dari posisi berbaring.

Jenny adalah sahabat Alenta saat berada di sekolah menengah atas. Kini Jenny berprofesi sebagai dokter kandungan dan sudah memiliki kliniknya sendiri. Alenta sengaja datang kemari untuk memeriksa kandungannya, ia yakin Jenny tidak akan membocorkan rahasia ini pada media.

Jenny terlihat kaget saat Alenta berkata bahwa ia tengah hamil. Alenta akhirnya menceritakan apa yang telah terjadi dan Jenny hanya bisa memeluknya.

"Jadi, bagaimana rencanamu setelah ini?" Tanya Jenny setelah semua proses USG selesai.

Alenta menggelengkan kepalanya lemah, raut wajahnya memperlihatkan kebingungan yang tercetak jelas, "Entahlah, tapi bagaimanapun caranya aku akan membesarkannya walau ayahnya tidak akan mengakui dia," sahut Alenta lalu tersenyum getir.

Jenny menatap Alenta prihatin, ia meremas bahu Alenta memberi kekuatan padanya, "Kau harus kuat demi anakmu,"

Alenta menganggukkan kepalanya, ia mengusap perutnya perlahan. "Kita pasti bisa melewati semuanya, Nak," gumamnya pelan. Seperti yang ia bilang tadi, ia akan melindungi anaknya dari siapapun yang hendak menyakitinya apapun yang terjadi.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
S Amien widodo
semangat thor
2022-04-14 22:56:48
1
user avatar
Isna Arini
semangat Kaka, mampir juga di cerita ku yaa Istri yang dirindukan
2022-03-28 20:24:40
1
user avatar
diara_di
kasihan alenta, semangat update Thor.
2022-03-28 20:09:52
1
user avatar
Bee Yangfa
Silahkan dibaca reader semua... makasih
2022-02-24 09:03:15
0
53 Bab
Hamil
Alenta menatap dua garis merah di hadapannya dengan mata terbelalak, ia menggigit bibirnya melihat kenyataan yang baru saja ia terima.Dia hamil, dia hamil disaat kariernya tengah berada di atas angin!Alenta Serafine merupakan aktris terkenal berumur dua puluh tiga tahun. Di usianya yang masih teramat muda, Alenta telah menjadi bintang pendatang baru yang terkenal. Para sutradara banyak yang memuji bakat aktingnya yang sangat mempesona, namun sekarang disaat kariernya tengah melambung dia hamil?Alenta memegang alat test kehamilan dengan gemetar, bagaimana ini? Bagaimana setelah ini?"Alenta, kau baik-baik saja? Kita harus kembali ke lokasi syuting sekarang,"Pintu toilet diketuk oleh Hanna, sang manager, Alenta tergeragap lalu menyimpan testpack itu ke dalam sakunya. Ia harus menyimpannya untuk meminta pertanggungjawaban pria itu."Iya Kak, aku segera kesana," **** "Ada apa Sayang? Kenapa kau menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya
Bertemu Richard Herenson
"Seperti yang saya bilang tadi, saya mengandung anak dari putra Bapak, Rafael," jelas Alenta pada orang di hadapannya.Direktur Richard, Ayah dari Rafael yang merupakan pemilik perusahaan Number One membetulkan letak kacamata lalu menatap Alenta dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.Richard terlihat berpikir sejenak mendengar perkataan Alenta, "Jadi, berapa usia kandunganmu?" Tanya Richard.Alenta membuka tas tangannya lalu mengambil foto USG yang kemarin lusa ia lakukan di tempat Jenny, "Sekitar tiga minggu," tukas Alenta singkat. Dibanding dengan Rafael, Richard terlihat lebih tenang menanggapi perkataan Alenta.Richard menganggukkan kepalanya, ia melirik foto USG itu dengan kening berkerut, "Apa Rafa sudah mengetahuinya?"Alenta balas mengangguk lalu kemudian menghela nafasnya berat, "Ya, tapi Rafa meminta saya untuk menggugurkannya,""Jadi, kau ingin mempertahankannya?" Tanya Richard memastikan.Alenta menganggukkan kepalanya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya
Terjebak Siasat Richard
Richard tersenyum puas mendengar laporan preman yang ia bayar untuk mengawasi Alenta.Semuanya berjalan sesuai rencana, wanita itu sudah terkena jerat yang ia pasang untuknya tanpa mencurigai apapun.Ia tinggal mengeksekusi segala yang menghalangi rencananya dan semua akan kembali ke semula. ****Alenta memijat kaki ibunya, Helenna, dengan penuh perhatian. Hari ini ia memutuskan menjenguk ibunya sekaligus memberikan sebuah kabar gembira.Setelah mendapat telepon dari Richard, Alenta memberanikan diri untuk berbicara dengan sang ibu, tentu saja ia tidak akan mengungkit tentang keadaan dirinya yang tengah hamil muda, bisa-bisa ibunya akan mengalami serangan kembali.Selama dua tahun terakhir, ibunya dirawat di rumah sakit karena mengalami gagal jantung, sedikit saja ibunya merasa terkejut atau stress maka itu akan mengancam jiwanya. Ayahnya telah meninggalkan Alenta saat ia masih belia dan hanya ibunya yang berjuang membesarkan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya
Hampir Kehilangan Nyawa
Alenta mengerjapkan matanya, ia melihat sekelilingnya yang berwarna putih, kepalanya terasa makin berat. Samar-samar ia melihat Richard berdiri disana."Dimana ini Ayah?" Tanya Alenta dengan suara serak."Rumah sakit," jawab Richard singkat.Alenta mengerjapkan matanya, pusing di kepalanya tidak juga membaik, "Kenapa Ayah membawaku ke rumah sakit? Bukankah tadi kita sedang membicarakan pernikahan?" Tanya Alenta, ia mencoba bangkit namun pusing di kepalanya semakin menyerangnya."Siapa yang akan menikah? Tidak akan ada pernikahan, bayi itu tidak akan lahir ke dunia ini,"Alenta terperangah mendengar perkataan Richard. Ia menatap bingung pada Richard. Apa maksudnya? Rumah sakit? Sebentar, sebelum pingsan ia tadi meminum juice bersama dengannya. Mata Alenta membulat saat menyadari sesuatu."Anda menjebak saya?" Tanya Alenta saat otaknya mulai memahami kemana arah pembicaraan Richard.Richard memasang senyuman licik lalu menatap Alenta de
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya
Alenta Sadar
Alenta membuka matanya dengan susah payah, ia mengerjap memandang sekeliling lalu tatapannya berubah menjadi waspada saat ia melihat sekeliling ruangan itu berwarna putih, jelas-jelas ini adalah rumah sakit.Tidak, ternyata dia belum keluar dari neraka ini. Ia melirik pisau buah di samping nakas, Alenta segera mengambilnya lalu ia sembunyikan pisau itu dibalik selimut.Alenta mendengar derap langkah kaki mendekat ke arah kamar, ia kembali memejamkan mata, berpura-pura tidur.Pintu kamar Alenta dibuka, jantungnya berdegup kencang, bagaimanapun caranya ia harus keluar dari tempat ini."Kurasa dia akan sadar hari ini,""Baguslah kalau begitu,"Suara seorang wanita dan pria. Alenta memegang pisau itu dengan erat. Ia sudah siap.Alenta bangkit dari tidurnya, ia menarik tubuh sang wanita lalu mengancam lehernya dengan pisau."Nona, tenang," ucap si pria mengangkat sebelah tangannya. Si wanita terlihat akan menangis melihat ancaman dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya
Keberadaan Alenta Terancam
Alenta membuka matanya dengan susah payah, ia kemudian bangkit saat teringat kembali tentang ibunya. "Jangan dulu bergerak, Alenta! Kau masih belum pulih dan butuh banyak istirahat," teriak Selly saat melihat Alenta akan mencabut infusannya kembali. Selly menghampiri tubuh Alenta dan menahannya agar kembali ke tempat tidur. "Aku, aku harus menemui ibuku," jawab Alenta keras kepala. Selly menghela nafas lalu menyentuh bahu Alenta, "Alden sedang mencarinya, kau jangan khawatir. Dia akan langsung kesini dan mengabari semuanya," "Ibuku, dia...." Alenta tidak sanggup melanjutkan perkataannya, ia hanya bisa menangis tanpa bisa berbuat apapun karena keadaannya yang masih lemah. Selly menarik tubuh Alenta ke pelukannya. Ia menepuk pundak Alenta pelan, membiarkan Alenta menangis tersedu-sedu disana. "Semua akan baik-baik saja, Alenta. Semua akan baik-baik saja, jangan khawatir. Aku dan Alden akan membantumu," Alenta mengangguk, ia sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-26
Baca selengkapnya
Dendam yang Harus Dibalaskan
Alden bergegas menghampiri Alenta lalu menarik tangan gadis itu."Kita harus keluar darisini!"Alenta menatap bingung pada Alden, "Ada apa? Kenapa kau terlihat sangat panik?" Tanya Alenta dengan alis terangkat. Ia merasa heran melihat raut wajah Alden yang tegang. "Ada banyak pria yang mencari keberadaan kita di rumah sakit, kita harus pergi," jelas Alden pada Alenta. Alenta terkejut mendengar perkataan Alden, ia menatap pusara ibunya ragu lalu berkata pada Alden, "Tunggu sebentar," Alden menganggukkan kepalanya lalu melepaskan pegangan tangannya. Alenta mundur untuk kembali mengusap pusara ibunya, ia menggenggam nisan sang ibu dengan perasaan berkecamuk lalu berkata dengan nada sungguh-sungguh, "Ma, aku pasti akan membalas semua kesakitan yang Mama rasakan, aku janji," Setelah mengatakan itu, Alenta berbalik dari makam Ibunya lalu berjalan ke arah Alden. Mereka terus berjalan hingga meninggalkan area pemakaman. Alenta mengepalkan tangannya kuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-26
Baca selengkapnya
Perubahan Total Alenta Serafine
"Kita harus mengubah identitasmu, Alenta," ujar Alden pada Alenta. Selly yang hari ini mengunjungi rumah Alden melebarkan kedua matanya dengan bingung. "Ada apa ini? Apa aku ketinggalan banyak?" Tanya Selly heran karena sepertinya hanya mereka berdua yang mengerti maksud perkataan Alden. "Kalian berdua, tolong jelaskan padaku apa maksudnya?" Tuntut Selly kembali, ia menatap mereka bergantian. Alenta menatap Selly lalu berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku akan membalas semua perbuatan mereka, Selly," ucap Alenta lalu menggemretakkan giginya penuh amarah. Selly terperangah mendengar perkataan Alenta. Selly paham betul maksud Alenta dan kepada siapa panggilan "Mereka" itu tertuju.Ia menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan keputusan Alenta yang gegabah. "Alenta, kau tidak akan menang melawan keluarga Herenson. Mereka punya kekuasaan yang besar di negara ini. Itu hanya akan membahayakan nyawamu," tukas Selly cemas. Kejadian tempo ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-29
Baca selengkapnya
Lahirnya Kimmy Ara
Operasi yang dijalani Alenta berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun. Pemulihan setelah operasinya berlangsung selama satu minggu. Selama itu Alden dan Selly bergantian menjaga Alenta. Hari ini perban wajah Alenta akan dilepas. Alenta sudah menunggu-nunggu hari ini. Selama seminggu wajahnya terasa pengap dan besar karena perban yang masih melilit disana. Ada rasa takut dan gugup yang melanda hatinya tiba-tiba. Bagaimana jika wajahnya berubah menjadi buruk karena operasi ini? Alden telah datang ke ruangannya setengah jam yang lalu sedangkan Selly berhalangan hadir karena jadwal praktiknya yang bentrok hari ini. "Kau gugup hari ini?" Tanya Alden pada Alenta. Alenta mengangguk pelan, ia hanya bisa menggerakkan kepalanya sebagai isyarat untuk menjawab lawan bicaranya. "Baiklah perbannya akan saya buka. Nona Alenta, Anda sudah siap?" Tanya Dokter John, Dokter yang bertanggung jawab atas operasi plastik Alenta. Dokter John adalah teman ayah Selly
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-31
Baca selengkapnya
Bertemu Para Iblis Keluarga Herenson
Alden memasuki hall room tempat pertunangan Rafael dan Barbara dilaksanakan. Alenta mengekori langkah Alden dari belakang. Terlihat dari jauh, Rafael Herenson telah melambaikan tangan pada mereka dengan senyuman lebar. Alden balas tersenyum, ia menarik tangan Alenta yang terlihat gugup di belakang."Jangan gugup Alenta, ingat kau adalah Kimmy Ara."Alenta menghela nafasnya pasrah saat Alden menariknya untuk menghampiri Rafael. Tidak hanya Rafael, disana juga ada Richard."Kau datang juga," ucap Rafael antusias pada Alden.Alenta berdiri dengan canggung di belakang Alden. Jantungnya berdebar dengan keras, ada rasa khawatir yang ia rasakan saat berhadapan langsung dengan Rafael. Mereka telah menjalin hubungan selama setahun lebih. Bagaimana jika Rafael mengenalinya meski ia telah berganti wajah?Alden menggamit tangan Rafael lalu menjabatnya erat, "Tentu saja aku harus datang untuk melihat pertunangan kawan baikku," sahut Alden dengan senyuman lebar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-31
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status