All Chapters of Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Meski punya masa kecil yang tidak bahagia, Wenny tetap tidak kehilangan keberanian untuk mencintai seseorang.Baik Landy maupun Hendro, Wenny tetap berinisiatif mencintai mereka sepenuh hati.Mencintai seseorang tidak berarti bersikap rendah hati atau rendah diri terhadap orang lain.Juga bukan alasan bagi orang lain untuk menindasnya.Lagi pula, Wenny tidak menyukainya lagi.Dia tidak menyukai Hendro lagi.Hendro menatap Wenny dengan dingin, lalu tersenyum ironis, "Apa benar kamu tidak menyukaiku lagi?""Benar... Uhh!"Sebelum Wenny sempat berkata, Hendro sudah menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya secara paksa.Wenny tercengang, pikirannya menjadi kosong, matanya tiba-tiba menyusut. Dia tidak percaya Hendro tiba-tiba menciumnya.Mereka memang pernah berciuman, tapi terakhir kali di kamar mandi, Wenny yang memeluk, menjerat dan berinisiatif untuk menciumnya.Sekarang Hendro malah menciumnya.Wenny langsung meronta dan mengangkat tangannya hendak mendorong Hendro, "Lepaskan aku!"
Read more

Bab 32

Dasar pria ini!Wenny sangat geram. Dia berdiri berjinjit dan menggigit sudut bibir Hendro.Shrrr.Hendro merasa sakit, bau darah memenuhi mulutnya. Wenny menggigitnya sampai berdarah.Hendro mengulurkan tangan dan meremas wajahnya hingga membentuk huruf O. Matanya penuh permusuhan. "Apa kamu anak anjing? Kenapa suka sekali gigit orang?"Wenny menatapnya dengan tegas, "Sebaiknya kamu pikir baik-baik bagaimana jelaskan luka di sudut bibirmu itu pada Hana besok. Steve terima barang bekasmu, bukankah Hana juga terima barang bekas dariku?"Hendro, "..."‘Siapa barang bekas?’‘Dasar wanita sialan!’"Kita bisa main punya masing-masing, tapi Steve tidak bisa!""Kenapa?"Sebab, Steve itu sahabatnya, Hendro merasa tidak nyaman.Hendro mengamati Wenny dari atas ke bawah, "Menurutmu, Steve akan menyukaimu? Jangan bermimpi. Kamu hanya bisa menari di lantai dansa. Kamu ini gadis desa yang berhenti sekolah di usia 16 tahun. Kamu tidak memiliki pendidikan dan pekerjaan. Standar Steve tidak serendah i
Read more

Bab 33

Hendro baru saja mandi, dia mengenakan piyama sutra hitam. Rambutnya basah dan meneteskan air. Penampilan segar membuatnya tampak lebih muda dan lebih tampan dari penampilannya yang biasa mengenakan setelan jas.Wenny meliriknya, pria ini benar-benar tampan.Saat ini, nada dering ponsel berdering, ada yang menelepon.Hendro menghampiri untuk menjawab telepon. Ternyata Sutinah yang menelepon, "Pak, Dewa C berjanji akan menemuimu di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional besok."Wajah Hendro tampak tenang. "Sebelumnya, Dewa C ini datang dan pergi, berpura-pura misterius. Besok aku mau lihat siapa dia sebenarnya!"Wenny merasakan dingin di lehernya. Gawat!Hendro masih ingat terakhir kali Dewa C mengabaikannya. Berani bermacam-macam di depannya, Hendro bakal menghabisinya.Besok Hendro akan melihatnya sendiri.Hendro menatap Wenny dan berkata, "Kamu tidak mau mandi?""Mau." Wenny segera bergegas ke kamar mandi.Hendro menutup telepon dengan wajah cemberut. Si Dewa C ini membuatnya jengkel sam
Read more

Bab 34

Meski sudah menikah lebih dari tiga tahun, Hendro belum pernah tidur dengan Wenny, dia tentu juga belum pernah tidur dengan wanita lain. Ini pertama kalinya.Hendro merasa lucu ketika melihat kesibukannya dengan perawatan kulit.Wenny menyadari tatapannya, lalu menoleh untuk melihat.Hendro tak sempat mengalihkan pandangannya, jadinya mereka saling bertatapan.Wenny melotot ke arahnya, "Apa yang kamu lihat? Apa kamu tidak pernah melihat wanita cantik?"Hendro, "… Kamu bisa membaca buku untuk meningkatkan diri. Meski berdandan cantik, kamu tetap hanya sebuah vas."Wenny, "..." ‘Tunggu saja, cepat atau lambat aku bakal menyilaukan matamu yang selalu meremehkan orang lain!’Wenny mengabaikannya, dia menyingkap selimut dan naik ke ranjang.Ponsel Hendro tiba-tiba berbunyi ding.Hendro menunduk dan melihat, ternyata Pak Erik dari Harvard membuat sebuah grup.Selain Hendro, ada satu orang lagi, yaitu W dengan foto hitam, itu adik kelas geniusnya.Adik kelas yang menolak permintaan pertemanan
Read more

Bab 35

Kata "menyebalkan" sungguh membingungkan.Hendro tidak peduli. Dia meletakkan ponsel dan lanjut meninjau dokumen-dokumen itu.Selesai bekerja sudah larut. Hendro bangkit dan menuang segelas air. Dia menoleh dan melihat Wenny sudah tertidur.Hendro ingin berbalik dan kembali ke sofa, tapi terdengar suara "ding", ponsel Wenny yang diletakkan di samping bantal menyala, ada notifikasi Whatsapp.Hendro menatap ponselnya, lalu tatapannya yang dingin dan suram tiba-tiba menyipit.Dia melihat avatar Whatsapp miliknya menyala, tampaknya mirip dengan avatar Whatsapp milik W.Hendro melangkah ke ranjang dan meraih ponselnya.Namun, Wenny tiba-tiba membalikkan badannya, wajahnya menempel di kepala Hendro.Hendro tercengang, dia tidak tahu apa yang tengah diperbuatnya. Barusan pasti salah lihat, mungkinkah Wenny adalah adik kelasnya?Bagaimana itu mungkin?Wenny hanyalah vas yang cantik.Saat itu, Hendro merasakan kelembutan di telapak tangannya. Ternyata Wenny yang sedang tidur mengusap-usap wajah
Read more

Bab 36

Stella melihat Wenny mendekat.Hendro dan Hana juga melihatnya, Hana pun terkejut dan bertanya, "Wenny, kenapa kamu di sini?"Stella menatap Wenny dengan jijik, "Mengenai masalah tadi malam kamu menggoda Kak Steve, akan aku selesaikan denganmu. Sekarang segera pergi, kami sedang menunggu Dewa C. Kami tidak punya waktu untuk disia-siakan denganmu!"Pandangan Hendro tertuju pada Wenny, dia mengerutkan kening. Meski tak berkata apa-apa, jelas terlihat bahwa Hendro tidak menyambut kedatangannya.Seolah-olah Wenny datang untuk menimbulkan masalah.Wenny tidak marah. Dia menatap ketiga orang itu dengan konyol, lalu mengedipkan mata, "Aku tahu kalian sedang menunggu Dewa C."Hana, "Lalu kenapa kamu tidak pergi?"Wenny menegakkan punggungnya dan tersenyum, "Akulah yang kalian tunggu..."Sebelum Wenny selesai berkata, seseorang muncul, "Wenny, kenapa kamu di sini?"Wenny berbalik dan melihat Susan datang.Bu Jena melahirkan tiga putra, putra tertua Nando, putra kedua Andy, putra ketiga Martin,
Read more

Bab 37

Hendro hanya ingin bertemu Dewa C.Dewa C belum datang, Hendro tampak muram.Susan melihat jam dan berspekulasi, "Pak Hendro, Dewa C pasti tertunda karena urusan lain. Aku tidak tahu apa yang dilakukan Dewa C, beliau sudah pensiun selama tiga tahun."Pensiunnya Dewa C selama tiga tahun selalu menjadi misteri terbesar yang belum terpecahkan di industri ini. Tak seorang pun tahu kenapa Dewa C menghilang begitu lama.Wenny di luar pintu, "..."‘Pak Hendro, lihatlah aku. Aku datang sesuai dengan yang telah disepakati. Kamu juga mengetahuinya. Hana, Susan dan Stella adalah saksiku.’Ekspresi Hendro masih tegang.Susan berkata, "Pak Hendro, aku akan melakukan pemeriksaan dulu pada Hana."...20 menit kemudian, Hendro dan Susan sudah berdiri di luar pintu. Susan mengenakan kemeja sutra putih dan rok hitam. Dia tampak ceria dan berkemampuan. Dia menatap pria tampan dan berwibawa di depannya sambil berkata, "Pak Hendro, aku simpulkan bahwa Hana menderita kelainan jantung bawaan yang disebabkan
Read more

Bab 38

Selesai berkata, Hana berbalik dan pergi.Wenny mengerutkan kening, apa yang ingin Hana lakukan?Tak lama kemudian Stella berteriak, "Aduh, Kak Hendro, sesuatu terjadi!"‘Apa yang terjadi?’Wenny segera berbalik.Stella meraih Hendro dengan panik, "Kak Hendro, Kak Hana dibawa pergi!"Raut wajah Hendro berubah, "Siapa yang melakukannya?"Stella, "Nenek yang membawanya pergi! Nenek suruh orang bawa Kak Hana pergi!"‘Apa?’Tubuh Hendro memancarkan aura dingin.Melihat Wenny yang datang menghampirinya, Stella langsung menunjuk ke arah Wenny, "Wenny, itu kamu! Kak Hendro, tadi malam ada orang yang kirim foto ke Nenek. Itu foto kamu dan Kak Hana yang sedang menari mesra di bar. Nenek sangat marah saat melihatnya, dia langsung menyuruh orang untuk menangkap Kak Hana. Pasti si Wenny yang mengirim foto itu!"Tatapan mata Wenny dingin dan muram. ‘Ada yang kirim foto ke Nenek?’Dia belum tahu tentang hal ini."Kak Hendro, si Wenny ini jahat banget. Dia tahu kalau Nenek selalu memanjakan dia dan p
Read more

Bab 39

Bu Lisa terkejut, "Hendro!"Wenny yang berada di luar pintu juga terkejut. Dia tidak menyangka Hendro akan menghalang cambukan Hana.Hana memang pilihan yang paling jelas baginya.Hendro menatap Bu Lisa, "Nenek, sudah cukup. Akulah yang ingin bersama Hana. Dia tidak salah. Ini semua salahku. Jangan sentuh dia. Pukul aku saja!"Hana pun langsung memeluk Hendro, "Bu Lisa, jangan pukul Hendro, pukul saja aku!"Hana dan Hendro kini bagaikan sepasang kekasih yang bernasib sial, Bu Lisa adalah orang jahat yang ingin memisahkan mereka.Hati Wenny merasa diliputi kepahitan.Tangan Bu Lisa gemetar saat memegang cambuk itu. "Hendro, istrimu adalah Wenny. Apa kamu lupa siapa yang menemanimu selama tiga tahun dalam kondisi vegetatif? Kenapa kamu menyakiti hati Wenny seperti ini? Kurasa kamu benaran tergoda oleh Hana. Baiklah, aku akan menyadarkanmu hari ini!"Bu Lisa mengayunkan cambuk ke arah Hendro dengan sakit hati."Nenek, jangan pukul lagi!" Wenny pun bergegas masuk dan menghentikan Bu Lisa.
Read more

Bab 40

Hana memang manja, tapi Hendro yang memberinya keyakinan.Itulah wanita yang dimanjakannya.Wenny mengerutkan bibirnya, "Pak Yudi, apa yang terjadi hari ini? Apakah ada yang mengirim foto ke Nenek?"Pak Yudi mengeluarkan foto itu, ternyata memang foto Hendro dan Hana yang sedang menari mesra di bar tadi malam."Nyonya Muda, seseorang mengirim foto ini pada Bu Lisa tadi pagi, yang mengungkap perselingkuhan antara Bapak dan Hana. Bu Lisa sangat marah saat melihatnya dan segera mengirim orang untuk menangkap Hana."Bu Lisa benaran sangat sayang pada Wenny, dia tidak ingin Wenny mengalami ketidakadilan.Wenny memegang foto itu dan berpikir, "Pak Yudi, menurutmu siapa yang kirim foto ini?"Pak Yudi, "Orang ini membongkar perselingkuhan Bapak dengan Hana, dia pasti dari pihak Nyonya Muda."Wenny tertawa. Wajar saja kalau Hendro tidak percaya padanya karena semua orang berpikir begitu.Sekilas, hal ini tampak menguntungkannya.Pasti Wenny atau temannya yang mengirimnya, mereka ingin memanfaat
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status