Home / Romansa / Pria Perkasa Penakluk Wanita / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Pria Perkasa Penakluk Wanita: Chapter 211 - Chapter 220

312 Chapters

210 Diamuk Hasrat

Leon mendekat ke arah Dita yang sedang diguyur oleh air shower yang cukup kuat.Begitu Leon masuk dalam siraman air shower, dia merasakan ada air hangat yang langsung menyegarkan tubuhnya.Leon langsung menyergap bibir Dita dengan penuh nafsu. Bibir bawah Dita langsung dihisapnya kuat-kuat dan langsung dibalas Dita dengan menghisap bibir atas Leon.Leon agak menunduk karena tubuhnya yang tinggi besar itu, cukup jauh dari tinggi tubuh Dita yang agak mungil itu.Perbedaan tinggi yang tidak terlalu kentara saat di atas ranjang, kini begitu kentara saat sama-sama sedang berdiri di bawah shower.Lidah Leon mulai bermain, mengecap lidah Dita yang kecil imut itu, sementara tangan Leon meremas-remas buah dada Dita yang tidak terlalu besar tapi cukup menggemaskan bagi Leon itu.Dita masih terus mengejar bibir Leon untuk dihisapnya dengan penuh rasa. Hasrat menggebu dalam dada Dita membuat dia semakin menjadi liar, suara desahannya mulai terdengar.Hujani aku dengan tusukanmu, Leon," bisik Dita
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

211 Dijemput Nissa

Akhirnya, setelah Dita dan Siska sama-sama terkapar tak berdaya, barulah Leon mendapatkan puncaknya, sesaat setelah dia berhasil mengantarkan Tika mencapai puncak untuk kesekian kalinya.Setelah itu, barulah Leon terkapar tidak berdaya di atas pembaringan di samping Tika.Leon merasa seperti seorang petani yang baru saja berhasil menggarap lahan sawah yang sangat luas sehingga sekarang ini dia tidak berdaya, dia tidak lagi memiliki tenaga sama sekali.Pada saat ini, kalau ada di antara tiga wanita ini yang terbangun untuk kembali meminta jatah, maka Leon betul-betul menyerah, dia tidak mampu lagi melayani wanita itu.Tapi untung saja sampai bermenit-menit kemudian, bahkan sampai setengah jam kemudian, tidak ada satupun dari tiga wanita itu yang bangun untuk kembali meminta jatah.Dita masih terkulai lemas di karpet tempat di samping kiri pembaringan, sementara Siska terkulai lemas di atas sofa setelah terakhir kalinya Leon menggarap Siska dari belakang tubuh Siska, tepat di sofa, sehi
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

212 Mengunjungi Beni

"Halo, Leon," sapa Nissa lembut saat Leon masuk ke dalam mobil untuk duduk di sampingnya."Halo, Nissa. Selamat pagi." Leon menatap kedua mata Nissa.Keduanya saling tatap dan tidak ada yang mau untuk berpaling. Nissa masih belum mulai mengemudikan mobilnya. Dia masih ingin saling tatap dengan Leon.Bukan cuma karena kesan pertama, hubungan intim pertama yang dialami Nissa bersama Leon yang membuat Nissa sekarang ini terus menatap Leon tetapi karena rasa cinta, rasa yang tidak dia mengerti tapi yang dia tahu ada padanya sejak lama, bukan baru-baru ini tapi sejak lama.Bukan hanya Nissa yang berpikiran seperti itu. Leon juga menatap Nissa, menatap dalam-dalam ke arah kedua mata Nissa yang teduh. Bukan karena hubungan intim yang indah yang dia jalani dengan Nissa tapi karena dia semakin yakin kalau dia pernah bertemu dengan Nissa di masa lalu.Leon dan Nissa sama-sama tidak tahu kapan mereka bertemu, tahun berapa mereka bertemu, sudah berapa tahun mereka bertemu, mereka tidak tahu. Mere
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

213 Pengakuan Beni

Beni kaget karena apa yang selama ini dia inginkan, tidak berhasil dia dapatkan dan ternyata apa yang dia impikan itu, berhasil dimiliki oleh orang lain.Selama 3 tahun hubungan Beni dengan Nissa, memang terjadi pasang surut, putus sambung dan juga karena Beni sempat kuliah di Amerika yang menjadikan Beni tidak banyak memiliki waktu dengan Nissa.Tetapi setahun terakhir ini, Beni terus berusaha untuk mendapatkan apa yang dia mau dari Nissa supaya dia segera mengikat Nissa dalam pernikahan.Hanya saja, hal itu tidak terjadi hingga akhirnya Nissa putuskan, untuk putus selama-lamanya dengan Beni.Kini, mendengar pernyataan Nissa ini, maka Beni menjadi sangat murka. Dia sangat marah kepada Leon yang berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini.Beni sangat marah kepada Leon yang dianggap merupakan orang yang seharusnya tidak mendapatkan apa yang diinginkan oleh Beni sejak lama itu.Beni mendelik ke arah Leon. "Betulkah apa yang dikatakan Nissa itu?""Itu memang betul." tegas Leon
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

214 Dia adalah Saras, Istriku

"Cewek yang mengincarku? Siapa maksudmu?" tanya Leon kepada Beni.Nissa menatap Leon penuh selidik. Kemudian dia menatap Beni."Namanya Sarah atau siapa. Pokoknya namanya kayak gitu," jawab Beni sambil berusaha mengingat-ingat."Saras? Apa maksud kamu Saras?""Kayaknya dia. Dia itu karyawan di kantor ayahnya Nissa. Pokoknya yang kuingat itu, dia selalu mengenakan pita merah, rambut panjang kacamata minus dan selalu memakai lipstik merah muda."Mendengar ciri-ciri yang dikatakan oleh Beni itu, Leon langsung mengangguk. "Ya. itu pasti Saras.""Apakah Saras itu yang sekarang ini menjadi istrimu?" tanya Nissa sambil menatap penuh selidik ke arah Leon.Leon langsung mengangguk. "Ya. Dia adalah Saras, istriku.""Jadi orang yang sekarang menjadi istrimu itu, merebut kamu dari aku? Begitu?"Leon tidak menjawab pertanyaan Nissa itu. Dia cuma menatap Nissa tapi Nissa sudah mengerti kalau itu adalah jawaban dari Leon.Kemudian Nissa kembali menoleh ke arah Beni dan bertanya, "apa yang terjadi? K
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

215 Menghajar Beni

"TEMANKU DIPUKULI ORANG! CEPAT KE SINI!" teriak Nissa pada polisi kenalan ayahnya."Iya, tenang, Nissa. Aku sudah mengirim satu regu untuk menuju ke alamat yang kamu kirim. Aku sendiri juga akan segera kesana," kata polisi itu di seberang sana."Cepetan." Setelah itu, Nissa segera menyimpan handphonenya karena dia melihat Beni mulai mendekatinya."KAMU MAU APA, HAH!" teriak Nissa sambil melotot ke arah Beni."Aku akan melakukan apa yang harusnya aku lakukan sejak dulu, yaitu memperkosamu dan menghamilimu supaya kita langsung menikah.""Ayahku akan membunuhmu kalau kamu berani melakukan itu kepadaku!""Aku akan menyekapmu dan memastikan kamu hamil dulu sebelum ayahmu menemukan kita. Saat itu, aku akan bertanggungjawab dan ayahmu pasti tidak akan menolaknya. Hehehe.""Dia pasti akan menolak!"Beni menggeleng-gelengkan kepalanya. "Harusnya ini aku lakukan sejak dulu. Harusnya aku tidak bersikap baik kepadamu, harusnya aku langsung mengambilmu, menikmatimu, menghamilimu hingga kamu tidak
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

216 Double Hipnotis

Seorang pemuda berumur 20 tahunan nampak menyambut Leon dan Nissa di pintu masuk rumah tempat Leon dan Nissa memarkir mobilnya itu."Nama saya Jufri. Saya sudah diberitahu oleh Kak Nancy kalau Kak Nissa akan datang. Ini kak Nissa, kan?" tanya pemuda itu."Iya. Aku ingin bertemu dengan ahli hipnotis di tempat ini.""Itu bapakku Ragil. Dia sudah menunggu di ruang praktek. Mari aku antarkan." Setelah itu, Jufri membalikkan tubuhnya untuk masuk ke bagian dalam.Nissa sengaja memegang tangan Leon. Dia mengajak Leon masuk ke dalam melewati ruang tamu mengikuti pemuda bernama Jufri itu hingga akhirnya Jufri berhenti di depan sebuah pintu.Jufri mengetuk pintu itu dan setelah terdengar jawaban dari dalam, Jufri langsung membuka pintu itu dan mempersilahkan Leon dan Nissa untuk masuk ke dalam.Seorang pria berumur 50 tahunan nampak mengangguk ramah ke arah Leon dan Nissa serta menyuruh Leon dan Nissa untuk duduk di depannya.Sementara itu, Jufri langsung keluar dari ruangan ini dan menutup kem
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

217 Diajak Kencan

MASIH FLASHBACKLeon terkejut karena Nissa duduk tepat di sampingnya, di antara barang-barang pertukangan yang berserakan dan di antara lantai yang kotor dan berdebu."Di sini kotor. Tidak baik bagimu duduk di sini," kata Leon."Kalau kamu bisa, kenapa aku tidak." Setelah itu, dengan cueknya Nissa langsung membuka kotak makanan di tangannya dan mulai makan.Leon berpandangan dengan Djarot. Djarot memberikan isyarat mata supaya Leon mulai makan sambil Djarot mengangkat jempol ke arah Leon."Maksud kamu apa?" tanya Leon tidak mengerti."Cewek kamu cantik banget," kata Djarot keras-keras."Kamu jangan sembarangan, Djarot. Dia bukan cewekku," bantah Leon."Siapa bilang?" protes Nissa."Tuh kan, bener, kan apa yang aku bilang?" Djarot mulai tertawa-tawa menggoda Leon dan Nissa."Maksud kamu, apa?" tanya Leon sambil menggerakkan kepalanya untuk menatap Nissa."Maksudku, oke sampai saat ini aku belum resmi menjadi pacarmu tapi di masa depan, itu belum tentu. Bisa jadi 1 jam atau 1 hari kemu
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

218 Saras Menyesal

MASIH FLASHBACK"Eh, Kak Saras," sapa Leon kepada wanita yang baru datang ini.Leon mengenal Saras selama hampir dua minggu ini karena Sarah sempat beberapa kali memberikan makanan untuk Leon.Tapi belakangan karena Saras terus diejek teman-temannya karena kedekatan Saras dengan seorang buruh seperti Leon, maka Saras mulai agak menjauh dari Leon.Ini adalah pertama kalinya Saras mendekat lagi pada Leon setelah dia sempat menjauh."Djarot bilang kamu mau kencan. Apa itu betul?" tanya Saras.Leon langsung tersenyum. "Wah, ternyata Djarot suka ngegosip juga.""Kamu mau kencan dengan siapa?"Leon Menggaruk-garuk kepalanya. "Namanya Nissa. Dia kerja di sini juga, pegawai magang kalau nggak salah.""Bagaimana dengan kita?""Kita? Memang kenapa?" tanya balik Leon."Kamu kan milikku. Kita saling memiliki tapi sekarang dengan cepatnya kamu melupakan aku."Leon menjadi sangat heran mendengar kata-kata Saras ini, karena Saras ini, sebelumnya mendekati Leon hingga Leon merasa istimewa bagi Saras
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

219 Ceraikan Istrimu dan Nikahi Aku

MASIH FLASHBACKSesudah itu, Leon dan Nissa naik di mobilnya Nissa yang terparkir tepat di depan pintu masuk PT Nusa Gerbang Perkasa.Mereka berdua memutuskan untuk kencan di sebuah restoran yang cukup mewah.Tentu saja ini adalah rencana dari Nissa. Nissa yang membawa ke restoran ini dan Nissa yang akan membayar biaya makan mereka berdua di restoran ini.Saat ini, dalam keadaan Nissa dan Leon masih berada dalam pengaruh hipnotis, mereka berdua melihat kedekatan mereka berdua saat berada di restoran itu.Restoran itu menjadi saksi dari terpautnya dua hati di antara Leon dan Nissa.Leon yang sebelumnya agak canggung jadi semakin nyaman dengan Nissa sehingga dengan memberanikan dirinya, di akhir kencan mereka berdua di restoran itu, Leon menyatakan cintanya kepada Nissa.Apa yang dikatakan oleh Leon itu langsung diterima oleh Nissa yang memang sudah jatuh cinta pada Leon lebih duluan dari Leon sejak perjumpaan mereka di lift. Karena itu, Nissa langsung menerima pernyataan cinta Leon itu
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
32
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status