MASIH FLASHBACK"Eh, Kak Saras," sapa Leon kepada wanita yang baru datang ini.Leon mengenal Saras selama hampir dua minggu ini karena Sarah sempat beberapa kali memberikan makanan untuk Leon.Tapi belakangan karena Saras terus diejek teman-temannya karena kedekatan Saras dengan seorang buruh seperti Leon, maka Saras mulai agak menjauh dari Leon.Ini adalah pertama kalinya Saras mendekat lagi pada Leon setelah dia sempat menjauh."Djarot bilang kamu mau kencan. Apa itu betul?" tanya Saras.Leon langsung tersenyum. "Wah, ternyata Djarot suka ngegosip juga.""Kamu mau kencan dengan siapa?"Leon Menggaruk-garuk kepalanya. "Namanya Nissa. Dia kerja di sini juga, pegawai magang kalau nggak salah.""Bagaimana dengan kita?""Kita? Memang kenapa?" tanya balik Leon."Kamu kan milikku. Kita saling memiliki tapi sekarang dengan cepatnya kamu melupakan aku."Leon menjadi sangat heran mendengar kata-kata Saras ini, karena Saras ini, sebelumnya mendekati Leon hingga Leon merasa istimewa bagi Saras
MASIH FLASHBACKSesudah itu, Leon dan Nissa naik di mobilnya Nissa yang terparkir tepat di depan pintu masuk PT Nusa Gerbang Perkasa.Mereka berdua memutuskan untuk kencan di sebuah restoran yang cukup mewah.Tentu saja ini adalah rencana dari Nissa. Nissa yang membawa ke restoran ini dan Nissa yang akan membayar biaya makan mereka berdua di restoran ini.Saat ini, dalam keadaan Nissa dan Leon masih berada dalam pengaruh hipnotis, mereka berdua melihat kedekatan mereka berdua saat berada di restoran itu.Restoran itu menjadi saksi dari terpautnya dua hati di antara Leon dan Nissa.Leon yang sebelumnya agak canggung jadi semakin nyaman dengan Nissa sehingga dengan memberanikan dirinya, di akhir kencan mereka berdua di restoran itu, Leon menyatakan cintanya kepada Nissa.Apa yang dikatakan oleh Leon itu langsung diterima oleh Nissa yang memang sudah jatuh cinta pada Leon lebih duluan dari Leon sejak perjumpaan mereka di lift. Karena itu, Nissa langsung menerima pernyataan cinta Leon itu
"Tidak bisa semudah itu, Nissa." Leon menggeleng-gelengkan kepalanya."Kenapa tidak bisa? Wanita itu melakukan hal yang buruk kepadamu. Kepada kita. Dia menjadi kaki tangan Beni untuk melenyapkan ingatan kita, sehingga kita tidak saling mengenal, tidak saling mengingat. Iya kan!" Nissa melotot ke arah Leon.Sementara itu, konflik antara Leon dan Nissa ini, membuat sang ahli hipnotis diam-diam keluar dari ruangannya sendiri untuk memberi kesempatan kepada muda-mudi ini yang baru menemukan ingatan mereka untuk berbicara dengan lebih tenang."Aku tahu perbuatannya salah, Nissa. Dia memang salah besar. Tapi, saat ini dia sudah terlanjur menjadi istriku," tandas Leon.Nissa terdiam. Dia menyadari akan status pernikahan yang sudah terlanjur melekat dalam diri Leon. "Maafkan aku yang mungkin terlalu egois. Ehm, apakah kalian berdua memiliki anak?"Leon menggelengkan kepalanya.Nissa jadi lega mendengarnya. "Lalu apalagi yang memberatkanmu? Kalau kamu dan istrimu tidak memiliki anak, berarti
"Mengapa kamu bilang begini, Saras?" tanya Leon sambil menatap wajah Saras dan memegang tangan Saras erat-erat."Karena aku memang salah. Aku tidak layak diampuni. Huhuhu. Aku telah memisahkan kamu dengan pacarmu supaya aku bisa memiliki cintamu. Huhuhu. Aku sangat bersalah, Leon." Saras terus menangis tanpa henti.Leon terdiam setelah mendengar penjelasan dari Saras ini."Akhirnya ngaku juga. Tuh, Leon. Dia sendiri sudah memintamu untuk menceraikan dia. Iya kan? Jadi, apalagi yang kamu tunggu?" desak Nissa.Leon menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa menceraikan istriku. Tidak bisa.""Mengapa begitu? Ingat, dia bersalah pada kita, Leon.""Dia memang pernah bersalah padaku. Pada kita. Tapi, walau bagaimanapun, dia sudah menjadi istriku. Walau bagaimanapun, dia banyak menderita karena aku. Karena itu, aku tidak bisa menceraikan dia. Tidak bisa," tegas Leon."Tapi dia pengganggu hubungan kita, Leon! Seharusnya kita yang menikah. Seharusnya kita yang berbahagia. Seharusnya aku y
Dengan air mata berderai Nissa menatap Leon dan berkata, "aku akan menunggumu selama tiga hari ini. Aku akan menunggumu sebelum aku ke Amerika."Leon cuma bisa membisu. Dia tidak berkata apa-apa mendengar kata-kata dari Nissa ini."Begini saja. Kalau kamu datang kepadaku sebelum aku pergi ke Amerika, maka itu berarti kamu sudah menceraikan dia atau sudah berniat untuk menceraikan dia. Maka aku akan menanggung semua biaya perawatannya biaya pengobatan istrimu sampai dia sembuh tapi kamu harus tetap menjadi milikku, tapi kalau kamu tidak datang, berarti itu tandanya kalau aku harus melupakan kamu."Leon cuma bisa menutup matanya mendengar kata-kata Nissa itu."Cuma itu yang akan aku katakan." Setelah itu, Nissa menatap Saras dan beranjak pergi keluar dari ruangan tempat Saras dirawat ini.Setelah Nissa pergi, Saras berkata kepada Leon. "Kejar dia. Susul dia. Sejak awal, dialah yang kamu cintai. Sejak awal, kamu tidak mencintai aku, dialah cinta sejatimu, Leon."Leon menggeleng-gelengkan
"Apa maksudmu?" tanya Nissa."Maksudku, Kak Saras itu sudah beberapa kali bilang kepadaku kalau dia merasa sudah tidak layak lagi buat Leon bahkan dia ingin Leon menceraikan dia. Meninggalkan dia dan mengambil istri yang lain," tanda Leticia."Dia bilang gitu?""Iya. Dia bahkan sempat meminta aku untuk bersabar menunggu dan tetap ngotot memaksakan kehendakku untuk menikah dengan Leon bukan hanya menjadi istri kedua Leon tapi menjadi istri pertama karena dia merasa Leon pantas bahagia.""Dia bilang begitu?""Iya. Apalagi setelah kemunculan kamu yang nampaknya memiliki masa lalu dengan dia. Iya kan?"Nissa menceritakan secara singkat tentang perbuatan yang dilakukan Saras di masa lalu yang membuat Leon dan Nissa putus hubungan."Makanya aku tadi sempat mendengar sedikit pembicaraan kalian dan aku tahu kalau Kak Saras itu, ingin sekali kalau Kak Nissa ini yang menjadi jodohnya Leon karena itu aku minta kak Nissa untuk bersabar.""Sabar?""Yah. Karena yang akan kakak hadapi itu, bukan kak
Setelah Leon masuk ke dalam mobilnya, Leticia mulai menjalankan mobilnya. Leticia mulai memasang lagu lembut di mobilnya"Nampaknya kamu lelah, Leon. Lebih baik kamu pejamkan mata sedikit nanti aku kasih tahu kamu kalau sudah sampai di tempat kerjamu. Bagaimana?"Leon mengangguk. Dia memang agak ngantuk dan dia tahu sesampainya di klub malam, dia akan bertempur di sana, karena itu dia harus menyimpan tenaganya.Leon putuskan untuk memejamkan matanya dan tidak sempat melihat adanya senyuman di wajah Leticia.Setelah itu, Leticia mulai mengarahkan mobil untuk bukan lagi menuju ke arah klub malam tapi menuju ke arah rumahnya Nissa.Leticia sudah tahu siapa Nissa sebenarnya. Dia tahu keluarganya Nissa dari profil Facebook dan juga media sosial lainnya yang dimiliki Nissa.Dan kebetulan ayahnya Nissa berteman dengan ayahnya Leticia, karena itu, Leticia tahu di mana rumahnya Nissa dan kebetulan rumahnya Nissa memang berada cukup dekat dengan klub malam tempat Leon bekerja.Karena itu, Letic
"Aku tidak bisa menceraikan istriku. Aku tidak bisa!" tegas Leon."Tapi kamu kan datang ke sini untuk menyatakan itu, kan? Untuk menyatakan kalau kamu setuju untuk bercerai dengan istrimu itu. Iya kan!" tanya Nissa penuh harap."Tidak. Aku datang ke sini bukan untuk menyatakan itu.""Lalu untuk apa, Leon?""Aku datang ke sini untuk menyatakan kalau aku tidak akan pernah menceraikan istriku. Ya. Cuma itu yang akan aku katakan."Kedua mata Nissa langsung mengembang dengan air mata. Dia menatap Leon tanpa kata. Lidahnya kelu. Dia hanya terus menatap Leon tanpa mampu mengucapkan satu patah kata pun.Leon sengaja tidak bilang terus terang kalau dia tidak datang ke sini tapi dibawa oleh Leticia, karena dia tidak ingin Nissa malu pada Leticia atau Leticia disalahkan Nissa.Leon putuskan untuk meninggalkan tempat ini. Dia putuskan untuk pindah ke samping dan mengambil alih kemudi mobilnya Leticia ini.Setelah itu, Leon langsung menghidupkan mesin mobil dan mengarahkan mobil ke arah Leticia ya
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin
Akhirnya Nanea menjerit kuat sehingga dia harus menutup mulutnya dengan tangannya karena takut penghuni apartemen sebelah akan mendengar suara teriakannya.Nanea berhasil mendapatkan kepuasan keduanya pada malam ini.Dan seperti janji dari Nathan kepada Nanea, maka setelah memberi dua kepuasan, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di samping Nanea untuk tidur.Nanea sebenarnya masih ingin merasakan lebih daripada ini tapi ini saja sudah sangat memuaskan baginya. Karena itu, dia mulai memeluk tubuh Nathan dan mengusap-usap dada bidang perkasa milik Nathan.**Hari ini, Nathan putuskan untuk menemui Eva. Setelah di pertemuan sebelumnya, Nathan menolak berhubungan intim karena kelelahan, hari ini, dia langsung meminta saat bertemu dengan Eva.Eva pun langsung mengiyakan ide dari Nathan ini dengan penuh sukacita.Bibir keduanya mulai saling pagut, lidah mereka mulai saling taut. Pertautan lidah mereka membuat hasrat keduanya mulai naik sehingga tangan Nathan mulai menyentuh buah dada ranum
Nanea bergerak semakin cepat menjepit benda besar yang ada di dalam tubuhnya, benda yang membuat dia semakin pontang-panting dalam rasa nikmat yang luar biasa yang membuat dia kesulitan bernafas saking nikmatnya.Nanea terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri dan kadang memutar, menjepit benda besar yang keluar-masuk dalam tubuhnya.Tubuh Nanea dalam posisi duduk di atas Nathan dengan posisi tubuh yang tegak sambil memainkan batang penuh kenikmatan yang kini benar-benar membawa dirinya masuk dalam kenikmatan yang tiada taranya itu.Nanea memegang buah dadanya. Dia ingin memberi stimulus yang lebih kepada dirinya dengan cara meremas-remas buah dadanya agar supaya dia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, yang satu di bawah dan yang satu di atas.Nanea mengangkat kepalanya untuk melenguh semakin kuat. Tangannya meremas buah dadanya dan mulai memilin tonjolannya.Sementara gerakan Nanea semakin cepat naik turun di atas tubuh Nathan, menikmati gesekan yang terjadi antara mil
Tapi tepat saat Nanea hendak masukkan batang perkasa milik Nathan, pada saat itulah Nathan langsung meronta sehingga Nanea langsung terjatuh ke belakang.Nanea berpegangan pada pinggir kasur. Untung saja dengan sigap Nathan telah duduk untuk memegang tangan Nanea sebelum Nanea jatuh ke bawah.Tanpa sengaja Nathan sudah mendekap tubuh Nanea karena dia takut Nanea jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.Saat Nathan memeluk tubuh Nanea ini, Nathan baru menyadari kalau Nanea sudah berada dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.Nathan langsung melepaskan diri dari Nanea dan berusaha untuk mencari pakaiannya.Nanea yang hasratnya masih naik tinggi walaupun sempat turun sedikit waktu dia hampir jatuh tadi, kini berdiri untuk mendekati Nathan. "Please, aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, Nathan.""Aku tidak bisa aku takut kamu mengatakan ini kepada pacarku." Nathan tahu apa yang diinginkan Nanea."Aku tidak akan mengatakan ini, Nathan. Aku cuma seorang wanita yang kesepian.
Nanea mulai menyentuh bagian tengah dari benda itu dan ini membuat benda yang sebelumnya hanya mengintip itu, kini mulai keluar dari kurungan segitiga pengaman yang mengungkungnya.Benda itu ingin bebas, apalagi ketika Nanea mulai aktif membelai-belai benda itu. Benda itu mulai membesar dan membuat Nanea sangat kaget karena ukurannya, melampaui apa yang pernah dia bayangkan.Suatu hari, Nanea memang pernah memperhatikan bagian celana Nathan dan dia melihat tonjolan besar pertanda milik Nathan memang besar.Nanea juga pernah secara sengaja menabrakkan tubuhnya pada tubuh Nathan sambil mengambil kesempatan untuk menggesek buah dadanya di dada Nathan dan juga menyentuh batang kemaluan milik Nathan dan dia mendapatkan kesan kalau batang kemaluan itu, memang besar.Karena itu, Nanea mulai membayangkan besar dan indahnya juniornya Nathan itu tapi, semua yang pernah dibayangkan oleh Nanea itu, tidak mirip dengan aslinya. Karena ternyata, aslinya jauh lebih besar yang Nanea bayangkan.Karena
Setelah menghela nafas sekali, akhirnya Nathan mengikuti perintah lembut dari Nanea ini.Nathan segera membuka bajunya di depan tubuh Nanea dengan membelakangi Nanea.Nanea langsung menelan ludah melihat punggung kokoh Nathan karena selama ini dia beberapa kali menghayal bisa melihat tubuh polos Nathan dan sekarang, akhirnya apa yang dia impikan akan segera terjadi secara nyata.Dada Nanea berdebar-debar saat Nathan mulai membuka celana panjangnya.Sesaat kemudian, semuanya semakin sempurna saat Nathan telah tampil di depan mata Nanea dengan hanya memakai segitiga pengaman di bagian inti tubuhnya.Rasa-rasanya Nanea ingin berteriak meminta Nathan untuk segera membuka segitiga itu sekarang juga, tetapi Nanea takut Nathan akan mulai menolak lagi seperti sebelumnya.Karena itu, untuk sementara, Nanea harus puas dengan apa yang dilihatnya ini."Berbaringlah di tempat tidurku," bisik Nanea sambil merapatkan tubuhnya sehingga tubuhnya sempat saling tempel sesaat dengan tubuh Nathan.Nanea s
Rara terus menjerit-jerit. Dia mendapatkan klimaks yang sangat luar biasa yang membuat bagian inti tubuhnya terus berdenyut-denyut seakan tidak mau berhenti.Tubuh Rara menegang, dia membaringkan tubuhnya di atas tubuh Nathan serta mencengkram bahu Nathan sekuat-kuatnya.Rara terbawa dengan perasaan nikmat yang mendominasi tubuhnya sehingga cengkeraman itu membuat Nathan menghentikan gerakannya."Shit! Ini sangat enak! Ini sangat enak. Owh ... ini sangat enak," ceracau Rara setelah mendapatkan puncak yang luar biasa.Untuk sejenak Nathan memanfaatkan kesempatan ini untuk istirahat tapi bukan berarti permainan sudah selesai. Dia masih memiliki beberapa menu lagi yang harus dilewati oleh Rara, beberapa menu yang akan membuat Rara menjerit-jerit seperti tadi.Dan untuk itu, di setiap Rara berhasil mendapatkan puncaknya, maka Nathan akan memberikan pijatan lembut atau sekedar sentuhan sebagai stimulus untuk membuat Rara santai supaya Rara bisa siap untuk menu selanjutnya dan selanjutnya l
Rara kembali menjerit kencang saat aliran kenikmatan memuncak menguasai tubuhnya di tengah hentakan-hentakan cepat dan bertenaga yang dilakukan Nathan di atas tubuhnya."FASTERRRRRR ... ARRRGGGHHHH ..."Rara akan segera menapak klimaks. Dia ingin Nathan bergerak secepat mungkin.Bukan Nathan namanya kalau tidak bisa bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Pria perkasa ini bergerak makin cepat sehingga seakan ada badai yang membuat ranjang ini bergoyang sangat keras.Ranjang ini laksana berada di tengah badai kuat di tengah lautan yang membuat ranjang ini bergerak-gerak maju mundur dengan dashyatnya.Inilah yang terjadi pada ranjang yang hampir tiap malam harus rela diguncang oleh orang-orang yang bermain dengan penuh nafsu di atas ranjang ini.Tapi, kalau saja ranjang ini adalah sebuah benda hidup, kalau saja ranjang ini bisa merasakan dan bisa bicara, maka, dia pasti akan mengatakan kalau badai yang terjadi pada saat ini, jauh lebih hebat dari yang lain.Guncangan yang dilakukan pasang
Akhirnya Rara berteriak kencang tanda dia sudah berhasil mencapai puncak yang dia cari sejak tadi.Ini juga tanda kalau Nathan telah berhasil mengantarkan Rara menuju puncak pertamanya dan ini berarti kepuasan pertama bagi Nathan pada malam ini.Nathan tersenyum kemudian dia mengangkat tubuh Rara dari atas kursi untuk dia baringkan ke pembaringan.Rara masih menjerit kecil merasakan kepuasan pertamanya pada malam ini. Dia begitu menikmati apa yang dilakukan Nathan kepadanya. Dia begitu meresapi apa yang dilakukan Nathan kepadanya.Nathan tersenyum dan mendaratkan bibirnya di bibir Rara setelah sedikit membelai rambut Rara dan dengan pastinya Nathan langsung naik di atas tubuh Rara.Nathan melepas satu-satunya benda berbahan kain yang masih dia pakai. Setelah itu, Nathan sudah siap untuk acara selanjutnya.Nathan ingin masuk di ronde kedua. Dia segera memasukkan benda perkasa miliknya yang selama beberapa hari terakhir ini membuat heboh di klub malam milik Tante Lisa ini dan juga membu