"Mengapa kamu bilang begini, Saras?" tanya Leon sambil menatap wajah Saras dan memegang tangan Saras erat-erat."Karena aku memang salah. Aku tidak layak diampuni. Huhuhu. Aku telah memisahkan kamu dengan pacarmu supaya aku bisa memiliki cintamu. Huhuhu. Aku sangat bersalah, Leon." Saras terus menangis tanpa henti.Leon terdiam setelah mendengar penjelasan dari Saras ini."Akhirnya ngaku juga. Tuh, Leon. Dia sendiri sudah memintamu untuk menceraikan dia. Iya kan? Jadi, apalagi yang kamu tunggu?" desak Nissa.Leon menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa menceraikan istriku. Tidak bisa.""Mengapa begitu? Ingat, dia bersalah pada kita, Leon.""Dia memang pernah bersalah padaku. Pada kita. Tapi, walau bagaimanapun, dia sudah menjadi istriku. Walau bagaimanapun, dia banyak menderita karena aku. Karena itu, aku tidak bisa menceraikan dia. Tidak bisa," tegas Leon."Tapi dia pengganggu hubungan kita, Leon! Seharusnya kita yang menikah. Seharusnya kita yang berbahagia. Seharusnya aku y
Dengan air mata berderai Nissa menatap Leon dan berkata, "aku akan menunggumu selama tiga hari ini. Aku akan menunggumu sebelum aku ke Amerika."Leon cuma bisa membisu. Dia tidak berkata apa-apa mendengar kata-kata dari Nissa ini."Begini saja. Kalau kamu datang kepadaku sebelum aku pergi ke Amerika, maka itu berarti kamu sudah menceraikan dia atau sudah berniat untuk menceraikan dia. Maka aku akan menanggung semua biaya perawatannya biaya pengobatan istrimu sampai dia sembuh tapi kamu harus tetap menjadi milikku, tapi kalau kamu tidak datang, berarti itu tandanya kalau aku harus melupakan kamu."Leon cuma bisa menutup matanya mendengar kata-kata Nissa itu."Cuma itu yang akan aku katakan." Setelah itu, Nissa menatap Saras dan beranjak pergi keluar dari ruangan tempat Saras dirawat ini.Setelah Nissa pergi, Saras berkata kepada Leon. "Kejar dia. Susul dia. Sejak awal, dialah yang kamu cintai. Sejak awal, kamu tidak mencintai aku, dialah cinta sejatimu, Leon."Leon menggeleng-gelengkan
"Apa maksudmu?" tanya Nissa."Maksudku, Kak Saras itu sudah beberapa kali bilang kepadaku kalau dia merasa sudah tidak layak lagi buat Leon bahkan dia ingin Leon menceraikan dia. Meninggalkan dia dan mengambil istri yang lain," tanda Leticia."Dia bilang gitu?""Iya. Dia bahkan sempat meminta aku untuk bersabar menunggu dan tetap ngotot memaksakan kehendakku untuk menikah dengan Leon bukan hanya menjadi istri kedua Leon tapi menjadi istri pertama karena dia merasa Leon pantas bahagia.""Dia bilang begitu?""Iya. Apalagi setelah kemunculan kamu yang nampaknya memiliki masa lalu dengan dia. Iya kan?"Nissa menceritakan secara singkat tentang perbuatan yang dilakukan Saras di masa lalu yang membuat Leon dan Nissa putus hubungan."Makanya aku tadi sempat mendengar sedikit pembicaraan kalian dan aku tahu kalau Kak Saras itu, ingin sekali kalau Kak Nissa ini yang menjadi jodohnya Leon karena itu aku minta kak Nissa untuk bersabar.""Sabar?""Yah. Karena yang akan kakak hadapi itu, bukan kak
Setelah Leon masuk ke dalam mobilnya, Leticia mulai menjalankan mobilnya. Leticia mulai memasang lagu lembut di mobilnya"Nampaknya kamu lelah, Leon. Lebih baik kamu pejamkan mata sedikit nanti aku kasih tahu kamu kalau sudah sampai di tempat kerjamu. Bagaimana?"Leon mengangguk. Dia memang agak ngantuk dan dia tahu sesampainya di klub malam, dia akan bertempur di sana, karena itu dia harus menyimpan tenaganya.Leon putuskan untuk memejamkan matanya dan tidak sempat melihat adanya senyuman di wajah Leticia.Setelah itu, Leticia mulai mengarahkan mobil untuk bukan lagi menuju ke arah klub malam tapi menuju ke arah rumahnya Nissa.Leticia sudah tahu siapa Nissa sebenarnya. Dia tahu keluarganya Nissa dari profil Facebook dan juga media sosial lainnya yang dimiliki Nissa.Dan kebetulan ayahnya Nissa berteman dengan ayahnya Leticia, karena itu, Leticia tahu di mana rumahnya Nissa dan kebetulan rumahnya Nissa memang berada cukup dekat dengan klub malam tempat Leon bekerja.Karena itu, Letic
"Aku tidak bisa menceraikan istriku. Aku tidak bisa!" tegas Leon."Tapi kamu kan datang ke sini untuk menyatakan itu, kan? Untuk menyatakan kalau kamu setuju untuk bercerai dengan istrimu itu. Iya kan!" tanya Nissa penuh harap."Tidak. Aku datang ke sini bukan untuk menyatakan itu.""Lalu untuk apa, Leon?""Aku datang ke sini untuk menyatakan kalau aku tidak akan pernah menceraikan istriku. Ya. Cuma itu yang akan aku katakan."Kedua mata Nissa langsung mengembang dengan air mata. Dia menatap Leon tanpa kata. Lidahnya kelu. Dia hanya terus menatap Leon tanpa mampu mengucapkan satu patah kata pun.Leon sengaja tidak bilang terus terang kalau dia tidak datang ke sini tapi dibawa oleh Leticia, karena dia tidak ingin Nissa malu pada Leticia atau Leticia disalahkan Nissa.Leon putuskan untuk meninggalkan tempat ini. Dia putuskan untuk pindah ke samping dan mengambil alih kemudi mobilnya Leticia ini.Setelah itu, Leon langsung menghidupkan mesin mobil dan mengarahkan mobil ke arah Leticia ya
"Menarilah, Leon. Menarilah."Mendengar kata-kata wanita bersuara merdu itu, wanita yang belum bisa dilihat dengan jelas wajahnya oleh Leon itu, Leon mulai mengikuti perintah wanita itu.Leon teringat akan sebuah film yang menceritakan tentang seorang gigolo yang membuka bajunya dengan gerakan erotis di depan pelanggannya untuk memancing gairah pelanggannya.Karena itu, Leon langsung melakukan itu. Leon membuka bajunya sambil menggoyangkan tubuhnya. Bergoyang dengan gerakan macho untuk membangkitkan hasrat wanita yang sudah membelinya pada malam ini.Satu persatu kancing kemejanya Leon buka untuk mulai memperlihatkan kebugaran tubuhnya, memperlihatkan dada bidangnya dan belakangan memperlihatkan perut rata six pack miliknya.Tubuh Leon bergoyang-goyang seolah mengikuti irama sambil mata Leon terus menatap ke arah wanita yang bersembunyi di balik kegelapan itu.Sampai saat ini, tidak ada lagi suara dari wanita itu tapi Leon tahu kalau wanita ini sangat menikmati ini. Karena itu, Leon b
Akhirnya Rina berteriak kencang tanda dia sudah berhasil mencapai puncak yang dia cari sejak tadi.Ini juga tanda kalau Leon telah berhasil mengantarkan Rina menuju puncak pertamanya dan ini berarti kepuasan pertama bagi Leon pada malam ini.Rina masih menjerit kecil merasakan kepuasan pertamanya pada malam ini. Dia begitu menikmati apa yang dilakukan Leon kepadanya. Dia begitu meresapi apa yang dilakukan Leon kepadanya.Leon tersenyum dan mendaratkan bibirnya di bibir Rina. Setelah sedikit membelai rambut Rina, dengan pastinya Leon langsung naik di atas tubuh Rina.Leon melepas satu-satunya benda berbahan kain yang masih dia pakai. Setelah itu, Leon sudah siap untuk acara selanjutnya.Leon ingin masuk di ronde kedua. Dia segera memasukkan benda perkasa miliknya yang selama ini membuat heboh di klub malam milik Tante Lisa ini dan juga membuat heboh di grup WA Tante Nepsong yang berisikan banyak tante-tante kaya raya.Bibir Rina mendesah seperti menahan sakit saat dia merasakan ada sua
Rina kembali menjerit kencang saat aliran kenikmatan memuncak menguasai tubuhnya di tengah hentakan-hentakan cepat dan bertenaga yang dilakukan Leon di atas tubuhnya."FASTERRRRRR ... ARRRGGGHHHH ..."Rina akan segera menapak klimaks. Dia ingin Leon bergerak secepat mungkin.Bukan Leon namanya kalau tidak bisa bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Pria perkasa ini bergerak makin cepat sehingga seakan ada badai yang membuat ranjang ini bergoyang sangat keras.Ranjang ini laksana berada di tengah badai kuat di tengah lautan yang membuat ranjang ini bergerak-gerak maju mundur dengan dashyatnya.Inilah yang terjadi pada ranjang yang hampir tiap malam harus rela diguncang oleh orang-orang yang bermain dengan penuh nafsu di atas ranjang ini.Tapi, kalau saja ranjang ini adalah sebuah benda hidup, kalau saja ranjang ini bisa merasakan dan bisa bicara, maka, dia pasti akan mengatakan kalau badai yang terjadi pada saat ini, jauh lebih hebat dari yang lain.Guncangan yang dilakukan pasangan-pas
Tapi tentu saja Nathan tidak bisa memilih-milih pelanggan. Tugasnya hanya melayani pelanggan dan memuaskan pelanggan dan karena Nathan sudah diutus untuk ke sini, itu berarti Tante Ayu sudah membayar kepada Tante Lisa dan mau tidak mau Nathan harus melayani tante gemuk ini.Ayu menatap Nathan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dia langsung menelan salivanya. "Ini baru enak. Tongkrongannya betul-betul luar biasa, betul-betul mirip dengan yang diceritakan Lisa," batin Ayu.Setelah itu, Ayu mengerling ke arah Tasya. Dia lihat Tasya masih sedang melotot ke arah Nathan. "Woy! Tasya! Kamu ngapain di sini? Kerja sana di bawah."Tasya yang sebenarnya masih sedang menatap ke arah tubuh kekar Nathan sambil menelan ludah, langsung gelagapan. "Iya, bu. Aku segera pergi, bu. Aku segera pergi."Setelah itu, Tasya segera berjalan cepat menuju ke arah lift dan menekan tombol lift. Ternyata lift tidak rusak.Nathan membatin. "Ternyata lift tidak rusak. Nampaknya dia memang sengaja membawaku naik lew
Kita bicarakan nanti soal itu, yang penting, saat ini aku milikmu seutuhnya. Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau padaku, oke?" bujuk Eva sambil mulai menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan untuk menandingi pergerakan Nathan.Dan bujukan Eva itu berhasil membuat Nathan untuk sementara waktu tidak menuntut jawaban dari Eva dan untuk sementara waktu, Nathan tidak meminta jawaban yang konkrit dari Eva karena goyangan Eva yang luar biasa membuat Nathan sudah melupakan hal yang lain itu.Kali ini keduanya bekerjasama dengan sangat apik untuk sama-sama mendatangkan kenikmatan bagi keduanya. Nathan dengan goyangan ke atas dan ke bawah dan langsung ditanggapi oleh Eva dengan goyangan kekiri dan ke kanan bahkan kadang-kadang memutar.Eva membuat Nathan merasa juniornya dimanjakan betul-betul, Nathan merasa terbang ke awang-awang dalam rasa yang sukar untuk dia ucapkan.Goyangan yang dilakukan Eva ini semakin mendatangkan rasa nikmat bagi Nathan sehingga Nathan semakin terlena, semaki
Sekarang ini, gantian Nathan yang mendesah. Matanya terpejam merasakan permainan lidah yang saat ini sedang dilakukan Eva di permukaan juniornya.Nathan menengadahkan wajahnya ke atas, ke arah kepala ranjang dan kali ini gantian dialah yang meremas-remas sprei ranjangnya karena dia merasakan sensasi yang begitu luar biasa yang dia rasakan karena bibir dan mulut Eva yang memanjakan juniornya.Nathan berdesah semakin liar, dia begitu terjebak dalam nikmat oleh permainan yang sedang dilakukan Eva ini.Sebenarnya kalau Nathan mau, dia bisa mendapatkan hal yang seperti ini dari wanita lain tetapi mereka semua itu, tidak special bagi Nathan sehingga rasanya tidak sehebat ini.Nathan tidak sembarangan memberikan tubuhnya untuk wanita lain, dia cuma ingin melakukan hal seperti ini dengan wanita yang istimewa di hatinya atau dibayar dengan nilai tinggi dan Eva adalah satu-satunya wanita istimewa di hatinya yang dia izinkan untuk menyentuh tubuhnya dan dia akan merasa suatu rasa nikmat yang lua
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin
Akhirnya Nanea menjerit kuat sehingga dia harus menutup mulutnya dengan tangannya karena takut penghuni apartemen sebelah akan mendengar suara teriakannya.Nanea berhasil mendapatkan kepuasan keduanya pada malam ini.Dan seperti janji dari Nathan kepada Nanea, maka setelah memberi dua kepuasan, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di samping Nanea untuk tidur.Nanea sebenarnya masih ingin merasakan lebih daripada ini tapi ini saja sudah sangat memuaskan baginya. Karena itu, dia mulai memeluk tubuh Nathan dan mengusap-usap dada bidang perkasa milik Nathan.**Hari ini, Nathan putuskan untuk menemui Eva. Setelah di pertemuan sebelumnya, Nathan menolak berhubungan intim karena kelelahan, hari ini, dia langsung meminta saat bertemu dengan Eva.Eva pun langsung mengiyakan ide dari Nathan ini dengan penuh sukacita.Bibir keduanya mulai saling pagut, lidah mereka mulai saling taut. Pertautan lidah mereka membuat hasrat keduanya mulai naik sehingga tangan Nathan mulai menyentuh buah dada ranum
Nanea bergerak semakin cepat menjepit benda besar yang ada di dalam tubuhnya, benda yang membuat dia semakin pontang-panting dalam rasa nikmat yang luar biasa yang membuat dia kesulitan bernafas saking nikmatnya.Nanea terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri dan kadang memutar, menjepit benda besar yang keluar-masuk dalam tubuhnya.Tubuh Nanea dalam posisi duduk di atas Nathan dengan posisi tubuh yang tegak sambil memainkan batang penuh kenikmatan yang kini benar-benar membawa dirinya masuk dalam kenikmatan yang tiada taranya itu.Nanea memegang buah dadanya. Dia ingin memberi stimulus yang lebih kepada dirinya dengan cara meremas-remas buah dadanya agar supaya dia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, yang satu di bawah dan yang satu di atas.Nanea mengangkat kepalanya untuk melenguh semakin kuat. Tangannya meremas buah dadanya dan mulai memilin tonjolannya.Sementara gerakan Nanea semakin cepat naik turun di atas tubuh Nathan, menikmati gesekan yang terjadi antara mil
Tapi tepat saat Nanea hendak masukkan batang perkasa milik Nathan, pada saat itulah Nathan langsung meronta sehingga Nanea langsung terjatuh ke belakang.Nanea berpegangan pada pinggir kasur. Untung saja dengan sigap Nathan telah duduk untuk memegang tangan Nanea sebelum Nanea jatuh ke bawah.Tanpa sengaja Nathan sudah mendekap tubuh Nanea karena dia takut Nanea jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.Saat Nathan memeluk tubuh Nanea ini, Nathan baru menyadari kalau Nanea sudah berada dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.Nathan langsung melepaskan diri dari Nanea dan berusaha untuk mencari pakaiannya.Nanea yang hasratnya masih naik tinggi walaupun sempat turun sedikit waktu dia hampir jatuh tadi, kini berdiri untuk mendekati Nathan. "Please, aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, Nathan.""Aku tidak bisa aku takut kamu mengatakan ini kepada pacarku." Nathan tahu apa yang diinginkan Nanea."Aku tidak akan mengatakan ini, Nathan. Aku cuma seorang wanita yang kesepian.
Nanea mulai menyentuh bagian tengah dari benda itu dan ini membuat benda yang sebelumnya hanya mengintip itu, kini mulai keluar dari kurungan segitiga pengaman yang mengungkungnya.Benda itu ingin bebas, apalagi ketika Nanea mulai aktif membelai-belai benda itu. Benda itu mulai membesar dan membuat Nanea sangat kaget karena ukurannya, melampaui apa yang pernah dia bayangkan.Suatu hari, Nanea memang pernah memperhatikan bagian celana Nathan dan dia melihat tonjolan besar pertanda milik Nathan memang besar.Nanea juga pernah secara sengaja menabrakkan tubuhnya pada tubuh Nathan sambil mengambil kesempatan untuk menggesek buah dadanya di dada Nathan dan juga menyentuh batang kemaluan milik Nathan dan dia mendapatkan kesan kalau batang kemaluan itu, memang besar.Karena itu, Nanea mulai membayangkan besar dan indahnya juniornya Nathan itu tapi, semua yang pernah dibayangkan oleh Nanea itu, tidak mirip dengan aslinya. Karena ternyata, aslinya jauh lebih besar yang Nanea bayangkan.Karena
Setelah menghela nafas sekali, akhirnya Nathan mengikuti perintah lembut dari Nanea ini.Nathan segera membuka bajunya di depan tubuh Nanea dengan membelakangi Nanea.Nanea langsung menelan ludah melihat punggung kokoh Nathan karena selama ini dia beberapa kali menghayal bisa melihat tubuh polos Nathan dan sekarang, akhirnya apa yang dia impikan akan segera terjadi secara nyata.Dada Nanea berdebar-debar saat Nathan mulai membuka celana panjangnya.Sesaat kemudian, semuanya semakin sempurna saat Nathan telah tampil di depan mata Nanea dengan hanya memakai segitiga pengaman di bagian inti tubuhnya.Rasa-rasanya Nanea ingin berteriak meminta Nathan untuk segera membuka segitiga itu sekarang juga, tetapi Nanea takut Nathan akan mulai menolak lagi seperti sebelumnya.Karena itu, untuk sementara, Nanea harus puas dengan apa yang dilihatnya ini."Berbaringlah di tempat tidurku," bisik Nanea sambil merapatkan tubuhnya sehingga tubuhnya sempat saling tempel sesaat dengan tubuh Nathan.Nanea s