MASIH FLASHBACKLeon terkejut karena Nissa duduk tepat di sampingnya, di antara barang-barang pertukangan yang berserakan dan di antara lantai yang kotor dan berdebu."Di sini kotor. Tidak baik bagimu duduk di sini," kata Leon."Kalau kamu bisa, kenapa aku tidak." Setelah itu, dengan cueknya Nissa langsung membuka kotak makanan di tangannya dan mulai makan.Leon berpandangan dengan Djarot. Djarot memberikan isyarat mata supaya Leon mulai makan sambil Djarot mengangkat jempol ke arah Leon."Maksud kamu apa?" tanya Leon tidak mengerti."Cewek kamu cantik banget," kata Djarot keras-keras."Kamu jangan sembarangan, Djarot. Dia bukan cewekku," bantah Leon."Siapa bilang?" protes Nissa."Tuh kan, bener, kan apa yang aku bilang?" Djarot mulai tertawa-tawa menggoda Leon dan Nissa."Maksud kamu, apa?" tanya Leon sambil menggerakkan kepalanya untuk menatap Nissa."Maksudku, oke sampai saat ini aku belum resmi menjadi pacarmu tapi di masa depan, itu belum tentu. Bisa jadi 1 jam atau 1 hari kemu
MASIH FLASHBACK"Eh, Kak Saras," sapa Leon kepada wanita yang baru datang ini.Leon mengenal Saras selama hampir dua minggu ini karena Sarah sempat beberapa kali memberikan makanan untuk Leon.Tapi belakangan karena Saras terus diejek teman-temannya karena kedekatan Saras dengan seorang buruh seperti Leon, maka Saras mulai agak menjauh dari Leon.Ini adalah pertama kalinya Saras mendekat lagi pada Leon setelah dia sempat menjauh."Djarot bilang kamu mau kencan. Apa itu betul?" tanya Saras.Leon langsung tersenyum. "Wah, ternyata Djarot suka ngegosip juga.""Kamu mau kencan dengan siapa?"Leon Menggaruk-garuk kepalanya. "Namanya Nissa. Dia kerja di sini juga, pegawai magang kalau nggak salah.""Bagaimana dengan kita?""Kita? Memang kenapa?" tanya balik Leon."Kamu kan milikku. Kita saling memiliki tapi sekarang dengan cepatnya kamu melupakan aku."Leon menjadi sangat heran mendengar kata-kata Saras ini, karena Saras ini, sebelumnya mendekati Leon hingga Leon merasa istimewa bagi Saras
MASIH FLASHBACKSesudah itu, Leon dan Nissa naik di mobilnya Nissa yang terparkir tepat di depan pintu masuk PT Nusa Gerbang Perkasa.Mereka berdua memutuskan untuk kencan di sebuah restoran yang cukup mewah.Tentu saja ini adalah rencana dari Nissa. Nissa yang membawa ke restoran ini dan Nissa yang akan membayar biaya makan mereka berdua di restoran ini.Saat ini, dalam keadaan Nissa dan Leon masih berada dalam pengaruh hipnotis, mereka berdua melihat kedekatan mereka berdua saat berada di restoran itu.Restoran itu menjadi saksi dari terpautnya dua hati di antara Leon dan Nissa.Leon yang sebelumnya agak canggung jadi semakin nyaman dengan Nissa sehingga dengan memberanikan dirinya, di akhir kencan mereka berdua di restoran itu, Leon menyatakan cintanya kepada Nissa.Apa yang dikatakan oleh Leon itu langsung diterima oleh Nissa yang memang sudah jatuh cinta pada Leon lebih duluan dari Leon sejak perjumpaan mereka di lift. Karena itu, Nissa langsung menerima pernyataan cinta Leon itu
"Tidak bisa semudah itu, Nissa." Leon menggeleng-gelengkan kepalanya."Kenapa tidak bisa? Wanita itu melakukan hal yang buruk kepadamu. Kepada kita. Dia menjadi kaki tangan Beni untuk melenyapkan ingatan kita, sehingga kita tidak saling mengenal, tidak saling mengingat. Iya kan!" Nissa melotot ke arah Leon.Sementara itu, konflik antara Leon dan Nissa ini, membuat sang ahli hipnotis diam-diam keluar dari ruangannya sendiri untuk memberi kesempatan kepada muda-mudi ini yang baru menemukan ingatan mereka untuk berbicara dengan lebih tenang."Aku tahu perbuatannya salah, Nissa. Dia memang salah besar. Tapi, saat ini dia sudah terlanjur menjadi istriku," tandas Leon.Nissa terdiam. Dia menyadari akan status pernikahan yang sudah terlanjur melekat dalam diri Leon. "Maafkan aku yang mungkin terlalu egois. Ehm, apakah kalian berdua memiliki anak?"Leon menggelengkan kepalanya.Nissa jadi lega mendengarnya. "Lalu apalagi yang memberatkanmu? Kalau kamu dan istrimu tidak memiliki anak, berarti
"Mengapa kamu bilang begini, Saras?" tanya Leon sambil menatap wajah Saras dan memegang tangan Saras erat-erat."Karena aku memang salah. Aku tidak layak diampuni. Huhuhu. Aku telah memisahkan kamu dengan pacarmu supaya aku bisa memiliki cintamu. Huhuhu. Aku sangat bersalah, Leon." Saras terus menangis tanpa henti.Leon terdiam setelah mendengar penjelasan dari Saras ini."Akhirnya ngaku juga. Tuh, Leon. Dia sendiri sudah memintamu untuk menceraikan dia. Iya kan? Jadi, apalagi yang kamu tunggu?" desak Nissa.Leon menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa menceraikan istriku. Tidak bisa.""Mengapa begitu? Ingat, dia bersalah pada kita, Leon.""Dia memang pernah bersalah padaku. Pada kita. Tapi, walau bagaimanapun, dia sudah menjadi istriku. Walau bagaimanapun, dia banyak menderita karena aku. Karena itu, aku tidak bisa menceraikan dia. Tidak bisa," tegas Leon."Tapi dia pengganggu hubungan kita, Leon! Seharusnya kita yang menikah. Seharusnya kita yang berbahagia. Seharusnya aku y
Dengan air mata berderai Nissa menatap Leon dan berkata, "aku akan menunggumu selama tiga hari ini. Aku akan menunggumu sebelum aku ke Amerika."Leon cuma bisa membisu. Dia tidak berkata apa-apa mendengar kata-kata dari Nissa ini."Begini saja. Kalau kamu datang kepadaku sebelum aku pergi ke Amerika, maka itu berarti kamu sudah menceraikan dia atau sudah berniat untuk menceraikan dia. Maka aku akan menanggung semua biaya perawatannya biaya pengobatan istrimu sampai dia sembuh tapi kamu harus tetap menjadi milikku, tapi kalau kamu tidak datang, berarti itu tandanya kalau aku harus melupakan kamu."Leon cuma bisa menutup matanya mendengar kata-kata Nissa itu."Cuma itu yang akan aku katakan." Setelah itu, Nissa menatap Saras dan beranjak pergi keluar dari ruangan tempat Saras dirawat ini.Setelah Nissa pergi, Saras berkata kepada Leon. "Kejar dia. Susul dia. Sejak awal, dialah yang kamu cintai. Sejak awal, kamu tidak mencintai aku, dialah cinta sejatimu, Leon."Leon menggeleng-gelengkan
"Apa maksudmu?" tanya Nissa."Maksudku, Kak Saras itu sudah beberapa kali bilang kepadaku kalau dia merasa sudah tidak layak lagi buat Leon bahkan dia ingin Leon menceraikan dia. Meninggalkan dia dan mengambil istri yang lain," tanda Leticia."Dia bilang gitu?""Iya. Dia bahkan sempat meminta aku untuk bersabar menunggu dan tetap ngotot memaksakan kehendakku untuk menikah dengan Leon bukan hanya menjadi istri kedua Leon tapi menjadi istri pertama karena dia merasa Leon pantas bahagia.""Dia bilang begitu?""Iya. Apalagi setelah kemunculan kamu yang nampaknya memiliki masa lalu dengan dia. Iya kan?"Nissa menceritakan secara singkat tentang perbuatan yang dilakukan Saras di masa lalu yang membuat Leon dan Nissa putus hubungan."Makanya aku tadi sempat mendengar sedikit pembicaraan kalian dan aku tahu kalau Kak Saras itu, ingin sekali kalau Kak Nissa ini yang menjadi jodohnya Leon karena itu aku minta kak Nissa untuk bersabar.""Sabar?""Yah. Karena yang akan kakak hadapi itu, bukan kak
Setelah Leon masuk ke dalam mobilnya, Leticia mulai menjalankan mobilnya. Leticia mulai memasang lagu lembut di mobilnya"Nampaknya kamu lelah, Leon. Lebih baik kamu pejamkan mata sedikit nanti aku kasih tahu kamu kalau sudah sampai di tempat kerjamu. Bagaimana?"Leon mengangguk. Dia memang agak ngantuk dan dia tahu sesampainya di klub malam, dia akan bertempur di sana, karena itu dia harus menyimpan tenaganya.Leon putuskan untuk memejamkan matanya dan tidak sempat melihat adanya senyuman di wajah Leticia.Setelah itu, Leticia mulai mengarahkan mobil untuk bukan lagi menuju ke arah klub malam tapi menuju ke arah rumahnya Nissa.Leticia sudah tahu siapa Nissa sebenarnya. Dia tahu keluarganya Nissa dari profil Facebook dan juga media sosial lainnya yang dimiliki Nissa.Dan kebetulan ayahnya Nissa berteman dengan ayahnya Leticia, karena itu, Leticia tahu di mana rumahnya Nissa dan kebetulan rumahnya Nissa memang berada cukup dekat dengan klub malam tempat Leon bekerja.Karena itu, Letic
"Enakkk banget, Leticia. Kamu hebat banget." Dalam hatinya, Nathan cukup takjub karena sebagai seorang perawan, maka apa yang dilakukan Leticia ini, memang luar biasa.Leticia tersenyum mendengar pujian Nathan ini. Dia senang karena usahanya mulai berhasil.Sejak melihat obsesi ibunya akan Nathan yang belum kesampaian itu, Leticia bertekad untuk menyaingi ibunya.Semakin lama melihat foto Nathan di grup tante Nepsong yang suk dibagikan Tante Lisa, membuat Leticia jatuh hati pada Nathan.Leticia ingin membuat Nathan tergila-gila padanya dan ketagihan padanya. Karena itu, Leticia sudah mempelajari cara-cara untuk menyenangkan lelaki baik dari video panas maupun dari artikel nasehat tentang hubungan suami istri.Leticia adalah seorang gadis dingin yang tidak bisa jatuh cinta pada lawan jenisnya. Hal yang membuat dia sempat mengkhawatirkan dirinya sendiri.Karena itu, saat Leticia menyadari kalau dia jatuh cinta pada Nathan, maka, dia tidak lagi memperhitungkan status Nathan dan tidak lag
"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Nathan. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh d
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada desahan kecil yang terdengar saat Stella kembali mendapatkan puncak kenikmatannya untuk kesekian kalinya.Stella betul-betul tidak berdaya. Area kewanitaannya terasa sakit. Lututnya kedodoran, kikinya sakit. Walaupun belakangan dia hanya berdiam diri tapi tetap saja hujaman-hujaman dari benda besar milik Nathan itu, terus membuat Stella mengalami puncak dari satu puncak ke puncak lainnya.Biasanya, dengan pasangannya sebelumnya, Stella baru akan mendapatkan puncak saat dia aktif bergerak, aktif menggoyangkan pinggulnya karena saat dia aktif bergerak ada stimulus yang menjalari tubuhnya yang membuat dia mendapatkan puncaknya.Hanya saja, hal itu tidak berlaku saat dia berhadapan dengan Nathan ini.Karena Nathan bak seorang panglima perang yang terus menyerang musuhnya, terus membuat musuhnya tidak berdaya hingga harus mengalami ledakan-ledakan berkali-kaliItulah yang dialami Stella. Setelah 5 puncak lagi, dia sudah tidak berdaya sehingga set
Nathan terus berpacu menusuk-nusuk liang kewanitaan Stella dengan torpedonya yang terus kencang menghujam hingga ke kedalaman tubuh Stella.Dengan posisi saling berhadapan seperti ini, Nathan berpacu dengan cepat sambil lidahnya mulai mencari-cari sesuatu di belahan dada Stella.Lidah Nathan mulai membelai-belai tonjolan di buah dada Stella hingga membuat Stella menengadahkan kepalanya ke atas meresapi dua serangan yang sedang dialaminya saat ini.Tusukan-tusukan Nathan di bawah sana ditambah dengan belaian lidah Nathan di tonjolan buah dadanya membuat Stella berteriak kencang.Hanya dalam tempo singkat saja, Stella sudah dibekap gairah yang teramat kuat. Dia sedang dibawa menuju ke puncak, dibawa menuju ke awang-awang dan mendaki puncak kenikmatan yang luar biasa.Tusukan-tusukan dan gesekan-gesekan yang dilakukan oleh benda luar biasa besar itu mengantarkan Stella dengan cepatnya mendaki puncak dengan rasa nikmat tiada taranya, sesuatu yang tidak pernah Stella rasakan pada pria lain
Nathan yang hendak menuju ke arah pintu untuk keluar dari kamar dan apartemennya ini, terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Stella melihat gerakannya untuk keluar tadi."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah," desah Stella manja.Untuk sementara, Nathan belum bisa melanjutkan rencananya untuk keluar dari sini. Terpaksa lah Nathan ikuti kemauan Stella ini.Nathan mulai mengambil posisi di belakang tubuh Nathan. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Stella.Stella kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Nathan langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Eva atau wanita lainnya, Nathan kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Stella, karena sikap Stella yang menyebalkan, maka, Nathan langsung ber
Walaupun Tasya meminta gretongan tapi karena Tasya sudah terlanjur berada di atas tubuh Nathan dan sudah terlanjur bergoyang, maka Nathan terpaksa pasrah.Nathan biarkan Tasya memainkan milik jumbo Nathan dengan gerakan cepat di atas tubuh Nathan.Nathan mulai mengimbanginya dengan gerakan cepat dan bahkan sangat cepat hingga membuat Tasya mulai terbawa hasrat.Nathan membawa Tasya naik tinggi dalam gairah yang amat sangat hingga akhirnya Tasya merasakan puncak kenikmatannya lagi setelah sebelumnya dia merasakannya saat berada di kamar mandi."Oh ... kamu benar-benar hebat, Nathan. Benar-benar hebat. Aku ingin tahu nomor teleponmu, Nathan.""Aku tidak bisa, Tasya.""Kenapa? Aku kan ingin kembali melakukan hal seperti ini denganmu. Sekarang sih aku sudah capek tapi mungkin besok malam kita bisa melakukan ini lagi. Gimana?""Aku tidak bisa, Tasya. Aku sudah janji untuk tidak memberitahu nomor teleponku pada pelangganku.""Please please please please please. Masak sih kamu akan membiarka
Ayu mengangkat wajahnya. Dia betul-betul menikmati apa yang terjadi ini. Dia betul-betul menikmati bergoyang dengan gaya di atas seperti ini dengan benda besar yang kini mengganjal tubuhnya di bawah sana.Nathan biarkan Ayu bergoyang. Nathan tetap yakin kalau batang perkasanya ini masih tetap perkasa walaupun saat ini tubuhnya sedang ditindih oleh wanita sebesar Ayu, tetapi itu tidak merubah keadaan. Batang perkasanya akan tetap prima seperti yang biasanya diharapkan Nathan.Batang perkasa Nathan ini tidak pernah mengecewakannya, dari dulu hingga saat ini. Karena itu, Nathan yakin sekali kalau batang perkasanya akan terus bekerja maksimal bagi pekerjaan Nathan sebagai pemuas wanita pada saat ini.Ayu semakin mendesah kuat. Jeritannya semakin nyaring terdengar. Pinggulnya terus bergoyang-goyang kadang naik turun kadang memutar kadang ke kiri dan ke kanan.Bagian kewanitaannya terus-menerus menggunakan batang kejantanan Nathan sebagai sarana bagi Ayu untuk mereguk kenikmatan yang dia da
Nathan mendengar sesuatu. Karena itu, Nathan segera berbisik pada Tasya. "Nampaknya Ayu mau bangun.""Tuntaskan aku dulu, Nathan. Ini tinggal dikit, please." Wajah Tasya terlihat memohon. Nathan terpaksa mengiyakannya.Nathan bergerak cepat. Super cepat memasuk keluarkan burung besarnya yang berkilat untuk membuat Tasya kembali menjerit.Tasya tidak peduli lagi kalau Ayu memergoki dirinya di kamar mandi ini. Tasya cuma ingin mereguk kenikmatan hingga dia puas.Tasya ingin mencapai puncak. Tasya tidak mau setengah-setengah. Dia ingin dipuaskan dulu.Tasya kembali menggoyangkan pinggulnya untuk mengarahkan benda jumbo milik Nathan itu di titik-titik yang disukainya.Gerakan cepat Nathan ini, membuat Tasya dengan cepat bisa mengarahkan kepala dari benda jumbo milik Nathan untuk bisa banyak kali menyentuh titik-titik yang Tasya sukai.Tasya semakin menggila karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia tidak peduli lagi akan ancaman Ayu memergoki dirinya di sini."Owh ... Nathan. Enak
Semakin kencang karena gesekan-gesekan yang dia rasakan ini, betul-betul memberi surga dunia bagi Ayu yang menghantarkan Ayu naik tinggi ke puncak kenikmatan.Perut Ayu yang dipenuhi lemak itu, bergoyang-goyang mengikuti hentakan demi hentakan yang dilakukan Nathan yang mengalirkan arus listrik kenikmatan di sekujur tubuh Ayu.Ayu terus menutup matanya rapat-rapat sambil menjerit-jerit merasakan desakan kenikmatan yang luar biasa melalui batang jumbo yang keluar masuk mendatangkan rasa yang tidak terkira bagi Ayu.Nathan terus memacu dirinya untuk memberi Ayu kenikmatan dengan gerakan yang bukan sembarang gerakan, tapi gerakan yang sudah menjadi keahlian dirinya yang dia pelajari dalam waktu singkat tapi sudah dia kuasai.Saat bersama Eva, Nathan terus mengasah kemampuannya dengan cara melihat mimik wajah Eva.Nathan pun terbiasa menusuk di arah jam 1 di kedalaman liang kewanitaan milik Eva, untuk menjangkau titik kenikmatan di dalam sana.Tusukan yang tepat dan dalam tempo yang cepat