Home / Romansa / Pria Perkasa Penakluk Wanita / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Pria Perkasa Penakluk Wanita: Chapter 201 - Chapter 210

312 Chapters

200 Penolong Tidak Terduga

Leon mengerutkan keningnya setelah mendengar kata-kata Nanea itu. Leon sama sekali tidak mendapatkan gambaran akan siapa pria yang mencarinya itu. Tapi, Leon juga tidak ingin membuat pria itu menunggu. Apalagi, Leon harus berurusan dengan bagian keuangan di rumah sakit untuk membicarakan tentang uang muka operasi Saras yang kedua itu.Leon segera mandi dan ganti pakaian serta segera melangkah di rumah sakit tempat Saras dirawat. Begitu mendekati ruangan VVIP tempat Saras dirawat, Leon sudah melihat Nanea di depan pintu kamarnya Saras.Ada seorang pria bertubuh agak jangkung di samping Nanea. Pria itu tidak dikenal Leon dan sama sekali tidak familiar dengan Leon. Leon berusaha memeras ingatannya sambil terus melangkah pelan mendekati Nanea dan pria itu."Ini yang namanya Leon, Pak Bobby Ertanto," kata Nanea kepada pria yang di sebelahnya.Pria bernama Bobby Ertanto itu langsung tersenyum ramah kepada Leon dan meminta Leon untuk duduk bersamanya di tempat duduk di depan kamarnya Saras.
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

201 Wina Ditemukan

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Leon yang semakin penasaran melihat ekspresi kaget di wajah Saras itu.Saras tidak langsung menjawab pertanyaan Leon itu. Dia nampak terus mendengar perkataan-perkataan Mochtar di ujung telepon.Leon terdiam. Dia menunggu penjelasan Saras nantinya, saat Saras sudah selesai berbicara dengan dokter. Leon terpaksa sabar menunggu."Iya, pa. Iya, pa. Papa yang kuat, ya? Iya, pa." Setelah berkata seperti itu, Saras langsung menutup telepon dan menaruh handphonenya di dadanya."Apa yang terjadi, Saras? Apa yang terjadi?" tanya Leon sambil mengerutkan keningnya."Mama Wina sudah ditemukan." Saras terlihat sedih."Lalu?""Dia ditemukan tidak bernyawa lagi di dasar sebuah sumur kering, di sebuah rumah kosong yang sudah lama tidak ada penghuninya. Dia ditemukan dalam keadaan sudah tewas dalam jangka waktu lama. Mungkin beberapa hari."Leon terdiam mendengar perkataan Saras yang mengandung kesedihan ini."Walaupun dia banyak melakukan kesalahan kepadaku juga kep
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

202 Ancaman untuk Nissa

Alicia menahan tangan Leon bahkan menancapkan kuku-kuku tangannya ke tangan Leon.Leon segera menepis tangan Alicia ini dan segera melangkah ke arah pintu untuk membuka pintu.Alicia mengejar dari belakang dan berkata, "kalau kamu keluar sekarang ini, aku akan berteriak. Aku akan bilang kalau kamu melecehkan aku!" Alicia mulai membuka bajunya dengan paksa.Sambil tersenyum ke arah Leon, Alicia merobek-robek kancing bajunya. Alicia tersenyum puas dengan akalnya saat ini. Dia yakin Leon tidak akan berani macam-macam dengan ancamannya ini.Alicia menggeram. "Layani aku. Aku dokter di sini dan aku perempuan. Orang-orang pasti akan percaya dengan teriakanku dan percaya kalau kamu akan melecehkan aku. Tapi aku tidak akan berteriak kalau kamu segera melayani aku."Leon tersenyum mengejek. Dia semakin kesal kepada Alicia. "Kalau kamu ingin berteriak, lakukanlah!" Setelah itu, dengan cueknya Leon langsung keluar dari ruangan ini.Alicia sempat berteriak sekali tapi akhirnya dia tidak meneruska
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

203 Kamu Mengenalku?

Pada saat itu, Nissa dan Linda sedang adu argumen."Nis, kalau kamu memang ingin mengenal si Leon itu, kita harus ke tempat kerjanya di klub malam di sebelah restoran ini. Ayo," kata Linda kepada Nissa."Aku masih malu ke tempat seperti itu, Lin. Aku mungkin akan dianggap cewek seperti yang kerja di tempat itu. Aku memang bisa memesan pria dari tempat itu untuk aku booking di luar tapi untuk datang ke tempat itu, aku tidak bisa, Linda," Nissa meringis."Kamu sendiri yang bilang kalau kamu ingin tahu kenapa kamu seperti mengenalnya. Iya kan? Jadi, jalan satu-satunya adalah kamu harus bertemu dia. Apalagi dia nampaknya merasakan hal yang sama denganmu."Nissa manggut-manggut. "Andaikan aku punya nomor teleponnya supaya aku tidak perlu menemuinya di tempat kerjanya itu. Ugh, aku tidak mau ke tempat begituan, Lin.""Kita sudah terlanjur ke sini, Nis. Kita sudah berada dekat sekali dengan tempat kerjanya jadi kita harus ke sana. Ayo. Biar aku yang nemenin kamu.""Aku belum bisa, Linda. Aku
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

204 Namaku Nissa Deasy

Saat Leon masih berada dalam keadaan kaget tiba-tiba pemuda itu memukul Leon dengan keras.Pukulan itu dilancarkan ke arah Leon saat Leon tidak siap, saat Leon masih kaget dengan kata-kata pemuda ini tadi sehingga pukulan kencang itu yang dikerahkan dengan kuat oleh pemuda itu membuat Leon terhuyung-huyung satu langkah ke samping."BENI! APA YANG KAMU LAKUKAN!" terdengar teriakan Nissa dari arah belakang.Pemuda itu yang ternyata adalah Beni, mantannya Nissa, langsung masuk dalam mobil kemudian mobil langsung melaju meninggalkan tempat ini.Nissa dan Linda mendekati Leon yang masih kaget dengan kata-kata Beni kepadanya tadi karena Beni mengingat Leon, sementara Leon merasa tidak pernah melihat Beni selama hidupnya."Kamu tidak apa-apa?" tanya Nissa sambil menatap Leon dan memegang bahu Leon."Siapa dia dan kenapa dia mengenalku?" tanya Leon kepada Nissa."Dia adalah mantan pacarku. Aku jadi pacarnya selama 3 tahun, ada beberapa kali putus sambung di antara kami tapi sekarang ini hubun
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

205 Satu Lawan Tiga

"Gawat! Bisa kalah aku," keluh Leon saat melihat ke dalam karena di dalam kamar ini, ada 3 orang wanita berumur 30 tahunan sampai 40 tahunan yang sudah menatap Leon dengan penuh nafsu."Halo, Leon. Kenalin nih, aku Tika," kata wanita berumur 40 tahunan, bertubuh agak gemuk sambil mengeluarkan lidahnya ke arah Leon."Aku Dita," kata wanita berumur 34 tahun sambil menatap Leon dan menyingkap bajunya untuk memperlihatkan buah dadanya ke arah Leon."Dan aku Sisca," kata wanita berambut panjang berumur 30 tahunan yang tidak nampak menggoda Leon tapi nafsunya sudah terlihat saat curi-curi pandang ke tubuhnya Leon ini."Kalau sendiri-sendiri, kami tidak mampu menyewamu, karena itu, kami patungan bertiga. Lagipula kami tidak akan sanggup melawan kamu sendirian jadi harus bertiga supaya bisa menang. Iya kan?" timpal Tika."Ya udah. Belilah terserah kalian. Kan kalian yang memiliki uangnya. Ok. Sekarang apa mau kalian?" tanya Leon."Menarilah di depan kami. Bikin kami bergairah," kata Dita.Leo
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

206 Menggarap Tika

"Ok, Ladies. I'm coming." Leon segera mendekati 3 wanita yang sudah menunggunya dengan hasrat membara itu.Leon naik di atas tempat tidur untuk bergabung dengan tiga wanita itu dan dia mulai menyentuh Tika yang sudah menyambutnya duluan.Buah dada penuh dan butir kecoklatan yang menonjol milik wanita itu, kini menjadi sasaran Leon."Oh, puaskan aku, Leon. ""Iya, Tante.""Aku belum terlalu tua. Jangan panggil aku tante. Namaku Tika. Panggil aku Tika. Panggil aku cinta. Ahhhh ... kamu juga boleh panggil aku sayang. Panggil apa saja tapi puaskan aku. Ahhh." Wanita itu bergelinjang. Nampaknya dia betul-betul sudah berada dalam tahap penuh gairah."Iya, Tika. Aku akan memuaskan kamu." Bibir Leon mendekati bibir Tika. Dia mengecup bibir itu yang sudah terbuka sejak tadi.Sementara itu, Dita mulai menyentuh torpedo milik Leon yang sudah tegak perkasa itu.Apa yang dilakukan oleh Dita ini, langsung diikuti oleh Sisca. Sisca adalah wanita yang paling malu-malu atau satu-satunya yang pemalu di
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

207 Bergemuruh Kencang

Akhirnya Tika berteriak kencang tanda dia sudah berhasil mencapai puncak yang dia cari sejak tadi.Ini juga tanda kalau Leon telah berhasil mengantarkan Tika menuju puncak pertamanya dan ini berarti kepuasan pertama bagi Tika pada malam ini.Leon tahu kalau ini belum seberapa karena ada 3 wanita yang harus dia puaskan pada malam ini. Tapi setidaknya, ini sudah merupakan keberhasilan yang pertama.Leon tersenyum kemudian dia menarik tubuh Sisca yang sejak tadi agak pasif untuk dia baringkan di samping Tika, di depan Leon.Tika sendiri masih mendesah karena merasakan kepuasan pertamanya pada malam ini. Dia begitu menikmati apa yang dilakukan Leon kepadanya. Dia begitu meresapi apa yang dilakukan Leon kepadanya.Sisca terpekik kaget saat Leon menarik tubuhnya untuk dibaringkan Leon di depan Leon.Leon tersenyum dan mendaratkan bibirnya di bibir Sisca setelah sedikit membelai rambut Sisca, Leon memberi isyarat kepada Dita untuk meninggalkan rudalnya. Setelah itu, dengan pastinya Leon lan
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

208 Menunggu Giliran

Tika menatap Sisca. Sebelumnya, dia baru merasakan kenikmatan yang diberikan Dita lewat bibir dan tangannya Dita.Sekarang ini, sambil menunggu giliran digarap Leon, Tika ingin memberikan kenikmatan pada Sisca, apalagi Sisca adalah wanita yang sangat cantik dan terutama, Tika sudah terangsang lagi melihat goyangan-goyangan yang terjadi antara Leon dan Dita.Karena itu, Tika mulai menyerang Sisca dengan ganas. Bibirnya langsung menjelajah leher jenjang Sisca, sesuatu yang tidak pernah dilakukan Tika kepada Sisca."Jangan, Kak Tika. Jangan lakukan ini. Kita kan sahabat."Tika tak perduli, dia terus memainkan butir kecoklatan di buah dada Sisca sehingga Sisca mulai tak berdaya.Sementara itu, Leon sudah membalikkan tubuh Dita sehingga Dita tertelungkup di permukaan ranjang di bawah tubuh Leon.Leon mulai melakukan pijitannya. Pijitan yang bukan pijatan sembarangan tapi pijitan yang mengandung tahapan-tahapan untuk mengundang gairah bagi setiap wanita yang mendapatkan pijatan lembut dari
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

209 Tatapan Penuh Hasrat

Tika juga merasa sangat penasaran akan kemampuan pria yang sekarang ini berada di bawahnya ini.Tika ingin menguji sampai di mana kemampuan pria ini karena dalam pembicaraan di grup Tante Nepsong, ada banyak yang bersaksi kalau Leon bisa memberikan hingga 9 kepuasan kepada beberapa wanita yang pernah memakai Leon.Bahkan hingga Sonya yang merupakan salah satu anggota senior Tante Nepsong, juga sangat kewalahan dan tidak mampu mengatasi kemampuan pemuda bernama Leon ini.Tika ingin membuktikan hal itu, karena itu, Tika mulai menggoyangkan pinggulnya dengan cepat.Tapi baru beberapa saat Tika menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, Tika sudah merasakan efek kenikmatan yang sangat luar biasa yang membekap tubuhnya, mencengkram tubuhnya hingga dia mulai merintih.Tika baru sadar kalau dia sudah kembali menapak jalan tol menuju ke puncak kenikmatan.Leon yang terus digoyang sejak tadi, kini tidak tinggal diam lagi. Dia mulai menggerak-gerakan tubuhnya untuk menusuk rudalnya ke bagian dalam
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
32
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status