Tika juga merasa sangat penasaran akan kemampuan pria yang sekarang ini berada di bawahnya ini.Tika ingin menguji sampai di mana kemampuan pria ini karena dalam pembicaraan di grup Tante Nepsong, ada banyak yang bersaksi kalau Leon bisa memberikan hingga 9 kepuasan kepada beberapa wanita yang pernah memakai Leon.Bahkan hingga Sonya yang merupakan salah satu anggota senior Tante Nepsong, juga sangat kewalahan dan tidak mampu mengatasi kemampuan pemuda bernama Leon ini.Tika ingin membuktikan hal itu, karena itu, Tika mulai menggoyangkan pinggulnya dengan cepat.Tapi baru beberapa saat Tika menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, Tika sudah merasakan efek kenikmatan yang sangat luar biasa yang membekap tubuhnya, mencengkram tubuhnya hingga dia mulai merintih.Tika baru sadar kalau dia sudah kembali menapak jalan tol menuju ke puncak kenikmatan.Leon yang terus digoyang sejak tadi, kini tidak tinggal diam lagi. Dia mulai menggerak-gerakan tubuhnya untuk menusuk rudalnya ke bagian dalam
Leon mendekat ke arah Dita yang sedang diguyur oleh air shower yang cukup kuat.Begitu Leon masuk dalam siraman air shower, dia merasakan ada air hangat yang langsung menyegarkan tubuhnya.Leon langsung menyergap bibir Dita dengan penuh nafsu. Bibir bawah Dita langsung dihisapnya kuat-kuat dan langsung dibalas Dita dengan menghisap bibir atas Leon.Leon agak menunduk karena tubuhnya yang tinggi besar itu, cukup jauh dari tinggi tubuh Dita yang agak mungil itu.Perbedaan tinggi yang tidak terlalu kentara saat di atas ranjang, kini begitu kentara saat sama-sama sedang berdiri di bawah shower.Lidah Leon mulai bermain, mengecap lidah Dita yang kecil imut itu, sementara tangan Leon meremas-remas buah dada Dita yang tidak terlalu besar tapi cukup menggemaskan bagi Leon itu.Dita masih terus mengejar bibir Leon untuk dihisapnya dengan penuh rasa. Hasrat menggebu dalam dada Dita membuat dia semakin menjadi liar, suara desahannya mulai terdengar.Hujani aku dengan tusukanmu, Leon," bisik Dita
Akhirnya, setelah Dita dan Siska sama-sama terkapar tak berdaya, barulah Leon mendapatkan puncaknya, sesaat setelah dia berhasil mengantarkan Tika mencapai puncak untuk kesekian kalinya.Setelah itu, barulah Leon terkapar tidak berdaya di atas pembaringan di samping Tika.Leon merasa seperti seorang petani yang baru saja berhasil menggarap lahan sawah yang sangat luas sehingga sekarang ini dia tidak berdaya, dia tidak lagi memiliki tenaga sama sekali.Pada saat ini, kalau ada di antara tiga wanita ini yang terbangun untuk kembali meminta jatah, maka Leon betul-betul menyerah, dia tidak mampu lagi melayani wanita itu.Tapi untung saja sampai bermenit-menit kemudian, bahkan sampai setengah jam kemudian, tidak ada satupun dari tiga wanita itu yang bangun untuk kembali meminta jatah.Dita masih terkulai lemas di karpet tempat di samping kiri pembaringan, sementara Siska terkulai lemas di atas sofa setelah terakhir kalinya Leon menggarap Siska dari belakang tubuh Siska, tepat di sofa, sehi
"Halo, Leon," sapa Nissa lembut saat Leon masuk ke dalam mobil untuk duduk di sampingnya."Halo, Nissa. Selamat pagi." Leon menatap kedua mata Nissa.Keduanya saling tatap dan tidak ada yang mau untuk berpaling. Nissa masih belum mulai mengemudikan mobilnya. Dia masih ingin saling tatap dengan Leon.Bukan cuma karena kesan pertama, hubungan intim pertama yang dialami Nissa bersama Leon yang membuat Nissa sekarang ini terus menatap Leon tetapi karena rasa cinta, rasa yang tidak dia mengerti tapi yang dia tahu ada padanya sejak lama, bukan baru-baru ini tapi sejak lama.Bukan hanya Nissa yang berpikiran seperti itu. Leon juga menatap Nissa, menatap dalam-dalam ke arah kedua mata Nissa yang teduh. Bukan karena hubungan intim yang indah yang dia jalani dengan Nissa tapi karena dia semakin yakin kalau dia pernah bertemu dengan Nissa di masa lalu.Leon dan Nissa sama-sama tidak tahu kapan mereka bertemu, tahun berapa mereka bertemu, sudah berapa tahun mereka bertemu, mereka tidak tahu. Mere
Beni kaget karena apa yang selama ini dia inginkan, tidak berhasil dia dapatkan dan ternyata apa yang dia impikan itu, berhasil dimiliki oleh orang lain.Selama 3 tahun hubungan Beni dengan Nissa, memang terjadi pasang surut, putus sambung dan juga karena Beni sempat kuliah di Amerika yang menjadikan Beni tidak banyak memiliki waktu dengan Nissa.Tetapi setahun terakhir ini, Beni terus berusaha untuk mendapatkan apa yang dia mau dari Nissa supaya dia segera mengikat Nissa dalam pernikahan.Hanya saja, hal itu tidak terjadi hingga akhirnya Nissa putuskan, untuk putus selama-lamanya dengan Beni.Kini, mendengar pernyataan Nissa ini, maka Beni menjadi sangat murka. Dia sangat marah kepada Leon yang berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini.Beni sangat marah kepada Leon yang dianggap merupakan orang yang seharusnya tidak mendapatkan apa yang diinginkan oleh Beni sejak lama itu.Beni mendelik ke arah Leon. "Betulkah apa yang dikatakan Nissa itu?""Itu memang betul." tegas Leon
"Cewek yang mengincarku? Siapa maksudmu?" tanya Leon kepada Beni.Nissa menatap Leon penuh selidik. Kemudian dia menatap Beni."Namanya Sarah atau siapa. Pokoknya namanya kayak gitu," jawab Beni sambil berusaha mengingat-ingat."Saras? Apa maksud kamu Saras?""Kayaknya dia. Dia itu karyawan di kantor ayahnya Nissa. Pokoknya yang kuingat itu, dia selalu mengenakan pita merah, rambut panjang kacamata minus dan selalu memakai lipstik merah muda."Mendengar ciri-ciri yang dikatakan oleh Beni itu, Leon langsung mengangguk. "Ya. itu pasti Saras.""Apakah Saras itu yang sekarang ini menjadi istrimu?" tanya Nissa sambil menatap penuh selidik ke arah Leon.Leon langsung mengangguk. "Ya. Dia adalah Saras, istriku.""Jadi orang yang sekarang menjadi istrimu itu, merebut kamu dari aku? Begitu?"Leon tidak menjawab pertanyaan Nissa itu. Dia cuma menatap Nissa tapi Nissa sudah mengerti kalau itu adalah jawaban dari Leon.Kemudian Nissa kembali menoleh ke arah Beni dan bertanya, "apa yang terjadi? K
"TEMANKU DIPUKULI ORANG! CEPAT KE SINI!" teriak Nissa pada polisi kenalan ayahnya."Iya, tenang, Nissa. Aku sudah mengirim satu regu untuk menuju ke alamat yang kamu kirim. Aku sendiri juga akan segera kesana," kata polisi itu di seberang sana."Cepetan." Setelah itu, Nissa segera menyimpan handphonenya karena dia melihat Beni mulai mendekatinya."KAMU MAU APA, HAH!" teriak Nissa sambil melotot ke arah Beni."Aku akan melakukan apa yang harusnya aku lakukan sejak dulu, yaitu memperkosamu dan menghamilimu supaya kita langsung menikah.""Ayahku akan membunuhmu kalau kamu berani melakukan itu kepadaku!""Aku akan menyekapmu dan memastikan kamu hamil dulu sebelum ayahmu menemukan kita. Saat itu, aku akan bertanggungjawab dan ayahmu pasti tidak akan menolaknya. Hehehe.""Dia pasti akan menolak!"Beni menggeleng-gelengkan kepalanya. "Harusnya ini aku lakukan sejak dulu. Harusnya aku tidak bersikap baik kepadamu, harusnya aku langsung mengambilmu, menikmatimu, menghamilimu hingga kamu tidak
Seorang pemuda berumur 20 tahunan nampak menyambut Leon dan Nissa di pintu masuk rumah tempat Leon dan Nissa memarkir mobilnya itu."Nama saya Jufri. Saya sudah diberitahu oleh Kak Nancy kalau Kak Nissa akan datang. Ini kak Nissa, kan?" tanya pemuda itu."Iya. Aku ingin bertemu dengan ahli hipnotis di tempat ini.""Itu bapakku Ragil. Dia sudah menunggu di ruang praktek. Mari aku antarkan." Setelah itu, Jufri membalikkan tubuhnya untuk masuk ke bagian dalam.Nissa sengaja memegang tangan Leon. Dia mengajak Leon masuk ke dalam melewati ruang tamu mengikuti pemuda bernama Jufri itu hingga akhirnya Jufri berhenti di depan sebuah pintu.Jufri mengetuk pintu itu dan setelah terdengar jawaban dari dalam, Jufri langsung membuka pintu itu dan mempersilahkan Leon dan Nissa untuk masuk ke dalam.Seorang pria berumur 50 tahunan nampak mengangguk ramah ke arah Leon dan Nissa serta menyuruh Leon dan Nissa untuk duduk di depannya.Sementara itu, Jufri langsung keluar dari ruangan ini dan menutup kem
"Enakkk banget, Leticia. Kamu hebat banget." Dalam hatinya, Nathan cukup takjub karena sebagai seorang perawan, maka apa yang dilakukan Leticia ini, memang luar biasa.Leticia tersenyum mendengar pujian Nathan ini. Dia senang karena usahanya mulai berhasil.Sejak melihat obsesi ibunya akan Nathan yang belum kesampaian itu, Leticia bertekad untuk menyaingi ibunya.Semakin lama melihat foto Nathan di grup tante Nepsong yang suk dibagikan Tante Lisa, membuat Leticia jatuh hati pada Nathan.Leticia ingin membuat Nathan tergila-gila padanya dan ketagihan padanya. Karena itu, Leticia sudah mempelajari cara-cara untuk menyenangkan lelaki baik dari video panas maupun dari artikel nasehat tentang hubungan suami istri.Leticia adalah seorang gadis dingin yang tidak bisa jatuh cinta pada lawan jenisnya. Hal yang membuat dia sempat mengkhawatirkan dirinya sendiri.Karena itu, saat Leticia menyadari kalau dia jatuh cinta pada Nathan, maka, dia tidak lagi memperhitungkan status Nathan dan tidak lag
"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Nathan. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh d
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada desahan kecil yang terdengar saat Stella kembali mendapatkan puncak kenikmatannya untuk kesekian kalinya.Stella betul-betul tidak berdaya. Area kewanitaannya terasa sakit. Lututnya kedodoran, kikinya sakit. Walaupun belakangan dia hanya berdiam diri tapi tetap saja hujaman-hujaman dari benda besar milik Nathan itu, terus membuat Stella mengalami puncak dari satu puncak ke puncak lainnya.Biasanya, dengan pasangannya sebelumnya, Stella baru akan mendapatkan puncak saat dia aktif bergerak, aktif menggoyangkan pinggulnya karena saat dia aktif bergerak ada stimulus yang menjalari tubuhnya yang membuat dia mendapatkan puncaknya.Hanya saja, hal itu tidak berlaku saat dia berhadapan dengan Nathan ini.Karena Nathan bak seorang panglima perang yang terus menyerang musuhnya, terus membuat musuhnya tidak berdaya hingga harus mengalami ledakan-ledakan berkali-kaliItulah yang dialami Stella. Setelah 5 puncak lagi, dia sudah tidak berdaya sehingga set
Nathan terus berpacu menusuk-nusuk liang kewanitaan Stella dengan torpedonya yang terus kencang menghujam hingga ke kedalaman tubuh Stella.Dengan posisi saling berhadapan seperti ini, Nathan berpacu dengan cepat sambil lidahnya mulai mencari-cari sesuatu di belahan dada Stella.Lidah Nathan mulai membelai-belai tonjolan di buah dada Stella hingga membuat Stella menengadahkan kepalanya ke atas meresapi dua serangan yang sedang dialaminya saat ini.Tusukan-tusukan Nathan di bawah sana ditambah dengan belaian lidah Nathan di tonjolan buah dadanya membuat Stella berteriak kencang.Hanya dalam tempo singkat saja, Stella sudah dibekap gairah yang teramat kuat. Dia sedang dibawa menuju ke puncak, dibawa menuju ke awang-awang dan mendaki puncak kenikmatan yang luar biasa.Tusukan-tusukan dan gesekan-gesekan yang dilakukan oleh benda luar biasa besar itu mengantarkan Stella dengan cepatnya mendaki puncak dengan rasa nikmat tiada taranya, sesuatu yang tidak pernah Stella rasakan pada pria lain
Nathan yang hendak menuju ke arah pintu untuk keluar dari kamar dan apartemennya ini, terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Stella melihat gerakannya untuk keluar tadi."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah," desah Stella manja.Untuk sementara, Nathan belum bisa melanjutkan rencananya untuk keluar dari sini. Terpaksa lah Nathan ikuti kemauan Stella ini.Nathan mulai mengambil posisi di belakang tubuh Nathan. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Stella.Stella kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Nathan langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Eva atau wanita lainnya, Nathan kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Stella, karena sikap Stella yang menyebalkan, maka, Nathan langsung ber
Walaupun Tasya meminta gretongan tapi karena Tasya sudah terlanjur berada di atas tubuh Nathan dan sudah terlanjur bergoyang, maka Nathan terpaksa pasrah.Nathan biarkan Tasya memainkan milik jumbo Nathan dengan gerakan cepat di atas tubuh Nathan.Nathan mulai mengimbanginya dengan gerakan cepat dan bahkan sangat cepat hingga membuat Tasya mulai terbawa hasrat.Nathan membawa Tasya naik tinggi dalam gairah yang amat sangat hingga akhirnya Tasya merasakan puncak kenikmatannya lagi setelah sebelumnya dia merasakannya saat berada di kamar mandi."Oh ... kamu benar-benar hebat, Nathan. Benar-benar hebat. Aku ingin tahu nomor teleponmu, Nathan.""Aku tidak bisa, Tasya.""Kenapa? Aku kan ingin kembali melakukan hal seperti ini denganmu. Sekarang sih aku sudah capek tapi mungkin besok malam kita bisa melakukan ini lagi. Gimana?""Aku tidak bisa, Tasya. Aku sudah janji untuk tidak memberitahu nomor teleponku pada pelangganku.""Please please please please please. Masak sih kamu akan membiarka
Ayu mengangkat wajahnya. Dia betul-betul menikmati apa yang terjadi ini. Dia betul-betul menikmati bergoyang dengan gaya di atas seperti ini dengan benda besar yang kini mengganjal tubuhnya di bawah sana.Nathan biarkan Ayu bergoyang. Nathan tetap yakin kalau batang perkasanya ini masih tetap perkasa walaupun saat ini tubuhnya sedang ditindih oleh wanita sebesar Ayu, tetapi itu tidak merubah keadaan. Batang perkasanya akan tetap prima seperti yang biasanya diharapkan Nathan.Batang perkasa Nathan ini tidak pernah mengecewakannya, dari dulu hingga saat ini. Karena itu, Nathan yakin sekali kalau batang perkasanya akan terus bekerja maksimal bagi pekerjaan Nathan sebagai pemuas wanita pada saat ini.Ayu semakin mendesah kuat. Jeritannya semakin nyaring terdengar. Pinggulnya terus bergoyang-goyang kadang naik turun kadang memutar kadang ke kiri dan ke kanan.Bagian kewanitaannya terus-menerus menggunakan batang kejantanan Nathan sebagai sarana bagi Ayu untuk mereguk kenikmatan yang dia da
Nathan mendengar sesuatu. Karena itu, Nathan segera berbisik pada Tasya. "Nampaknya Ayu mau bangun.""Tuntaskan aku dulu, Nathan. Ini tinggal dikit, please." Wajah Tasya terlihat memohon. Nathan terpaksa mengiyakannya.Nathan bergerak cepat. Super cepat memasuk keluarkan burung besarnya yang berkilat untuk membuat Tasya kembali menjerit.Tasya tidak peduli lagi kalau Ayu memergoki dirinya di kamar mandi ini. Tasya cuma ingin mereguk kenikmatan hingga dia puas.Tasya ingin mencapai puncak. Tasya tidak mau setengah-setengah. Dia ingin dipuaskan dulu.Tasya kembali menggoyangkan pinggulnya untuk mengarahkan benda jumbo milik Nathan itu di titik-titik yang disukainya.Gerakan cepat Nathan ini, membuat Tasya dengan cepat bisa mengarahkan kepala dari benda jumbo milik Nathan untuk bisa banyak kali menyentuh titik-titik yang Tasya sukai.Tasya semakin menggila karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia tidak peduli lagi akan ancaman Ayu memergoki dirinya di sini."Owh ... Nathan. Enak
Semakin kencang karena gesekan-gesekan yang dia rasakan ini, betul-betul memberi surga dunia bagi Ayu yang menghantarkan Ayu naik tinggi ke puncak kenikmatan.Perut Ayu yang dipenuhi lemak itu, bergoyang-goyang mengikuti hentakan demi hentakan yang dilakukan Nathan yang mengalirkan arus listrik kenikmatan di sekujur tubuh Ayu.Ayu terus menutup matanya rapat-rapat sambil menjerit-jerit merasakan desakan kenikmatan yang luar biasa melalui batang jumbo yang keluar masuk mendatangkan rasa yang tidak terkira bagi Ayu.Nathan terus memacu dirinya untuk memberi Ayu kenikmatan dengan gerakan yang bukan sembarang gerakan, tapi gerakan yang sudah menjadi keahlian dirinya yang dia pelajari dalam waktu singkat tapi sudah dia kuasai.Saat bersama Eva, Nathan terus mengasah kemampuannya dengan cara melihat mimik wajah Eva.Nathan pun terbiasa menusuk di arah jam 1 di kedalaman liang kewanitaan milik Eva, untuk menjangkau titik kenikmatan di dalam sana.Tusukan yang tepat dan dalam tempo yang cepat